Anda di halaman 1dari 47

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)

SD
TAHUN ANGGARAN 2020 - 2023

SEKOLAH DASAR
E-Mail
HALAMAN PENGESAHAN

Setelah memperhatikan rapat dewan Guru, Komite Sekolah


dan diketahui oleh perwakilan maka ….
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)
SD
Tahun Anggaran 2020 – 2023

Disusun oleh
Tim Pengembang RKJM SD

Surabaya, 2 Januari 2020

Komite Kepala
SD SD

RKJM 2020-2021 ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alkhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulisan Program
Sekolah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan
kepada Nabi Muhammad S.A.W. yang telah membuka tabir kegelapan menuju jalan
yang terang benderang penuh dengan cahaya hidup dan suri tauladanNya.

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SD berisi tentang seluruh rencana


kerja selama kurun waktu 4 tahun mendatang di SD yang bertujuan untuk memberikan
gambaran secara umum dan sekaligus sebagai acuan suatu lembaga pendidikan
dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan, sehingga Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM) mutlak dibutuhkan.

RKJM SD tahun anggaran 2020 – 2023 ini kami susun dengan


mempertimbangkan masukkan, saran, dan pendapat dari berbagai pihak antara lain
Guru dan Komite Sekolah melalui rapat dewan Guru, rapat Komite Sekolah, rapat
bersama stakeholder sekolah.

Terselesaikannya Rencana Kerja Jangka Menengah SD ini tentu saja tidak


lepas dari bantuan dan peran serta banyak pihak. Oleh karena itu, dengan tulus kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya program ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan RKJM Tahun Anggaran 2020 – 2023 ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna penyempurnakan program ini.

Surabaya , 2 Januari 2020

Tim Pengembang

RKJM 2020-2021 ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Landasan Hukum 2
Tujuan 3
Manfaat 5
Ruang Lingkup 5
BAB II PROFIL SEKOLAH 8
Profil Sekolah 8
Visi Sekolah 8
Misi Sekolah 8
Tujuan Pendidikan 9
Kondisi Riil Sekolah 9
BAB III PROSES PENYUSUNAN RKJM19
Tantangan yang dihadapi 19
Alur Penyusunan RKJM 23
BAB IV RENCANA KEGIATAN/PROGRAM SEKOLAH 76
Program Kegiatan Tahum 2022-2025 SD BINA KARYA 76
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH 79
Rencana Pendatapan Sekolah 79
Rencana Pengeluaran dan Biaya Pendanaan Sekolah 80
BAB VI PENUTUP 84
Kesimpulan 84
Rekomendasi 84
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi ideal yang diharapkan dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya SD


Kecamatan Krembangan Kota Surabaya adalah terselenggaranya pelayanan pendidikan
yang dapat memenuhi ketentuan dari PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dengan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan yaitu Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan, Standar Pengelolaan
Pendidikan, dan Standar Pembiayaan.

Akan tetapi kondisi nyata yang dialami oleh hingga saat ini belum dapat memenuhi
dari apa yang disyaratkan oleh ketentuan PP 19 tahun 2005. Dari kedelapan standar hanya
beberapa yang dapat terpenuhi tapi masih perlu peningkatan. Setiap standar masih ada
bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat mencapai
Standar Nasional Pendidikan. Berangkat dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan
yang ada di sekolah kami, maka kami susun program kegiatan/kerja untuk dapat
mencapai kondisi yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu yaitu selama empat tahun .
Dan program kerja 4 tahunan ini kami namakan dengan Rencana Kerja Sekolah.

Rencana Kerja Sekolah ini sebagai acuan pendidikan di satuan pendidikan dan
sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk meningkatkan mutu
pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di pada khususnya, dan di Negara
Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya. Rencana Kerja Sekolah ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dan tuntunan arah langkah bagi seluruh sumber daya manusia di
Sekolah Dasar Bina Karya dalam mengembangkan berbagai kegiatan pembelajaran yang
lebih operasional serta mampu mewujudkan keunggulan sekolah secara akademik maupun
non akademik.

Rencana Kerja Jangka Menengah disusun untuk panduan pelaksanaan program


selama 4 tahun ke depan. Penyusunan program ini dimaksudkan untuk mengembangkan 8
Standar Nasional Pendidikan yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Sarana dan Prasarana Pendidikan, Standar Pengelolaan Pendidikan, dan Standar Pembiayaan.
Penyusunan program peningkatan mutu dilaksananakan dengan mempertimbangkan
masukan dari pemangku kepentingan pendidikan yaitu semua dewan Guru, Komite
Sekolah, dan unsur Dinas Pendidikan. Penyusunan RKJM juga dilakukan melalui proses
analisis lingkungan, baik internal maupun eksternal dengan memperhatikan kekuatan dan
kelemahan yang ada. Di samping itu juga mempertimbangkan hasil evaluasi diri sekolah
serta analisis kebutuhan sekolah.

