Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Kebijakan pembangunan pendidikan nasional sebagaimana digariskan dalam Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan Nasional (2014-2019) diarahkan pada upaya mewujudkan daya saing,
pencitraan publik, serta akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Tolok ukur efektivitas implementasi
kebijakan tersebut dilihat dari ketercapaian indikator-indikator mutu penyelenggaraan pendidikan yang
telah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam delapan (8) Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Tidak dipungkiri bahwa upaya strategis jangka panjang untuk mewujudkannya
menuntut satu Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang dapat membangun kerja sama dan kolaborasi
di antara berbagai institusi terkait dalam satu keterpaduan jaringan kerja nasional. Dengan kata lain
diperlukan pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan. Tata kerja yang dibangun
mengisyaratkan adanya serangkaian proses dan prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
melaporkan data mengenai kinerja dan mutu tenaga pendidik dan kependidikan, program, dan lembaga
beserta rekomendasinya.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP/EQAS – Educational Quality Assurance and
System) sedang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan
Kementerian Agama (Kemenag). Proses penjaminan mutu mengidentifikasi aspek pencapaian dan
prioritas peningkatan, penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan serta
membantu membangun budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan untuk
pendidikan dasar dan menengah dikaji berdasarkan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dari
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Empat hal penting yang perlu dilakukan dalam penjaminan
dan peningkatan mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, yaitu : (1)
Pengkajian mutu pendidikan, (2) Analisis dan pelaporan mutu pendidikan, (3) Peningkatan mutu
merujuk pada Standar Nasional Pendidikan, dan (4) Penumbuhan budaya peningkatan mutu
berkelanjutan. Salah satu aspek dalam pengembangan sistem penjaminan termasuk peningkatan mutu
pendidikan adalah Evaluasi Diri Madrasah (EDM) sebagai cara menumbuhkan budaya peningkatan
mutu berkelanjutan di Madrasah.
EDM dilaksanakan oleh setiap Madrasah sebagai satu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja
dan mutu Madrasah secara berkelanjutan. EDM merupakan mekanisme evaluasi internal yang dilakukan
oleh kepala Madrasah bersama pendidik atau guru, komite Madrasah, orang tua, dengan bantuan
pengawas. Hasil Evaluasi Diri Madrasah dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyusun program
pengembangan Madrasah dan laporan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tentang
pencapaian Madrasah untuk pengembangan lebih lanjut. Laporan EDM disusun untuk menindaklanjuti
hasil temuan yang didapatkan melalui instrumen Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dengan merujuk pada
delapan SNP, yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan, dan
Standar Penilaian. Butir-butir instrumen Evaluasi Diri Madrasah difokuskan pada aspek-aspek

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 1


kehidupan Madrasah yang paling esensial, yaitu kondisi-kondisi yang berkaitan dengan mutu pelayanan
belajar-mengajar.
Sistem penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di Indonesia
beroperasi dalam suatu manajemen pendidikan dan pemerintahan yang mendelegasikan sebagian besar
tanggung jawab implementasinya kepada pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, penyelenggara
pendidikan swasta (yayasan pendidikan), dan satuan pendidikan (madrasah).Oleh karena itu, diyakini
bahwa upaya keberhasilan inovasi pendidikan sangat ditentukan oleh adanya komitmen,
profesionalisme, kerjasama, dan kolaborasi semua pemangku kepentingan pendidikan.

TUJUAN EDM
1. Mengetahui semua potensi Madrasah yang ada untuk dapat diolah dan
dikembangkan
2. Sebagai pedoman operasional dalam mengelola Madrasah selama satu tahun
pelajaran dan tahun – tahun berikutnya.
3. Memiliki tolok ukur keberhasilan/ketidak berhasilan dalam mengelola Madrasah
selama satu tahun pelajaran.
4. Mengetahui permasalahan – permasalahan yang timbul di Madrasah yang
kemudian menjadi hambatan, peluang atau ancaman pengembangan Madrasah.

LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan RKM ini sebagai berikut :
1. UU Nomor 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4 (Pengelolaan dana pendidikan
berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik);
2. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 Tentang sistem perencanaan Pembanginan Nasional;
3. PP No. 19/2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 53 (Setiap satuan pendidikan dikelola
atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka
menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun);
4. Permendiknas 19/2007 tentang standar pengelola pendidikan. Madrasah membuat Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) 4 tahun. Rencana Kerja Tahunan (RKT) dinyatakan dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) dilaksanakan berdasarkan RKJM. RKJM/T disetujui
saat dewan pendidikan setelah memperhatikan pertimbangan dari komite Madrasah dan disahkan
berlakunya oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
5. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2014 – 2019;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang ”Pendanaan Pendidikan”;
7. Permendiknas Nomor 11 Tahun 2009 tentang ”Kriteria Penilaian Akreditasi”;
8. Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan”;
9. Peraturan Pemerintah No 66 tentang ”Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010
tentang ”Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan”.

