Anda di halaman 1dari 1

6

4
kepada kepala madrasah, dan kepala madrasah meyampaikan informasi ke WKM dan

staf yang ada di Madrasah:

“Proses komunikasi yang dilakukan oleh seksi sarana prasana bidang pendidikan
Kemcnag SUMUT langsung kepada kepala madrasah, dan saya sebagai WKM
bidang sarana menunggu arahan dan menjalankan tugas dan tanggung/wab saya
sebagai WKM Sarana sesuai dengan program keija”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi dalam implementasi kebijakan

standar saran dan prasrana Madrasah Aliyah Negeri di kota Medan adalah bentuk

komunikasi Downward Communication (komunikasi ke bawah) yaitu komunikasi yang

turun dari satu level ke level yang lebih rendah secara perlahan-lahan menuju kebawah.

Dalam komunikasi kebawah ini peran pemimpin dituntut mampu mengadakan

komunikasi, memberikan informasi dan ide-idenya kepada bawahanya baik secara

perorangan maupun secara kelompok atau baik secara langsung atau tidak langsung,

dimana kepala bidang pendidikan madrasah memberikan informasi kepada Seksi sarana

dan prasarana kemudian seksi sarana menyampaikan informasi kepada kepala dan

madrasah dan meneruskannya kepada WKM dan staf yang ada di madrasah.

4.I.I.I. Transmisi/ Penyampaian Pesan

Komunikasi dilakukan dalam rangka penyampaian pesan (transmisi) tentang suatu

kebijakan. Dimensi transmisi merupakan faktor pertama yang berpengaruh terhadap

komunikasi sebuah kebijakan. Transmisi mengharuskan agar suatu kebijakan di

tranformasikan kepada pelaksana, kelompok sasaran, ataupun pihak yang terkait dengan

pelaksan kebijakan (implementator).

Dalam proses penyampaian (transmisi) Permendiknas nomor 24 tahun 2007

kepada pelaksana (implementator), maka dibutuhkan cara-cara yang efektif dan efisien.

Salah satu upaya transmisi suatu kebijakan dapat dilakukan dengan cara

Anda mungkin juga menyukai