B. Landasan Hukum
Rencana Kerja Jangka Menengah SD BINA KARYA ini dilandasi oleh kebijakan-kebijakan
yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendiknas Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI.
4. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
5. Permendikbud Nomor 62 Thaun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler.
6. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Gerakan Pramuka.
7. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti.
8. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar.
9. Permendikbud Nomor 57 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan melalui Ujian Sekolah/Madrasah.
10. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah.
11. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
12. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
14. Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan Pendidikan.
15. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
16. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi.
17. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
18. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
19. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013.
20. Peraturan Kepala Balitbang Kemdikbud Nomor 0045/BSNP/II/2018 tentang POS
USBN SD/MI/SDLB/Kejar Paket A.
21. Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Bahasa Daerah.
22. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 188.45/241/402.1.2/2002 tentang Muatan Lokal
Bahasa Inggris.
C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud
Rencana Kerja Sekolah ini dibuat dengan maksud :
a. Sebagai acuan bagi sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran.
b. Dapat digunakan sebagai panduan bagi sekolah dalam menentukan kebijakan
sekolah.
c. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga sekolah dalam memajukan pendidikan.
d. Sebagai tolak ukur bagi keberhasilan pendidikan baik akademik maupun non akademik.
2. Tujuan
a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi, baik subsidi dari
pemerintah maupun non pemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi, baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kota dan antar waktu.
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat
tahun mendatang.
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan
komitmen bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk
pengembangan fisik maupun non fisik.
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya berinteraksi
secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agar memberikan
pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.

D. Manfaat
1. Bagi Sekolah
Rencana Kerja Sekolah ini berfungsi sebagai acuan bagi sekolah dalam
melaksanakan akademik maupun manajemen.
2. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai draft kerja dan bahan evaluasi dalam melaksanakan kegiatan akademik
maupun manajemen sekolah.
3. Bagi Guru
RKS sebagai pedoman dalam melaksanakan kinerja guru sesuai dengan TUPOKSI
yang diembannya.
4. Bagi Wali Murid
RKJM sebagai pedoman untuk mengetahui kinerja dan program-program sekolah.

E. Ruang Lingkup
RKJM SD BINA KARYA meliputi :

1. Pemahaman bersama pengetahuan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah kepada


semuawarga sekolah.
2. Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah melalui diskusi dan musyawarah
bersama Guru dan Komite Sekolah.
3. Sosialisasi Rencana Peningkatan Mutu Sekolah kepada wali murid atau masyarakat pada
umumnya dan semua pihak (stakeholder) yang berkepentingan terhadap sekolah.
4. Kesinambungan antar program
Penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan efektif dan efisien serta terarah
diperlukan perencanaan yang baik. Program dan perencanaan disusun bertahab dan
hirarkhis. Bertahap di maksudkan bahwa programdisusun berdasarkan waktu
pencapaian, dicapai dalam waktu satu tahun (Rencana Kerja Tahunan), Program yang
diselesaikan selama kurun waktu 4 tahun disebut Rencana Kerja Jangka menengah
(RKJM), sedangkan jika selesai membutuhkan waktu 8 tahun atau lebih disebut Program
Jangka Panjang. Rencana Kerja Tahunan, Rencana Peningkatan Mutu Sekolah saling
kerkaitan dan berkelanjutan. Keberhasilan Rencana Kerja Tahunan akan berpengaruh
terhadap Rencana Peningkatan Mutu, dan keberhasilan Rencana Peningkatan Mutu
Sekolah akan memberikan dampak keberhasilan rencana Program Jangka Panjang.
5. Kegiatan dalam Rencana Kerja Sekolah
Rencana Kerja Sekolah merupakan rencana yang disusun untuk kerja selama 4 tahun.
RPMS ini meliputi pelaksanaan 8 Standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan, Standar Pengelolaan Pendidikan,
serta Standar Pembiayaan. Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah (RPMS)
sesuai amanat dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, merupakan gambaran tujuan yang akan dicapai oleh Satuan Pendidikan dalam
kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai
dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. RPMS sebagai
salah satu proses dan prosedur pengelolaan sekolah untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan ketersediaan sumber
daya. Selain daripada itu RPMS merupakan dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah
di masa depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan. Materi
dasar penyusunan RPMS adalah hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS) berkaitan dengan 8
Standar Pendidikan yang telah ditetapkan acuannya dalam Peraturan Pemerintah RI No
19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 2 ayat (1) yaitu
meliputi: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian
Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan, Standar Pengelolaan Pendidikan, serta Standar Pembiayaan. Dari delapan
standar tersebut, jika belum memenuhi angka minimal maka sekolah harus
memprioritaskan rencana kerja pada aspek-aspek yang belum memenuhi SNP.
BAB II
PROFIL SEKOLAH

