Anda di halaman 1dari 128

PANDUAN PENGEMBANGAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA


DI RAUDHATUL ATHFAL (RA)

Direktorat KSKK Madrasah


Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI
2022
Panduan Pengembangan
Implementasi Kurikulum Merdeka
Di Raudhatul Athfal (RA)

Pengarah:
Muhammad Ali Ramdhani
(Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kemenag RI)
Moh Isom Yusqi
(Direktur KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kemenag RI)

Penanggungjawab:
Suwardi (Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah, Ditjen
Pendis, Kemenag RI)
Imam Bukhori (Pengembang Tekhnologi Pembelajaran Ahli Muda)
Kartini (Pengembang Tekhnologi Pembelajaran Ahli Muda)
Chundasah (Pengembang Tekhnologi Pembelajaran Ahli Muda)
Zulkifli (Analis Kebijakan Ahli Muda)

Penelaah:
Irma Yuliantina (Universitas Panca Sakti Bekasi)
M. Amin Hasan (Universitas Sunan Giri Surabaya)
Amiroh Ambarwati (Balai Diklat Keagamaan Semarang)
Hanun Asrohah (UIN Sunan Ampel Surabaya)
Mamlw'atul Hasanah (UIN Malik Ibrahim Malang)
Tim INOVASI

Kontributor:
Siti Latifah (RA Al Firdaus Kota Bandung)
Anisatul Ma'rifah (RA An-Nisa Jogjakarta)
Maulidya Ulfah (IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
Rahayuliana (RA Nurul Hidayah Batam)
Nazia Nuril Fuadia (Balai Diklat Keagamaan Jakarta)
Dewi Sukma Muharromi (RA Siti Khadijah. Kab. Bandung Barat)
Antakuna Sholikhah (RA Al Jihad Kota Malang)
Erva Haryati (RA Perwanida II Kota Pasuruan)
Lina Mariana, M.A (RA Bunayya Kota Yogyakarta)
Yuliatun (RA Masyithoh 1 Kota Magelang)
Juju Saepudin (BRIN)

Layouter:
M. Niamul Mujib (MTs Al Manar Nganjuk)

Panduan ini dikembangkan dari Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan


Pendidikan, Panduan Pembelajaran dan asesmen, Panduan Pengembangan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Panduan Laporan Hasil belajar di Satuan Pendidikan
Anak Usia Dini yang diterbitkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

iJParcwge Pergemnsergass IKM co RA


Panduan Pengembangan
Implementasi Kurikulum Merdeka

SAMBUTAN ES enn enc.)


DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur Alhamdulillahi Rabbil Alamin saya sampaikan atas tersusunnya


Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Raudhatul Athfal ini. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah keharibaan Rasulullah SAW, amin.

Kurikulum madrasah mengemban dua amanat besar, yaitu: 1) bagaimana


membekali peserta didik kompetensi dan keterampilan hidup agar bisa
menghadapi tantangan di zamannya, dan 2) bagaimana mewariskan karakter
budaya dan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus bangsa agar peran generasi
kelak tidak terlepas dari akar budaya dan nilai luhur bangsa. Untuk menjalankan
dua amanat besar tersebut, maka kurikulum harus selalu dinamis berkembang

untuk menjawab tuntutan zaman.

Dengan demikian, kurikulum madrasah tidak boleh hanya fokus kepada


pengetahuan apa yang harus dikuasai peserta didik, namun lebih penting adalah
membekali peserta didik kompetensi, ketertampilan hidup (life skill) dan cara
berpikir-bersikap untuk mengantisipasi dan menyikapi situasi yang selalu
berubah. Kurikulum merdeka akan memandu memberikan pilihan-pilihan untuk
membentuk karakter, menumbuhkan keberanian berpikir kritis, kreatif dan
inovatif harus terus dikembangkan. Di samping itu, nilai-nilai agama sebagai ruh
lembaga Pendidikan Islam mesti ditanamkan secara terintegrasi sejalan dengan
implementasi kurikulum itu sendiri. Sehingga nilai religiusitas mewarnai cara
berpikir, bersikap dan bertindak para warga madrasah dalam menjalankan
praksis dan kebijakan pendidikan.

Guru sebagai garda terdepan dalam mengimplementasikan kurikulum tidak


boleh terjebak menjadikan peserta didik sebagai penampung ilmu pengetahuan
belaka. Guru mesti fokus kepada pembentukan karakter peserta didik, membekali
kompetensi abad-21 dan keterampilan hidup dengan cara yang lebih kreatif sesuai
kebutuhan peserta didik di eranya.

iilPanduan Pengembangan IKM di RA


Karena itu, maka guru diharapkan selalu meningkatkan kapasitas diri. Secara
bergotong royong, dengan semangat berbagi, perlu bergabung bersama
komunitas-komunitas pendidikan untuk mengasah kompetensi dan memperluas
wawasan terkini demi memberi layanan terbaik kepada kemaslahatan peserta
didik.

Kurikulum merdeka memberikan titik tekan kepada peserta didik. Peserta


didik menjadi sentral utama penerima manfaat kebijakan kurikulum merdeka.
Keberhasilan kurikulum merdeka di madrasah akan diukur sejauh mana

kurikulum ini mengubah suasana kelas lebih membahagiakan peserta didik,


aktifitas pembelajaran lebih bergairah, secara efektif dan efisien meningkatkan
capaian hasil belajar lebih bermakna. Pada gilirannya perubahan suasana
kebatinan kelas tersebut dapat membentuk karakter peserta didik, membekali
kompetensi dan keterampilan hidup yang dibutuhkan pada kehidupan di
zamannya.

Kondisi ideal tersebut tidak cukup dicapai hanya melalui perbaikan


kurikulum, tapi juga guru dan komponen lain dalam ekosistem pendidikan
madrasah juga menentukan. Karena itu, saya mengajak kepada semua stakeholder
madrasah untuk bergotong royong secara bersama-sama memaksimalkan ikhtiar
dan mengoptimalkan perannya demi memberi layanan pendidikan yang bermutu,
relevan dan berdaya saing.

Kepada semua pihak yang membantu penyelesaian buku panduan ini dan
berkontribusi mensukseskan implementasi kurikulum, saya sampaikan terima
kasih. Semoga Allah SWT meridlai semua langkah kita. Amin.

Wassalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Agustus 2022


Direktur Jenderal

Muhammad Ali Ramdhani

iiiIl Panduan Pengembangan IKM di RA


Panduan Pengembangan
Implementasi Kurikulum Merdeka
Di Raudhatul Athfal (RA)

KATA PENGANTAR
DIREKTUR KSKK MADRASAH

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan teriring ucapan Alhamdulillahi Rabbil Alamiin akhirnya buku


Panduan Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Raudhatul
Athfal (RA) dapat terselesaikan. Buku ini disusun dalam rangka memberi arah
dan inspirasi bagi Guru, Kepala, dan Pengawas RA dalam melaksanakan
Implementasi Kurikulum Merdeka.

Untuk memandu Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada madrasah,


Kementerian Agama akan menerbitkan 6 buku panduan, antara lain:

1) Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pada Madrasah


2) Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)
3) Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA)
4) Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Profil Pelajara Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA)
5) Panduan Pengembangan dan Contoh Modul Ajar Mata Pelajaran PAI
dan Bahasa Arab
6) Panduan Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka di
Raudhatul Athfal (RA).

Panduan Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka pada


Raudhatul Athfal (RA) ini memuat tentang: penyusunan Kurikulum
Operasionaal RA, menyusun Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), Modul Ajar, Pembelajaran dan Asesmen, serta Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5
PPRA). Panduan ini juga sudah diadaptasi dengan prinsip inklusifitas dalam
layanan pendidikan di RA. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pendidikan
Islam inklusif yang komitmen memberikan layanan pendidikan tanpa
diskriminasi dan setara untuk semua anak bangsa.

iv|Panduan Pengembangan IKM di RA


Sebagaimana dipahami, bahwa kurikulum merdeka memberikan
kemerdekaan, kewenangan dan keluwesan satuan pendidikan dalam
mengatur praktik pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu
dimungkinkan terjadi perbedaan strategi dan pendekatan dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka antar satuan pendidikan,
disesuaikan dengan kondisi dan sumber daya yang dimiliki. Kehadiran
panduan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam mengimplementasikan
kurikulum merdeka pada RA.

Sebagai inspirasi tentu tidak rigit dan kaku. Satuan pendidikan diberi
keleluasaan untuk melakuan kreasi dan inovasi kurikululum untuk
mengakomodir karakteristik, kekhasan, kebutuhan dan visi-misi lembaga.
Satuan pendidikan didorong berani melakuan kretivitas dan inovasi tanpa
menunggu harus lengkap dan sempurna demi memberikan layanan terbaik
kepada kemaslahatan peserta didik.

Panduan ini akan terus disempurnakan berdasarkan evaluasi dan umpan


balik dari berbagai pihak. Sejalan dengan proses evaluasi tersebut, panduan
ini juga akan mengalami revisi dan pembaruan secara berkala.

Akhir kata, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh
tim penyusun, penelaah dan kontributor, yang telah bekerja dengan sepenuh
hati untuk menghasilkan sebuah panduan yang menginpisrasi. Jazakumullah
ahsanal jaza. Amin.

Wassalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Agustus 2022


Direktur KSKK Madrasah

Moh. Isom

v[Panduan Pengembangan IKM di RA


Panduan Pengembangan
Implementasi Kurikulum Merdeka
Di Raudhatul Athfal (RA)

DAFTAR ISI

PENYUSUN BUKU i

SAMBUTAN ii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

PETA KONTEN viii

1. PENDAHULUAN
a. Standar Kompetensi Lulusan RA

on--
b. Standar Isi

c. Capaian Pembelajaran (CP)


d. Profil Pelajar Pancasila Dan Profil Pelajar Rahmatan Lil “Alamiin..... 9

2. KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH (KOM)


DI RAUDHATUL ATHFAI 10

a. Prinsip Penyusunan KOM 10


b. Proses Penyusunan KOM 11

c. Komponen KOM 15
d. Evaluasi KOM 29

3. PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN ........ssssscssssssssesssssessssesssneeeas 36


a. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen 36
b. Perencanaan Pembelajaran di RA 41
C. Asesmen di RA 55
d. Refleksi dan Tindak Lanjut Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen..... 72

vilPanduan Pengembangan IKM di RA


4, PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)
DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ‘ALAMIN (PPRA) ......sssssssssssssseseee 79

a. Projek P5 dan PPRA 79


b. Pemetaan Dimensi, Nilai, Tema dan sub Tema dan Alokasi waktu 80
c. Komponen Modul P5 dan PPRA 81
d. Alur Perencanaan Pelaksanaan P5 dan PPRA pada RA..oo.ccooocooooo 82
e. Strategi Merancang Modul P5 dan PPRA 83
f. Alur Aktifitas dan Asesmen 85
g. Mengolah Assesmen dan Melaporkan Hasil P5 dan PPRA..co.ccoocoo 86
h. Menyusun Rapor P5 dan PPRA 89

LAMPIRAN 92

a. Lampiran 1: Contoh Penyusunan CP, TP dan ATP dari dalam


elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti dengan muatan PAI dan
Bahasa Arab sesuai kekhasan di RA 92
b. Lampiran 2: Contoh Penyusunan Indikator Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (IKTP) berdasarkan TP dan ATP .o.cooooccooocoooooo 95
c. Lampiran 3: Contoh Modul Ajar Dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Di RA 100
d. Lampiran 4: Contoh Format Laporan Hasil Belajar
Peserta Didik 117

vii|lPanduan Pengembangan IKM di RA


PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI
PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA

Langkah 02
[fz Memahami Pembelajaran
dan asesmen

Langkah 04
#3, Memahami pengembangan
Projek Penguatan Profil Pelajar
@MM” Pancasila dan Rahmatan Lil
“Alamiin

©
Langkah 01
Memahami garis besar
Kurikulum Merdeka

Langkah 03
Memahami pengembangan
kurikulum operasional madrasah
dalam Kurikulum Merdeka

Langkah 1 Langkah 2
Memahami garis besar Kurikulum Merdeka Memahami Pembelajaran dan Asesmen

» Regulasi mengenai Kurikulum Merdeka yang Prinsip pembelajaran dan asesmen


berlaku Pembelajaran sesuai dengan tahapan peserta
» Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan didik
Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dan asesmen
» Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka di (termasuk alur tujuan pembelajaran)
Madrasah Merencanakan pembelajaran
Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen

Langkah 3 Langkah 4
Memahami pengembangan kurikulum Memahami pengembangan projek
Operasional Madrasah dalam Kurikulum penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Merdeka Rahmatan Lil ‘Alamin

Panduan Pengembangan Kurikulum Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil


Operasional Madrasah Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin
Menyiapkan ekosistem madrasah
Analisis karakteristik madrasah
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar
Penyusunan visi, misi, dan tujuan madrasah
Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin
Pengorganisasian Pembelajaran
Mengelola Projek Penguatan Profil Pelajar
Perencanaan Pembelajaran
Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan
Mengolah asesmen dan melaporkan hasil Projek
profesional
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan
Lil “Alamin
Evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil
pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil “Alamin

viii |] Panduan Pengembangan IKM di RA


Panduan Pengembangan
Implementasi Kurikulum Merdeka
Di Raudhatul Athfal (RA)

PENDAHULUAN

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Raudhatul Athfal (RA)


mengacu pada kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang
menjadi Keputusan Menteri Agama Nomor 347 tahun 2022 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah dan Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3211 tahun 2022 tentang Capaian
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka
pada Madrasah. Pengembangan kurikulum merdeka di RA dilakukan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan karakteristik RA, potensi daerah dan
kondisi anak serta melibatkan komite madrasah.

Landasan Pengembangan IKM di RA

A. Standar Kompetensi Lulusan RA

Standar Kompetensi Lulusan RA adalah kriteria minimal tentang


kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan
capaian kemampuan anak dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang
Pendidikan RA.

Standar Kompetensi Lulusan dirumuskan berdasarkan:

1. Tujuan Pendidikan Nasional:

2. Tingkat Perkembangan Anak:

3. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia: dan

4. Jalur, Jenjang, dan Jenis pendidikan.

Standar Kompetensi Lulusan di RA merupakan Standar Tingkat


Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (STPPA) yang memuat profil
peserta didik sebagai kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

Panduan Pengembangan IKM diRa IMEI


menjadi deskripsi Capaian Perkembangan Peserta Didik dari hasil
partisipasinya pada akhir pendidikan anak usia dini. STPPA difokuskan
pada aspek perkembangan anak yang mencakup: nilai agama dan moral,
nilai Pancasila, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.

STPPA mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 tahun


2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57
Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan dan pada KMA Nomor
347 tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada
Madrasah.

. Standar Isi

Muatan Standar Isi di RA meliputi: al-Yur'an Hadis, Akidah, Akhlak,

Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab yang terintegrasi
dalam kegiatan bermain secara menyenangkan dan bermakna. Upaya
peningkatan fleksibilitas ruang lingkup materi dengan memberikan ruang
kepada pendidik untuk memfasilitasi anak mengembangkan
kompetensinya dan mengadopsi prinsip diferensiasi (ragam laju
perkembangan anak, latar belakang anak, termasuk anak berkebutuhan
khusus).

Aspek perkembangan anak dirumuskan secara terpadu dalam


bentuk deskripsi capaian perkembangan yang ada dalam STPPA;

1. Mengenal dan percaya kepada Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa,
mengenal secara moderat terhadap ajaran pokok Islam, dan
menunjukkan sikap menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam
sebagai ciptaan Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa melalui partisipasi
aktif dalam merawat diri dan lingkungannya, yang mencakup materi:
a. Ajaran pokok Islam sebagai bentuk pengenalan dan penanaman
kepercayaan anak pada Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa:

Panduan Pengembangan IKM di Ra IMEI


Menjaga kebugaran, merawat kesehatan, kebersihan, keselamatan
dan keamanan diri sebagai bentuk rasa sayang anak terhadap
dirinya dan wujud syukur kepada Allah SWT., Tuhan yang Maha
Esa;

Saling menghargai sesama manusia dengan berbagai


perbedaannya sebagai bentuk toleransi dan kasih sayang
terhadap ciptaan Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa, dan

Merawat alam melalui kegiatan sehari-hari sebagai bentuk rasa


sayang terhadap binatang, tanaman, dan alam yang merupakan
ciptaan Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa.

Mengenali identitas diri, mengetahui kebiasaan di keluarga, madrasah,


dan masyarakat, mengetahui dirinya merupakan bagian dari warga
Indonesia, serta mengetahui keberadaan negara lain di dunia, yang
mencakup materi:
a. Identitas dirinya terbentuk dari berbagai karakteristik, termasuk
gender, minat, agama, sosial, dan budaya;

Kesadaran diri bahwa setiap orang memiliki karakteristik dan


kebiasaan yang berbeda;

Menyesuaikan diri dengan lingkungan (keluarga, madrasah, dan


masyarakat) dan pemahaman di setiap lingkungan memiliki
kebiasaan, aturan yang berbeda, yang perlu diketahui dan
dihargai agar dirinya lebih terampil dalam melakukan kegiatan
sehari-hari;

Peran sebagai diri, anggota keluarga, warga madrasah, warga


masyarakat, dan warga negara sebagai fondasi dalam pengenalan
hak, tanggung jawab, dan peduli pada sesama, lingkungan, seni,
budaya, dan menjaga kelestariannya; dan

Identitas kenegaraan melalui pengenalan simbol, antara lain:


bahasa, bendera, lambang negara, lagu kebangsaan, dan informasi
lainnya tentang Indonesia dan negara lain.

Panduan Pengembangan IKM di Ra MEI


Mengenali emosi, mampu mengendalikan keinginannya sebagai sikap
menghargai keinginan orang lain, dan mampu berinteraksi dengan
teman sebaya, yang mencakup materi:

a. Ragam emosi yang secara wajar dirasakan oleh manusia sebagai


reaksi terhadap suatu kondisi;

Ragam emosi dan keinginan orang lain yang berbeda dengan


dirinya (perspective taking) dan dirinya perlu menghargai
keinginan orang lain agar dapat berteman dengan sebaya:

Pengendalian emosi secara bertahap agar anak dapat


mengekspresikannya secara sehat dan positif, baik terhadap diri,
orang lain, maupun lingkungan:

Interaksi dan kolaborasi sebagai fondasi membangun


kemampuan prososial, dan

Aturan dan disiplin diperkenalkan melalui kesepahaman, teladan,


pembiasaan, dan dukungan lingkungan yang sesuai.

Mengenali serta menghargai kebiasaan dan aturan yang berlaku, serta


memiliki rasa senang terhadap belajar, menghargai usahanya sendiri
untuk menjadi lebih baik, dan memiliki keinginan untuk berusaha
kembali ketika belum berhasil, yang mencakup materi:

a. Kebiasaan dan aturan yang berlaku sehingga perlu


mengendalikan dirinya:

Melihat dan merasakan proses belajar sebagai pengalaman yang


menyenangkan:

Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan memaknainya


sebagai media untuk dapat menjadi lebih baik:

Usaha dan hasil sama pentingnya serta keberhasilan dapat dicapai


melalui berbagai cara ketika belum berhasil: dan

Panduan Pengembangan IKM diRa IMEI


e. Pentingnya kepercayaan diri dan kemandirian dalam berpikir dan
bertindak melalui berbagai aktivitas sehari-hari sebagai fondasi
pembentukan pribadi yang berdikari dan tangguh.

Memiliki daya imajinasi dan kreativitas melalui eksplorasi dan


ekspresi pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk tindakan
sederhana dan/atau karya yang dapat dihasilkan melalui
kemampuan kognitif, afektif, rasa seni serta keterampilan motorik
halus dan kasarnya, yang mencakup materi:

a. Ragam cara penyelesaian suatu tugas atau kegiatan dan cara

dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya,

b. Pengembangan kreativitas melalui imajinasi, ide, perasaan, dan


karya ditumbuhkan secara bertahap melalui kegiatan sehari-
sehari yang menyenangkan:

c. Penghargaan keunggulan diri dan orang lain dalam rangka


menumbuhkan sikap positif terhadap kemampuan, karya,
prestasi, motivasi, dan produktivitas dalam aktualisasi diri, dan

d. Kegiatan motorik kasar, motorik halus, dan taktil dilakukan


melalui berbagai kegiatan sehari-hari sebagai bentuk
pengembangan diri.

Mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya, mampu


memecahkan masalah sederhana, serta mengetahui hubungan sebab
akibat dari suatu kondisi atau situasi yang dipengaruhi oleh hukum
alam, yang mencakup materi:

a. Pengalaman observasi, eksplorasi, dan eksperimen yang menarik,


menantang, dan bermakna bagi kehidupan anak:

b. Hubungan sebab akibat terkait pemecahan masalah dalam


kehidupan sehari-hari:

Panduan Pengembangan IKM di Ra MEI


Cc. Pengenalan dasar pengetahuan ilmiah untuk memahami situasi
dunia nyata dilakukan melalui informasi dari media digital
dan/atau nondigital secara bertahap, dan

Penggunaan dan perekayasaan teknologi diperkenalkan secara


bertahap dan menyenangkan mulai dari teknologi yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Mampu menyimak, memiliki kesadaran akan pesan teks, alfabet dan


fonemik, memiliki kemampuan dasar yang diperlukan untuk menulis,
memahami instruksi sederhana, mampu mengutarakan pertanyaan
dan gagasannya serta mampu menggunakan kemampuan bahasanya
untuk bekerja sama, yang mencakup materi:

a. Mendapatkan informasi dilakukan melalui percakapan, interaksi,


kolaborasi, beragam media, serta eksplorasi fakta dan objek
secara langsung di bawah bimbingan orang dewasa,

Cara berkomunikasi yang mempengaruhi keterampilan untuk


menghasilkan karya bersama orang lain dan menyampaikan
ide/informasi/maksud yang diinginkan:

Hubungan antara pesan visual yang tertuang dalam berbagai


media dengan simbol alfabetis, suara, rangkaian kata, dan makna
dari suatu kata:

Penggunaan ragam cara dan alat tulis sebagai media untuk


mengekspresikan pikiran: dan

Minat, kegemaran, dan gairah pada bacaan yang ditumbuhkan


melalui dukungan lingkungan yang kaya literasi, positif, dan
bermakna.

Panduan Pengembangan IKM di RAR


Memiliki kesadaran bilangan, mampu melakukan pengukuran dengan
satuan tidak baku, menyadari adanya persamaan dan perbedaan
karakteristik antar objek, serta memiliki kesadaran ruang dan waktu,
yang mencakup materi:

a. Keterhubungan antara konsep bilangan dengan kehidupan sehari-


hari:

Ragam objek dan karakteristiknya yang berbeda, dan dapat


dibandingkan antara lain: berdasarkan jumlah, besaran, bentuk,
posisi, dan/atau tekstur,

Konsep dan makna waktu, antara lain: masa kini, masa lampau,

dan masa mendatang, serta hari, minggu, bulan, dan tahun:

Perbedaan antara elemen air, benda padat, dan udara, serta


konversi yang dapat terjadi sebagai reaksi dari ada atau tidaknya
hawa panas,

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses menimbang


antara keinginan dan/atau suatu alasan,

Sebab akibat fenomena alam dan fenomena sosial yang terjadi


dalam kehidupan sehari-hari: dan

Konsep dan kaidah pra matematika ditumbuhkan dalam situasi


sehari-hari, antara lain: angka, berhitung, hubungan satu kesatu,
klasifikasi dan sortir, pengenalan ruang dan bentuk, pengukuran,
pola, dan pengolahan data.