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 2


BAB 2
HASIL EVALUASI DIRI MADRASAH

Evaluasi Diri Madrasah (EDM) di tiap Madrasah menjadi tanggung jawab kepala Madrasah dan dilakukan oleh Tim Pengembang Madrasah (TPM) yang terdiri
dari Kepala Madrasah, guru, Komite Madrasah, orang tua peserta didik, dan pengawas. Proses EDM dapat mengikutsertakan tokoh masyarakat atau tokoh agama
setempat. Instrumen EDM ini khusus dirancang untuk digunakan oleh TPM dalam melakukan penilaian kinerja Madrasah terhadap Standar Pelayanan Minimum (SPM)
dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Madrasah (RKM) dalam upaya peningkatan
kinerja Madrasah. EDM sebaiknya dilaksanakan setelah anggota TPM mendapat pelatihan. Informasi ringkas tentang EDM dapat dilihat di bawah ini:

A. STANDAR ISI

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 3


EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 4
B. Standar Proses

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 5


EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 6
C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 7


D. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

E. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 8


EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 9
F. Standar Pengelolaan

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 10


EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 11
G. STANDAR PEMBIAYAAN

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 12


H. STANDAR PENILAIAN

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 13


EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 14
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan program Madrasah Hasi Evaluasi Diri Madrasah, dapat disimpulkan :
1. Salah satu faktor penting untuk tercapainya keberhasilan dan peningkatan mutu seperti yang
diprogramkan dalam Rencana Kerja Madrasah (RKM), adalah profesionalisme para pelaku
dan pelaksana proses pendidikan.
2. Manajemen Madrasah yang transparan, akomodatif dan demokratif mutlak diperlukan untuk
pengembangan Madrasah ke arah yang lebih baik.
3. Keterlibatan dan dukungan para Stakeholder Madrasah utamanya para orangtua murid,
masyarakat dan Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, akan sangat memotivasi pelaksanaan
proses belajar mengajar di Madrasah, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
4. Sumbangan dana tenaga dan pikiran dari semua pihak mutlak diperlukan untuk kemajuan
proses pendidikan di Madrasah.

B. SARAN
Berdasarkan uraian di atas dapat diberikan saran-saran :
1. Agar pengembangan Madrasah dapat tercapai seperti yang direncanakan, diperlukan
kebersamaan semua pihak yang terkait, terutama pihak Madrasah, orangtua murid,
masyarakat, serta stakeholder lainnya.
2. Pelaksanaan Rencana Kerja Madrasah (RKM) ini, perlu didukung kebijakan dari pihak
terkait, Kantor Kementerian Agama, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi sehingga
tidak terjadi kerancuan di lapangan.
3. Madrasah hendaknya lebih transparan dengan melibatkan secara aktif Pengurus Komite
dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Madrasah.
4. Untuk mewujudkan rasa percaya masyarakat terhadap Madrasah, semua kegiatan termasuk
pengelolaan keuangan, kesiswaan dan keadministrasian, perlu melibatkan dan dilaporkan
secara terbuka kepada masyarakat, utamanya pada stakeholder yang terkait.

Demikian Rencana Kerja Madrasah (RKM) MA Darul Latief Ar Rosyid telah disusun
bersama oleh Tim penyusun dengan melibatkan Pengurus Komite, Tokoh Masyarakat serta
sebagai panduan dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan selama 4 (empat) tahun ke depan.

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 15


Semoga Rencana Kerja Madrasah (RKM) ini dapat bermanfaat bagi kita semua sehingga
dapat mendorong peningkatan Profesionalisme Guru dan peningkatan Mutu Pendidikan
utamanya di MA Darul Latief Ar Rosyid Kedayunan Kecamatan Kabat Kabupaten
Banyuwangi. Aamin...!

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 16


LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI MADRASAH


LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI PENYUSUNAN EDM

EDM MADARUL LATIEF AR ROSYID Periode : 2018/2019 s/d 2021/2022 17

Anda mungkin juga menyukai