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah :
2. NPSN / NSS :
3. Tahun Berdiri :
4. Izin Operasional :
5. Koordinat :
:
6. Alamat Sekolah :
a. Kelurahan :
b. Kecamatan :
c. Kab/ Kota :
d. Provinsi :
e. Kode Pos :
f . Telp/ Fax. :
g. E-mail :
7. Jumlah Peserta didik :
8. Jumlah PTK :

B. Visi Sekolah

C. Misi Sekolah
1. Menciptakan individu yang cerdas.
2. Menumbuhkan daya saing.
3. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut.
4. Menciptakan siswa yang berkarakter, berbudi luhur, dan mandiri.
D. Tujuan Pendidikan
a. Terlaksananya pendidikan yang berlandaskan Iman dan Taqwa melalui kegiatan
keagamaan.
b. Meningkatkan kualitas hasil belajar.
c. Mewujudkan pembelajaran PAKEM, berbobot sesuai dengan perkembangan IPTEK.
d. Mewujudkan ketaatan seluruh warga sekolah terhadap tata tertib sekolah.
e. Mewujudkan kepribadian yang dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan dalam
kehidupan bermasyarakat.
f. Mengenal dan mencintai masyarakat, bangsa, dan kebudayaannya.
g. Mewujudkan kreatifitas, ketrampilan, dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara
terus-menerus.
h. Mewujudkan penilaian yang mencakup kognitif, efektif, dan psikomotorik serta
berbasis menggunakan authentic attendment.
i. Mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

E. Kondisi Riil Sekolah


Kondisi SD sesuai dengan hasil rapor Peningkatan Mutu Pendidikan
(PMP) tahun 2020 adalah sebagai berikut :

NO Standar Nasional Pendidikan Nasional Provinsi Kota Sekolah

1 Standar Kompetensi Lulusan

2 Standar Isi

3 Standar Proses

4 Standar Penilaian Pendidikan


5 Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
6 Pendidikan
7 Standar Pengelolaan Pendidikan
8 Standar Pembiayaan
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Standar Kompetensi Lulusan berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai
nilai 6 kategori menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 1.3 Lulusan memiliki
kompetensi pada dimensi keterampilan, dengan sub indikator 1.3.5. memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kolaboratif dengan nilai 5,64 kategori menuju SNP 4.
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
Standar Kompetensi Lulusan
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada
dimensi sikap
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap berkarakter
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap disiplin
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap santun
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap jujur
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap peduli
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap percaya diri
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap bertanggungjawab
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati
sepanjang hayat
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan
rohani
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada
dimensi pengetahuan
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual,
prosedural, konseptual, metakognitif
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada
dimensi keterampilan
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kreatif
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak produktif
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kritis
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak mandiri
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kolaboratif
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak komunikatif
2. Standar Isi

Standar Isi berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai nilai 6,02 kategori menuju SNP 4.
Nilai terendah pada indikator 2.3 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan, dengan sub
indikator 2.3.2. mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi dengan nilai 3,64
kategori menuju SNP 2, dan sub indikator 2.3.4. melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa
dengannilai 4,69 kategori menuju SNP 3.

Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori


Standar Isi
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai
rumusan kompetensi lulusan
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi
keterampilan
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi
pengetahuan
2.1.4. Menyesuaikan ruang lingkup materi
pembelajaran
2.1.5. Menyesuaikan tingkat kompetensi
siswa
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dikembangkan sesuai prosedur
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan
dalam penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
2.2.2. Memiliki perangkat kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang dikembangkan
2.2.3. Melewati tahapan operasional
pengembangan

2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat


satuan Pendidikan yang dikembangkan
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum
sesuai ketentuan
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu
pembelajaran sesuai struktur kurikulum
yang berlaku
2.3.2. Mengatur beban belajar berdasarkan
bentuk pendalaman materi

2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum


pada muatan local
2.3.4. Melaksanakan kegiatan
pengembangan diri siswa

3. Standar Proses
Standar Proses berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai nilai 5,75 kategori menuju
SNP 4. Nilai terendah pada indikator 3.1. sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai
ketentuan, dengan sub indikator 3.1.4. mendapatkan evaluasi dari Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah dengan nilai 1,4 kategori menuju SNP 1.
Selain itu juga ada pada indikator 3.3. pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam
proses pembelajaran,dengan sub indikator 3.3.2. memanfaatkan hasil penilaian otentik dengan nilai
5,03 kategori menuju SNP 3.
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
Standar Proses
3.1. Sekolah merencanakan proses
pembelajaran sesuai ketentuan
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah
dikembangkan
3.1.2. Mengarah pada pencapaian
kompetensi
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan
lengkap dan sistematis
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala
sekolah dan pengawas sekolah
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan
dengan tepat
3.2.1. Membentuk rombongan belajar
dengan jumlah siswa sesuai ketentuan
3.2.2. Mengelola kelas sebelum
memulai pembelajaran
3.2.3. Mendorong peserta didik mencari tahu
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan
pendekatan ilmiah
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis
kompetensi
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi
dimensi;
3.2.8. Menuju keterampilan aplikatif
3.2.9. Mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja
adalah guru, siapa saja adalah siswa,
dan di mana saja adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan
individual dan latar belakang
budaya peserta
didik.
3.2.12. Memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran
3.2.13. Menggunakan aneka sumber belajar
3.2.14. Mengelola kelas saat menutup
pembelajaran