Panduan Pengembangan IKM di Ra MEA


9. Memiliki kemampuan bersikap, berperilaku akhlak karimah yang
moderat melalui keteladanan yang dicontohkan dalam kehidupan
sehari-hari pada lingkup keluarga yang berdasar pada pemahaman
ulama yang sahih dari al-9Gur'an dan Hadis yang termanifestasikan
pada akidah Islam sebagai dasar dorongan beramal, dengan fikih
sebagai basis ketentuan beribadah dan bermuamalah, yang
mengambil pelajaran dari sejarah peradaban Islam sebagai inspirasi
serta mampu mengenal bahasa arab yang terintegrasi dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu:

a. Akidah, sebagai bentuk keyakinan diri kepada Allah melalui


ciptaan-Nya,

b. Al-Our'an, Hadis, Ijma', Oiyas dan Ijtihad Ulama, sebagai bentuk


pengenalan dasar-dasar Agama Islam:

c. Pelaksanaan ibadah sehari-hari sebagai bentuk pengenalan dan


kepercayaan anak pada Allah SWT:

d. Akhlak karimah dan sikap moderat yang dikenalkan melalui kisah


Islami sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari:

e. Mengenal bahasa Arab sebagai bahasa al-Guran yang dapat


dijadikan alat dalam memahami agama Islam dan bermuamalah.

Anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti Standar Isi dengan


dilakukan penyesuaian kebutuhan berkebutuhan khusus yang sudah di
asesmen oleh masing-masing RA.

Panduan Pengembangan IKM di Ra MEI


C. Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian pembelajaran Raudhatul Athfal, yang terdiri dari: (1)


Rasionalisasi Pembelajaran, (2) Tujuan Capaian Pembelajaran, (3)
Karakteristik Pembelajaran, (4) Lingkup Capaian Pembelajaran, dan (5)
Rumusan Capaian Pembelajaran di Raudhatul Athfal. Kelima hal tersebut
akan diajabarkan dalam bab selanjutnya

D. Profil Pelajar Pancasila Dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamiin

Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ’Alamiin


yang selanjutnya disebut profil pelajar, merupakan pelajar yang memiliki
pola pikir, bersikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur
Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi toleransi demi
terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia.
Profil Pelajar juga memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir antara
lain: berpikir kritis, memecahkan masalah, metakognisi, berkomunikasi,
berkolaborasi, inovatif, kreatif, berliterasi informasi, bertakwa, berakhlak

mulia, dan moderat dalam beragama. Penjelasan lebih lanjut pada Bab
berikutnya

Panduan Pengembangan IKM di Ra MEI


Panduan Pengembangan
Imptementasi Kurikulum Merdeka
Di Raudhatul Athfal (RA)

KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH (KOM)


DI RAUDHATUL ATHFAL

A. Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)

KMA 347 tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum


Merdeka pada Madrasah menjelaskan tentang Kurikulum Operasional
Madrasah (KOM). Setiap satuan Raudhatul Athfal diberi kewenangan
untuk mengembangkan KOM sesuai dengan karakteristik, visi, misi, tujuan
yang mengacu pada struktur kurikulum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. KOM yang dikembangkan, menunjukkan kesesuaian dengan
karakteristik dan kebutuhan anak, satuan RA dan budaya sekitar. Prinsip
Penyusunan KOM di RA yaitu:

1. Berpusat pada anak, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman


potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta
kepentingan anak.

2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik


satuan RA, konteks sosial budaya dan lingkungan.

3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang

dibutuhkan dan digunakan di satuan RA. Bahasa yang digunakan


lugas, ringkas, dan mudah dipahami.

4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan


aktual.

5. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan


kurikulum satuan RA melibatkan komite satuan RA dan berbagai
pemangku kepentingan, antara lain orang tua, pengawas dan pejabat
kantor Kementerian Agama sesuai dengan kewenangannya.

Panduan Pengembangan IKM di RA


6. Pemerataan dan peningkatan mutu. Pengembangan KOM

diorientasikan sebagai upaya pemerataan kesempatan memperoleh


layanan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan yang dapat
memberikan akses pada semua anak dan menghargai perbedaan
termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

B. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)

Penyusunan dokumen KOM dimulai dengan memahami secara utuh


Struktur Kurikulum Merdeka, karena KOM merupakan dokumen yang
dinamis, yang diperbarui secara berkesinambungan, menjadi referensi
dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan, maka setiap

satuan RA wajib mengembangkan kurikulum sesuai karakteristiknya


masing-masing. Proses penyusunan KOM bersifat:

1. Tetap (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan


oleh pemerintah pusat, namun demikian satuan RA diberikan
kewenangan untuk melakukan kreasi dan inovasi).

2. Fleksibel/Dinamis (mengembangkan kurikulum operasional


berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan RA masing-masing)
Alur penyusunan KOM ada 2, yaitu:
1. Bagi RA yang belum pernah menyusun KOM, berikut Langkah-langkah
identifikasi dan refleksi diri:

a. Apakah RA sudah memiliki inspirasi KOM?


b. Apakah RA telah memiliki visi dan misi?
c. Siapa yang akan memfasilitasi di dalam penyusunan KOM?
d. Siapa yang akan terlibat di dalam penyusunan KOM secara internal
(kepala RA dan pendidik)?
e. Siapa yang akan terlibat di dalam penyusunan KOM secara
eksternal (orang tua, komite RA dan pemangku kepentingan
lainnya)?

Panduan Pengembangan IKM di RA


Berikut alur proses penyusunan KOM bagi RA yang belum pernah
menyusun kurikulum, terilustrasikan pada bagan dibawah ini:

xe =

f 1
/

(0 KARAKTERISTIK"
MADRASAH

yp Merumuskan J
VISI, MISI, DAN
N TUJUAN /

Evaluasi Jangka

a —
Panjang (4-5 tahun)

Menentukan

/ “@Q) \ PENGORGANISASIAN '


PEMBELAJARAN
a
: Evaluasi Jangka :
Menyusun Pendek

1 RENCANA (semester/tahunan)
\ PEMBELAJARAN “3 a,

LY \
/ PENDAMPINGAN, :
\ EVALUASI, DAN if
\ PENGEMBANGAN /
\ PROFESIONAL /

Penjelasan bagan alur penyusunan KOM pada poin ke-5 yaitu


tindak lanjut hasil pendampingan, evaluasi dan pengembangan
profesional dapat dijadikan:
Masukan dalam melakukan analisis konteks karakteristik satuan
RA
Evaluasi untuk merubah visi, misi dan tujuan RA
Menjadi dasar dalam menentukan pengorganisasian
pembelajaran

Panduan Pengembangan IKM di RA


2. Bagi RA yang sudah pernah menyusun KOM, berikut langkah-langkah
identifikasi dan refleksi diri:

a. Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam peninjauan


dan revisi KOM RA?

b. Apakah KOM yang telah dibuat sudah sesuai dengan kerangka


dan ketentuan penyusunan?

c. Apakah ada proses diskusi/kerja kolaborasi untuk menyusun


KOM di RA?

d. Apakah ada informasi atau pembahasan yang disampaikan kepada


orangtua dan atau komite mengenai kurikulum dan/atau
program-program?

e. Bagaimana strategi yang akan dilakukan untuk mengevaluasi?

Panduan Pengembangan IKM di RA


Berikut alur proses penyusunan KOM bagi yang RA yang sudah pernah
menyusun kurikulum terilustrasikan pada gambar dibawah ini:

KARAKTERISTIK
/ MADRASAH
Meninjau ulang

VISI, MISI, DAN


TUJUAN

es
N 2

Evaluasi Jangka
Panjang

hy (4-5 tahun)
/ J
y \ K
yi N
7 Meninjau ulang \
! \
yf 2 |: PENGORGANISASIAN i}
1 \\ PEMBELAJARAN /
Ng) ye
| f
ne /
Menyusun \\\ Ke // Evaluasi Jangk
ajua angka
RENCANA } :
PEMBELAJARAN ‘aa N isemester/tahunan)
/ f \ cS #&+¥
| / / \

\ lah Merancang N
ae “TX PENDAMPINGAN, EVALUASI, '
\ DAN PENGEMBANGAN
\ PROFESIONAL /
\ if
\ /
\ f

x ZS

Panduan Pengembangan IKM di RA


C. Komponen KOM

Komponen KOM pada satuan RA terdiri dari: karakteristik RA; visi,

misi, dan tujuan RA; Pengorganisasian pembelajaran; Perencanaan


pembelajaran: Pendampingan dan pengembangan profesional di satuan RA.
Komponen-komponen tersebut dijelaskan sebagai berikut:

| 1. Karakteristik Satuan RA |

Sebelum mengembangkan KOM, satuan RA perlu melakukan


analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung
aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai
arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan RA . Dari analisis
konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan RA,
termasuk anak, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan sosial
budaya.

Dalam menganalisis karakteristik, satuan RA perlu melakukan


evaluasi kesiapan implementasi sehingga dapat menyesuaikannya
dengan pilihan yang akan dijalankan. Pilihan-pilihan ini bertujuan
untuk memberikan gambaran bagi satuan RA bahwa penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan
dan kondisi masing-masing satuan RA. Satuan RA diharapkan
melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan pilihan yang
tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum operasional.

Contoh Analisis Karakteristik Satuan RA : Analisis kekuatan,

kelemahan, peluang, serta ancaman atau yang biasa kita sebut sebagai
SWOT merupakan cara yang umum dilakukan dalam mengenali satuan
RA dan lingkungannya untuk dasar penyusunan strategi dalam
mengembangkan dan mengatasi permasalahan satuan RA.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Strength (Kekuatan): Situasi atau kondisi yang merupakan
kekuatan yang dimiliki satuan RA yang bisa memberikan pengaruh
positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Contoh
pertanyaan pemantik: Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki
satuan RA? Apa yang membuat satuan RA lebih baik dari satuan RA
lainnya?

Weakness (Kelemahan): Situasi atau kondisi yang merupakan


kelemahan yang dimiliki satuan RA yang bisa memberikan
pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang.
Contoh pertanyaan pemantik: Apa yang belum berjalan dengan
baik? Apa saja kebutuhan anak, pendidik, dan tenaga kependidikan
yang belum terpenuhi di satuan RA?

Opportunity (Peluang): Situasi atau kondisi yang merupakan


peluang atau kesempatan di luar satuan RA yang bisa memberikan
peluang untuk berkembang di kemudian hari. Contoh pertanyaan
pemantik: Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki satuan RA?
Apa yang membuat satuan RA lebih baik dari satuan RA lainnya?

Threat (Ancaman): Ancaman atau tantangan apa saja yang


mungkin akan dihadapi satuan RA yang bisa menghambat laju
perkembangan satuan RA. Contoh pertanyaan pemantik: Hambatan
apa yang sedang dihadapi sekarang? Adakah perubahan peraturan
pemerintah yang akan berdampak bagi perkembangan satuan RA?

Analisis karakteristik satuan RA penting untuk dilakukan agar


mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan satuan RA dan
seluruh warganya. Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan
dalam proses perumusan visi, misi, dan tujuan satuan RA. Prinsip-
prinsip analisis lingkungan belajar yaitu:

Melibatkan perwakilan warga satuan RA.

Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi


satuan RA.

Panduan Pengembangan IKM di RA


e Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,
pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data.

e Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk


mengembangkan strategi atau solusi. Hal ini dilakukan untuk
mengenali satuan RA dan lingkungannya sebagai dasar penyusunan
strategi dalam mengembangkan dan mengatasi permasalahan
satuan RA.

(2. Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan RA |

Visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan


menunjukkan prioritas satuan RA. Merumuskan visi, misi, dan tujuan
satuan RA merupakan langkah awal yang sangat penting sebagai acuan
utama dalam merancang pembelajaran yang berkualitas. Untuk satuan
RA, visi, misi, dan tujuan harus berpusat pada anak.

Visi menggambarkan bagaimana anak menjadi subjek dalam tujuan


jangka panjang satuan RA dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan
hasil analisis karakteristik satuan RA. Nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran agar anak dapat mencapai Profil
Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamiin yang
mengacu pada STPPA. Visi memberikan panduan/arahan yang
realistis, kredibel dan atraktif untuk mencapai gambaran masa
depan yang ingin dicapai oleh satuan RA. Penulisan visi sebaiknya
mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta
memotivasi setiap pemangku kepentingan. Visi merupakan cita-cita
bersama pada masa mendatang dari seluruh warga satuan RA, yang
dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan RA.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan visi:

a. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh


satuan RA.
b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif.
d. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal, dan berfokus
pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan.
e. Visi merupakan cita-cita yang akan dicapai pada masa yang
akan datang.

Contoh Visi RA
Terwujudnya generasi muslim yang bertaqwa, berakhlak mulia,
cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani.

Misi adalah pernyataan bagaimana satuan RA mencapai visi yang


ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan
masukan dari seluruh warga satuan RA. Misi menjawab bagaimana
satuan RA mencapai visi dan nilai-nilai penting yang diprioritaskan
selama menjalankan misi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi:

a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang

hendak dicapai oleh satuan RA.


b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana
pada rumusan visi.
c. Antara indikator visi dan rumusan misi harus ada keterkaitan
atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.

Panduan Pengembangan IKM di RA


d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada
anak
e. Misi merupakan upaya strategis untuk mencapai visi sebagai
acuan untuk menyusun program.
f. Misi yang baik adalah relevan, realistik, konsisten, terukur, dan
merujuk pada pencapain visi.
g. Misi merupakan operasional tindakan dari visi supaya
tercapainya visi.
h. Untuk membuat kalimat aksi yang jelas, gunakan kata kerja
operasional yang bersifat umum yang masih bisa diterjemahkan
menjadi pernyataan spesifik.

Contoh Misi RA:

Menanamkan kecintaan pada Allah, para Nabi, dan Rasul.

Membiasakan praktik ibadah dan berdo'a dalam setiap kegiatan


Mengenalkan cara menyayangi berbagai makhluk ciptaan Allah
Membiasakan berprilaku terpuji dan berbudi luhur

Menanamkan semangat untuk belajar dan menuntut ilmu


Membiasakan perilaku hidup sehat dan bersih

e Tujuan
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu
tertentu oleh setiap satuan RA dengan mengacu pada karakteristik
dan/atau keunikan setiap satuan RA sesuai dengan prinsip yang
sudah ditetapkan. Tujuan akhir dari kurikulum satuan RA
berdampak kepada anak. Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan
(milestone) penting dan selaras dengan misi. Strategi satuan RA
untuk mencapai tujuan pendidikan. Kompetensi/karakteristik yang
menjadi kekhasan lulusan suatu satuan RA dan selaras dengan Profil
Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil alamiin (PPRA).

Panduan Pengembangan IKM di RA


Ciri-ciri tujuan antara lain: tujuan harus serasi dan
mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan: fokus pada hasil yang
diinginkan pada anak: harus spesifik, terukur, dan dapat dicapai
dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan merupakan perwujudan dari visi dan misi satuan RA
yang mencerminkan karakteristik dan hasil yang akan dicapai oleh
anak . Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan RA
dapat melakukan evaluasi secara berkala.
Untuk merumuskan visi, misi, dan tujuan RA, perlu membentuk tim
perumus, yaitu:
a. Tim penyusun, terdiri dari: kepala RA, guru dan atau tenaga
pendidik, komite RA, perwakilan orang tua, pihak yayasan apabila
lembaga swasta, dan Kemenag kab/kota
b. Tim penyusun bertugas untuk merumuskan/mereview visi, misi,
tujuan dan mempertimbangkan hasil Evaluasi Diri RA, serta
Analisis Konteks, maka akan melakukan perumusan ulang visi,
misi, dan tujuan RA yang sesuai dengan kerangka kurikulum yang
ditetapkan oleh Kementerian Agama.

Contoh Tujuan RA :

Mengenalkan pada anak tentang adanya Allah dan Rasulnya


serta mengenal ciptaan-Nya sejak dini
Membiasakan anak berdo'a sebelum dan sesudah kegiatan
serta menirukan praktik ibadah
Menyiapkan anak agar memiliki nilai moral, sikap dan budi
pekerti yang baik
Memfasilitasi pengasuhan yang positif agar anak tumbuh sehat
dan berkembang sesuai dengan fitrah dan potensinya
Mengembangkan kemampuan anak secara alamiah sehingga
anak senang belajar sambil bermain
Menyiapkan anak supaya mandiri supaya siap melanjutkan ke
jenjang berikutnya

Panduan Pengembangan IKM di RA


e Penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan RA

Saat melakukan analisis lingkungan belajar, pastikan visi, misi, dan


tujuan saling berkaitan dan tidak bertentangan dengan kerangka
kurikulum. Berikut adalah alur penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan
Satuan RA:

KAN
eee Pn San
seluruh warga satuan pendidikan?
Apakah visi menyatakan tujuan besar
yang ingin dicapai satuan pendidikan?
Apakah visi sudah berpusat pada
peserta didik?

MISI
Apakah mniki jelas menyatakan hal-hal
yang perlu dilakukan untuk mencapal visi?
Apakah semua warga satuan pendidikan
memahami hal-hal yang menjadi prioritas
untuk mencapai visi?

TUJUAN
SATUAN PENDIDIKAN
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil
aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai musi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai
misi realistis untuk dijalankan?

—_—_~

EE Pengorganisasian Pembelajaran )

Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan RA mengatur


pembelajaran dari muatan kurikulum dalam satu rentang waktu.
Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam
struktur kurikulum, muatan pembelajaran dan area belajar, pengaturan
waktu belajar, serta proses pembelajaran. Penyusunan struktur
kurikulum merupakan hal penting di dalam mengorganisasikan
pembelajaran. Struktur kurikulum adalah pola dan susunan
muatan/materi pembelajaran yang harus ditempuh oleh anak pada
satuan RA dalam kegiatan pembelajaran dan merupakan aplikasi dari
konsep pengorganisasian konten dan beban belajar.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Dalam pengorganisasian KOM di RA, pembelajaran dibagi
menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan
lil Alamiin. Selain itu, satuan RA dapat menyusun kegiatan
ekstrakurikuler.

Oleh karena itu, satuan RA perlu mengorganisasikan


pembelajaran ke dalam bentuk struktur kurikulum yang meliputi:
Intrakurikuler Berdasarkan regulasi yang mengatur struktur
kurikulum merdeka, kegiatan pembelajaran
intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai
kemampuan yang tertuang di dalam capaian
pembelajaran.

Projek Penguatan Profil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Pancasila dan Profil | Pelajar Rahmatan lil Alamiin dirancang dalam
Pelajar Rahmatan lil bentuk kokurikuler, atau dapat juga dirancang
Alamiin secara terpadu dengan intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar jam


belajar di bawah bimbingan dan pengawasan satuan
RA, sebagai wadah untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat kemampuan, kepribadian, kerjasama
dan kemandirian anak secara optimal.

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat


mencapai kemampuan yang tertuang di dalam Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam nomor 3211 tahun 2022 Tentang Capaian
Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada RA.
Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain, yang
bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain'.
Kegiatan intrakurikuler harus memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan bermain ini
dirancang untuk memberi kesempatan anak agar dapat mencapai
kemampuan yang tertuang dalam capaian perkembangan yang
diharapkan. Kegiatan bermain perlu didukung dengan penggunaan
sumber-sumber belajar yang nyata dan terdapat di lingkungan sekitar
anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan
dengan teknologi dan kreasi atau inovasi. Alokasi waktu pembelajaran

Panduan Pengembangan IKM di RA


di Raudhatul Athfal usia 4-6 tahun minimal 900 (sembilan ratus) menit
per minggu.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk


memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu
pada STPPA yang tertuang dalam KMA Nomor 347 tahun 2022 serta
PPRA. Untuk pelaksanaan kegiatan di RA, pemerintah menetapkan
tema-tema utama yang dapat dikerucutkan menjadi topik oleh satuan
RA sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik anak. Projek
Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamiin di RA difokuskan pada
moderasi beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan
yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan
Moderasi beragama di RA mengajarkan pada sikap toleransi,
menghargai perbedaan, cinta tanah air dan cinta damai yang
dilaksanakan dengan berbagai kegiatan. Pelaksanaannya menggunakan
alokasi waktu kegiatan di Raudhatul Athfal dengan ketentuan 1 sampai
dengan 2 projek profil dengan tema berbeda dalam satu tahun.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan enam
karakter profil pelajar Pancasila dan 10 nilai Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamiin (PPRA) pada fase fondasi. Pelaksanaan P5 dan PPRA melalui
empat tema yang sudah ditentukan, tema-tema tersebut yaitu: Aku
Sayang Bumi, Aku Cinta Indonesia, Kita Semua Bersaudara,

Imajinasi dan Kreativitasku.

Pelaksanaan P5 dan PPRA di Raudhatul Athfal selain


direncanakan dan dilaksanakan pada pembelajaran kokurikuler, dapat
juga dilakukan secara terintegrasi dengan intrakurikuler atau
ekstrakurikuler. Pada konteks RA, pengorganisasian pembelajaran
disarankan menggunakan pendekatan tematik terintegrasi atau
pendekatan secara integrasi dan disesuaikan dengan pilihan anak
sesuai situasi dan kebutuhan sehingga pembelajaran menjadi lebih
bermakna.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Pendekatan tematik yaitu kegiatan belajar menghadirkan tema-
tema yang relevan dan kontekstual serta berkaitan dengan kehidupn
nyata anak, memadukan konsep-konsep dan berbagai disiplin ilmu,
bersifat fleksibel dan menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan.
Pendekatan tematik yang diterapkan satuan perlu dikaitkan dengan
visi, misi yang dimiliki satuan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dirancang.

Pendekatan yang terintegrasi yaitu anak belajar suatu konsep


secara komprehensif dan kontekstual karena keterampilan,
pengetahuan dan sikap diintegrasikan untuk mencapai suatu
penguasaan kompetensi tertentu. Pendekatan ini memadukan beberapa
disiplin ilmu untuk kemudian dikaitkan dengan kehidupan anak sehari-
hari sehingga dalam satu kegiatan dapat memantik pencapaian
pembelajaran yang beragam.

Setiap satuan RA menyusun pengorganisasian pembelajaran

secara kontekstual, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Menentukan alokasi waktu dalam satu semester minimal 17 minggu.

Melakukan pemetaan, stuktur (intrakurikuler, kokurikuler dan


ekstrakurikuler) serta jumlah JP setiap bulan dalam satu semester.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Contoh Pendekatan Muatan Belajar Secara Integrasi Untuk RA
RA ....(Nama/Identitas RA)
JUMLAH JP
SEMES STRUK KETERA JULI AGUS SEPTEM OKTO NOPEM DESEM
TER TUR NGAN TUS BER BER BER BER

Dipilih
ne topik-topik
Pa 900 900 900 900 900 900
a :
2 bin Macan menitx menitx Menitx4 menitx menitx menit x
5 dengan -.. 2 2 Minggu 4 4 2
3 kara terituk Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
= RA dan
&
dekat
dengan anak

Tema: -
Aku Cinta
as Indonesia
fs
Pa s Projek:
S a 900
fi s
n a i, oa menit x
to Tercinta 2
2. Gebyar Minggu
Kemerdek
aan

3 -
a
5
= Menyesuai-
5 kan Potensi
fa RA
2mw

Panduan Pengembangan IKM di RA


JUMLAH JP
SEMES STRUK KETERAN
JANU FEBRU
TER TUR GAN MARET APRIL MEI JUNI
ARI ARI

Dipilih 900 900 900 900 900 menit 900


topik-topik menit x menit x Menit x menit x x 4 menit x
5 yang sesuai 2 4 4 1 Minggu 2
2 dengan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
s karakteristi
S k RA dan
-
& dekat
dengan
anak

Tema:

Kita Semua 900

2— Bersaudara
- menit x
-
ea}
re 2 Projek: a
s i Minggu
bi S1. Lebaran
LO
A
2.
Berkunjung
ke
saudaraku

oo
a
=
Dm .
sk Menyesuai
“5
ox kan Potensi
5 pa
#2
WY
RA
NG
ma

Langkah-langkah menyusun pengorganisasian pembelajaran dan


pengembangan topik dan tema dalam projek per semester untuk satuan
RA:

a. Menyusun topik dan sub topik untuk pembelajaran intrakurikuler.


