Anda di halaman 1dari 1

9

3
pengelolaan sarana dan prasarana di madrasah, saat melakukan wawancara dengan

WKM bidang sarana prasarana. Salah satunya ialah WKM bidang sarana

prasarana MAN 1 Medan yang menjelaskan alolaksi pengunaan anggaran

madrasah dalam pengelolaan sarana dan prasarana, sebagai berikut:

“Sumber dana di MAN 1 Medan ini didapat dari dana DIPA dan dana komite.
Dana DIPA diperuntukan untuk membayar gaji guru, insentif WKM dan
pemenuhan sarana habis pakai yang digunakan untuk proses pembelajaran di
kelas, sedangkan dana komite madrasah digunakan untuk pembagunan dan
pembelian peralatan yang tidak cukup apabila 100% menggunakan dana DIPA
dan juga biaya tak terduga”

Hal senada juga disampaikan oleh WKM bidang sarana dan prasarana

MAN 2 Model Medan yang menyebutkan anggaran untuk pengelolaan sarana dan

prasarana bersumber dari dana DIPA dan dana komite madrasah. Berikut transkip

wawancaranya:

“Dana DIPA dan dana komite madrasah. Penambahan, pembangunan, perbaikan


dan dana tak terduga lainnya kalau tidak memungkinkan menggunakan dana
DIPA maka diambil dari dana komite madrasah yang sudah disetujui oleh
pengelola komite madrasah ”.

Begitu juga dengan WKM bidang sarana prasarana MAN 3 Medan yang

menjelaskan sumber anggaran madrasah terkait dengan pengelolaan sarana prasarana,

dan juga menjelaskan secara umum tentang alokasi penggunaan dana DIPA dan dana

komite madrasah. Mengenai hal ini diungkapkan oleh AB, sebagai berikut:

“Dana untuk sarpras ada dua, dari dana DIPA (pemerintah) dan dana komite
madrasah, pada tahun 2018 lalu ada penambahan 2 gedung baru yang dananya
didapat dari dana komite karena tidak tersedianya dana dari DIPA untuk
pembangunan gedung baru, dana DIPA yang sekarang ini ada hanya untuk alokasi
keperluan sarana dan prasana habis pakai, dan pendukung pembelajaran saja. Jadi
sumber dana yang sekarang ini dipakai oleh MAN 3 Medan lebih banyak berasal
dari dana komite madrasah

Anda mungkin juga menyukai