3.2.15 Mengelola kelas saat menutup


pembelajaran
3.3. Pengawasan dilakukan dalam
proses pembelajaran
3.3.1. Melakukan pemantauan proses
pembelajaran
3.3.2. Melakukan supervisi proses
pembelajaran kepada guru
3.3.3. Mengevaluasi proses
pembelajaran
3.3.4. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses
pembelajaran
3.3.5. Mengevaluasi proses
pembelajaran+

3.3.6. Menindaklanjuti hasil


pengawasan proses
pembelajaran
4. Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai nilai 6,43 kategori
menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 4.3 penilaian pendidikan ditindaklanjuti, dengan sub
indikator 4.3.1. menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian dengan nilai 5,25 kategori menuju SNP 4.

Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori


Standar Penilaian Pendidikan
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah
kompetensi
4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan
dan keterampilan
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai
dengan ranah
4.2. Teknik penilaian obyektif dan
akuntabel
4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian
yang obyektif dan akuntabel
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian
lengkap
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
4.3.1. Melakukan pelaporan penilaian secara
periodic
4.3.2. Menindaklanjuti hasil pelaporan
penilaian
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan
aspek
4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian
aspek keterampilan
4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian
aspek pengetahuan
4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian
aspek sikap
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti
prosedur
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan
penyelenggara sesuai prosedur
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan
ranah sesuai prosedur

4.5.3. Menentukan kelulusan siswa


berdasarkan pertimbangan yang
sesuai

5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan berdasarkan rapor PMP tahun


2020 mencapai nilai 6,63 kategori menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 5.4 ketersediaan
dan kompetensi laboran sesuai ketentuan dengan sub indikator 5.4.4. tersedia Kepala Tenaga
Laboratorium berpengalaman sesuai dengan nilai 1,4 kategori menuju SNP 1. Selain itu nilai
terendah juga ada pada indikator 5.5 Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan,
dengan sub indikator 5.5.4. memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai dengan nilai
1,4 kategori menuju SNP 1.
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5.1. Ketersediaan dan kompetensi
guru sesuai ketentuan
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4
5.1.2. Rasio guru kelas terhadap
rombongan belajar seimbang
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran
5.1.4. Bersertifikat pendidik

5.1.5. Berkompetensi pedagogik


minimal baik
5.1.6. Berkompetensi kepribadian
minimal baik
5.1.7. Berkompetensi professional
minimal baik
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal
baik
5.2. Ketersediaan dan kompetensi Kepala
Sekolah sesuai ketentuan
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat
pengangkatan
5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang
ditetapkan
5.2.4. Berpangkat minimal III/C atau
setara
5.2.5. Bersertifikat pendidik
5.2.6. Bersertifikat Kepala Sekolah
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal
baik
5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal
baik
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal
baik
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik

5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik


5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga
administrasi sesuai ketentuan
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga
Administrasi
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi
berkualifikasi minimal SMK/sederajat
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi
bersertifikat
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan
Administrasi
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan
Administrasi berpendidikan sesuai
ketentuan
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal
baik
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik

5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik

5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal


baik
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran
sesuai ketentuan
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium

5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium


berkualifikasi sesuai
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium
bersertifikat
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium
berpengalaman sesuai
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran

5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran


berpendidikan sesuai ketentuan
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran
berpendidikan sesuai ketentuan
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal
baik
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal
baik
5.4.12 Berkompetensi professional minimal
baik
5.5. Ketersediaan dan kompetensi
pustakawan sesuai ketentuan
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan
berkualifikasi sesuai
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan
bersertifikat
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan
berpengalaman sesuai
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan
berpendidikan sesuai ketentuan
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi
minimal baik
5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal
baik
5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal
baik
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik
5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi
minimal baik

6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan


Standar Sarana dan Prasarana berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai 4,83
kategori menuju SNP 3. Nilai terendah pada indikator 6.1 kapasitas daya tampung sekolah
memadai, dengan sub indikator 6.1.1. memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan
memadai dengan nilai 1,17 kategori menuju SNP 1, dan sub indikator 6.1.6. memiliki ragam
prasarana sesuai ketentuan dengan nilai 1,43 kategori menuju SNP 1. Nilai terendah juga ada pada
indikator 6.2 sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak, dengan
sub indikator 6.2.2. memiliki laboratorium IPA sesuai standar dengan nilai 3,36 kategori menuju
SNP 2. Selain itu nilai terendah juga ada pada indikator 6.3 sekolah memiliki sarana dan prasarana
pendukung yang lengkap dan layak, dengan sub indikator 6.3.7. memiliki ruang sirkulasi sesuai
standar dengan nilai 1 kategori menuju SNP 1, dan sub indikator 6.3.9. memiliki ruang konseling
sesuai standar dengan nilai 1 kategori menuju SNP 1, serta sub indikator 6.3.10. memiliki ruang
organisasi kesiswaan sesuai standar dengan nilai 1 kategori menuju SNP 1, dan juga sub indikator
6.3.22. kondisi ruang konseling layak pakai dengan nilai 1 kategori menuju SNP 1.

Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan


6.1. Kapasitas daya tampung sekolah
memadai
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar
yang sesuai dan memadai
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah
siswa
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi
persyaratan
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan
jumlah siswa
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi
persyaratan
6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai
ketentuan
6.2. Sekolah memiliki sarana dan
prasarana pembelajaran yang lengkap dan
layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai
standar
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai
standar
6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai
standar
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai

6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai

6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak


pakai
6.3. Sekolah memiliki sarana dan
prasarana pendukung yang lengkap dan
layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar

6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar

6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar

6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar

6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar


6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar

6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar

6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar

6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar

6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan


sesuai standar
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak

6.3.12 Menyediakan tempat parkir yang memadai

6.3.13. Kondisi ruang pimpinan layak pakai

6.3.14. Kondisi ruang guru layak pakai

6.3.15. Kondisi ruang UKS layak pakai

6.3.16. Kondisi tempat ibadah layak pakai

6.3.17. Kondisi jamban sesuai standar

6.3.18. Kondisi gudang layak pakai

6.3.19. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai

6.3.20. Kondisi ruang tata usaha layak pakai

6.3.21. Kondidi ruang konseling layak pakai

6.3.22. Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak


pakai
6.3.23.
7. Standar Pengelolaan Pendidikan

Standar Pengelolaan berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai nilai 5,93 kategori
menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 7.2 program pengelolaan dilaksanakan sesuai
ketentuan, dengan sub indikator 7.2.2. menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan dengan nilai
4,9 kategori menuju SNP 3, dan sub indikator 7.2.3. meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga
kependidikan dengan nilai 4,55 kategori menuju SNP 3, serta sub indikator 7.2.6. melaksanakan
pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran dengan nilai 3,78 kategori menuju SNP 3.
Nilai terendah juga ada pada indikator 7.3 Kepala Sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan
tugas kepemimpinan, dengan sub indikator 7.3.5. berjiwa kewirausahaan dengan nilai 4,5 kategori
menuju SNP 3.

Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori

Standar Pengelolaan Pendidikan


7.1. Sekolah melakukan perencanaan
pengelolaan
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan
yang jelas sesuai ketentuan
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja
sekolah ruang lingkup sesuai
ketentuan
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan
sekolah dalam perencanaan
pengelolaan sekolah
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan
sesuai ketentuan
7.2.1. Memiliki pedoman
pengelolaan sekolah lengkap
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan
kesiswaan
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan
tenaga kependidikan
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan
peran serta masyarakat serta lembaga
lain yang relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi
dengan baik
7.3.2. Berjiwa kepemimpinan
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik
7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan
7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi
manajemen
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen
sesuai ketentuan

8. Standar Pembiayaan

Standar Pembiayaan berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai nilai 6,16 kategori
menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 8.3 sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik,
dengan sub indikator terendah 8.3.1. mengatur alokasi dana yang berasal dari
APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya dengan nilai 3.9.2. kategori menuju SNP 3, dan sub
indikator 8.3.2. memiliki laporan pengelolaan dana dengan nilai 4,9 kategori menuju SNP 3.

Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori

Standar Pembiayaan
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi
silang
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak
mampu
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar
belakang ekonomi yang jelas
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk
membantu siswa kurang mampu
8.2. Beban operasional sekolah sesuai
ketentuan
8.2.1. Memiliki biaya operasional non
personil sesuai ketentuan
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana
dengan baik
8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari
APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh
pemangku kepentingan
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RKJM

A. Tantangan yang dihadapi

Tantangan yang dihadapi sekolah merupakan kesenjangan kondisi nyata sebagai hasil
rapor PMP dengan kondisi yang diharapkan. Tantangan utama diklarifikasi dengan melakukan
pembandingan nilai hasil rapor dengan SNP. Berdasarkan hasil rapor PMP SD yang telah
dilakukan, maka ada beberapa tantangan yang dihadapi yaitu:

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


Standar Kompetensi Lulusan berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai nilai 6
kategori menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada
dimensi keterampilan, dengan sub indikator 1.3.5. memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kolaboratif dengan nilai 5,64 kategori menuju SNP 4. Maka tantangan yang dihadapi
untuk memperbaiki rapor PMP pada tahun selanjutnya adalah sebagai berikut:

a. Memaksimalkan peningkatkan akademik pada kompetensi dimensi


keterampilan.
b. Meningkatkan kualitas dan memvasilitasi seluruh guru kelas dalam mencapai
kompetensi yang dipatok oleh SNP.

2. Standar Isi
Standar Isi berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai 6,02 kategori menuju SNP 4.
Nilai terendah pada indikator 2.3 sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan, dengan
sub indikator 2.3.2. mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi dengan
nilai 3,64 kategori menuju SNP 2, dan sub indikator 2.3.4. melaksanakan kegiatan
pengembangan diri siswa dengan nilai 4,69 kategori menuju SNP 3.

Tantangan yang ada pada muatan Standar Isi diantaranya :


a. Perbaikan pelaksanaan kurikulum sesuai ketentuan
b. Perbaikan pengaturan beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi
c. Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri siswa
3. Standar Proses
Standar Proses berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai nilai 5,75 kategori
menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 3.1. sekolah merencanakan proses
pembelajaran sesuai ketentuan, dengan sub indikator 3.1.4. mendapatkan evaluasi dari
Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah dengan nilai 1,4 kategori menuju SNP 1. Selain itu
juga pada indicator 3.3. pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses
pembelajaran, dengan sub indicator 3.3.2. memanfaatkan hasil penilaian otentik dengan nilai
5,03 kategori menuju SNP 3.
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan Standar Proses di antaranya:

a. Proses pembelajaran yang mendapatkan evaluasi dari Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah.
b. Pemanfaatan hasil penilaian otentik.
4. Standar Penilaian Pendidikan
Standar Penilaian berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai 6,43 kategori
menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 4.3 penilaian pendidikan ditindaklanjuti,
dengan sub indikator 4.3.1 menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian dengan nilai
5,25 kategori menuju SNP 4.
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan Standar Penilaian diantaranya:
a. Adanya penilaian pendidikan yang ditindaklanjuti.
b. Tindak lanjut hasil pelaporan penilaian.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan berdasarkan rapor PMP
tahun 2020 mencapai nilai kategori menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 5.4.
ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan dengan
sub indikator 5.4.4. tersedia kepala tenaga laboratorium berpengalaman sesuai dengan nilai
1,4 kategori menuju SNP 1. Selain itu juga ada pada indikator 5.5. ketersediaan dan
kompetensi pustakawan sesuai ketentuan, dengan sub indikator 5.5.4. memiliki kepala tenaga
pustakawan berpengalaman sesuai dengan nilai 1,4 kategori menuju SNP 1.
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
diantaranya:
a. Ketersediaan kepala tenaga laboratorium berpengalaman.
b. Kepala tenaga pustakawan berpengalaman yang belum dimiliki.
6. Standar Sarana dan Prasarana
Standar Sarana dan Prasarana berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai
n i l a i 4,83 kategori menuju SNP 3. Nilai terendah pada indikator 6.1. k a p a s i t a s d a y a
tamping sekolah memadai, dengan sub indikator 6.1.1. memiliki kapasitas
rombongan belajar yang sesuai dan memadai dengan nilai 1,17 kategori menuju SNP 1, 6.2.2
memiliki ruang perpustakaan layak pakai dengan nilai 0 kategori menuju SNP 1, juga ada
pada sub indikator 6.1.6. memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan dengan nilai 1,43
kategori menuju SNP 1. Nilai terendah juga ada pada indikator 6.2. sekolah memiliki sarana
dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak, dengan sub indikator 6.2.2. memiliki
laboratorium IPA sesuai standar dengan nilai 3,36.
Selain itu, nilai terendah juga ada pada indikator 6.3. sekolah memiliki sarana dan prasarana
pendukung yang lengkap dan layak, dengan sub indikator 6.3.7. memiliki ruang sirkulasi
sesuai standar dengan nilai 1 kategori menuju SNP 1, sub indikator 6.3.9. memiliki ruang
konseling sesuai standar dengan nilai 1 kategori menuju SNP 1, sub indikator 6.3.10. memiliki
ruang organisasi kesiswaan sesuai standar dengan nilai 1 kategori menuju SNP 1, dan juga ada
pada sub indikator 6.3.22. kondisi ruang konseling layak pakai dengan nilai 1 kategori menuju
SNP 1.
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
meliputi:

1. Kurang adanya kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai.


2. Ragam prasarana yang masih kurang .
3. Laboratorium IPA yang belum sesuai standar.
4. Ruang sirkulasi masih kurang, belum sesuai standar.
5. Ruang konseling yang belum sesuai standar.
6. Ruang organisasi kesiswaan sesuai standar.
7. Pembaharuan untuk ruang konseling sehingga layak pakai.
7. Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan Pendidikan berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai nilai
5,93 kategori menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 7.2. program pengelolaan
dilaksanakan sesuai ketentuan, dengan sub indikator 7.2.2. menyelenggarakan kegiatan layanan
kesiswaan dengan nilai 4,9 kategori menuju SNP 3, sub indikator 7.2.3. meningkatkan
dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan dengan nilai 4,55 kategori menuju SNP 3, dan
sub indikator 7.2.6. melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran
dengan nilai 3,78 kategori menuju SNP 3.
Selain itu, nilai terendah juga ada pada indikator 7.3. Kepala Sekolah berkinerja baik dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan, dengan sub indikator 7.3.5. berjiwa kewirausahaan
dengan nilai 4,5 kategori menuju SNP 3.
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan Standar Pengelolaan Pendidikan diantaranya:

a. Mengembangkan visi, misi, serta tujuan sekolah dengan mekanisme yang akuntabel serta
sesuai dengan SNP kemudian mengimplementasikannya dalam seluruh kegiatan
pendidikan di sekolah
b. Melakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait yang dapat mendorong cepatnya
proses pendidikan yang berkualitas, seperti departemen-departemen, instansi pemerintah,
penegak hukum, lembaga sosial, dan swadaya masyarakat, serta perusahaan-perusahaan
yang komitmen dengan pendidikan.
c. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bersahabat di tengah pemukiman
penduduk yang heterogen dan majemuk.
d. Melaksanakan pelayanan mutu pendidikan serta evaluasi PTK minimal setahun sekali.
e. Mengadakan study banding untuk meningkatkan kompetensi guru dan Kepala Sekolah.
8. Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan berdasarkan rapor PMP tahun 2020 mencapai 6,16 kategori
menuju SNP 4. Nilai terendah pada indikator 8.3 sekolah melakukan pengelolaan dana dengan
baik, dengan nilai 5,14 kategori menuju SNP 4, dengan sub indikator terendah 8.3.1. mengatur
alokasi dana yang berasa dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya dengan nilai 3,92
kategori menuju SNP 3, dan sub indikator 8.3.2. memiliki laporan pengelolaan dana dengan
capaian nilai 4,9 kategori menuju SNP 3.

Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan Standar Pembiayaan di antaranya:


a. Pengaturan pengelolaan alokasi dana yang diterima.
b. Akuntabilitas dalam pelaporan sesuai mekanisme yang telah di atur dalam peraturan
terkait.
B. Alur Penyusunan RKJM
RKJM SD ini disusun berdasarkan hasil Rapor PMP dan SPMI yang telah disusun
bersama oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS).

1. Penyusunan SPMI
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu
kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur
segala kegiatan untuk meningkatkan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah secara
sistematis, terencana dan berkelanjutan.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah bertujuan menjamin
pemenuhan standar pada satuan Pendidikan Dasar dan Menengah secara sistemik,
holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan
pendidikan secara mandiri.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan berfungsi sebagai pengendali penyelenggaraan
pendidikan oleh satuan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas..
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas dua komponen
yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME).

 Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah sistem penjaminan mutu yang


dilaksanakan dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen satuan
pendidikan.

Gambar 1.Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)


Sistem Penjaminan Mutu Internal seperti digambarkan pada Gambar 1, merupakan
suatu siklus yang kontinyu yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan dalam menjamin
peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan serta terbangunnya budaya mutu pendidikan di
sekolah. Dalam menjalankan penjaminan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan
merupakan upaya terpadu dan sistematis antara seluruh pemangku kepentingan di sekolah
yang meliputi Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, serta bekerja
sama dengan Komite Sekolah.

 Sistem Penjaminan Mutu Eksternal yaitu sistem penjaminan mutu yang


dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, lembaga akreditasi dan lembaga
standarisasi pendidikan. Dalam implementasinya Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah ditunjang oleh Sistem Informasi Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah, seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal

Dalam implementasinya, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah


mengikuti siklus kegiatan sesuai dengan komponen masing-masing. Siklus Sistem Penjaminan
Mutu Internal terdiri atas :
a. Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan;
b. Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
c. Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun
proses pembelajaran;
d. Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan;
e. Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.

