Anda di halaman 1dari 1

WOC GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN: NYERI

DEFINISI: ACHMAD FAOZI PATOFISIOLOGI:


Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional tidak PROFESI NERS POLTEKKES SEMARANG Reseptor nyeri (nosiseptor) yang mencakup ujung-
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau ujung saraf bebas yang merespon terhadap berbagai
potensial yang di gambarkan sebagai kerusakan (International rangsangan termasuk tekanan mekanik, deformasi,
Association for The Study of poin); awitan yang tiba-tiba atau suhu yang ekstrem dan berbagai bahan kimia. Pada
ETIOLOGI:
lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan berakhirnya dapat rangsangan yang intensif, reseptor-reseptor lain
diantisipasi atau di prediksi (Nanda International INC, 2015-2017). 1. BIOLOGIS misalnya badan pacini dan misner juga mengirim
Penyebab nyeri karena kerusakan fungsi organ atau jaringan
informasi yang dipersepsikan sebagai nyeri.
Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik tubuh
psikospiritual, lingkungan dan Social. (SDKI, 2016). 2. ZAT KIMIA Nyeri cepat (Fast pain) disalurkan kekorda spinalis oleh
Penyebab nyeri akibat dari paparan zat kimia serat A delta, nyeri lambat (Slow pain) disalurkan
3. FISIK kekorda spinalis oleh serat C lambat.
PENATALAKSANAAN: Penyebab fisik karena adanya trauma fisik
4. PSIKOLOGIS
4. FARMAKOLOGI (Pemberian obat NSAID) Penyebab nyeri yang bersifat psikologis seperti kelainan
5. NONFARMAKOLOGI (Imaging guide, terapi organik, nekrosis trauma, eulzofronia (SDKI, 2016) KLASIFIKASI:
musik, akupunktur/akupresur, 1. NYERI AKUT
distraksi/relaksasi, hipnoterapi, stimulus 2. NYERI KRONIS
kutaneus (massage, kompres air hangat)
GANGGUAN RASA
AMAN NYAMAN (NYERI)
MANIFESTASI KLINIS:

FOKUS PENGAKJIAN: 1. NYERI AKUT


PEMERIKSAAN PENUNJANG: Mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap
1. Keluhan utama
1. Pemeriksaan USG untuk data penunjang protektif, frekuensi nadi meningkat, gelisah, sulit
2. Riwayat Kesehatan sekarang (Mulai kapan dimulai nyeri,
apabila ada nyeri tekan di abdomen tidur, tekanan darah meningkat, pola nafas
skala nyeri, lokasi, intensitas, kualitas, gejala yang
2. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ berubah
menyertai perjalanan nyeri dan pengaruh terhadap
dalam yang abnormal 2. NYERI KRONIS
aktivitas sehari-hari. Skala nyeri yang digunakan adalah 0-10.
3. Pemeriksaan laboratorium sebagai data Mengeluh nyeri, merasa depresi (tertekan), tampak
Keterangan:
penunjang pemeriksaan lainnya meringis, gelisah, tidak mampu menuntaskan
0: tidak nyeri aktivitas, merasa takut mengalami cidera tulang
1-3: nyeri ringan
4-6: nyeri sedang
7-9: nyeri berat INTERVENSI:
10: nyeri tidak terkontrol 1. MANAJEMEN NYERI DAFTAR PUSTAKA
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital Observasi  Nanda International. 2018. Nanda International
4. Pemeriksaan Nyeri berdasarkan PQRST  Identifikasi lokasi, akarkteristik, durasi, frekuensi, Nursing Diagnoses : Definitions and Classification
5. Pemeriksaan fisik kualitas, dan intensitas nyeri, Identifikasi skala 2018 –2020. 11thEdition. Jakarta : Penerbit Buku
nyeri, Identifikasi respon verbal nyeri, Identifikasi Kedokteran EGC Mosby. 2016.
faktor yang memperberat dan memperingan  Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (2016).
nyeri Definisi dan Indikator Diagnostik. Indonesia Persatuan
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Terapeutik Perawat Indonesia Edition Jakarta Selatan.
GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN: NYERI  Berikan teknik non farmakologi untuk  Mubarak, Wahit Iqbal dkk. 2015. Buku Ajar Ilmu
(D.0074) mengurangi nyeri Edukasi,Jelaskan penyebab, Keperawatan Dasar (2). Jakarta : Saleemba Medika.
periode dan pemicu nyeri,Anjurkan monitor  Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi
nyeri secara mandiri,Jelaskan strategi meredakan Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan
LUARAN: nyeri Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
1. Status kenyamanan (L.08064) Kolaborasi  Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran
2. Terapi relaksasi (L.09326)  Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai