Assalamu’alaikum
Implementasi Kurikulum Merdeka pada madrasah diterapkan secara bertahap mulai Tahun
Pelajaran 2022/2023. Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, madrasah dapat
memilih dua opsi atau pilihan yaitu; Pertama, madrasah masih menggunakan kurikulum 2013,
dengan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka. Dimana madrasah melakukan kreasi
dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum operasional madrasah sesuai visi, misi, tujuan
dan target madrasah. Madrasah memiliki fleksibilitas dalam mengelola pembelajaran dan
asesmen/penilaian sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki.
Madrasah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memberi layanan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang beragam bakat, minat dan kemampuannya.
Madrasah melaksanakan pembelajaran kolaboratif berbasis proyek, terutama dalam Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin.
Kedua, madrasah melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka secara penuh, artinya
menerapkan standar kompetensi lulusan (SKL), standar isi (SI), capaian pembelajaran (CP)
sesuai Kurikulum Merdeka. Madrasah melaksanakan spirit kurikulum merdeka dengan
melakukan kreasi dan inovasi dalam pengembangan kurikulum operasional madrasah,
pembelajaran dan asesmen, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rahmatan lil Alamin, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berdiferensiasi dan lain
sebagainya.
Bimbingan Teknis IKM Pada Madrasah
1. Pada tahap awal, madrasah secara mandiri melakukan berbagai persiapan untuk
melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), diantaranya:
a) Mengadakan atau mengikuti kegiatan sosialisasi IKM;
b) Melakukan analisis/identifikasi sumber daya madrasah yang mendukung IKM;
c) Mengajukan usulan secara online melalui aplikasi PDUM dengan melampirkan:
1) Surat Permohonan;
2) Sertifikat Akreditasi Madrasah;
3) Surat pernyataan yang berisi kesediaan madrasah melaksanakan kurikulum merdeka
secara mandiri;
4) Surat rekomendasi dari Kemenag Kabupaten/Kota;
5) Daftar kegiatan persiapan IKM yang sudah dan akan dilaksanakan di
madrasah.
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui Seksi Pendidikan Madrasah/Penmad
melakukan verifikasi usulan dari madrasah, dan memberikan rekomendasi bagi madrasah
yang dipandang memiliki kesiapan yang cukup untuk mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka.
3. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi melakukan verifikasi berkas secara online pada
aplikasi PDUM, terhadap madrasah yang mengusulkan IKM. Madrasah yang memenuhi
persyaratan selanjutnya disetujui dan diusulkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
untuk mendapat penetapan. Pada saat melakukan verifikasi berkas, Kanwil Kemenag Provinsi
memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
a. Surat usulan dari Madrasah;
b. Sertifikat Akreditasi Madrasah;
c. Surat Rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
setempat;
d. Surat Pernyataan dari madrasah untuk melaksanakan IKM;
e. Daftar kegiatan persiapan IKM yang sudah dan akan dilaksanakan di madrasah.
4. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menerima usulan madrasah yang telah diverifikasi oleh
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan melakukan verifikasi/uji petik usulan pada
aplikasi PDUM dan selanjutkan menetapkan nama-nama madrasah pelaksana IKM.
5. Setelah ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka, madrasah melakukan berbagai
upaya penguatan kapasitas bagi pendidik maupun tenaga kependidikan, dengan cara
mengikuti kegiatan Sosialisasi, Bimbingan Teknis, atau Pelatihan Implementasi Kurikulum
Merdeka.
6. Kementerian Agama pusat, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag Kabupaten/Kota
melakukan pendampingan terhadap madrasah pelaksana IKM secara bertahap dan
berkelanjutan untuk mengoptimalkan peran seluruh warga madrasah dalam IKM.
7. Kementerian Agama pusat, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag Kabupaten/Kota
melakukan monitoring dan evaluasi secara bekala pelaksana IKM pada madrasah, untuk
mengetahui efektifitas pelaksanaan IKM dan dampaknya terhadap peningkatan mutu
pendidikan di madrasah.
1. Mandiri Belajar
Pilihan mandiri belajar akan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan
kurikulum merdeka.
Beberapa bagian atau prinsip-prinsipnya saja tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan
pada satuan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.
2. Mandiri Berubah
Jalur kedua akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan
kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan
pendidikan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.
3. Mandiri Berbagi
Sementara yang ketiga, sekolah bisa mengembangkan sendiri perangkat ajar dalam proses
penerapan kurikulum merdeka.
Jalur ini juga memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan kurikulum
merdeka dengan mengembangkan sendiri perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, Kelas 1,
Kelas VII, dan Kelas X.
"Apapun kurikulum yang akan diterapkan di sekolah, dengan tulus hati, kita terus meningkatkan
kompetensi diri demi memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna sesuai
dengan tahap perkembangan murid-murid kita," pesan Irwan.
"Teruslah belajar, gunakan platform Merdeka Mengajar. Mari terlibat dalam komunitas belajar
baik di dalam sekolah, antar sekolah, atau di organisasi-organisasi guru, dan sebagainya,"
pungkasnya
MENYUSUN KOM
DRS. NUR SALIM MPD
D. Mekanisme Pendampingan
Pelaksanaan pendampingan IKM dapat dilakukan oleh Kementerian Agama RI, Kanwil
Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Pengawas
madrasah dan lembaga mitra lainnya yang kompeten. Mekanisme pendampingan diatur dan
disepakati oleh madrasah dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
pendampingan.
E. Proses Pendampingan
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, yang perlu dilakukan adalah:
1) Satuan pendidikan dan pendamping dapat mengambil inisiasi berkolaborasi
dalam pendampingan implementasi kurikulum merdeka pada madrasah.
2) Pendamping melakukan perencanaan pendampingan pada satuan pendidikan
madrasah, sesuai dengan potensi dan kebutuhan madrasah.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, pendamping mendatangi madrasah untuk bersama-sama
memetakan sumber daya, membuat perencanaan IKM, melakukan coaching dan
mentoring berkala, mereview perencanaan berkala, mengorganisasikan praktik-praktik
baik yang ditemukan selama pendampingan.
c. Tahap refleksi dan pelaporan
Pada tahap refleksi, pihak-pihak yang terkait pendampingan, memberikan penguatan
kepada madrasah sasaran, melakukan evaluasi, menganalisis capaian IKM, dan
membuat laporan hasil pendampingan.
ASESMEN / PENILIAIAN
Dalam tahap merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik merancang tujuan-tujuan belajar yang
lebih operasional dan konkret. Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen
utama, yaitu:
Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan atau didemonstrasikan
oleh peserta didik.
Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit
pembelajaran.
Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya dalam perencanaan pembelajaran
adalah menyusun alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki
fungsi yang serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai “silabus”, yaitu untuk
perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu
satu tahun. Oleh karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran saja, dan alur
tujuan pembelajaran ini dapat diperoleh pendidik dengan cara :
Sekaligus pelajar juga mengamalkan nilai-nilai beragama yang moderat, baik sebagai pelajar Indonesia
maupun warga dunia. Nilai moderasi beragama ini meliputi:
1. Berkeadaban (ta’addub);
2. Keteladanan (qudwah);
3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah);
4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ);
5. Berimbang (tawāzun);
6. Lurus dan tegas (I’tidāl);
7. Kesetaraan (musāwah);
8. Musyawarah (syūra);
9. Toleransi (tasāmuh);
10. Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār);
B. Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin, merupakan sarana
memberi kesempatan peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan
karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil
pelajar ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti
perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan
berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut
sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan profil pelajar diharapkan dapat
menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya.
Penguatan projek profil pelajar diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong
peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, dan Islam Rahmatan Lil Alamin.
Penguatan Projek Profil Pelajar ini juga dapat dijadikan sarana bagi peserta didik menjadi pelajar yang
menjadi rahmat bagi semua umat manusia. Dapat merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama
yang ramah dan moderat dalam kebhinekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan
yang ada dengan mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan.
Antara Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan satu nafas yang saling
menguatkan antara satu dengan lainnya. Keduanya berdiri pada falsafah Pancasila, yang menghormati
kebhinekaan dan kemanusiaan untuk mewujudkan Indonesia yang aman, tentram, damai dan
sejahtera.
Dalam pelaksanaannya, dalam 1 (satu) tahun ajaran, peserta didik melakukan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
dengan ketentuan tema sebagai berikut:
Jenjang Ketentuan Jumlah Tema
RA 1 s.d. 2 projek profil dengan tema berbeda
MI 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda
MTs 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda
MA Kelas X 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda
MA Kelas XI dan XII 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda
MAK Kelas X 3 Projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan
MAK Kelas XI 2 Projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan
MAK Kelas XII 1 Projek dengan tema kebekerjaan
Tema: Kewirausahaan
Madrasah Alyah(MA) Fase E dan F Merintis koperasi sederhana di lingkup satuan
pendidikan. Fokus: Akhlak Pribadi - Merumuskan nilai-nilai moralnya sendiri, yadari
PENUTUP
Alhamdulillah, resume sosialisasi dan bimtek Implementasi kurikulum merdeka pada
madrasah Jum’at-minggu, 27-29 januari 2023 telah terselesaikan. Kami merasa masih
banyak kekurangannya karena keterbatasan pemahanan terhadap materi yang disajikan.
Semoga hasil resume ini bermanfaat