Topik adalah ide, gagasan, konsep, atau inspirasi yang hendak
diperkenalkan, dibangun, dan dieksplorasi bersama anak. Topik

Panduan Pengembangan IKM di RA


ditentukan oleh satuan RA berdasarkan visi, misi, tujuan, dan
analisis karakteristik.

Menentukan tema yang akan dipilih pada pembelajaran P5 dan


PPRA kemudian menentukan proyek yang akan dlakukan

Menentukan jumlah JP dalam setiap topik atau tema

Menentukan jumlah minggu dalam setiap bulan

Melakukan pemetaan struktur, topik dan jumlah JP.

Contoh Pengorganisasian Pembelajaran Dan Pengembangan


Topik/Tema Dalam Projek Per Semester
RA ...( Nama RA)
SEMESTER 1
NO BULAN STRUKTUR TOPIK JUMLAH JP
Intrakulikuler Topik : Aku Hamba Allah Jumlah Minggu - 2
Sub Topik: Minggu
1. Senangnya menjadi diriku Jumlah JP - 2 x 900
1 JULI 2. Tubuhku Ciptaan Allah Menit
P5-PPRA
Ekstrakulikul ker
Intrakulikuler Topik : Jumlah Minggu - 2
Surabaya Kebanggaanku Minggu
Sub Topik: Jumlah JP - 2 x 900
1. Aku Bangga tinggal di Menit
Surabaya
2 AGUSTUS 2. Tugu Pahlawan symbol
kotaku
P5-PPRA Tema: Aku Cinta Indonesia Jumlah Minggu - 2
Projek : Minggu
1. Seni di Kotaku tercinta Jumlah JP - 2 x 900
2. Gebyar kemerdekaan Menit
Ekstrakulikul ker
Topik : Lingkunganku yang Jumlah Minggu - 4
Nyaman Minggu
Sub Topik: Jumlah JP - 4 x 900
3 SEPTEMBER Intrakulikuler 1. Desaku Yang Permai Menit
2. Rumahku Surgaku
3. Masjid Tempat Ibadahku
4. RA Tempat Bermainku
P5-PPRA
Ekstrakulikul ker
Intrakulikuler Topik: Makanan dan Jumlah Minggu - 4
Minuman kesukaanku Minggu
Subtopik: Jumlah JP - 4 x 900
1. Kue Buatan Ibuku Menit
4 OKTOBER 2. Jus Buah Yang
Menyehatkan
3. Sayur Bayam membuat
tubuhku kuat
4. Sate Ayam Buatanku

Panduan Pengembangan IKM di RA


P5-PPRA
Ekstrakulikul ker
Intrakulikuler Topik: Binatang Ciptaan Allah Jumlah Minggu - 4
Subtopik: Minggu
1. Aku suka makan ikan Jumlah JP - 4 x 900
2. Lebah Penghasil Madu Menit
5 NOVEMBER 3. Kucing binatng
kesayangku
4. Ayam binatang
peliharaanku
P5-PPRA
Ekstrakulikul ker
Intrakulikuler Topik: Cita-citaku Jumlah Minggu - 2
Subtopik: Minggu
1. Aku ingin menjadi Jumlah JP - 2 x 900
pengusaha Menit
6 DESEMBER 2. Aku Arsitek Hebat
P5-PPRA
Ekstrakulikul ker

SEMESTER 2
NO BULAN STRUKTUR TOPIK JUMLAH JP
Intrakulikuler Topik : Jumlah Minggu - 4
Senangnya Berwisata Minggu
Sub Topik: Jumlah JP - 4x 900
1. Jalan -jalan di kota Menit
2. Kendaraan di kotaku
1 JANUARI 3. Ayo membuat Istana
Pasir di pantai
4. Kendaraan di lautku
P5-PPRA
Ekstrakulikulker
Intrakulikuler Topik : Jumlah Minggu - 4
Indahnya Alam Ciptaan Allah Minggu
Sub Topik: Jumlah JP = 4 x 900
1. Angkasa yang luas Menit
2 FEBRUARI 2. Hujan pembawa berkah
3. Kekayaan lautku
4. Fenomena alam
P5-PPRA
Ekstrakulikulker
Topik : Jumlah Minggu = 4
Asyiknya Bermain Digital Minggu
Sub Topik: Jumlah JP = 4 x 900
3 MARET Intrakulikuler 1. TV si Kotak Ajaib Menit
2. HP yang pintar
3. Laptop yang hebat
4. Mari bertanya di
Internet
P5-PPRA
Ekstrakulikulker
Topik: Ramadhan Ceria Jumlah Minggu = 1
Intrakulikuler e Aku belajar Shaum dan Minggu
Sholat Tarawihku Jumlah JP = 1 x 900
Menit
4 APRIL P5-PPRA Tema: Kita Semua Bersaudara Jumlah Minggu = 2
Projek: Minggu
1. Lebaran Jumlah JP - 2 x 900
2. Berkunjung ke saudaraku Menit
Ekstrakulikulker

Panduan Pengembangan IKM di RA


Intrakulikuler Topik: Lebaran Tiba Jumlah Minggu = 2
Subtopik: Minggu
1. Senangnya berbagi Jumlah JP = 2 x 900
5 MEI 2. Bahagianya lebaran Tiba Menit
P5-PPRA - -
Ekstrakulikulker - -
Intrakulikuler Topik : Air, Api dan Udara Jumlah Minggu = 2
karunia Allah Minggu
Subtopik : Jumlah JP - 2 x 900
6 JUNI 1. Aku suka minumair putih Menit
2. Bolehkah bermain api?
3. Mengapa Balon Bisa
Terbang?
P5-PPRA
Ekstrakulikulker

D. Evaluasi KOM

Evaluasi KOM di RA bertujuan untuk mengukur keberhasilan


kepala RA dan pendidik dalam menjalankan seluruh program pendidikan
yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami apakah visi, misi dan
tujuan satuan RA telah tercapai. Sasaran langsung evaluasi KOM pada
satuan RA adalah kepala satuan RA dan pendidik, di mana anak menjadi
sasaran tidak langsung. Proses ini dikelola oleh para kepala satuan RA
dan/atau pendidik yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran
ini. Evaluasi KOM dilaksanakan secara mandiri dan bertahap sesuai
dengan konteks, kebutuhan, dan kemampuan RA.

Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu bagian penting dari


evaluasi kurikulum operasional RA.

Prinsip-prinsip dalam melakukan evaluasi:

a. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan

b. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan


peninjauan.

Cc. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk


mendapatkan data/informasi yang diinginkan.

d. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat


dijadikan pengembangan bagi pendidik dan pelaksana program.

e. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Kapan evaluasi kurikulum operasional di RA bisa dilakukan?
a. Per Hari
Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai
bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai,
bagaimana anak merespon proses kegiatan belajar.

Per Unit Belajar

Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim,


pendidik bisa mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya tujuan
dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses
belajar.

Per Semester

Setelah satu semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat kontinum
pencapaian.

Per Tahun.
Evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam satu
tahun dapat dikumpulkan berkala dalam rentang waktu yang lebih
pendek.

Hal apa saja yang bisa menjadi sumber informasi dalam meninjau
ulang pembelajaran dan kurikulum operasional?
a. Hasil asesmen anak per unit.

b. Artefak anak: projek anak, portofolio anak, pameran karya,


pertunjukan dan sebagainya.

Survei lulusan

Refleksi proses belajar oleh pendidik

Observasi kepala RA

Rapor Satuan RA

Panduan Pengembangan IKM di RA


Beberapa contoh cara mengumpulkan informasi, yaitu:
a. Observasi dan refleksi mandiri.

Melakukan asesmen berupa observasi dan refleksi mandiri secara


individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan
belajar, capaian pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan lil 'Alamiin).

FGD (Focus Group Discussion)

Merupakan diskusi terpumpun yang dilakukan secara kelompok


untuk melihat hubungan antardata yang dimiliki pada catatan
anekdotal, hasil belajar anak, dan refleksi alam self-study, untuk

menganalisis masalah dan menarik kesimpulan, serta mengambil


keputusan untuk melakukan perbaikan.

Kuesioner anak.

Mengumpulkan persepsi
anak terhadap proses belajar, kualitas
sarana prasarana, materi/bahan ajar, serta bagaimana anak
memaknai hasil belajarnya.

Kuesioner orang tua.

Mengumpulkan persepsi orang tua terhadap perkembangan belajar


anak.

Mengapa kurikulum operasional di RA perlu ditinjau ulang?


a. Meningkatkan hasil belajar anak, keterlibatan, dan kepuasan belajar.

b. Menunjukkan kekuatan dan tantangan pelaksanaan program belajar


sebagai implementasi kurikulum operasional.

Mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan.

Mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki.

Mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di


satuan RA.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Apa yang dapat ditinjau kembali?
a. Alur pembelajaran, mutu, dan relevansi hasil belajar dan prosesnya
untuk menentukan tujuan pembelajaran berikutnya.

Kompetensi utuh anak yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan


sikap yang akan dituju (mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila dan
PPRA), dengan mempertimbangkan aspek penting di setiap capaian
pembelajaran, P5 dan PPRA.

Asesmen pembelajaran.

Sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, dan


kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak.

Persepsi anak dalam menjalani proses belajar.

Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja pendidik dan tenaga


kependidikan agar mereka dapat bekerja dengan efektif.

Proses dan program yang dianggap paling berhasil serta indikator


keberhasilannya.

Proses dan program apa yang masih perlu dan paling penting untuk
dikembangkan.

Bagaimana cara melakukannya?


a. Kolaboratif: melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait,
termasuk peserta didik.

Reflektif : melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai


aspek, jujur, dan berdasarkan bukti.

Berdasarkan data : membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang


dikumpulkan dari berbagai sumber dan yang ditelaah secara seksama.

Berpusat pada peserta didik : mengedepankan kepentingan peserta


didik dalam mengambil kesimpulan maupun keputusan.
Fokus pada perbaikan dan pengembangan kualitas pembelajaran
peserta didik

Panduan Pengembangan IKM di RA


Pihak yang terlibat yang terlibat dalam evaluasi kurikulum
operasional di satuan RA adalah: a). Kepala RA: b) Wakil kepala
RA/Bidang Kurikulum (bila ada): c) Pendidik: d) Tenaga kependidikan, e)
Peserta didik: f) Orang tua peserta didik: g) Pengawas RA, dan h) Pakar

Pilihan Satuan RA dalam Melakukan Evaluasi

Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan RA dilaksanakan mandiri

dan bertahap sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan kemampuan satuan


RA. Satuan RA diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat
menentukan pilihan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan
kurikulum operasional. Satuan RA dapat melakukan evaluasi dengan
berbagai pilihan. Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan
gambaran bahwa penyusunan dan pelaksanaan kurikulum operasional
dapat dilakukan sesuai dengan kesiapan dan kondisi masing-masing
satuan RA. Beberapa pilihan tersebut antara lain:

1. Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil


perkembangan belajar peserta didik selama pembelajaran
intrakurikuler dan P5 dan PPRA peserta didik, dengan
memperhatikan: Capaian Pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila:
hasil asesmen pembelajaran.
2. Satuan RA melakukan evaluasi dengan memperhatikan perspektif
peserta didik. Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan
hasil perkembangan belajar peserta didik selama pembelajaran
intrakurikuler, P5 dan PPRA, dan ekstrakurikuler peserta didik,
dengan memperhatikan: Capaian Pembelajaran: Profil Pelajar
Pancasila dan PPRA: hasil asesmen pembelajaran: kualitas
pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar, dan umpan
balik dari anak mengenai pengalaman belajarnya.
3. Melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil perkembangan
belajar peserta didik selama pembelajaran intrakurikuler, P5 dan
PPRA, serta ekstrakurikuler peserta didik, dengan

Panduan Pengembangan IKM di RA


memperhatikan: Capaian Pembelajaran; Profil Pelajar Pancasila
dan PPRA, hasil asesmen pembelajaran, kualitas pengajaran
pendidik dan penggunaan perangkat ajar; keselarasan dengan visi,
misi, tujuan dan kekhasan satuan RA. Evaluasi ini

mempertimbangkan sudut pandang peserta didik dan orang tua.

Strategi untuk Evaluasi Kurikulum Operasional

Evaluasi kurikulum operasional di RA dapat dilakukan dengan cara


sebagai berikut:

1, Adakan pertemuan dengan orang tua, warga RA untuk mendapatkan


gambaran mengenai pandangan mereka terhadap evaluasi kurikulum:
apa yang dipahami, bagaimana perasaan dan pendapatnya mengenai
evaluasi RA.

Arahkan diskusi pada pembahasan mengenai lingkup evaluasi


kurikulum: tunjukkan sampel yang akan digunakan atau dokumen
evaluasi yang akan digunakan.

Amati jalannya program secara seksama untuk mendapatkan


informasi nyata mengenai implementasinya dan mengingatkan
semua pihak terhadap tujuan program.

Pahami tujuan program dan kekhawatiran yang dimiliki pihak-pihak


yang terlibat mengenai program dan evaluasi: cari tahu apakah
terdapat perbedaan antara tujuan yang tertulis dan tujuan yang
disampaikan oleh pihak-pihak yang menjalankan.

Identifikasi hal-hal yang menjadi akar permasalahan. Untuk setiap


permasalahan perlu didesain proses evaluasi, dan mencari data yang
spesifik.

Tentukan cara untuk mencari data, melalui observasi, penilaian,


wawancara, diskusi terpumpun ataupun melalui rapor pendidikan.

Jalankan prosedur pencarian dan pengumpulan data.

Panduan Pengembangan IKM di RA


8. Kelompokkan dan mengatur informasi dalam tema-tema dan
menyiakan potret implementasinya. Potret ini bisa dalam bentuk
video, artefak, kasus atau bentuk- bentuk lain.

9. Tentukan pihak yang akan diberi laporan dan pilih format yang sesuai.

Tindak lanjut hasil pendampingan, evaluasi dan pengembangan


profesional:

1. Menjadi masukan dalam melakukan analisis konteks karakteristik


satuan RA
2. Hasil evaluasi dapat merubah visi, misi dan tujuan RA
3. Evalusi KOM menjadi dasar dalam menentukan pengorganisasian
pembelajaran

Panduan Pengembangan IKM di RA


Panduan Pengembangan
Implementasi Kurikulum Merdeka
Di Raudhatul Athfal (RA)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
DAN ASESMEN

A. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen

Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak


dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran. Pendidik perlu memahami
kompetensi yang dituju sehingga keseluruhan proses pembelajaran
diupayakan untuk mencapai kompetensi. Kompetensi yang dituju
dimaknai sebagai ketercapaian terhadap capaian pembelajaran, dimensi
Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin.

Kaitan antara pembelajaran dan asesmen digambarkan bahwa


pembelajaran dapat diawali dengan perencanaan asesmen dan
perencanaan pembelajaran. Pendidik perlu merencanakan asesmen yang
dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada
akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen, terutama pada asesmen awal
pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar anak, dan hasilnya digunakan untuk merencanakan
pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian anak.

Identifikasi kebutuhan perlu dilakukan kepada setiap anak dengan


melakukan asesmen awal, termasuk untuk anak-anak yang berkebutuhan
khusus. Tujuan asesmen awal dilakukan agar pendidik dapat memberikan
stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak sehingga membantu
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Perencanaan pembelajaran disusun berdasarkan hasil asesmen


sehingga pelaksanaan pembalajaran dilaksanakan secara terdiferensiasi.
Dengan adanya pembelajaran diferensiasi maka pendidik memfasilitasi
ragam kebutuhan anak termasuk untuk Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK).

Panduan Pengembangan IKM di RA


Bagi RA yang memiliki ABK, perlu melakukan tiga hal utama;
deteksi kebutuhan ABK yang akurat, perlakuan yang tepat dan dukungan
linkungan yang kuat untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi
perkembangan ABK. Identifikasi dan asesmen ABK dilakukan di awal
tahun pelajaran secara berkelanjutan untuk menemukenali kondisi dan
kebutuhan khusus ABK sebagai dasar penyusunan Program Pendidikan
Individual (PPI), pengembangan kurikulum, pembelajaran dan asesmen
akomodatif, serta program kebutuhan khusus dan pengembangan
keterampilan pilihan. Lebih rinci terkait dengan pelaksanaan dapat
merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 758
Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di
Madrasah, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2767
Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
RA, dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2768
Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusif di RA.

Dokumen perencanaan pembelajaran minimal memuat komponen


tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen
pembelajaran yang disusun secara fleksibel, sederhana, dan kontekstual.
Tujuan Pembelajaran disusun dari Capaian Pembelajaran sesuai
Keputusan Dirjen Pendidikan Agama Islam No 3211 tentang Capaian
Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah
dengan mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik RA. Pendidik juga
harus memastikan tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan tahapan dan
kebutuhan anak.

Proses pembelajaran dirancang untuk memberi pengalaman belajar


yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual. Pada tahapan ini, pendidik
diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran dengan mengacu
pada: 1)menumbuhkan kecintaan kepada Allah (mahabah fillah):
2)memotivasi anak untuk berpartisipasi aktif; 3)inspiratif:
4)menyenangkan; 5)menantang; 6)interaktif; 7)akomodatif;

Panduan Pengembangan IKM di RA


8)memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian
sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis anak.

Prinsip pembelajaran diharapkan dapat memandu pendidik dalam


merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna agar anak
lebih kreatif, berpikir kritis dan inovatif. Berikut prinsip-prinsip
pembelajaran:
Tabel 3.1
Prinsip Pembelajaran

No Prinsip Pembelajaran Contoh Pelaksanaan Prinsip Pembelajaran


Al Pembelajaran dirancang |a. Pada awal tahun ajaran, pendidik berusaha
dengan mempertimbangkan mencari tahu kesiapan belajar anak dan
tahap perkembangan dan pencapaian sebelumnya. Misalnya, melalui dialog
tingkat pencapaian anak saat dan observasi kepada anak atau metode lainnya
ini, sesuai dengan kebutuhan yang sesuai.
belajar, serta mencerminkan |(b. Pendidik merancang atau memilih ATP sesuai
karakteristik dan dengan tahap perkembangan anak.
perkembangan anak yang |(c. Pendidik — merancang pembelajaran yang
beragam sehingga menyenangkan agar anak mengalami proses
pembelajaran menjadi belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan
bermakna dan menyenangkan, emosi positif
2 Pembelajaran dirancang dan |a. Pendidik mendorong anak untuk melakukan
dilaksanakan untuk refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area
membangun kapasitas untuk yang perlu dikembangkan.
menjadi pembelajar sepanjang |b. Pendidik senantiasa memberikan umpan balik
hayat, langsung yang mendorong kemampuan anak
untuk terus belajar dan mengeksplorasi ilmu
pengetahuan.
c. Pendidik menggunakan pertanyaan terbuka yang
menstimulasi pemikiran yang mendalam.
d. Pendidik memotivasi anak untuk berpartisipasi
aktif agar terbangun sikap pembelajar mandiri.
e. Pendidik memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat,
minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis
anak.
3 Proses pembelajaran |a. Pendidik '” menggunakan berbagai metode
mendukung perkembangan pembelajaran yang bervariasi dan untuk
kompetensi dan karakter anak membantu anak mengembangkan kompetensi,
secara holistik, misalnya belajar berbasis inkuiri, berbasis projek,
berbasis masalah, dan pembelajaran
terdiferensiasi.
b. Pendidik merefleksikan proses dan sikapnya
untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi
positif bagi anak.
c. Pendidik merujuk pada profil pelajar Pancasila
dan profil pelajar rahmatan lil alamin dalam
memberikan umpan balik (apresiasi maupun
koreksi).

Panduan Pengembangan IKM di RA


4 Pembelajaran yang relevan, |a. Pendidik menyelenggarakan pembelajaran sesuai
yaitu pembelajaran yang kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata,
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya yang menarik minat anak.
lingkungan, dan budaya anak, |b. Pendidik merancang pembelajaran interaktif
serta melibatkan orang tua dan untuk memfasilitasi interaksi yang terencana,
komunitas sebagai mitra, terstruktur, terpadu, dan produktif antara
pendidik dengan anak, sesama anak, serta antara
anak dan materi belajar.
c. Pendidik memberdayakan masyarakat sekitar,
komunitas, organisasi, ahli dari berbagai profesi
sebagai narasumber untuk memperkaya dan
mendorong pembelajaran yang relevan.
d. Pendidik melibatkan orang tua dalam proses
belajar dengan komunikasi dua arah dan saling
memberikan umpan balik.
e. Pendidik menggunakan pendekatan multibahasa
berbasis bahasa ibu juga dapat digunakan,
utamanya bagi anak yang tumbuh di komunitas
yang menggunakan bahasa lokal.
5 Pembelajaran berorientasi pada | a. Pendidik berupaya untuk mengintegrasikan
masa depan yang kehidupan keberlanjutan (sustainable living) pada
berkelanjutan. berbagai kegiatan pembelajaran dengan
mengintegrasikan nilai-nilai dan perilaku yang
menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan
dan masa depan bumi, misalnya menggunakan
sumber daya secara bijak (hemat air, listrik, dll),
mengurangi sampah, dsb.
b. Pendidik memotivasi anak untuk menyadari
bahwa masa depan adalah milik mereka dan
mereka perlu mengambil peran dan tanggung
jawab untuk masa depan mereka,
c. Pendidik melibatkan anak dalam mencari
solusisolusi permasalahan di keseharian yang
sesuai dengan tahapan belajarnya,
d. Pendidik memanfaatkan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan
lil Alamin (PPRA) untuk membangun karakter dan
kompetensi anak sebagai warga dunia masa
depan.

Tabel 3.2
Prinsip Asesmen

Prinsip Asesmen Contoh Pelaksanaan Prinsip Asesmen


1. Asesmen merupakan bagian a. Pendidik menguatkan asesmen di awal pembelajaran yang
terpadu dari proses digunakan untuk merancang pembelajaran sesuai dengan
pembelajaran, fasilitasi kesiapan anak,
pembelajaran, dan penyediaan b. Pendidik merencanakan pembelajaran dengan merujuk
informasi yang holistik, sebagai pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan umpan
umpan balik untuk pendidik, balik agar anak dapat menentukan langkah untuk perbaikan
anak, dan orang tua/wali agar ke depannya,
dapat memandu mereka dalam

Panduan Pengembangan IKM di RA


menentukan strategi Pendidik memberikan umpan balik berupa kalimat
pembelajaran selanjutnya. dukungan untuk menstimulasi pola pikir,
Pendidik melibatkan anak dalam melakukan asesmen,
melalui penilaian diri, penilaian antar teman, refleksi diri,
dan pemberian umpan balik antar teman,
Pendidik memberikan kesempatan kepada anak untuk
merefleksi tentang kemampuan mereka, serta bagaimana
meningkatkan kemampuan tersebut berdasarkan hasil
asesmen,
Pendidik merancang asesmen untuk mendorong anak terus
meningkatkan kompetensinya melalui asesmen dengan
tingkat kesulitan yang tepat dan umpan balik yang
membangun,

Pada konteks RA, yang dipantau tidak hanya berbagai aspek


perkembangan yang ada di CP, namun juga tumbuh
kembang anak secara keseluruhan.
. Asesmen dirancang dan dilakukan Pendidik memikirkan tujuan pembelajaran pada saat
sesuai dengan fungsi asesmen merencanakan asesmen dan memberikan kejelasan pada
tersebut, dengan keleluasaan anak mengenai tujuan asesmen di awal pembelajaran,
untuk menentukan teknik dan Pendidik menggunakan teknik asesmen yang beragam
waktu pelaksanaan asesmen agar sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari
efektif mencapai tujuan asesmen formatif digunakan untuk umpan balik
pembelajaran. pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif
digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
. Asesmen dirancang secara adil, Pendidik menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar
proporsional, valid, dan dapat asesmen menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan
dipercaya (reliable) untuk hanya untuk kepentingan menguji:
menjelaskan kemajuan belajar, Pendidik menentukan kriteria sukses dan
menentukan keputusan tentang menyampaikannya pada anak, sehingga mereka memahami
langkah dan sebagai dasar untuk ekspektasi yang perlu dicapai,
menyusun program pembelajaran Pendidik berkolaborasi dalam merancang asesmen
yang sesuai selanjutnya. sehingga dapat menggunakan kriteria yang serupa dan
sesuai dengan tujuan asesmen,
Pendidik menggunakan hasil asesmen untuk menentukan
tindak lanjut pembelajaran.
Laporan kemajuan belajar dan Pendidik menyusun laporan kemajuan belajar secara
pencapaian anak bersifat ringkas, mengutamakan informasi yang paling penting
sederhana dan informatif, untuk dipahami oleh anak dan orang tua.
memberikan informasi yang Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
bermanfaat tentang karakter dan anak dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-sama
kompetensi yang dicapai, serta beserta orang tua.
strategi tindak lanjut.
Hasil asesmen digunakan oleh Pendidik ' menyediakan waktu untuk membaca,
anak, pendidik, tenaga menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen,
kependidikan, dan orang tua/wali Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan
sebagai bahan refleksi untuk diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan
meningkatkan mutu baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan
pembelajaran. memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai
refleksi oleh anak, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran,
Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
anak dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-sama
orang tua.

Panduan Pengembangan IKM di RA Mlej


B. Perencanaan Pembelajaran di RA

Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, Kementerian

Agama menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang


ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk memandu
kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan
pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu
persatu oleh anak mulai dari fase awal hingga mencapai fase akhir. Alur
proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran ditunjukkan dalam
gambar di bawah ini

E@> >
Memahami Merumuskan Menyusun alur Merancang
Capaian tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran
Pembelajaran pembelacaran dari tujuan
pembelajaran

Gambar 3.1. Alur perencanaan pembelajaran di RA

Berikut penjelasan terkait alur perencanaan pembelajaran di RA

1. Capaian Pembelajaran (CP) di RA


CP di RA bertujuan untuk memberikan arah yang sesuai
dengan usia perkembangan pada semua aspek perkembangan anak
sehingga kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai anak
pada akhir pembelajaran di RA dapat dipahami dengan jelas agar
anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.
Lingkup CP di RA dikembangkan dari tiga elemen stimulasi,
yang saling terintegrasi dan merupakan elaborasi dari aspek-aspek
perkembangan anak, yaitu: : 1) Nilai Agama dan Budi Pekerti: 2) Jati
Diri: dan 3) Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi,
Rekayasa, dan Seni, diharapkan dapat mengeksplorasi aspek-aspek
perkembangan anak secara utuh dan tidak terpisah. Berikut adalah
beberapa hal yang harus kita pahami tentang capaian pembelajaran:

Panduan Pengembangan IKM di RA


a. CP memberikan kerangka pembelajaran yang memandu
pendidik di satuan dalam memberikan stimulasi yang
dibutuhkan oleh anak usia dini. CP RA secara spesifik
menekankan pentingnya pendampingan anak dalam
menemukan jati dirinya, serta menguatkan pemahaman anak
terhadap dunianya melalui eksplorasi terhadap lingkungan
sekitar.
b. CP adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai anak
pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada RA. Capaian
pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam
fase-fase.
c. CP diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang bersifat
operasional dan konkrit. Perumusan tujuan pembelajaran
meliputi kompetensi dan lingkup materi.
d. Kementerian Agama menetapkan CP yang memuat nilai PAI
dengan lingkup materi, yakni: Al Ouran, Hadis, Agidah, Akhlak,
Ibadah, dan Sejarah Kebudayaan Islam. CP tersebut
dikembangkan menjadi Tujuan Pembelajaran (TP).

Tujuan Pembelajaran (TP) di RA


RA dapat langsung menurunkan tujuan pembelajaran dari
capaian pembelajaran dan disesuaikan dengan karakteristik, visi,
misi dan tujuan satuan, serta disesuaikan dengan laju perkembangan
anak. TP di satuan pendidikan RA merupakan tujuan pembelajaran di
satuan (learning goals) dan dapat diturunkan kembali menjadi
tujuan pembelajaran di kelas (learning objectives), disesuaikan
dengan karakteristik dan laju perkembangan anak di kelas masing-
masing.

Panduan Pengembangan IKM di RA Mb)


Penulisan tujuan pembelajaran di satuan (learning goals)
sebaiknya memuat komponen-komponen tertentu, yaitu:
a. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu
ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh anak. Pertanyaan panduan
yang dapat digunakan pendidik, antara lain: secara konkret,
kemampuan apa yang perlu anak tunjukkan? Tahap berpikir apa
yang perlu anak tunjukkan?
b. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu
dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan
panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: hal apa
saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang
dinyatakan dalam CP? Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan
anak dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari
konten dalam CP:

c. Pada RA, selain kompetensi dan konten yang setara dengan


capaian pembelajaran, penyusunan tujuan pembelajaran juga
mempertimbangkan karakteristik, visi, misi dan tujuan di KOM-
RA serta laju perkembangan anak.

Perumusan TP memerlukan sebuah pemahaman mengenai


tingkatan kemampuan anak. Teori Taksonomi Bloom berguna dalam
proses perumusan TP. Namun demikian, Taksonomi Bloom ini telah
direvisi seiring dengan perkembangan hasil-hasil penelitian.
Anderson dan Krathwohl (2001) mengembangkan taksonomi
berdasarkan Taksonomi Bloom, dan dinilai lebih relevan untuk

konteks belajar saat ini. Anderson dan Krathwohl mengelompokkan


kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan berikut ini, dengan
urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi
sebagai berikut:

Panduan Pengembangan IKM diRA Mk


Tabel 3.3
Taksonomi Bloom

Mengingat, termasuk di dalamnya mengingat kembali informasi yang telah dipelajari


termasuk definisi, fakta-fakta, daftar urutan, atau menyebutkan kembah suatu materi
yang pertiah diararkan kepadanya.

termasuk di dalamnya menjelaskan ide atau konsep seperti menjelaskan


suatu konsep menggunakan kalimat sendiri, menginterpretasikan suatu informasi,
menyimpulkan, atau membuat parafrasa dari suatu bacaan.

& kaan termasuk di dalamnya menggunakan konsep, pengetahuan, atau


informasi yang telah dipelajarinya pada situasi berbeda dan relevan

Ker yesal sis. termasuk dalam kemampuan ini adalah memecah- mecah informasi
menjadi beberapa bagtan, kemampuan untuk mengeksplorasi hubungan/korelasi atau
membandingkan antara dua hal atau lebih. menentukan keterkaitan antarkonsep. atau
mengorganisasikan beberapa ide dan/atau konsep.

Mengevaluasi, termasuk kemampuan untuk membuat keputusan, penilaian,


mengajukan kritik dan rekomendasi yang sistematis

Menciptakan, yaitu merangkaikan berbagai elemen menjadi satu hal baru yang utuh.
melalui proses pencarian ide. evaluasi terhadap hal/ide/benda yang ada sehingga kreasi
yang diciptakan menjadi salah satu solusi terhadap masalah yang ada. Termasuk di
dalamnyo adalah kemampuan memberikan tilai tambah terhadap suatu produk yang
sudah ada

Tabel ini tidak mendorong pendidik untuk fokus pada satu


teori di atas saja. Sebaliknya, tabel ini memperlihatkan bahwa ada
beberapa referensi yang dapat digunakan untuk merancang tujuan
pembelajaran. Pendidik dapat menggunakan teori atau pendekatan
lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut
dinilai relevan dengan karakteristik anak, dan konteks lingkungan
pembelajaran.
Pendidik memiliki alternatif untuk merumuskan tujuan
pembelajaran dengan beberapa alternatif di bawah ini:
a. Alternatif 1. Merumuskan TP secara langsung berdasarkan CP:
b. Alternatif 2. Merumuskan TP dengan menganalisis “kompetensi'
dan lingkup Materi pada CP:
c. Alternatif 3. Merumuskan TP Lintas Elemen CP.

Panduan Pengembangan IKM di RA | 44 |


Contoh penjabaran CP pada panduan ini sesuai dalam SK
Dirjen Pendis No 3211 tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada
Madrasah menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) pada elemen nilai
agama dan budi pekerti terdapat dalam lampiran.

Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) diRA


Setelah merumuskan TP, langkah berikutnya dalam
perencanaan pembelajaran adalah menyusun ATP yang berfungsi
untuk merencanakan dan mengatur pembelajaran dan asesmen
secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. ATP dapat
diperoleh pendidik dengan cara:
a. Merancangsendiri berdasarkan CP:
b. Mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan,
ataupun,
C. Menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.
Bagi pendidik yang merancang ATPnya sendiri, tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya
akan disusun sebagai satu alur (seguence) yang berurutan secara
sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase. ATP juga perlu
disusun secara linier, satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
Dalam menyusun ATP, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:
a. Tujuan pembelajaran dalam ATP merupakan tujuan yang lebih
umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan
objectives):
b. ATP harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan:
c. ATP perlu dikembangkan secara kolaboratif dalam satuan RA
melibatkan seluruh pendidik.
d. ATP dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap materi pembelajaran.

Panduan Pengembangan IKM di RA MEkj


e. Metode penyusunan ATP harus logis, dari kemampuan yang
sederhana ke yang lebih rumit.
f. ATP fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila
dan profil pelajar rahmatan lil alamin, tidak perlu dilengkapi
dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).

Dalam menyusun ATP, pendidik dapat mengacu pada berbagai


cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini

Tabel 3.4
Cara-Cara Menyusun Tujuan Pembelajaran
Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan
berwujud ke konten yang lebih abstrak dan
simbolis.
P t
ene Contoh: memulai pengajaran dengan menjelaskan
Jae tentang bentuk benda misalkan menunjukkan buku
konkret ke . .
segi empat (konkret) terlebih dahulu sebelum
yang abstrak : 5 i
mengajarkan yang lebih abstrak, misalkan anak
membayangkan ada makanan diatas meja segi
empat (abstrak).
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke
konten yang spesifik.
Pengurutan
Contoh: mengajarkan jenis tanaman terlebih
deduktif
dahulu sebelum mengajarkan tentang bagian
tanaman, seperti hierarki atau relasional.
M3 anul-iWg Metode pengurutan dari konten paling mudah ke
(Anu eNcM konten paling sulit.
ketua Tas)li Contoh: mengajarkan mengenal huruf sebelum
NE mengajarkan mengenal kata.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan
keterampilan komponen konten yang lebih mudah
terlebih dahulu sebelum mengajarkan
Pengurutan . .
5 | keterampilan yang lebih kompleks.
hierarki : .
Contoh: siswa perlu belajar tentang
pengelompokkan sebelum mereka dapat
memahami konsep pola.
YIrululeiwg Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan
Juri tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian

Panduan Pengembangan IKM diRA M5


membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan
selanjutnya.
Contoh: dalam mengajarkan cara membuat proyek
bersama, anak-anak perlu menyepakati dulu apa
yang akan di buat (desain proyek), melakukan
eksplorasi dan identifikasi alat dan bahan yang
digunakan, melakukan kegiatan proyek dan
mempresentasikan hasil karyanya.
Metode pengurutan yang meningkatkan standar
performa sekaligus mengurangi bantuan secara
bertahap.
Scaffolding
Contoh: saat proses pembelajaran guru melakukan
scaffolding dengan memberikan pertanyaan atau
pernyataan agar tujuan pembelajaran tercapai.

Di bawah ini adalah ilustrasi pemetaan ATP dalam satu fase.


Setiap kotak tujuan pembelajaran merupakan hasil perumusan
tujuan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya
dan ATP adalah tujuan-tujuan pembelajaran yang telah disusun.

Tujuan
=) — Pembelajaran
1

Tujuan
— - Pembelajaran
3

Tujuan Tujuan
. Pembelajaran | —— Pembelajaran
(n)

Gambar 3.2. ATP


Pendidik dapat menggunakan contoh ATP yang telah tersedia,
atau memodifikasi contoh ATP menyesuaikan kebutuhan anak,
karakteristik dan kesiapan satuan pendidikan. Selain itu, pendidik
dapat menyusun ATP secara mandiri sesuai dengan kesiapan satuan
pendidikan. Tidak ada format komponen yang ditetapkan oleh

Panduan Pengembangan IKM di RA


pemerintah. Komponen ATP dapat disesuaikan dengan kebutuhan
satuan pendidikan yang mudah dimengerti oleh pendidik.
Esensi ATP di RA adalah perencanaan pembelajaran
berdasarkan laju perkembangan anak dan dikembangkan oleh
masing-masing satuan agar dapat mencapai CP ATP dapat
dikembangkan dengan pendekatan yang paling sesuai pada masing-
masing satuan RA.

4. Merencanakan Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun berdasarkan ATP yang
digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci. Perlu diingatkan
kembali bahwa ATP tidak ditetapkan oleh pemerintah sehingga
pendidik yang satu dapat menggunakan ATP yang berbeda dengan
pendidik lainnya meskipun mengajar anak dalam fase yang sama pada
kelompok/kelas yang berbeda. Oleh karena itu, rencana pembelajaran
yang dibuat masing-masing pendidik pun dapat berbeda-beda,
terlebih lagi karena rencana pembelajaran ini dirancang dengan
memperhatikan berbagai faktor lainnya, termasuk faktor anak yang
berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana
pembelajaran, dan lain-lain. Setiap pendidik perlu memiliki rencana
pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran
mencapai CP.
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana
pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2)
dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar,
maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen
dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau
lebih lengkap daripada RPP. Komponen yang dimaksud tertera pada
tabel dibawah ini.

Panduan Pengembangan IKM di RA M3


Tabel 3.5

Perbandingan Antara Komponen Minimum dalam Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Ajar
Komponen Minimum dalam
Komponen Minimum dalam
Rencana Pelaksanaan
Modul Ajar
Pembelajaran
a. Tujuan pembelajaran (salah a. Tujuan pembelajaran (salah
satu dari tujuan dalam ATP). satu dari tujuan dalam ATP).
b. Langkah-langkah atau b. Langkah-langkah atau kegiatan
kegiatan pembelajaran. pembelajaran. Biasanya untuk
Biasanya untuk satu atau satu tujuan pembelajaran yang
lebih pertemuan. dicapai dalam satu atau lebih
Cc. Asesmen pembelajaran: pertemuan.

Rencana asesmen untuk di c. Rencana asesmen untuk di awal

awal pembelajaran dan pembelajaran beserta


rencana asesmen di akhir instrumen dan cara
pembelajaran untuk penilaiannya.
mengecek ketercapaian d. Rencana asesmen di akhir
tujuan pembelajaran pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta
instrumen dan cara
penilaiannya.
e. Media pembelajaranyang
digunakan, termasuk, misalnya
bahan bacaan yang digunakan,
lembar kegiatan, video, atau

tautan situs web yang perlu


dipelajari anak.

Tabel di atas menunjukkan perbedaan komponen yang perlu


termuat dalam kedua dokumen perencanaan pembelajaran yang

Panduan Pengembangan IKM di RA ME)


digunakan pendidik sehari-hari. Terlihat bahwa komponen yang harus
ada (komponen minimum) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
lebih sederhana, fokus mendokumentasikan rencana. Sementara
dalam modul ajar, perencanaan dilengkapi dengan media yang
digunakan, termasuk juga instrumen asesmennya. Oleh karena modul
ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka
pendidik yang menggunakan modul ajar untuk mencapai satu atau
lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Penyusunan modul ajar dapat dibuat secara lebih rinci pada
kegiatan inti dilengkapi dengan penjabaran deskripsi kegiatan dan
dukungan guru. Pendidik dapat memilih bentuk perencanaan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

La Merancang Modul Ajar |


Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk
membantu pendidik mengajar secara lebih fleksibel dan
kontekstual. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif
strategi pembelajaran. Modul ajar sekurang-kurangnya berisi
tujuan, langkah, media pembelajaran, asesmen. Pengembangan
modul ajar disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing RA.
Langkah-langkah dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum
Merdeka di RA:
1) Menuliskan Informasi umum yang berisi:
a) Nama Instansi:
b) Nama Penulis/Guru :
c) Fase/Kelompok Usia :
d) Tahun Ajaran :
e) Semester/Minggu Ke:
f) Estimasi Waktu:
g) Topik/Subtopik:
h) Elemen CP:

Panduan Pengembangan IKM di RA


2)Merancang komponen inti dalam pembelajaran yang
memuat

1) Tujuan Pembelajaran: Penentuan tujuan pembelajaran harus


mewakili semua elemen sesuai ATP. Tujuan pembelajaran
dapat langsung diambil dari tujuan pembelajaran di satuan
(KOM) atau diturunkan kembali menjadi tujuan pembelajaran
di kelas.

2) Langkah-langkah kegiatan, yang terdiri:


(a) Pembukaan:
Pembukaan disesuaikan dengan SOP masing-masing
RA
Memberikan apersepsi terkait topik pembelajaran
Membaca buku bergambar/buku cerita/menonton
video, dan sumber belajar lainnya.
Mendiskusikan aturan main.

(b) Kegiatan inti


Kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan

pembelajaran dengan kegiatan main yang beragam


untuk memfasilitasi pembelajaran terdiferensiasi,
dengan memanfaatkan ragam bahan/alat, media dan
sumber belajar.
Kegiatan inti terdiri dari beberapa pilihan kegiatan
main yang berupa kegiatan projek sehingga dapat
mengakomodir kebutuhan, minat dan bakat anak yang
beragam.
Alat dan bahan berupa penjelasan alat dan bahan yang
digunakan untuk mendukung projek yang dirancang.
Alat dan bahan tersebut dapat bersumber dari
lingkungan sekitar baik yang alami atau buatan.
Deskripsi kegiatan berupa uraian atau Langkah-
langkah proses pembelajaran.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Dukungan guru berupa pemberian dukungan yang
diberikan guru berupa pernyataan dalam bentuk
motivasi belajar, memberikan inspirasi, dan penguatan
terhadap, pengetahuan yang di dapat anak sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Dukungan guru juga dapat berupa pertanyaan
pemantik agar anak mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.
(c) Penutupan
Kegiatan penutupan bertujuan untuk menguatkan
pengetahuan atau keterampilan yang telah dibangun
anak selama kegiatan main,

Memberikan apresiasi atas perilaku positif yang telah


dilakukan anak:

Memberikan kesempatan kepada anak untuk


mengkomunikasikan hasil karya atau pengalaman
bermainnya kepada teman dan guru.
Membuat refleksi bersama anak tentang proses
belajar yang telah dilakukan oleh dirinya atau teman
lainnya.
Mendiskusikan ide bermain anak untuk esok hari.

3) Menentukan dan merencanakan asesmen terdiri dari:


a. Rencana asesmen di awal pembelajaran beserta instrumen
dan cara pembelajaran,
b. Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk memilih dan

memodifikasi contoh-contoh modul ajar yang tersedia atau


mengembangkan modul ajar sendiri, sesuai dengan konteks,
kebutuhan, dan karakteristik anak. Contoh modul ajar ada pada
lampiran.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Kekhasan Modul Ajar Ajar RA
Rencana pembelajaran/modul ajar pada RA merupakan dokumen yang
setidaknya memuat komponen tujuan pembelajaran, langkah-langkah
kegiatan, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik
berdasarkan ATP atau pada rentang waktu yang telah ditentukan.

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di RA

Langkah-langkah dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


di RA dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Menulis Identitas, yang terdiri dari
a) Kelompok/Usia
b) Topik
c) Semester/Minggu Ke- :
d) Hari/Tanggal
2) Menentukan tujuan pembelajaran
Penentuan tujuan pembelajaran harus mewakili semua eleman
sesuai ATP Tujuan pembelajaran didapat dari Kurikulum
Operasional Madrasah (KOM) masing-masing RA. Tujuan
pembelajaran yang ada pada KOM dapat diturunkan kembali menjadi
tujuan pembelajaran yang lebih operasional.

3) Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang memuat tentang:


a) Pembukaan:
- Pembukaan disesuaikan dengan SOP masing-masing RA.
- Memberikan apersepsi terkait topik pembelajaran
- Membaca buku bergambar/buku cerita/menonton video, dan
sumber belajar lainnya.
- Mendiskusikan aturan main

Panduan Pengembangan IKM di RA


b) Kegiatan Inti:
Kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan kegiatan main yang beragam untuk
memfasilitasi pembelajaran terdiferensiasi, dengan
memanfaatkan ragam bahan/alat, media dan sumber belajar.
Kegiatan inti terdiri dari beberapa pilihan kegiatan main yang
berupa kegiatan projek sehingga dapat mengakomodir
kebutuhan, minat dan bakat anak yang beragam.
c) Penutupan:
Kegiatan penutupan bertujuan untuk menguatkan
pengetahuan atau keterampilan yang telah dibangun anak
selama kegiatan main,

Memberikan apresiasi atas perilaku positif yang telah


dilakukan anak.
Memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengkomunikasikan hasil karya atau pengalaman
bermainnya kepada teman dan guru.
Membuat refleksi bersama anak tentang proses belajar yang
telah dilakukan oleh dirinya atau teman lainnya.
Mendiskusikan ide bermain anak untuk esok hari.

4) Asesmen
a) Asesmen dimulai dengan mengobservasi anak selama proses
kegiatan bermain dan belajar,
b) Melakukan dokumentasi proses kegiatan belajar dan bermain
anak:

c) Melakukan pencatatan dengan berbagai instrumen asesmen


yang sesuai berupa: ceklis, anekdot, hasil karya, atau
dokumentasi.

Panduan Pengembangan IKM di RA


C. Asesmen diRA

Asesmen di RA adalah aktivitas yang dilakukan selama proses


pembelajaran untuk melihat ketercapaian dari tujuan pembelajaran.
Asesmen di RA memberikan informasi tentang pembelajaran yang
perlu dirancang, juga digunakan untuk melihat efektifitas proses

pembelajaran yang telah berlangsung, sehingga asesmen penting


dilakukan untuk mengetahui kemajuan perkembangan anak.

Asesmen dilakukan baik di awal kegiatan pembelajaran, saat proses

pembelajaran maupun diakhir suatu muatan dalam pembelajaran.

Asesmen awal memberikan gambaran profil anak termasuk di

dalamnya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), sehingga saat guru


membuat perencanaan pembelajaran dan memberikan dukungan

dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak.

Asesmen terbagi menjadi dua jenis, yaitu: 1) Asesmen formatif,


dan 2) Asesmen sumatif. Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan
dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran, tergantung pada
cakupan tujuan pembelajaran.
Pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen sebagai
berikut ini:

1, Asesmen Formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memantau


dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi

pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan untuk


mengidentifikasi kebutuhan belajar anak, hambatan atau kesulitan
yang mereka hadapi, kelebihan dan kelemahan sebagai dasar

dalam penyusunan program pembelajaran sesuai kebutuhan dan


karakteristik masing-masing anak dan juga untuk mendapatkan
informasi perkembangan anak, yang terdiri dari:

a. Asesmen di awal pembelajaran, dilakukan untuk mengetahui


kesiapan anak untuk mempelajari materi ajar dan mencapai
tujuan pembelajaran yang direncanakan karena ditujukan untuk
kebutuhan pendidik dalam merancang pembelajaran, tidak untuk

Panduan Pengembangan IKM di RA


keperluan penilaian hasil belajar anak yang dilaporkan dalam
rapor. Ragam konteks dalam penerapan asesmen awal antara lain:
asesmen sebelum memulai lingkup materi baru, asesmen di awal
tahun ajaran dan asesmen untuk anak baru. Adapun penerapan
asesmen awal terdiri dari:
1) Menentukan informasi tentang capaian apa yang ingin
dipotret melalui asesmen awal:
2) Menentukan kegiatan yang dapat memberikan informasi
apakah capaian tersebut sudah tercapai atau tidak, dan guru
dapat melakukan observasi, atau menggunakan hasil karya
sebagai sumber data,
3) Mengolah data secara sederhana dengan melakukan
pengelompokan berdasarkan capaian pembelajaran, dan 4)
merancang strategi diferensiasi yang dapat diterapkan utk
kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Asesmen di dalam proses pembelajaran, yang dilakukan selama
proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan anak dan
sekaligus pemberian umpan balik yang harus ditindak lanjuti.
Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan
pembelajaran, dan dapat dilakukan di akhir langkah
pembelajaran.
Manfaat Informasi dari asesmen sebagai umpan balik
bagi anak dan jugapendidik sebagai berikut:

e Bagi anak, asesmen formatif berguna untuk merefleksi,


memonitor kemajuan belajar, menjelaskan tantangan yang
dialami, serta menggambarkan langkah-langkah apa saja
yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pencapaian
pembelajaran anak.
e Bagi pendidik, asesmen formatif berguna untuk
merefleksikan strategi pembelajaran yang digunakan dan
meningkatkan efektivitas dalam merancang dan

Panduan Pengembangan IKM di RA


melaksanakan pembelajaran. Asesmen ini juga
memberikan informasi tentang kebutuhan belajar anak.

Agar asesmen memberikan manfaat kepada anak dan


pendidik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pendidik
dalam merancang asesmen formatif, antara lain sebagai berikut:
a. Asesmen formatif tidak beresiko tinggi (high stake). Asesmen
formatif dirancang untuk ketercapaian tujuan pembelajaran.
Asesmen formatif dapat menggunakan berbagai teknik
dan/atau instrumen. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar.
Asesmen formatif dilaksanakan bersamaan dengan proses
pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga asesmen
formatif dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan.
Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana,
sehingga umpan balik hasil asesmen tersebut dapat diperoleh
dengan cepat.
Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran akan
memberikan informasi kepada pendidik tentang kesiapan
belajar anak. Berdasarkan asesmen ini, pendidik perlu
menyesuaikan/memodifikasi rencana pelaksanaan
pembelajarannya dan/ atau membuat diferensiasi
pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan anak.
Instrumen asesmen yang digunakan dapat memberikan
informasi tentang kekuatan, hal-hal yang masih perlu
ditingkatkan oleh anak dan mengungkapkan cara untuk
meningkatkan kualitas kompetensi, karya atau performa yang
diberi umpan balik.

Panduan Pengembangan IKM di RA


2. Asesmen Sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk

memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran.


Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau
dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan

pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan


kebijakan satuan Pendidikan. Berbeda dengan asesmen

formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan

penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir


jenjang.

Pada RA, asesmen sumatif digunakan untuk mengetahui


capaian perkembangan anak dan bukan sebagai hasil evaluasi
untuk penentuan kenaikan kelas atau kelulusan. Asesmen

sumatif berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan


pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan dengan

informasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Adapun asesmen sumatif dapat berfungsi sebagai alat


ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar anak dalam

satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu,


mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan

dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan: dan menentukan

kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya.


Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran
berakhir, misalnya pada akhir satu lingkup materi (dapat terdiri
atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir semester
dan pada akhir fase. Khusus asesmen pada akhir semester,
asesmen ini bersifat pilihan. Jika pendidik merasa masih
memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk
mengukur pencapaian hasil belajar anak, maka dapat melakukan
asesmen pada akhir semester. Sebaliknya, jika pendidik merasa
bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester telah
mencukupi, maka tidak perlu melakukan asesmen pada akhir
semester.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Hal yang perlu ditekankan dalam asesmen sumatif, pendidik
dapat menggunakan teknik dan instrumen yang beragam, namun
dapat menggunakan observasi dan kinerja. Kedua jenis asesmen
ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan

pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan


pembelajaran.

Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan

belajar anak sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi dan


keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan

kebutuhan anak masing- masing. Keleluasaan tersebut


mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan,
penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan

indikator ketercapaian tujuan pembelajaran, dan pengolahan


hasilasesmen.

Pendidik dan satuan pendidikan berwenang untuk

memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian


tersebut, penggunaan berbagai bentuk asesmen,agar

pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang bermakna


serta informasi atau umpan balik dari asesmen tentang

kemampuan anak juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat

dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya.

Pada jenjang RA pelaksanaan asesmen baik asesmen


formatif maupun asesmen sumatif dapat dilakukan dengan
melakukan observasi dan kinerja tentang perkembangan anak saat

melakukan kegiatan bermain-belajar dengan uraian sebagai


berikut:

1) Observasi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
observasi, antara lain:
a) Observasi merupakan teknik utama dan terpenting

sebagai pendidik terutama di RA karena proses

Panduan Pengembangan IKM di RA


pengambilan data dilakukan secara otentik. Penilaian

anak yang dilakukan secara berkesinambungan melalui


pengamatan perilaku yang diamati secara berkala.

b) Observasi dapat difokuskan untuk semua anak atau per

individu. Observasi dapat dilakukan dalam tugas atau


aktivitas rutin/harian.

Pendidik mengumpulkan informasi berdasar apa yang

dilihat dan didengar tanpa melibatkan pandangan


personal observer. Hanya fakta. Ini mengandung makna

bahwa observasi selalu bersifat objektif karena


memandang anak sebagaimana adanya.

d) Hal yang dapat diobservasi: pengalaman bermain anak

dan celoteh, karya, serta cara anak membangun


hubungan dengan orang lain dan material-material yang

disiapkan guru.

Observasi dilakukan dalam rentang waktu tertentu,


misalnya dalam satu minggu atau satu bulan.

Observasi dilakukan di banyak konteks, misal di rumah

anak, di ruang kelas, dan di luar ruangan saat anak

bermain.

8) Contoh intrumen yang dapat digunakan dalam observasi


antara lain: a) ceklis berisi daftar informasi, data, ciri-ciri,

karakteristik, atau tujuan pembelajaran yang dituju: b)

catatan anekdot, merupakan catatan singkat hasil


observasi yang difokuskan pada performa dan perilaku,

pengetahuan dan keterampilan yang menonjol, disertai


latar belakang kejadian dan hasil analisis atas observasi

yang dilakukan: c) lembar observasi hasil karya anak: dan

d) dokumentasi, merupakan kumpulan dokumen bisa


berupa foto, video atau dokumen lainnya.

Panduan Pengembangan IKM di RA | 60,


2) Kinerja

Kinerja adalah penilaian memberikan kesempatan anak


untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai

dengan kriteria yang ditentukan pendidik.


Asesmen kinerja dilakukan dengan mengumpulkan

data melalui penilaian terhadap kegiatan yang mengajak

anak untuk praktik, menghasilkan produk, melakukan


projek, dan atau membuat portofolio. Penting untuk

diperhatikan bahwa pendidik tidak perlu memberi kegiatan


yang memenjara anak yang semua hasil karya seragam
antara satu anak dengan anak yang lain, sesuai perintah

guru.

Instrumen penilaian kinerja dapat berupa:

e Rubrik, yaitu pedoman yang dibuat untuk menilai dan

mengevaluasi kualitas capaian kinerja anak sehingga

pendidik dapat menyediakan bantuan yang diperlukan


untuk meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat
digunakan oleh pendidik untuk memusatkan perhatian

pada kompetensi yang harus dikuasai. Capaian kinerja


dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang
akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang

sampai terbaik.

e Ceklis adalah daftar informasi, data, ciri-ciri,

karakteristik, atau elemen yang dituju.

e Catatan anekdot yaitu catatan singkat hasil observasi

yang difokuskan pada performa dan perilaku yang

menonjol, disertai latar belakang kejadian dan hasil


analisis atas observasi yang dilakukan.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Teknik Asesmen
(Catatan Anekdot, Ceklist, Hasil Karya, Dokumentasi)

Beberapa instrumen penilaian atau asesmen yang dapat


digunakan di RA, yaitu:
a. Catatan anekdotal: merupakan catatan singkat hasil observasi
yang difokuskan pada performa dan perilaku peserta didik yang
dirasa penting atau menarik untuk didokumentasikan, disertai
latar belakang kejadian dan hasil analisis atas observasi yang
dilakukan (Wortham & Hardin, 2001). Tidak ada format baku
untuk catatan anekdotal, tetapi yang penting adalah bahwa
catatan anekdotal memuat informasi peristiwa teramati, tanggal
dan waktu kejadian, setting tempat, dan nama peserta didik yang
diamati. Selain catatan berupa uraian tertulis, catatan anekdotal
juga dapat berbentuk narasi dan gambar. Kelebihan dari catatan
anekdotal ini adalah pendidik dapat melihat proses
perkembangan belajar peserta didik yang terdokumentasikan
melalui narasi atau foto. Catatan anekdotal merupakan catatan
perkembangan anak yang difokuskan pada performa dan
perilaku yang menonjol, disertai latar belakang kejadian dan
hasil analisis atas observasi yang dilakukan oleh guru. Catatan
anekdot mencatat fakta mengenai perilaku, ucapan, atau bahasa
tubuh anak tanpa disertai dengan persepsi guru.

Contoh Format Anekdot

Tujuan pembelajaran:

Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran:

Kegiatan pembelajaran:

Panduan Pengembangan IKM di RA


Nama Anak: Kelas: Hari/Tanggal:

Foto Kegiatan Deskripsi Prilaku yang


teramati

Prilaku yang muncul sesuai TP/IKTP:

b. Ceklis atau Lembar observasi, merupakan daftar informasi,


data, ciri-ciri, karakteristik, atau lembar yang berisikan indikator

perilaku dari jabaran Capaian Pembelajaran yang dituju


(Wortham & Hardin, 2001). Ceklis atau lembar observasi
membantu pendidik memantau perkembangan dan memberikan
umpan balik. Misalnya, untuk peserta didik yang belum mencapai
tujuan pembelajaran diberikan umpan balik seketika dengan
memberikan motivasi dan informasi tambahan atau memberikan
arahan secara bertahap. Untuk peserta didik yang telah mencapai
atau melebihi pencapaian dapat diberikan apresiasi atau
tantangan pembelajaran yang lebih tinggi. Ceklis memuat
informasi mengenai ketercapaian tujuan pembelajaran yang
ditandai dengan kemunculan Indikator Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (IKTP) pada proses pembelajaran sebagai hasil
observasi guru.
Contoh Format Ceklis

Nama Anak ee

Usia

Kelompok Hisanaguan

Pe ara Kemenenlan oi An Kegiatan Pena

Panduan Pengembangan IKM di RA | 63,


c. Dokumentasi hasil karya; menjadi salah satu instrumen yang
sering digunakan oleh pendidik untuk mendokumentasikan hasil
belajar peserta didik. Saat menggunakan instrumen ini, pendidik
akan mendeskripsikan kualitas hasil karya yang dihasilkan
peserta didik dengan mendeskripsikannya pada lembar
dokumentasi. Keunggulan dari instrumen ini adalah
penggunaannya yang sederhana. Pendidik dapat menangkap
karya banyak peserta didik di kelasnya karena hanya perlu
merekam dengan foto dan dapat menganalisisnya kemudian.
Namun, dokumentasi hasil karya hanya menampilkan hasil karya
dari kegiatan belajar peserta didik sehingga kelemahan dari
instrumen ini adalah proses belajar peserta didik tidak dapat
tercatat secara utuh karena tidak menampilkan peserta didik
melakukan proses pembuatan hasil karyanya.

Contoh Format Hasil Karya

Tujuan pembelajaran:
Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran:
Kegiatan pembelajaran:
Nama Anak: Kelas: Hari/Tanggal:
Karya Peserta Didik
Prilaku yang teramati Kesimpulan (merujuk pada
TP/IKTP)

d. Rubrik: merupakan instrumen yang ditujukan untuk menilai


hasil produk atau kinerja secara kualitatif. Dengan kata lain,
rubrik memiliki karakteristik berupa ukuran/level kualitatif yang
menunjukkan perbedaan level kinerja. Rubrik merupakan
pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik sehingga pendidik dapat
menyediakan bantuan yang diperlukan untuk meningkatkan

Panduan Pengembangan IKM di RA | ca


kinerja (Wortham & Hardin, 2001). Rubrik juga dapat digunakan
oleh pendidik untuk memusatkan perhatian pada kompetensi
yang harus dikuasai. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk
kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara
bertingkat. Pendidik dapat menggunakan rubrik ini untuk
kriteria dari tujuan pembelajaran atau dapat pula menggunakan
tujuan pembelajaran untuk menentukan ketuntasan CP pada satu
fase. Contoh penggunaan instrumen rubrik dapat dilihat pada
subbab selanjutnya

Contoh Rubrik

Tujuan pembelajaran, | Penilaian


indikator ketercapaian | Kriteria:
tujuan pembelajaran, (1. Peserta didik mampu menjelaskan
serta kegiatan pemahamannya tentang konsep kebun
pembelajaran yang binatang
digunakan untuk | 2. Peserta didik mampu menggunakan berbagai
pengambilan data media untuk menjelaskan pemahamannya
tentang konsep kebun binatang
3. Peserta didik mampu menggunakan cara yang
beragam (melalui media dan secara lisan)
dalam menjelaskan pemahamannya tentang
konsep kebun binatang
* ee EK

Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik
menunjukkan
pemahaman mengenai
berbagai informasi yang
diperoleh melalui indra-
indranya dengan
mengomunikasikannya
lewat media maupun
secara lisan

Catatan: Tujuan
pembelajaran
diturunkan dari
Subelemen CP: Peserta
didik mengenali dan
memahami berbagai
informasi,
mengomunikasikan

Panduan Pengembangan IKM di RA


perasaan dan pikiran
secara lisan, tulisan, atau
menggunakan berbagai
media serta membangun
percakapan.

Untuk mengetahui apakah anak telah berhasil

mencapai Tujuan Pembelajaran (TP), pendidik perlu


menetapkan kriteria atau Indikator Ketercapaian Tujuan

Pembelajaran (IKTP). Kriteria ini dikembangkan saat pendidik


merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik
menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk

rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.


Dalam memilih atau membuat instrumen asesmen, IKTP

menjadi salah satu pertimbangan.

IKTP merupakan penjelasan (deskripsi) tentang


kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan

anak sebagai bukti bahwa TP telah tercapai.

Contoh Deskripsi IKTP untuk Ketuntasan TP

Indikator
Tujuan
Elemen Capaian Pembelajaran . Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran

Nilai agama Anak mengenal dan Anak dapat Menunjukkan sikap


dan budi percaya kepada Allah mengetahui arti positif percaya adanya
pekerti SWT melalui asmaul lafadz Asmaul Allah SWT dengan
husna dan ciptaan-Nya Husna mengetahui beberapa
lafadz asmaul husna
beserta artinya
Menunjukkan sikap
positif percaya adanya
Allah SWT dengan
mengetahui beberapa
arti lafadz asmaul
husna dan dapat
mencontohkan kepada
temannya

Pendidik dapat menggunakan Indikator Ketercapaian

Tujuan Pembelajaran (IKTP) untuk mengukur ketercapaian

tujuan pembelajaran. Kementerian Agama telah

Panduan Pengembangan IKM di RA | 66


mengembangkan contoh IKTP dari Elemen Nilai Agama dan Budi

Pekerti dengan muatan PAI dan bahasa arab sesuai kekhasan di


madrasah. Satuan RA dapat mengembangkan sendiri IKTP sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang disusun satuan (contoh IKTP

terlampir).

Penyusunan Laporan Hasil Belajar

Pelaporan hasil penilaian atau asesmen dituangkan dalam bentuk


laporan perkembangan yang berupa laporan hasil belajar, yang disusun
berdasarkan pengolahan hasil penilaian yang telah dilakukan. Laporan
hasil belajar paling sedikit memberikan informasi mengenai pencapaian
hasil belajar anak. Pada RA selain memuat informasi tersebut, laporan
hasil belajar juga memuat informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak. Satuan pendidikan perlu melaporkan hasil belajar
dalam bentuk rapor.

Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesmen di atas, laporan hasil


belajar hendaknya bersifat sederhana dan informatif, serta dapat
memberikan informasi yang bermanfaat dan kompetensi yang dicapai
sebagai strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan orang
tua untuk mendukung capaian pembelajaran.

Komponen-Komponen Laporan Hasil Belajar

Komponen-Komponen Laporan Hasil Belajar yang terdapat pada


laporan hasil belajar pada dasarnya dibuat untuk memberikan gambaran
perkembangan belajar peserta didik sekaligus informasi mengenai
pemenuhan kebutuhan esensial peserta didik. Berikut adalah komponen-
komponen penting yang perlu termuat dalam laporan hasil belajar.

1. Data diri peserta didik

Sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan esensial peserta didik dalam


hal perlindungan terhadap anak, penting untuk pendidik
mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dalam informasi

Panduan Pengembangan IKM di RA


data diri. NIK merupakan hak peserta didik akan identitas diri juga
sebagai bukti bahwa peserta didik adalah warga negara yang diakui.
NIK penting agar penduduk dapat mengakses berbagai pelayanan
publik, khususnya pelayanan publik yang bersifat mendasar seperti,
kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan. Apabila NIK belum
tersedia, pendidik dapat mengingatkan orang tua terkait pentingnya
memastikan peserta didik untuk mendapatkan akta lahir ataupun
menyampaikannya ke dinas pendidikan.

. Informasi kemajuan peserta didik dalam pembelajaran


intrakurikuler yang mengacu pada CP (Informasi yang diberikan
terkait elemen-elemen CP, yaitu Elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti,

Elemen Jati Diri, dan Elemen Dasar-Dasar Literasi, Matematika, Sains,


Teknologi, Rekayasa, dan Seni). Untuk membuat narasi capaian
peserta didik, pendidik dapat menggunakan pertanyaan pemantik,
data asesmen sumatif, serta contoh perilaku dan kemampuan yang
teramati untuk setiap elemen (penjelasan lengkap tersedia di
Lampiran).

Pertanyaan pemantik yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan-tujuan pembelajaran apa saja — yang sudah


dikuasai/dipelajari oleh peserta didik selama kurun waktu
tertentu?

2. Apa bukti perilaku yang mendukung sudah dikuasainya


ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran oleh peserta didik? (bukti
perilaku merujuk pada perilaku/kemampuan yang teramati yang
relevan dengan indikator ketercapaian tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan)

3. Capaian apa yang belum teramati muncul pada peserta didik dan
perlu untuk distimulasi pada kurun waktu selanjutnya? serta apa
tindak lanjut yang akan dilakukan pendidik untuk menstimulasi
capaian yang belum muncul tersebut?: dan

Panduan Pengembangan IKM di RA | 68


4. Apa saran/rekomendasi/ajakan yang dituliskan secara konkret
bagi orang tua/wali untuk mendukung optimalisasi poin c di
rumah?

. Informasi kemajuan peserta didik dalam projek penguatan profil


pelajar Pancasila dan PPRA

Deskripsi ini berisi tinjauan/kesimpulan pendidik tentang


perkembangan belajar atau penguatan karakter peserta didik pada
tiap dimensi profil pelajar Pancasila dan PPRA yang menjadi tujuan
projek penguatan profil pelajar Pancasila selama kurun waktu
tertentu. Pendidik menggunakan data-data asesmen selama
berlangsungnya projek sebagai pijakan untuk membuat deskripsi
capaian. Laporan hasil belajar projek penguatan profil pelajar
Pancasila di PAUD dan PPRA dibuat dalam bentuk yang sederhana
berupa deskripsi satu paragraf mengenai perkembangan peserta didik
selama melaksanakan projek profil. Deskripsi tersebut disatukan
bersama rapor intrakurikuler yang dapat disajikan per semester atau
per tahun.

Hal-hal yang perlu tercantum dalam narasi capaian terhadap


dimensi profil pelajar Pancasila dan PPRA adalah sebagai berikut.

a. Narasi pelaksanaan projek

b. Tujuan projek (diambil dari dimensi, elemen, atau subelemen profil


pelajar Pancasila)

c. Kemajuan atau proses menuju ketercapaian tujuan projek

d. Bukti pendukung yang menunjukkan kemajuan ketercapaian tujuan


projek

. Refleksi orangtua

Refleksi orang tua merupakan bagian yang menunjukkan kemitraan


satuan PAUD dan keluarga untuk mendukung tumbuh kembang
terbaik bagi anak usia dini, serta pemaknaan bahwa orang tua juga

Panduan Pengembangan IKM di RA ry


sebagai sumber belajar. Bagian ini dapat menjadi informasi tambahan
bagi pendidik, untuk diberikan oleh orangtua jika terdapat catatan
tertentu dari orang tua/wali yang perlu diperhatikan oleh satuan
PAUD. Hasil pengamatan dan refleksi diri orang tua/wali dapat
dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan pemantik berikut.

a. Apa yang sudah berkembang pada diri anak saya?

b. Apa saja yang masih perlu dikembangkan pada diri anak saya?

c. Langkah-langkah apa yang dapat saya lakukan untuk membantu


anak saya mengembangkan hal tersebut?
Narasi ringkas informasi perkembangan peserta didik
Pendidik dapat menarasikan secara umum mengenai tumbuh
kembang peserta didik. Pertanyaan yang dapat digunakan oleh
pendidik untuk membantu mengisi informasi perkembangan peserta
didik ini adalah “Adakah hal-hal lain tentang tumbuh kembang peserta
didik, yang bukan merupakan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, tetapi penting untuk disampaikan dalam rapor ini?"
Informasi ketidakhadiran peserta didik
Alasan ketidakhadiran peserta didik dapat dikategorikan menjadi
izin, 'sakit', dan 'tanpa keterangan'. Informasi ini dapat digunakan
pendidik untuk memberi dukungan kepada orang tua. Sebagai contoh:
jika ketidakhadiran peserta didik karena sering sakit, maka pendidik
dapat memberi dukungan pada hal-hal yang terkait dengan kesehatan
peserta didik. Demikian pula jika didapati peserta didik sering tidak
hadir tanpa keterangan, maka hal tersebut dapat menjadi tanda awal
bagi pendidik akan kemungkinan adanya kendala komunikasi dengan
orang tua/wali peserta didik
Portofolio (opsional)

Portofolio dimaknai sebagai kumpulan dari berbagai bentuk bukti


pencapaian belajar. Dalam hal ini, portofolio berfungsi sebagai
instrumen pengumpulan data/bukti pendukung capaian belajar.
Bukti-bukti yang dapat disertakan dalam portofolio, antara lain

Panduan Pengembangan IKM di RA


catatan anekdotal, hasil karya peserta didik, foto berseri, atau
berbagai dokumentasi lain yang mendukung narasi elemen Capaian
Pembelajaran dalam laporan hasil belajar. Bukti kemajuan belajar
peserta didik dalam portofolio akan sangat membantu orang tua dan
peserta didik dalam memahami kemampuan peserta didik sehingga
pelaporan juga menjadi lebih bermakna.
Melampirkan portofolio dalam laporan hasil belajar merupakan
opsi bagi satuan pendidikan. Portofolio memperkuat autentiknya
deskripsi kemajuan peserta didik terkait Capaian Pembelajaran dan
projek profil. Portofolio ini dapat diserahkan ke orang tua dan dibawa
pulang untuk jangka waktu tertentu dan kemudian dikembalikan ke
satuan pendidikan atau dapat pula diserahkan dan menjadi milik
orang tua dan peserta didik. Keputusan ini dapat disepakati oleh
satuan PAUD.

Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan


mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali.
Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada setiap
akhir semester.
Laporan hasil belajar untuk RA tidak memiliki evaluasi untuk
kelulusan, tetapi diharapkan anak yang telah menyelesaikan fase
pondasi dapat mencapai profil anak yang tergambar dalam STPPA.
Dalam menulis laporan capaian perkembangan anak, pendidik perlu:
e Memperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
« Memperhatikan setiap perkembangan yang diperlihatkan anak
didik
e Menggunakan data penilaian yang kita miliki, bukan berdasarkan
spekulasi
« Menyusun laporan perkembangan yang khusus untuk setiap anak,
relevan, spesifik dan akurat

Panduan Pengembangan IKM di RA


Deskripsi perkembangan capaian pembelajaran disusun oleh guru
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Menggambarkan capaian perkembangan yang telah dicapai
oleh anak pada setiap elemennya;
2. Menggambarkan perilaku yang muncul dikaitkan dengan P5
dan PPRA;

3. Menggambarkan capaian yang belum muncul pada anak baik


pada setiap elemen maupun pada P5 dan PPRA:
4. Memberikan rekomendasi yang dapat dilakukan oleh orangtua
untuk membantu mengembangakan kemampuan anak
selanjutnya.

Rapor perkembangan anak dilengkapi dengan refleksi orangtua yang


memuat beberapa pertanyaan pemantik yang perlu diisi oleh
orangtua. Pertanyaan pemantik tersebut antara lain: 1) bagaimana
tanggapan orangtua tentang capaian perkembangan anak: 2)
bagaimana tanggapan orantua tentang hal yang masih perlu
dikembangkan: dan 3) bagaimana perilaku anak di rumah.

Contoh laporan perkembangan anak dalam lampiran.

D. Refleksi dan Tindak Lanjut Perencanaan Pembelajaran dan


Asesmen

Pelaporan membutuhkan refleksi dan tindak lanjut pembelajaran


dan asesmen. Asesmen tanpa umpan balik/ tindak lanjut hanyalah data
administratif yang kurang bermanfaat untuk peningkatan kualitas
pembelajaran dan asesmen. Hasil asesmen anak pada waktu tertentu
dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi pendidik untuk melakukan
refleksi dan evaluasi.

Pendidik perlu melakukan refleksi diri terhadap perencanaan dan


pelaksanaan pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan. Pendidik

Panduan Pengembangan IKM di RA


yang bersangkutan perlu melakukan refleksi paling sedikit satu kali
dalam satu semester.

Asesmen terhadap perencanaan pembelajaran dapat dilakukan


dengan cara sebagai berikut (Permendikbudristek Nomor 16 Tahun
2022 Tentang Standar Proses) : 1. Refleksi diri terhadap perencanaan
dan proses pembelajaran. 2. Refleksi diri terhadap hasil asesmen yang
dilakukan oleh sesama Pendidik, kepala Satuan Pendidikan, dan/atau
Anak.

Dalam melakukan refleksi diri terhadap proses perencanaan dan


proses pembelajaran, pendidik dapat menggunakan pertanyaan-
pertanyaan berikut untuk membantu melakukan proses refleksi. Apa
tujuan saya mengajar semester/tahun ini? Apa yang saya sukai dari
proses belajar mengajar semester/tahun ini? Aspek/hal apa dalam

pengajaran dan asesmen yang berhasil? Aspek/hal apa dalam


pengajaran dan asesmen yang perlu peningkatan? Apa yang perlu saya

lakukan tahun ini untuk hal yang lebih baik tahun depan? Apa saja
tantangan terbesar yang saya hadapi dalam semester/tahun ini?
Bagaimana cara saya mengatasi tantangan- tantangan tersebut? dan

seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat ditambah dan


dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan. Selain untuk refleksi
diri, pertanyaan ini juga dapat digunakan oleh sesama pendidik dan
kepala RA.

Penilaian oleh sesama pendidik merupakan asesmen oleh

sesama pendidik atas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran


yang dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan. Hal ini ditujukan

untuk membangun budaya saling belajar, kerja sama dan saling


mendukung. Sebagaimana refleksi diri, refleksi sesama pendidik
dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu semester.

Berikut adalah tiga hal yang dapat dilakukan oleh sesama anak :

1. Berdiskusi mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan

Panduan Pengembangan IKM di RA


pembelajaran (dapat menggunakan/ menyesuaikan pertanyaan

untuk refleksi diri),

. Mengamati proses pelaksanaan pembelajaran,

. Melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan


pembelajaran.

Refleksi/penilaian oleh kepala RA bertujuan sebagai berikut:

membangun budaya reflektif, merupakan kegiatan yang dilakukan


untuk mendorong terjadinya refleksi atas proses pembelajaran

secara terus menerus dan menjadi bagian yang menjadi bagian


yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran itu sendiri.

Memberi umpan balik yang konstruktif, merupakan kegiatan yang


dilakukan oleh kepala Satuan Pendidikan untuk memberi

masukan, saran, dan keteladanan kepada pendidik untuk


peningkatan kualitas pembelajaran.

e Untuk Kepala RA : dapat memfasilitasi pendidik dalam proses


refleksi. Dengan mengadakan diskusi tentang apa yang perlu
dilakukan sekolah untuk membantu proses pembelajaran.

Kepala Sekolah dapat pula memberikan pertanyaan-


pertanyaan pemantik untuk peningkatan kualitas pembelajaran

dan asesmen. Kepala sekolah dapat juga secara acak masuk


untuk observasi untuk melihat langsung proses pembelajaran di

dalam kelas.

e Untuk Pengawas RA : pada saat Pengawas melakukan


kunjungan, diharapkan dapat mendampingi Pendidik dalam

melakukan refleksi. Refleksi ini bisa dalam bentuk refleksi

dialogis dan bersifat nonjudgmental. Dengan kata lain, guru


diajak berdialog dan berpikir terbuka namun tanpa harus

menghakimi atau menyalahkan. Dalam proses refleksi,


pengawas tidak dianjurkan meminta laporan administrasi yang

membebaniPendidik.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Panduan Pengembangan
Implementasi Kurikutum Merdeka
MEU Ke Del M Ona)

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)


DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN (PPRA)

A. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar


Rahmatan Lil Alamin (PPRA)

Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang


kompeten, berkarakter, berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, sedangkan
Pelajar Rahmatan Lil Alamin merupakan pelajar yang bertagwa, berakhlak
mulia, serta beragama secara moderat.

Pancasila

Lie

(3)

PS-PPRA

P5 dan PPRA di RA difokuskan pada penanaman dimensi Profil


Pelajar Pancasila dan nilai Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin. Pelaksanaan
P5 dan PPRA di RA direncanakan dan dilaksanakan pada pembelajaran
kokurikuler, dan juga dapat dilakukan secara terintegrasi dengan
intrakurikuler atau ekstrakurikuler. Dalam implementasi P5 dan PPRA
dilaksanakan melalui kegiatan yang terprogram melalui proses
pembelajaran maupun pembiasaan yang mendukung sikap-sikap moderat.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Dimensi-dimensi pada P5 menunjukkan bahwa profil pelajar
Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga
dunia. Dimensi-dimensi pada P5 adalah sebagai berikut :

iL. Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak
dalam hubungannya dengan Tuhan YME. Ia memahami ajaran agama
dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam
kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b)
akhlak pribadi: (c) akhlak kepada manusia: (d) akhlak kepada alam:
dan (e) akhlak bernegara.
Dimensi Berkebhinekaan Global. Pelajar Indonesia mempertahankan
budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran
terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan
terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan
dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari berkebinekaan
global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan
komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan
refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan.
Dimensi Bergotong Royong. Pelajar Indonesia memiliki kemampuan
bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan
secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen
dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
Dimensi Mandiri. Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu
pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

Panduan Pengembangan IKM di RA


5. Dimensi Bernalar Kritis. Pelajar yang bernalar kritis mampu secara

objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif,


membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari
bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan.
6. Dimensi Kreatif. Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan
menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan
berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan
gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif
solusi permasalahan.

Nilai-nilai yang terdapat pada PPRA mengandung sepuluh nilai


yang memberikan kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan untuk
sesama manusia serta semua makhluk ciptaan Allah SWT. Adapun nilai-
nilai PPRA sebagai berikut:

1. Berkeadaban (taaddub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia,


karakter, identitas, dan integritas sebagai khairu ummah dalam
kehidupan kemanusiaan dan peradaban.
2. Keteladanan (gudwah), yaitu kepeloporan, panutan, inspirator dan
tuntunan. Sehingga dapat diartikan sebagai sikap inspiratif menjadi
pelopor kebaikan untuk kebaikan bersama.
3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah), yaitu sikap
menerima keberadaan negara yang dibuktikan dengan sikap dan
perilaku nasionalisme yang harus dimiliki warga negara yang meliputi
keharusan mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi hukum negara,
melestarikan budaya Indonesia.

Panduan Pengembangan IKM di RA


4. Mengambil jalan tengah (tawassut), yaitu pemahaman dan
pengamalan yang tidak berlebih-lebihan dalam beragama (ifrat) dan
juga tidak mengurangi atau abai terhadap ajaran agama (tafrit).
5. Berimbang (tawazun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama
secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi
maupun ukhrawi, tegas dalam menyatakan prinsip yang dapat
membedakan antara penyimpangan (inhiraf) dan perbedaan (ikhtilaf).
6. Lurus dan tegas (I'tidal), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya
dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.
7. Kesetaraan (musawah), yaitu persamaan, tidak bersikap diskriminatif
pada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul
seseorang.
8. Musyawarah (syura), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan
musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip menempatkan
kemaslahatan di atas segalanya.
9. Toleransi (tasamuh), yaitu mengakui dan menghormati perbedaan,
baik dalam aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan
lainnya.
10. Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikar), yaitu selalu terbuka
untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan
perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk
kemaslahatan dan kemajuan umat manusia.

Tidak ada ketetapan jumlah dimensi dalam P5 dan nilai dalam


PPRA yang harus dicapai oleh setiap RA. Dalam pelaksanaan P5 dan PPRA,
satuan RA dapat memilih dimensi P5 dan nilai PPRA yang akan dicapai
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan setiap RA.

P5 dan PPRA merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan


melalui kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter anak. P5 dan
PPRA dapat juga dilakukan secara terintegrasi pada kegiatan

Panduan Pengembangan IKM di RA


intrakulikuler dan atau ekstrakulikuler. Untuk pelaksanaan projek
penguatan P5 dan PPRA pada satuan RA dilakukan minimal satu sampai
dua projek dalam satu tahun, dan dilakukan secara fleksibel dari segi
muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Satuan RA dapat melibatkan
orangtua, masyarakat, nara sumber ahli dan pemangku kepentingan
lainnya.
Pencapaian Profil Pelajar (P5 dan PPRA) di RA dapat diintegrasikan
melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya RA dengan memperhatikan
karakteristik kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter anak lebih lanjut.

Projek pada P5 dan PPRA merupakan serangkaian kegiatan untuk


mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah dan
mengimplementasikan suatu tema yang telah ditetapkan. Projek didesain
agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah,
dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu
yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan karya, produk, dan/atau aksi.
Gambaran sekilas pelaksanaan projek penguatan kedua profil itu
adalah sebagai berikut:

"MN Merupakan kegiatan kokurikuler, juga dapat diintegrasikan dalam


| intrakurikuler ataupun ekstrakurikuler. Bertujuan menguatkan
9 karakter profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmmatan Lil
Alamin

Ms Dilakukan
secara flekmibel dari segi muatan, kegiatan,
dan waktu
Bang

Satuan pendidikan dapat bersinergi dengan masyarakat, dan/atau


dunia kerja untuk merancang
dan meny Pegal.
3 penguatan profil pelajar Pancasila dan Profil pelajar Rahmatan tt

Gambar 1. Pelaksanaan Projek Penguatan P5 dan PPRA

P5 dan PPRA dilakukan melalui 4 tema yang dapat dikembangkan


menjadi sub tema yang disesuikan dengan karakteristik masing-masing.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Contoh Pengembangan Topik dalam projek Profil Pelajar dan P5 di RA.
TEMA SUB TEMA
e Lingkunganku bersih
Projek : Membuat tempat sampah
Aku Sayang Bumi
e Menyayangi Ciptaan Allah SWT
Projek : Berkebun
e Kotaku Tercinta
Projek: Festival Budaya Kotaku (membuat
makanan tradisional, pentas seni,
permainan tradisional)
Aku Cinta Indonesia .
e Perayaan Hari Kemerdekaan
Projek: Gebyar Kemerdekaan (membuat
asesoris baju adat, membuat ornamen-
ornamen pawai, pawai kemerdekan)
e Silahturrahmi itu indah
Projek: Lebaran (membuat peta mudik,
menyusun anggota keluarga yang akan
; dikunjungi, kartu lebaran)
Kita Semua Bersaudara
e Aku sayang saudaraku
Projek: Berkunjung ke saudaraku
(menyiapkan bingkisan, menghias
bingkisan, kunjungan)
e Pekan Budaya Islam
Projek: Pekan Muharram (membuat
hiasan, Pawai Muharram, pentas seni)
Imajinasi dan
e Festival Seni Islami
Kreativitasku
Projek: Pameran Seni Islami (kaligrafi,
poster, Buku, Lukisan, tari Islami, bermain
musik tradisional, fashion show Muslim)

B. Pemetaan Dimensi, Nilai, Tema dan sub Tema dan Alokasi waktu

Satuan RA dalam satu tahun dapat memilih projek satu sampai


dua kali, tergantung kebutuhan masing-masing, serta memilih dimensi
PS dan nilai PPRA yang akan di capai. Satuan RA juga dapat memilih
tema dan mengembangkan sub tema dan projek dengan alokasi waktu
yang disesuaikan dengan kondisi setiap RA.

Panduan Pengembangan IKM di RA EJ


Berikut contoh cara memetakan dimensi, nilai, tema dan alokasi

waktu

Projek Profil 1 Projek Profil 2

Dimensi P5 Berkebhinekaan Global Bergotong royong

Mandiri Kreatifitas

Mandiri

Nilai PPRA Kewarganegaraan dan Keteladanan

Kebangsaan (muwatanah) (qudwah)

Tema Aku Cinta Indonesia Kita semua bersaudara

Alokasi Waktu 2x 900 menit 2x 900 menit

C. Komponen Modul P5 dan PPRA

Modul P5 dan PPRA memiliki komponen yang menjadi dasar dalam


proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan
pembelajaran. Modul P5 dan PPRA memiliki komponen sebagai berikut:

Profil Modul - Tema, sub Tema atau judul modul

- Projek

- Alokasi waktu

Tujuan Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen P5

Nilai, sub nilai dan indikator PPRA

Aktivitas - Alur aktifitas projek profil secara umum P5 dan PPRA

- Penjelasan detail tahapan kegiatan dan asesmennya

Asesmen Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk


menyimpulkan pencapaian P5 dan PPRA

Panduan Pengembangan IKM di RA


Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen sebagai
berikut:

- Deskripsi singkat P5 dan PPRA


- Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses
inkuiri anak
- Alat dan bahan serta media belajar yang perlu disiapkan
- Referensi pendukung

D. Alur Perencanaan Pelaksanaan P5 dan PPRA pada RA

Projek P5 dan PPRA, banyak memberi ruang merdeka bagi anak


maupun guru. Namun pembelajaran berbasis projek ini bukan
merupakan pembelajaran yang sederhana, projek perlu dirancang
dengan seksama. Projek harus kontekstual, relevan dan sesuai dengan
sumber daya dan lingkungan setempat, bisa jadi projek di suatu RA
sangat berbeda dengan projek di RA lainnya karena minat anak dan
konteks lingkungan yang berbeda.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam


merencanakan sebuah projek adalah:

1. Memahamitema, sub tema, dan projek yang akan dirancang.

2. Mengidentifikasi ketersediaan sumber daya (narasumber'tenaga


ahli yang mungkin dibutuhkan, tempat-tempat yang bisa dikunjungi,
buku, video)

3. Menyiapkan beberapa pengetahuan dasar yang sesuai dengan


projek sehingga anak mendapatkan gambaran tentang apa yang
harus diinvestigasi

4. Menyiapkan beberapa pertanyaan terbuka untuk memantik anak


melakukan investigasi

mm 5. Pelaksanaan Projek —

Panduan Pengembangan IKM di RA


Strategi Merancang Modul P5 dan PPRA

Modul P5 dan PPRA merupakan dokumen yang berisi tujuan,


langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk
melaksanakan projek P5 dan PPRA. Satuan RA memiliki keleluasaan
untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek profil
yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik. Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul P5 dan
PPRA yang dapat dijadikan inspirasi. Satuan RA dan pendidik dapat
mengembangkan modul P5 dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan contoh modul P5 dan PPRA
yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan
pendidik, dan peserta didik.

Strategi dalam pengembangan modul untuk mengoptimalkan


pencapaian tujuan projek profil. Tujuan projek profil adalah untuk
menguatkan pencapaian kompetensi profil pelajar Pancasila. Untuk
memastikan eksplorasi atau pengembangan aktivitas projek profil tetap
mengacu kepada tujuan, pendidik dapat mengembangkan strategi
backward design dengan model alur berpikir sebagai berikut:

Merancang Mengembangkan
Asesmen :
Menentukan Bagaimana Aktifitas
Tujuan pendidik dapat Apa Aktifitas
Apa yang akan mengetahui dan belajar Jang
dicapai oleh mengukur dapat dilakukan
peserta didik? ketercapaian tujuan untuk
tersebut? mencapainya?

Panduan Pengembangan IKM di RA


Contoh:
Menentukan Tujuan Merancang Asesmen Mengembangkan Aktifitas

Menghasilkan solusi alternatif Peserta didik dapat - Mendiskusikan


dengan mengadaptasi berbagai mengungkapkan ide solusi terkait sebuah
gagasan dan umpan balik untuk permasalahan dalam permasalahan secara
menghadapi situasi dan kehidupan sehari-hari. berkelompok
permasalahan (Dimensi - Menyimpulkan hasil diskusi
Kreativitas) kelompok secara tertulis

Contoh Bentuk Perencanaan

Tujuan yang ingin dicapai Tema dan projek Bentuk Asesmen yang
profil yang ingin diterapkan
digunakan

Dimensi Elemen/sub Elemen

(isi dengan (silahkan diisi dengan Tema: (silahkan rencanakan


ee dats | ai ae Projek Profil PS dan ae ra yang
aa singe e eae PPRA (silahkan ra 1 “
an yang ingin dikuatkan. jabarkan durasi! ee an oe

bahan dan berbagai °ela sa Projek prot


' aa yang dilakukan)
strategi yang ingin
diterapkan

Deskripsi singkat (berisi konteks, dimensi yang difokuskan, tujuan


kegiatan, dan gambaran umum proses).

Projek Profil 1, Aku Cinta Indonesia

Projek profil Aku Cinta Indonesia ini diharapkan mampu membangun


dua dimensi P5 yakni berkebhinekaan global dan bergotongroyong, dan
satu nilai PPRA yakni Kewarganegaraan (Muwathonah).

Melalui projek profil ini, diharapkan anak mengenal budaya setempat,


mampu bekerjasama, serta mengenal simbol negara (Bendera Merah
Putih, Lambang Negara Garuda Pancasila, Lagu Kebangsaan dan
Nasional, Presiden dan wakil Presiden).

Panduan Pengembangan IKM di RA Ej


F. Alur Aktifitas dan Asesmen

Modul projek P5 dan PPRA fase pondasi (RA)


Tema: Dimensi P5 Sub Elemen yang disasar:
Aku Cinta - Berkebhinekaan Global Mendalami budaya dan
Indonesia - Gotong royong identitas budaya
Menumbuhkan rasa
Topik : menghormati terhadap
Pawai keanekaragaman budaya
Kemerdekaan Mempertimbangkan dan
menumbuhkan berbagai
Total Waktu : perspektif
2x900 menit Nilai PPRA Tanggap terhadap lingkungan
- Kewarganegaraan dan sosial
kebangsaan (muwatanah)
Indikator
Menunjukkan sikap cinta dan
bangga sebagai warga negara
Indonesia: mendahulukan
kepentingan bangsa dan
negara, serta melestarikan
warisan leluhur berupa norma
dan budaya

Asesmen Formatif Awal :

Dilakukan sebelum projek profil dimulai untuk mengukur kompetensi


awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan diferensiasi,
pengembangan alur dan kegiatan projek profil, dan penentuan
perkembangan sub-elemen antarfase.

PN Ai Mengenali keanekaragaman pakaian daerah

1. Perkenalkan : Membaca buku dan menonton video untuk memperkenalkan macam-


macam pakaian daerah

Mengkontekstualisasi budaya di lingkungan terdekat

2. Mencari tahu 3. Bercerita kembali 4. Mengeksplorasi 5.


(dibantu oleh orangtua) di kelas tentang asal pakaian pakaian adat Measindane
mengenai asal usul usul dan pakaian dari daerahlain,
: orang tua atau
mereka dan pakaian adat dari daerah dengan
. | . narasumber
adat dari daerah asal masing- masing. memperhatikan
' ' yang dapat
mereka.Hasil Bertanya jawab tekstur dan polakain :
= eat ie i menceritakan
wawancara dituangkan entang pakaian ada untuk mengenali . .
sP ( 8 . arti dan fungsi
dalam bentuk cerita yang perbedaan kain), i
. . . dariatribut
bergambar. dipresentasikan. warna, dan aksesoris '
aa pakaian
elengkap.
P Bxap daerah.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Tahap Lakukan Melakukan aksi pawai di lingkungan sekolah

6. Membuat atribut 7. Membuat


asesoris baju adat ornamen-ornamen
pawai

Se ees ety Menggenapi proses dengan berbagi karya,


evaluasi dan refleksi
8. Memamerkan 9. Mengajak diskusi 10. Menanyakan 11;
pakaian adat dan - anak tentang pakaian pendapat anak apa YAN peers
asesoris daerahpilihan — adat daerah akan diperbaiki/ Tt
anak pada Pawai ditambahkan untuk Pawai
Kemerdekaan. menambahkan
Kemerdekaan
ornamen -ornamen
pawai

12.

Asesmen Sumatif
Evaluasi dan refleksi
pencapaian yang
dirasakan saat pawai
kemerdekaan

G. Mengolah Assesmen dan Melaporkan Hasil P5 dan PPRA

1. Contoh Mengoleksi dan Mengolah hasil Assesmen


Dokumentasi kegiatan Projek Profil
Tema : Aku Cinta Indonesia
Minggu/Semester : III dan IV/1
Tujuan

- P5 : Mendalami budaya dan identitas budaya,


menumbuhkan rasa menghormati terhadap
keanekaragaman budaya, mempertimbangkan dan
menumbuhkan berbagai perspektif, tanggap terhadap
lingkungan sosial.
- PPRA : Menunjukan sikap cinta dan bangga sebagai warga
negara Indonesia, mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara serta melestarikan warisan leluhur berupa norma
dan budaya.

Panduan Pengembangan IKM di RA Ea


Nama Anak : Fawwas
Kelompok : 5-6 tahun
Capaian Perkemb
Dimensi Elemen Sub Elemen ma Sae nana
BB | MB | BSH | SAB
Ketlindiaaa Mengenal dan Mendalami budaya dan v
Global menghargai identitas budaya
budaya Menumbuhkan rasa v
menghormati terhadap
keanekaragaman
budaya
Komunikasi dan | Mempertimbangkan v
interaksi antar dan menumbuhkan
budaya berbagai perspektif
Bergotong Kepedulian Tanggap terhadap v
lingkungan sosial
royong

Contoh Catatan Proses P5 :

Dalam mengerjakan projek Profil ini, Fawwas berkegiatan secara


berkelompok bersama teman-temannya membuat asesoris atau hiasan untuk
kelengkapan pawai. Saat mengerjakan kegiatan projek, Fawwas dapat
mengenal, memilih, memberikan informasi kepada teman-temannya serta
menjelaskan alasan saat menentukan sebuah pilihan yaitu baju daerah Sorjan
(nama baju adat laki-laki Yogyakarta). Selanjutnya Fawwas menunjukan
urutan cara memakai baju adat Jogja lengkap dengan kain batik, tali, stagen,
dan ikat pinggang.
Capaian Perkemb:
Nilai Sub Nilai Indikator Sasa aa ah
BB | MB | BSH SAB

Kewarganegaraan Nasionalisme, Menunjukan sikap v


Patriotisme, .
(Muwathanah) : cinta dan bangga
Akomodatif :
sebagai warga
terhadap budaya 2
negara Indonesia,
lokal
mendahulukan
kepentingan bangsa
dan negara serta
melestarikan
warisan leluhur
berupa norma dan
budaya

Panduan Pengembangan IKM di RA


Catatan Proses PPRA:

Fawwas menunjukan perilaku positif saat meronce bendera Merah


Putih, meletakkan bendera Merah Putih diatas meja, mengingatkan
teman untuk menaruh bendera tidak sembarangan karena menurut
dia Bendera Merah Putih harus dipasang dikibarkan di tiang bendera.
Menghiasi Lambang negara garuda pancasila, membuat pigura dari
bahan bekas untuk membingkai foto presiden dan wakil presiden
bersama teman sekelompoknya.

2. Contoh Pengolahan Hasil Asesmen


Setelah mengumpulkan dokumentasi belajar peserta didik
seiring proses hingga akhir pembelajaran, pendidik dapat mengolah
hasil asesmen tersebut untuk menentukan pencapaian peserta didik
secara menyeluruh. Dalm prosesnya, pendidik dapat mengembangkan
beragam strategi dengan menggunakan bentuk dan instrumen
asesmen yang bervariasi.

Untuk membantu memahami alur berpikir pengolahan


asesmen projek profil di RA pendidik dapat menjadikan pemetaan
alur berikut sebagai referensi:
Contoh Proses menentukan dimensi yang difokuskan, elemen,
subelemen, tujuan pembelajaran (narasi capaian di akhir fase), dan
mengembangkan indikator pertujuan pembelajaran.
Tema : Aku Cinta Indonesia
Sub Tema : Perayaan Hari Kemerdekaan
Projek Profil : Gebyar Kemerdekaan
Dimensi Elemen Sub Elemen Diakhir Fase PAUD
RebKinsiaga Mengenal au ena budaya open Ilenas
eat menghargai dan identitas diri dan kebiasaan-
budaya budaya kebiasaan budaya
dalam keluarga
Menumbuhkan rasa Membiasakan untuk
menghormati menghormati
terhadap budaya-budaya yang
keanekaragaman berbeda dari dirinya
budaya

Panduan Pengembangan IKM di RA


Komunikasi Mempertimbangkan Menjalin interaksi
dan interaksi dan menumbuhkan sosial yang positif
antar budaya | berbagai perspektif — dalam lingkungan
keluarga dan
sekolah.
Bergstsng Keperdulian Tanggap terladap Mulai mengenali dan
royong lingkungan sosial mengapresiasi
orang-orang di
rumah dan sekolah
untuk merespon
kebutuhan dirumah
dan sekolah.

ears e : Akhir fase


Nilai Sub Nilai Indikator PAUD

Kewarganegaraan Nasionalisme, Menunjukan Mengenal


Patriotisme, sikap cinta dan budaya lokal,
Akomodatif bangga sebagai nasional dan
terhadap budaya warga negara simbol-
lokal Indonesia, simbol
mendahulukan negara
kepentingan sebagai cinta
bangsa dan tanah air
negara serta
melestarikan
warisan leluhur
berupa norma
dan budaya

H. Menyusun Rapor P5 dan PPRA

1. Prinsip Rancangan Rapor Projek Profil (P5 dan PPRA)


Rapor bersifat informatif dalam menyampaikan perkembangan
peserta didik, namun tidak merepotkan pendidik dalam pengerjaanya.
e Menunjukan Keterpaduan
Rapor terdiri dari hasil penilaian terhadap performa peserta didik
dalam projek profil. Projek Profil fokus pada keterpaduan
pembelajaran dan perkembangan karakter serta kompetensi sesuai
profil pelajar (P5 dan PPRA)
e Tidak menjadi beban administrasi yang berat
Pendidik memasukan judul projek profil, deskripsi singkat, dan
seluruh elemen dan nilai Profil Pelajar (P5 dan PPRA) dan hanya

Panduan Pengembangan IKM di RA EE


memberikan penilaian pilihan elemen dan nilai yang berkaitan
dengan Projek Profil. Penulisan deskripsi proses peserta didik
benar-benar fokus pada hal unik dan istimewa yang layak
direfleksikan, misalnya situasi dimana peserta didik menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari, perkembangan suatu
karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu.
e# Kompetensi Utuh
Penilaian dalam rapor projek profil memadukan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan sebagai satu komponen. Deskripsi juga
disampaikan secara utuh tanpa membedakan aspek tersebut.
2. Format Rapor Projek Profil (P5 dan PPRA)
Laporan hasil belajar projek penguatan profil pelajar Pancasila di
jenjang RA dibuat bentuk yang sederhana berupa deskripsi singkat
satu paragraf mengenai perkembangan peserta didik selama
melaksanakan projek profil. Deskripsi tersebut disatukan bersama
rapor intrakulikuler yang dapat disajikan per semester atau per tahun.

Panduan Pengembangan IKM di RA EJ


Berikut contoh penyajiannya:
Nama Sekolah Kelas
Nama Siswa Fase

Tahun Ajaran Tinggi Badan


Semester Berat Badan

Nilai Agama dan Budi Pekerti

Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains,Teknologi Rekayasa dan Seni

( PS dan PPRA 7

Semester ini Fawwas melakukan projek HUT Kemerdekaan Indonesia yang


harapannya mampu membangun dua dimensi P5 yakni berkebhinekaan
Global dan bergotongroyong, dan satu nilai PPRA yakni Kewarganegaraan
(Muwathonah). Melalui projek profil ini, diharapkan anak mengenal budaya
setempat, mampu bekerjasama, serta mengenal simbol negara (Bendera
Merah Putih, Lambang Negara Garuda Pancasila, Lagu Kebangsaan dan
Nasional, Presiden dan wakil Presiden). Saat mengerjakan kegiatan projek,
Fawwas dapat mengenal, memilih, memberikan informasi kepada teman-
temannya serta menjelaskan alasan saat menentukan sebuah pilihan, dan
mempresentasikan asal, warna, motif, baju adat yang dipakainya. Pada saat
membuat asesoris karnaval Fawwas bersama teman-temannya
menyelesaikan pembuatan asesoris karnaval, meronce bendera Merah Putih,
menghiasi Lambang negara Garuda Pancasila, membuat Pigura dari bahan
bekas untuk membingkai foto Presiden dan wakil Presiden.
J

Ketidakhadiran

Sakit

Izin

Tanpa

Keterangan

Panduan Pengembangan IKM di RA


Panduan Pengembangan
Implementasi Kurikulum Merdeka
Di Raudhatul Athfal (RA)

LAMPIRAN

A. Lampiran 1

Contoh Penyusunan CP, TP dan ATP dari dalam elemen


Nilai Agama dan Budi Pekerti dengan muatan PAI dan
Bahasa Arab sesuai kekhasan di RA

ELEMEN CP TP 1 | TP2 | TP3 | TP 4


Usia 4-6 tahun
Nilai 1. Anak Mengenal dan percaya kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna
agama mengen | Anak dapat Anak dapat Anak dapat | Anak dapat
dan budi al dan meniru lafaz menyebutkan | mengetahui | mengaitkan lafaz
pekerti percaya | Asmaul Husna | lafaz Asmaul arti lafaz Asmaul Husna dengan
kepada Husna secara | Asmaul kehidupan sehari-hari
Allah mandiri Husna
SWT Mengenal dan percaya kepada Allah SWT melalui ciptaan- Nya
melalui | Anak dapat menyebutkan Anak dapat membedakan ciptaan-
Asmaul | ciptaan-ciptaan Allah SWT dan ciptaan Allah SWT dan buatan
Husna | buatan manusia manusia
dan Rukun Iman
ciptaan | Anak dapat Anak dapat menyebutkan Anak dapat
-Nya meniru Rukun | Rukun Iman secara mandiri | mengaitkan Rukun
Iman Iman dengan
kehidupan sehari-hari
2. Anak Al-Ouran sebagai pedoman hidup
mengen | Anak dapat Anak dapat Anak dapat | Anak dapat memimpin
al Al- mendengarkan | menirukan melafalkan | untuk melafalkan
Ouran lafal ayat/surat | lafal ayat/surat ayat/surat dalam Al-
dan Al dalam Al- ayat/surat dalam Al- Quran
Hadist Quran dalam Al- Quran
sebagai Quran
pedoma Al Hadis sebagai pedoman hidup
n Anak dapat Anak dapat mengucapkan Anak dapat
hidupn | menirukan bacaan hadis mengimplementasikan
ya bacaan hadis hadis di kehidupan
sehari-hari

ELEMEN CP TP1 | TP2 | TP3 | TP 4


Usia 4-6 tahun
Nilai 3. Anak Doa Harian
agama mempraktikkan | Anak Anak Anak Anak dapat
dan budi ibadah sehari- dapat melafalkan melafalkan memimpin
pekerti hari dengan menirukan | doa harian doa harian untuk
tuntunan orang | doaharian | dalam dalam melafalkan
dewasa dalam berbagai berbagai doa harian
berbagai aktivitas aktivitas dalam berbagai
aktivitas. dengan secara mandiri | aktivitas
bimbingan
Kegiatan Beribadah (Syahadat, Wudhu, Adzan, Sholat,
Puasa, Zakat, Sodagoh, Haji, Ourban)
Anak Anak Anak dapat Anak dapat
mengenal menirukan melakukan melakukan
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan
ibadah. ibadah. ibadah. ibadah dengan
tata cara yang
benar.

Panduan Pengembangan IKM di RA


4. Anak Adab Dalam Kehidupan Sehari-Hari (Makan, Minum,
membiasakan Berbicara, Berperilaku)
berakhlak Anak Anak Anak dapat Anak
karimah mengenal | dapat melakukan terbiasa
dilingkungan adab baik | membeda- adab baik di melakukan
rumah, dan kan adab rumah, adab baik di
madrasah, dan perilaku baik dan madrasah, rumah,
lingkungan buruk. perilaku dan madrasah,
sekitarnya buruk. dilingkungan | dan
dengan sekitar. dilingkungan
menghargai sekitar.
perbedaan. Kalimat Toyyibah
Anak Anak meniru | Anak dapat Terbiasa
mengenal ucapan mengucapkan | mengucapkan
kalimat kalimat kalimat kalimat
toyyibah. toyyibah. toyyibah toyyibah sesuai
situasi kondisi
yang dihadapi.
Menghargai Perbedaan
Mengenal teman yang Dapat bermain dengan teman
berbeda (Gender, Ras, yang berbeda (Gender, Ras,
Suku, Agama) Suku, Agama)

Elemen cP TP1 TP2 TP 3 TP4

Usia 4-6 tahun


Nilaiagama | 5. Anak Sirah Nabi dan Para Sahabat
dan budi meneladan
pekerti ikisah
nabi Anak mengenal | Anak mampu Anak mampu Anak mengenal
Muhamad | sirah nabi mengidentifikasi meneladani nilai - nilai Islam
SAW dan Muhammad sifat-sifat Nabi sifat - sifat nabi melalui sirah nabi
para SAW dan para dan para sahabat | danpara dan para sahabat
sahabat Na '
sexta sahabat melalui sirah sahabat melalui
cerita - yang sirah
cerita didengarnya
islami dikaitkan dengan
kehidupan
sehari-har
Cerita Islami

Anak mengenal | Anak Anak Anak mengenal


cerita Islami mengidentifikasi mempraktekkan | nilai - nilai Islam
nilai - nilai nilai - nilai melalui cerita
kebaikanmelalui | kebaikan Islami
cerita islami melalui cerita
dikaitkan dengan | Islami
kehidupan
sehari-hari

Panduan Pengembangan IKM di RA


Elemen cP TP 1 TP2 TP3 TP4

Usia 4-6 tahun


Nilaiagama |6. Anak Kosakata bahasa arab secara lisan
dan budi mengenal
pekerti kosakata
bahasa Anak dapat Anak dapat Anak dapat menyebutkan kosakata
arab mengenal meniru kosakata dalam Bahasa Arab
Setar kosakata dalam dalam Bahasa
sederhana | Bahasa Arab Arab
Kosakata bahasa arab secara tertulis

Anak dapat Anak dapat Anak dapat meniru tulisan


mengenal meniru simbol dalam bahasa Arab dengan berbagai
simbol/tulisan dalam bahasa alat dan bahan lingkungan sekitar
dalam bahasa Arab dengan
Arab berbagai alat dan
bahan lingkungan
sekitar

ELEMEN CP TP 1 | TP2 | TP 3 | Tp4


Usia 4-6 tahun
Nilai 7. Anak Kebersihan diri sebagai bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan
agama dan | berpartisipasi syukur kepada Allah SWT
budi aktif dalam
pekerti menjaga Anak dapat Anak dapat Anak dapat membersihkan
kebersihan , mengenal najis | mengidentifikasi | diri dari najis
kesehatan di sekitarnya najis di
dan sekitarnya
keselamatan Kesehatan diri sebagai bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan
diri sebagai syukur kepada Allah SWT
bentuk rasa Anak mengenal | Anak terbiasa Anak dapat memilih
sayang makanan dan makan dan makanan dan minuman
terhadap minuman minum halalan | halalan thaiyyibah yang ada
dirinya dan halalan thaiyyibah di sekitarnya
rasa syukur thaiyyibah
kepada Allah Keselamatan diri sebagai bentuk rasa sayang terhadap dirinya
SWT dan syukur kepada Allah SWT
Anak Anak dapat Anak membiasakan menutup
mengetahui menutup aurat | aurat dalam kehidupan sehari
aurat laki —laki - hari
dan
perempuan

ELEMEN CP TP 1 | TP2 | Tp3 | TP4


Usia 4-6 tahun
Nilai agama 8. Anak Merawat dan menyayangi makhluk hidup
dan budi menghargai ciptaan Allah SWT.
pekerti alam dengan Anak dapat Anak dapat Anak terbiasa
cara mengatahui mempraktikkan menyayangi makhluk
merawatnya cara merawat cara merawat hidup ciptaan Allah
dan makhluk makhluk hidup SWT
menunjukkan hidup ciptaan | ciptaan Allah
rasa sayang Allah SWT. SWT
terhadap Merawat lingkungan sekitar
makhluk Anak mengetahui cara merawat Anak terbiasa
hidup yang lingkungan sekitar merawat lingkungan
merupakan sekitar.
ciptaan Allah
Swt.

Panduan Pengembangan IKM di RA


B. Lampiran 2

Contoh
Penyusunan Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)
berdasarkan TP dan ATP
ELEMEN CP TP1 | TP2 | TP 3 | TP 4
Usia 4-6 tahun
Nilai 1. Anak Mengenal dan percaya kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna
agama mengenal | Anak dapat menirukan Anak dapat Anak dapat Anak dapat mengaitkan
dan dan lafadz Asmaul Husna menyebutkan mengetahui arti lafadz Asmaul Husna
budi percaya lafadz Asmaul lafadz Asmaul Husna dengan kehidupan
pekerti kepada Husna secara sehari-hari
Allah mandiri
SWT Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)
melalui 1. Menunjukkan sikap 1. Menunjukkan 1. Menunjukkan 1. Menyebutkan kaitan
Asmaul positif percaya adanya sikap positif sikap positif lafadz Asmaul Husna
Husna Allah SWT dengan percaya percaya adanya dengan kegiatan atau
dan menirukan lafadz adanya Allah Allah SWT dengan kehidupan sehari-
ciptaan- Asmaul Husna sesuai SWT dengan mengetahui hari
Nya dengan apa yang menyebutkan beberapa lafadz 2. Mempraktikkan nilai-
dicontohkan lafadz Asmaul Asmaul Husna nilai lafadz Asmaul
2. Menunjukkan sikap Husna secara beserta artinya Husna dalam
positif percaya adanya mandiri 2. Menunjukkan perilaku atau
Allah SWT dengan 2. Menunjukkan sikap positif kehidupan sehari-
menirukan lafadz sikap positif percaya adanya hari
Asmaul Husna dengan percaya Allah SWT dengan
benar adanya Allah mengetahui
SWT dengan beberapa arti
menyebutkan lafadz Asmaul
lafadz Asmaul Husna dan dapat
Husna secara mencontohkan
mandiri dan kepada temannya
dapat
mencontohkan
kepada
temannya
Mengenal dan percaya kepada Allah SWT melalui ciptaan- Nya
Anak dapat menyebutkan ciptaan-ciptaan Anak dapat membedakan ciptaan -ciptaan Allah
Allah SWT dan buatan manusia SWT dan buatan manusia
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)
1. Menyebutkan mahluk hidup ciptaanAllah | 1. Mengelompokkan ciptaan-ciptaan Allah SWT
SWT dan buatan manusia.
2. Menyebutkan benda-benda di alam 2. Menyebutkan perbedaan ciptaan-ciptaan
semesta sebagai ciptaan Allah SWT Allah SWT dan buatan manusia.
3. Menyebutkan benda-benda buatan
manusia
Rukun Iman
Anak dapat menirukan Anak dapat menyebutkan enam Rukun Anak dapat mengaitkan
enam Rukun Iman Iman secara mandiri enam Rukun Iman
dengan kehidupan
sehari-hari
Indikator Ketercapai Tujuan Pembelajaran (IKTP)
1. Menirukan enam 1. Menyebutkanenam Rukun Iman secara | 1. Mengaitkan nilai-
Rukun Iman sesuai mandiri nilai enam Rukun
dengan yang 2. Menyebutkanenam Rukun Iman secara Iman dalam
didengarnya mandiri sesuai dengan urutannya kehidupan sehari-
2. Menirukan enam hari
Rukun Iman sesuai 2. Mempraktikkan
dengan urutannya nilai-nilai enam
Rukun Iman dalam
kehidupan sehari-
hari
2. Anak Al-Quran sebagai pedoman hidup
menge | Anak dapat Anak dapat Anak dapat Anak dapat
nal Al- mendengarkan lafal menirukan melafalkan ayat/ memimpin untuk
Quran ayat/ surat dalam Al- | lafal ayat/ surat dalam Al- melafalkan
dan Al Quran surat dalam Quran ayat/surat dalam
Hadist Al-Quran Al-Quran

Panduan Pengembangan IKM di RA


sebagai Indikator Ketercapai Tujuan Pembelajaran (IKTP)
pedom | 1.Menunjukkan 1. Menirukan |1. Melafalkan ayat [1. Memimpin
an kemauan untuk lafal ayat dalam Al-Quran temanya untuk
hidupn mendengarkan dalam Al- 2. Melafalkan melafalkan ayat-
ya lantunan ayat/ Quran surat-surat ayat dalam Al-
surat dalam Al- 2. Menirukan pendek dalam Quran
Quran lafal surat- Al-Quran 2. Memimpin
2.Mendengarkan surat temannya untuk
dengan tertib pendek melafalkan surat-
lantunan ayat-ayat/ dalam Al- surat pendek
surat dalam Al- Quran dalam Al-Quran
Quran 3. Mencontohkan
kepada temannya
untuk melafalkan
ayat/ surat dalam
Al-Quran
Al Hadis sebagai pedoman hidup
Anak dapat Anak dapat mengucapkan bacaan Anak dapat
menirukan bacaan hadis dengan artinya mengimplementasik
hadis an hadis di
kehidupan sehari-
hari

Indikator Ketercapai Tujuan Pembelajaran (IKTP)


1. Menirukan bacaan |1. Mengucapkan bacaan hadis 1. Mengaitkan arti
hadis yang dengan artinya hadis dalam
didengarnya 2. Mengucapkan bacaan hadis kehidupan
2. Menirukan bacaan dengan artinya secara benar sehari-hari
hadis dengan tertib 2. Memprakktikan
arti hadis dalam
kehidupan
sehari-hari

ELEMEN CP TP1 | TP2 | TP 3 | TP 4


Usia 4-6 tahun
Nilai 3. Anak Doa Harian
agama | mempratikkan | Anak dapat Anak dapat Anak dapat melafalkan | Anak dapat
dan ibadah menirukan doa melafalkan doa doa harian dalam memimpin untuk
budi sehari-hari harian dalam harian dalam berbagai aktivitas melafalkan doa harian
pekerti | dengan berbagai aktivitas. | berbagai aktivitas secara mandiri. dalam berbagai
tuntunan dengan bimbingan. aktivitas.
orang dewasa Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)
1. Anak dapat 1. Anak dapat 1. Anak dapat 1. Anak dapat
mendengarka melafalkan doa melafalkan doa memimpin
n doa harian harian dengan harian secara melafalkan doa
dengantertib. bimbingan. mandiri. harian dalam
2. Anak dapat 2. Anak dapat 2. Anak terbiasa berbagai aktivitas.
menirukan melafalkan doa melafalkan doa 2. Anak dapat
doa harian harian dengan harian dalam mencontohkan
dalam bimbingan berbagai aktivitas kepada temannya
berbagai secara tertib dengan benar dan melafalkan doa
aktivitas dalam berbagai mandiri. harian dalam
sesuai dengan aktivitas dengan berbagai aktivitas.
yang benar.
dicontohkan.
Kegiatan Ibadah (Syahadat, Wudhu, Adzan, Sholat, Puasa, Zakat, Sodagoh, Haji, Gurban)
Anak mengenal Anak dapat Anak dapat melakukan Anak dapat
kegiatan ibadah. menirukan kegiatan ibadah. melakukan kegiatan
kegiatan ibadah. ibadah dengan tata
cara yang benar.
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)
1. Anakdapat | 1. Anak dapat 1. Anak dapat 1. Anak dapat
mengetahui menunjukkan menunjukkan menunjukkan
macam- kemampuan kemampuan dalam kemampuan
macam menirukan melakukan dalam melakukan
kegiatan kegiatan kegiatan ibadah kegiatan ibadah
ibadah. ibadah. 2. Anak terbiasa dengan tata cara
2. Anakdapat | 2. Anak dapat melakukan yang benar
mengetahui menirukan kegiatan ibadah 2. Anak dapat

Panduan Pengembangan IKM di RA Ea


tata cara kegiatan mencontohkan
kegiatan ibadah sesuai kegiatan ibadah
ibadah. dengan apa sesuai dengan
yang tata cara yang
dicontohkan. benar

ELEME cP TP1 | TP2 | TP3 TP 4


N Usia 4-6 tahun
Nilai Anak Adab Dalam Kehidupan Sehari-Hari (Makan, Minum, Berbicara, Berperilaku)

a Ja me aa Anak mengenal | Anak dapat Anak dapat Anak terbiasa


budi berakhlak adab baik dan membedakan melakukan adab melakukan adab
pekerti karimah di perilaku buruk adab baik dan baik dan baik di rumah,
lingkungan perilaku buruk menghindarkan diri madrasah dan
rumah, dari berperilaku dilingkungan
madrasah, buruk di sekitar serta
Tg lingkungan mengingatkan teman
lingkungan .
sekitarnya madrasah / orang lain agar
dengan tidak berperilaku
menghargai buruk.
perbedaan.
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)

Anak mengenal 1. Anak dapat 1. Anak dapat Anak terbiasa


adab baik mengidentifikasi melakukan adab melakukan adab
dalam adab baik (makan, baik (makan, baik( makan,
kehidupan minum, berbicara, minum, minum, berbicara,
sehari - hari berperilaku) berbicara, berperilaku)
(makan, 2. Anak dapat berperilaku) di dilingkungan
minum, mengidentifikasi madrasah madrasah , rumah
berbicara, macam- macam 2. Anak dapat dan sekitarnya.
berperilaku) perilaku buruk menghindarkan Anak dapat
Anak mengenal diri dari mengingatkan
macam- macam berperilaku teman / orang lain
perilaku buruk buruk agar tidak
dalam berperilaku buruk
kehidupan
sehari - hari
Kalimat Thayyibah

Anak meniru Anak dapat Anak memahami Terbiasa


ucapan kalimat mengucapkan penggunaan kalimat menggunakan
thayyibah. kalimat thayyibah thayyibah dalam kalimat thayyibah
kehidupan sehari - sesuai situasi kondisi
hari yang dihadapi.
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)

Anak dapat 1. Anak dapat 1. Anak dapat Anak terbiasa


mendengarkan mengucapkan memahami arti menggunakan
kalimat kalimat thayyibah kalimat thayyibah kalimat thayyibah
thayyibah dengan bimbingan | 2. Anak memahami Anak terbiasa
Anak dapat 2. Anak dapat penggunaan menggunakan
menirukan mengucapkan kalimat thayyibah kalimat thayyibah
kalimat kalimat thayyibah dalam kehidupan sesuai situasi
thayyibah secara mandiri sehari - hari kondisi yang
sesuai yang dihadapi
dicontohkan

Menghargai Perbedaan

Mengenal teman yang berbeda (Gender, Dapat bermain dengan teman yang berbeda
Ras, Suku, dan Agama) (Gender, RAS, Suku, dan Agama)

Panduan Pengembangan IKM di RA


Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)

1. Anak dapat mengenal semua teman 1. Anak tidak memilih - milih teman saat
yang berbeda- beda (Gender, Ras, Suku, bermain
Agama) 2. Anak dapat bertoleransi (menghargai dan
2. Anak dapat berakhlak mulia kepada menghormati orang lain yang berbeda )
semua teman yang berbeda - beda
(Gender, Ras, Suku, Agama)

Elemen CP TP1 TP 2 TP 3 TP 4

Usia 4-6 tahun


Nilai Anak Sirah Nabi Dan Para Sahabat
agama menelada
dan ni kisah
budi nabi Anak mengenal Anak mampu Anak mampu meneladani sifat - sifat
ekecd Muhamad | sirahnabi danpara | menyebutkan sifat para nabi dan sahabat melalui sirah
P SAW dan sahabat sifat nabi dan para dalam kehidupan sehari-hari
para sahabat melalui
sahabat ;
Sea arah yang
cerita didengarnya
cerita
Islami Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)

1. Menyimak sirah 1. Menyebutkan 1. Mulai menunjukkan perilaku sesuai


nabi sifat-sifat nabi sifat-sifat para nabi dalam
Muhammad Muhammad kehidupan sehari-hari
SAW SAW melalui 2. Mulai menunjukkan perilaku sesuai
2. Menyimaksirah sirah yang sifat-sifat para sahabat nabi dalam
para nabi didengarnya kehidupan sehari-hari
3. Menyimak 2. Menyebutkan
kisah para mukjizat para
sahabat nabi nabi melalui
4. Mengenal sirah sirah yang
nabi didengarnya
Muhammad 3. Menyebutkan
SAW sifat-sifat para
5. Mengenal sirah sahabat nabi
para nabi melalui kisah
6. Mengenal kisah yang
para sahabat didengarnya
nabi
Cerita Islami

Anak mengenal Anak menyebutkan | Anak mempraktikkan nilai - nilai


cerita Islami nilai - nilai kebaikan sesuai dengan cerita Islami
kebaikan melalui yang diketahuinya
cerita islami
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)

1. Menyimak 1. Menyebutkan 1. Mulai mempraktikkan nilai-nilai


cerita Islami nilai-nilai kebaikan yang ada dalam cerita
2. Mengenal kebaikan dari Islami
cerita Islami cerita Islami 2. Mengajak temannya untuk
2. Membedakan melakukan nilai kebaikan yang
perilaku baik ada dalam cerita Islami yang
dan buruk dari diketahuinya
sebuah cerita
Islami

Panduan Pengembangan IKM di RA EJ


Elemen CP TP1 TP2 TP3 TP4

Usia 4-6 Tahun


Nilai 6. Anak Kosakata Bahasa Arab Secara Lisan
agama menge
dan nal
budi kosaka | Anak dapat Anak dapat Anak dapat menyebutkan kosakata
pekerti ta mengenal bunyi | meniru bunyi sederhana dalam Bahasa Arab
bahasa | huruf dan huruf dan angka dikaitkan dengan kegiatan sehari-
arab angka dalam dalam Bahasa hari anak
secara | Bahasa Arab Arab
sederh 5
daa secara lisan
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)

1. Mengenal 1. Menirukan 1. Menirukan kosakata sederhana


huruf bunyi huruf dalam Bahasa Arab dikaitkan
hijaiyah hijaiyah dengan kegiatan sehari-hari anak
secaralisan (2. Menirukan 2. Menyebutkan kosakata
2. Mengenal bunyi angka sederhana dalam Bahasa Arab
angka dalam Bahasa dikaitkan dengan kegiatan
dalam Arab sehari-hari anak
Bahasa 3. Menyebutkan arti kosakata
Arab secara sederhana dalam Bahasa Arab
lisan dikaitkan dengan kegiatan
sehari-hari anak

Kosakata Bahasa Arab Secara Tertulis

Anak dapat Anak dapat | Anak dapat meniru tulisan kosakata


mengenal meniru symbol | sederhana
symbol huruf huruf dan angka dalam bahasa Arab dengan berbagai
dan angka dalam bahasa Arab | alat dan bahan lingkungan sekitar
dalam bahasa dengan berbagai
Arab alat dan bahan
lingkungan sekitar
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)
1. Mengenal 1. Meniru 1. Menirukan symbol/ tulisan
symbol /tuli symbol/ tulisan kosakata sederhana dalam
san huruf huruf hijaiyah Bahasa Arab dengan berbagai
hijaiyah dalam Bahasa alat dan bahan lingkungan
2. mengenal Arab dengan sekitar
symbol /tuli berbagai alat | 2. Menyusun kosakata sederhana
san angka dan bahan dalam Bahasa Arab dengan
dalam lingkungan berbagai alat dan bahan
Bahasa sekitar lingkungan sekitar
Arab 2. Meniru
simbol/ tulisan
angka dalam
Bahasa Arab
dengan berbagai
alat dan bahan
lingkungan
sekitar

ELEMEN CP TP1 | TP2 | TP3 | TP 4


Usia 4-6 tahun
Nilai 7. Anak Kebersihan Diri Sebagai Bentuk Rasa Sayang
agama berpartisi Terhadap Dirinya dan Syukur Kepada Allah SWT
dan pasi aktif
budi dalam Anak mengenal Anak dapat Anak dapat membersihkan diri dari
pekerti menjaga thaharah dalam mengidentifikasi hadas kecil dan najis dalam kehidupan
kebersiha | Kehidupan sehari- | jenis-jenis hadas kecil | sehari-hari.
hari dan najis dalam
n,
kehidupan sehari-

Panduan Pengembangan IKM di RA aa


kesehatan | hari. |
dan Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)
keselamat
an diri
sebagai 1. Anak 1. Anak mengenal 1. Anak dapat beristinja’
bentuk mengenal arti macam-macam (membersihkan diri dari
rasa thaharah. hadas kecil dalam kotoran yang keluar dari
sayang 2. Anak kehidupan saluran qubul dan dubur)
te rhadap mengenal sehari-hari 2. Anak dapat membersihkan
dirinya Istinja' dalam 2. — Anak mengenal diri dari hadas kecil (BAK,
dan rasa kehidupan macam-macam BAB, buang angin, menyentuh
syukur sehari-hari. najis yang ada kemaluan tanpa alas).
kepada 3. Anak disekitarnya. 3. Anak dapat membersihkan
Allah SWT mengenal najis yang menempel pada
membersihka anggota tubuh, pakaian dan
n diri dari tempat dilingkungan
hadas kecil. sekitarnya.

C. Lampiran 3

Contoh modul ajar dan rencana pelaksanaan pembelajaran di RA


CONTOH MODUL AJAR

INFORMASI UMUM

Instansi RA Anak Hebat


Penulis Dewi Sukma dan Maulidya Ulfah
Fase/Kelompok Usia | Fondasi/ Usia 5-6 tahun
Tahun Ajaran 2022/2023
Semester/Minggu ke Tea
Estimasi Waktu 5 hari
Topik/ SubTopik Makanan dan Minuman Kesukaanku/
Kue Kesukaanku |
Elemen CP Nilai agama dan budi pekerti, Jati diri,
Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains,
Teknologi, Rekayasa, dan Seni

KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran
1. Anak melafalkan doa harian dalam berbagai aktivitas
secara mandiri:

2. Anak memilih makanan halalan thayyibah yang ada di


sekitarnya,

Panduan Pengembangan IKM di RA


3. Anak memberikan respon (dapat dalam bentuk verbal
maupun non-verbal) yang sesuai terhadap ekspresi
emosi orang lain,
Anak membedakan bentuk geometri sederhana,
Anak melakukan pengukuran tidak baku,
Aa

Anak membuat hasil karya secara berkelompok,


Anak mengkomunikasikan karya seni yang dibuat
kepada orang lain,
8. Anak menuliskan ide-ide yang bermakna
menggunakan berbagai media.

B. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Pembukaan
a. Salam
b. Doa, melafalkan surat pendek, hadis, Asmaul Husna

c. Bernyanyi terkait topik, makanan dan minuman


halal kesukaanku
d. Menonton video pembelajaran cara membuat kue
e. Kegiatan bercakap-cakap tentang “kue buatan ibu”
f. Membaca buku tentang jenis-jenis kue

g. Menjelaskan aturan main


2. Kegiatan Inti

6» Alat dan bahan yang di perlukan:


- nama toko
- gambar berbagai jenis kue
- miniatur kue
- keranjang belanjaan
- yang mainan
- mesin kasir
- kue berkemasan label halal

Panduan Pengembangan IKM di RA


Gambar 1. Contoh penataan alat dan bahan “Toko Kue Ibu”

Deskripsi kegiatan:
Kegiatan ini dimulai dengan guru
memperlihatkan gambar toko kue,
Tanya jawab tentang pengalaman anak
berbelanja ke toko atau ke warung, tanya
jawab bahan-bahan kue yang dikenalnya,
Mengajak anak untuk bermain peran sebagai
penjual dan pembeli kue,
Mendiskusikan berbagai peran yang ada.
Dukungan guru:
Dukungan guru dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan pemantik agar anak memahami cara
membeli dan menjual bahan-bahan kue yang
halalan thayyiban:

Panduan Pengembangan IKM di RA


- Pernyataan guru: (Pernyataan yang

menguatkan perilaku atau kegiatan anak,


yang didapatkan dari pengamatan dan
komunikasi secara langsung antara anak dan

guru)
¥ Ini adalah label yang menunjukan kue ini
halal.
“ Oh, kamu sedang menata kue yang mau
dijual.
“ Penjual ternyata harus menawarkan
kuenya pada pembeli

Guru dapat mengembangkan pernyataan sesuai dengan proses


pembelajaran saat itu, mengacu pada tujuan pembelajaran

- Pertanyaan pemantik: (pertanyaan yang


dapat memberikan motivasi dan inspirasi
kepada anak untuk melakukan kegiatan
main)
“ Kue seperti apa yang harus kamu beli?
“ Berapa potong jumlah kue yang kamu
beli?
“ Bentuk kue seperti apa yang kamu beli?
“ Bagaimana menata kue agar menarik?

Guru dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan proses


pembelajaran saat itu, mengacu pada tujuan pembelajaran.

Panduan Pengembangan IKM di RA


Contoh dukungan yang diberikan guru saat menunjukan
label halal kepada anak.

Dae &
Ba git

Gambar 2. Contoh dukungan yang diberikan guru


saat menunjukan label halal kepada anak

b. Kegiatan 2: Membangun Toko Kue Ibuku

e Alat dan bahan yang di perlukan:


- Gambar / Buku Toko Kue
- Balok berbagai ukuran
- Kardus-kardus kecil
- Lego

- Tutup botol
- Botol-botol berkas bekas
- Gelas-gelas plastik
- Batu warna warni
- Pensil warna spidol/ krayon
- Kertas

/ | |
Gambar 3. Contoh Penataan Alat dan Bahan “Toko Kue Ibu”

Panduan Pengembangan IKM di RA


Deskripsi kegiatan:
Kegiatan ini dimulai dengan guru
memperlihatkan gambar berbagai macam toko
kue impian.
Tanya jawab tentang pengalaman anak
berbelanja ke toko kue,
Anak diajak untuk membangun toko kue
impian untuk ibu dengan menggunakan
bahan-bahan yang sudah disediakan,
Melakukan tanya jawab tentang toko kue
impian yang dibuat untuk ibu
Menceritakan hasil karyanya “Toko Kue Ibu”
kepada guru dan teman.
Dukungan guru:
Pernyataan guru:

¥ Ternyata toko kue ibu bangunannya tinggi


¥Y Ada tempat kasir juga ya, di toko kue ibu
“ Nama toko kue ibu yang kamu buat “Toko
Halal”
Pertanyaan pemantik:

“ Bagaimana caranya kamu membuat


bangunan “toko kue ibu »
bersama
temanmu?
“ Apa bentuk atap bangunan toko kue
kamu?
“ Ceritakan bagaimana kamu membangun
“toko kue ibu”?
“ Berapa balok yang kamu gunakan untuk
membangun “toko kue ibu”?

Panduan Pengembangan IKM di RA


| i ,
Gambar 4. Contoh dukungan yang diberikan guru
saat anak membangun toko kue

c. Kegiatan 3: Membentuk Kue Kesukaanku


6 Alat dan bahan yang di perlukan:
- gambar/ buku bentuk-bentuk kue/ kue asli
- tanah liat
- kain perca
- kardus bekas
- kertas warna
- playdough
- kerang
- lem
- manik-manik
- berbagai jenis kertas
- daun-daun

Gambar 5. Contoh Penataan Alat dan Bahan

Panduan Pengembangan IKM diRA fills


Deskripsi kegiatan
Guru menunjukkan gambar macam-macam
kue kesukaan anak-anak;
Guru mengajak anak untuk membentuk kue
sesuai dengan keinginannya,
Guru mempersilakan anak untuk membuat
bentuk kue kesukaan dengan menggunakan
berbagai alat dan bahan sesuai dengan ide
dan imajinasinya,
Guru memberikan kesempatan kepada anak
untuk menceritakan tentang pengalaman
bermain membuat kue kesukaan.

Dukungan guru
Dukungan guru harus terkait dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Pernyataan guru:
“ Kue yang kamu buat bentuknya
bermacam-macam
“ Kue yang kamu buat bentuknya ada yang
besar dan ada yang kecil
“ Ternyata harus berdoa dulu sebelum
membuat kue
Pertanyaan pemantik :
“ Bagaimana kamu membuat kue dengan
berbagai bentuk?
“ Tuliskan berapa jumlah kue yang kamu
sukai?
¥ Apa saja bentuk kue yang kamu sukai?
“ Bentuk kue apa yang kamu buat bersama
temanmu?

Panduan Pengembangan IKM di RA


2
E

Gambar 6. Contoh dukungan yang diberikan guru


saat anak membuat kue dari berbagai bahan

d. Kegiatan 4: Membuat karya buku tentang kue


e Alat dan bahan yang di perlukan:
- buku-buku tentang kue (resep, menu,
majalah, dan lain sebagainya)
- berbagai jenis kertas
- berbagai jenis gambar kue
- krayon, pensil warna, spidol,
- gunting
- lem
- kain perca
- sobekan kertas
- manik-manik

( KESUKAANKU
N
2.2 - Ia :

“1 a ut

Gambar 7. Contoh Penataan Alat dan Bahan

Panduan Pengembangan IKM di RA


Deskripsi kegiatan
Guru memperlihatkan berbagai jenis buku
tentang kue kepada anak-anak;
Guru dan anak melakukan tanya jawab
terkait buku yang dilihatnya;
Guru melakukan diskusi terkait pengalaman
anak kue kesukaan atau kue buatan ibu;
Guru mengajak anak untuk membuat karya
buku tentang kue;
Guru mempersilhkan anak untuk memilih
bahan, alat, yang akan digunkannya untuk
membuat buku keu miliknya sendiri;
Guru memberikan kebebasan kepada anak
untuk berkreasi sesuai dengan imajinasinya;
Guru memberikan kesempatan kepada anak
untuk menceritakan hasil karya atau
pengalamanya dalam membuat buku tentang
kue.

Dukungan guru
Pernyataan guru:
¥ Kamu membuat karya buku berbentuk
lingkaran
“ Kue yang kamu gambar adalah kue
blackforest
“ Kamu membuat gambar donat dari
berbagai macam bentuk
Pertanyaan pemantik:
“ Bentuk kue seperti apa yang kamu buat
pada karya buku kue kesukaanmu?
“ Bagaimana caranya kamu membuat
karya buku kue kesukaanmu?

Panduan Pengembangan IKM di RA


“ Apa saja bentuk gambar kue kesukaan
yang kamu buat?
“ Berapa jumlah kue yang kamu buat
pada karya buku kesukaanku?

saat anak membuat karya buku kue kesukaan

e. Kegiatan 5: Membuat kemasan makanan


PSA ate an
e Alat dan bahan yang di perlukan:
- kardus Bekas
- gambar logo
- plastik kemas
- kertas lipat
- Spidol warna warni
- lem
- gunting
- crayon
- pensil warna
- pita/tali warna-warni
- tempat kue bekas

Panduan Pengembangan IKM di RA


Gambar 9. Contoh Penataan Alat dan Bahan

Deskripsi kegiatan
Guru menunjukkan gambar macam-macam
kemasan untuk membungkus kue;
Guru mengajak anak untuk membuat
kemasan kue sesuai dengan keinginannya,
Guru mempersilahkan anak untuk membuat
kemasan kue dengan menggunakan alat dan
bahan yang telah tersedia,
Guru memberikan kesempatan kepada anak
untuk menceritakan kembali bagaimana
buku tentang kue.
Dukungan guru
Pernyataan guru:
“ Kamu memilih plastik untuk membuat
kemasan kue kesukaanmu:
“ Kemasan kue yang kamu buat berbentuk
lingkaran.
“ Wah, kamu membuat kemasan kue yang
besar.

Panduan Pengembangan IKM di RA


- Pertanyaan pemantik:
“ Apa tanda yang kamu tuliskan pada
kemasan kue untuk makanan yang halal?
“ Bahan apa saja yang kamu gunakan untuk
membuat kemasan kue?
“ Bagaimana cara kamu membuat kemasan
kue kesukaanmu?

Gambar 10. Contoh dukungan yang diberikan


guru
saat anak membuat karya kemasan kue buatan
sendiri

3. Penutupan:
a. Membereskan area kegiatan main,
b. Menguatkan konsep yang telah dibangun anak
selama bermain sesuai dengan tujuan
pembelajaran,
Memberikan apresiasi/penghargaan atas perilaku
positif yang telah dilakukan anak,
Memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengkomunikasikan hasil karya atau pengalaman
mainnya kepada teman dan juga guru,

Panduan Pengembangan IKM di RA


e. Membuat refleksi bersama anak mengenai
keberhasilan atau hal positif yang telah dilakukan
oleh dirinya atau teman yang lain:
f. Penyampaian informasi kegiatan esok hari,
g. Salam dan doa penutup.

III. Merencanakan asesmen terdiri dari:


a. Rencana asesmen di awal pembelajaran menggunakan
ceklis
Tujuan Kemunculan | Tanggal Kegiatan Hasil
Pembelajaran dan Pengamatan
Tempat

b. Rencana asesmen di akhir pembelajaran dengan


menggunakan instrument hasil karya
Tujuan pembelajaran:

Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran:

Kegiatan pembelajaran:

Nama Anak: Kelas: Hari/Tanggal:

Karya Peserta Didik

Prilaku yang teramati Kesimpulan (merujuk


pada TP/IKTP)

Panduan Pengembangan IKM di RA


CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN di RA

I. INFORMASI UMUM

Instansi RA Anak Hebat

Penulis Dewi Sukma dan Maulidya Ulfah

Fase /Kelompok Fondasi/ Usia 5-6 tahun


Usia

Tahun Ajaran 2022/2023

Semester/ Minggu DL fatieeteens


ke

Estimasi Waktu 5 hari

Topik/SubTopik Makanan dan Minuman Kesukaanku/

Kue Kesukaanku

Elemen CP Nilai agama dan budi pekerti, Jati diri, Dasar-


dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi,
Rekayasa, dan Seni

KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran
1. Anak melafalkan doa harian dalam berbagai aktivitas
secara mandiri;

2. Anak memilih makanan halalan thayyibah yang ada di


sekitarnya;
3. Anak memberikan respon (dapat dalam bentuk verbal
maupun non-verbal) yang sesuai terhadap ekspresi
emosi orang lain;
4. Anak membedakan bentuk geometri sederhana;
5. Anak melakukan pengukuran tidak baku;
6. Anak membuat hasil karya secara berkelompok;

Panduan Pengembangan IKM di RA


7. Anak mengkomunikasikan karya seni yang dibuat
kepada orang lain;
8. Anak menuliskan ide-ide yang bermakna
menggunakan berbagai media.

B. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Pembukaan
a. Salam
b. Doa, melafalkan surat pendek, hadis, Asmaul Husna
Cc. Bernyanyi terkait topik, makanan dan minuman
halal kesukaanku
Menonton video pembelajaran cara membuat kue
Kegiatan bercakap-cakap tentang “kue buatan ibu”
Membaca buku tentang jenis-jenis kue
g. Menjelaskan aturan main
2. Kegiatan Inti
a. Kegiatan 1: Bermain peran “Toko Kue”
b. Kegiatan 2: Membangun Toko Kue Ibuku
c. Kegiatan 3: Membentuk Kue Kesukaanku
d. Kegiatan 4: Membuat karya buku tentang kue
e. Kegiatan 5: Membuat kemasan makanan
kesukaanku
3. Penutup

a. Membereskan area kegiatan main,


b. Menguatkan konsep yang telah dibangun anak
selama bermain sesuai dengan tujuan
pembelajaran,
c. Memberikan apresiasi/penghargaan atas perilaku
positif yang telah dilakukan anak,
d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengkomunikasikan hasil karya atau pengalaman
mainnya kepada teman dan juga guru,

Panduan Pengembangan IKM di RA


e. Membuat refleksi bersama anak mengenai
keberhasilan atau hal positif yang telah dilakukan
oleh dirinya atau teman yang lain,
f. Penyampaian informasi kegiatan esok hari,
i. Salam dan Doa Penutup.

III. Merencanakan asesmen terdiri dari:


a. Rencana asesmen di awal pembelajaran menggunakan
ceklis
Tujuan Kemunculan | Tanggal Kegiatan Hasil
Pembelajaran dan Pengamatan
Tempat

b. Rencana asesmen di akhir pembelajaran dengan


menggunakan instrument hasil karya
Tujuan pembelajaran:

Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran:

Nama Anak: Kelas: Hari/Tanggal:

Karya Peserta Didik

Panduan Pengembangan IKM di RA


Prilaku yang teramati Kesimpulan (merujuk
pada TP/IKTP)

. Lampiran IV

Contoh Format Laporan Hasil Belajar Peserta Didik

Nama RA

Nama Siswa Kelas

Fase
NIK

Tahun Ajaran Tinggi Badan

Semester Berat Badan

Nilai Agama dan Budi Pekerti

Jati Diri

Dasar-Dasar Literasi, Matematika, Sains, Rekayasa,


Teknologi, dan Seni

Panduan Pengembangan IKM di RA


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin

Refleksi Orang Tua/Wali

1. Apayang sudah berkembang pada diri anak saya?

2. Apa saja yang masih perlu dikembangkan pada diri anak saya?

3. Langkah-langkah apa yang dapat saya lakukan untuk membantu


anak saya mengembangkan hal tersebut?

Informasi Mengenai Perkembangan Anak

Ketidakhadiran Tanda Tangan


Orang Tua

Sakit
Izin
Tanpa Keterangan Busana )

Panduan Pengembangan IKM di RA


Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI
2022

Anda mungkin juga menyukai