Sistem penjaminan mutu pendidikan di sekolah dibagi menjadi lima tahapan yaitu: i)
pemetaan mutu; ii)penyusunan rencana peningkatan mutu; iii) implementasi rencana
peningkatan mutu; iv) evaluasi/audit internal; dan v) penetapan standar mutu pendidikan.
Guna mengetahui capaian sekolah dalam hal mutu pendidikan pada saat akan menjalankan
SPMI yang pertama kali, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pemetaan mutu
dengan menggunakan dokumen evaluasi diri yang di dalamnya termasuk instrumen evaluasi
diri dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai standar minimal
dalam penyelenggaraan pendidikan. Hasil pemetaan mutu selanjutnya dapat dijadikan acuan
di dalam menetapkan visi, misi, dan kebijakan sekolah dalam melakukan peningkatan
mutu pendidikan.
Berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan yang telah dicapai
(sebagai baseline), selanjutnya dilakukan langkah kedua yaitu penyusunan rencana
peningkatan mutu pendidikan yang dituangkan dalam dokumen perencanaan, pengembangan
sekolah dan rencana aksi. Selanjutnya rencana pemenuhan tersebut dilanjutkan
dengan langkah ketiga yaitu implementasi rencana peningkatan mutu selama
periode tertentu (semester atau tahun ajaran). Setelah perencanaan dan pengembangan
sekolah tersebut diimplementasikan selama periode tertentu, dilakukan langkah keempat
yaitu evaluasi/audit secara internal untuk memastikan bahwa pelaksanaan peningkatan mutu
berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Laporan dari hasil evaluasi adalah; (i)
pemenuhan 8 SNP, dan (ii) hasil implementasi dari rencana aksi. Dari hasil evaluasi/audit
kemudian dilakukan langkah kelima yaitu penetapan standar mutu baru yang lebih tinggi
apabila capaian sekolah telah memenuhi minimal sesuai SNP. Dengan demikian penerapan
sistem penjaminan mutu bukanlah hanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sesuai pada
SNP namun mendorong terciptanya budaya mutu pendidikan dimana semua komponen di
sekolah memiliki jiwa pembelajar dan selalu mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan jaman. Siklus pemenuhan mutu pada setiap sekolah adalah seperti disajikan
pada gambar 3:

Gambar 3. Siklus Pemenuhan Mutu Secara Berkelanjutan di Satuan Pendidikan

Guna melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal, sekolah membentuk Tim


Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah. Secara organisasi, posisi dari Tim Penjaminan
Mutu Pendidikan Sekolah adalah seperti disajikan pada Gambar 4.

Ga
mbar 4.
Bagan
Organis asi
Sistem
Penjami na
n Mutu
Internal
Agar tidak terjadi
tumpang-tindih peranan antara kelembagaan sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah
dengan kelembagaan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah, dilakukan pembagian
peranan sebagai berikut:
Tugas Sekolah :

 Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI.


 Menyusun dokumen SPMI.
 Membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Sekolah.
 Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun
proses pembelajaran.
 Menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
 Membentuk unit penjaminan mutu pada satuan pendidikan; dan
 Mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah :


 Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan.
 Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku
pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan;
 Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan
pendidikan;
 Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah
dilakukan; dan
 Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
Hasil dari Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah terjadinya peningkatan mutu
pendidikan pada level sekolah dari waktu ke waktu seperti yang terlihat pada Gambar 5. Skor
tersebut adalah untuk setiap standar dari 8 SNP yang telah ditetapkan. Keberhasilan SPMI di
setiap satuan pendidikan ditunjukkan oleh peningkatan skor dari setiap standar setiap kali
dilakukan penilaian. Namun demikian, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah,
tidak harus dipaksakan menaikkan skor seluruh 8 standar pada periode yang sama.
Gambar 5. Hasil Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Setiap
Satuan Pendidikan.
Untuk melakukan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal sekolah bisa
melakukan workshop.
2. Penyusunan RKS

RKS/RKJM adalah proses menentukan tindakan masa depan (4 tahun) sekolah yang
tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan ketersediaan sumber daya. Dan hasil
keluaran RKS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan untuk
mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan.

Pada RKS sebelumnya disusun berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah. Selanjutnya
sekolah membuat profil mutu berdasarkan kesenjangan antara SNP dan SPM dengan
profil sekolah, yang kemudian dihasilkan rekomendasi untuk ditentukan skala prioritas yang
tercantum dalam RKS.
Gambar 6. Alur Penyusunan RKS Berdasarkan EDS

Proses penyusunan RKS berdsarkan EDS meliputi :


a. Tahap Persiapan
 Pembentukan Tim Pengembang Sekolah (TPS)
 Pembekalan / Orientasi TPS
b. Tahap Penyusunan RKS
 Identifikasi tantangan hasil EDS
 Analisis Pemecahan tantangan hasil EDS
 Menyusun Program
 Menyusun Rencana Anggaran Sekolah
c. Tahap Pengesahan
 Penyetujuan oleh rapat dewan Pendidik
 Pengesahan oleh pihak berwenang
 Sosialisasi kepada pemangku kepentingan
Gambar 7. Proses Penyusunan RKS Berdasarkan EDS
Untuk penyusunan RKS berdasarkan SPMI tahapan yang dilaksanakan meliputi :
a. Pemetaan Mutu
 Menganalisis data mutu sekolah melalui rapor PMP tahun sebelumnya.
 Mencari akar permasalahan yang terjadi di sekolah sekaligus
memetakannya.

Gambar 8 . Alur Pemetaan Mutu Sekolah


b. Menyusun Rencana Peningkatan Mutu

Gambar 9. Alur Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu


3. Implementasi Pemenuhan Mutu
Menyusun program berdasarkan perencanaan mutu.
Menyusun instrument pengendalian kegiatan meliputi jadwal kegiatan, organisasi
pelaksana, laporan dan bukti fisik.

Gambar 10. Alur Implementasi Pemenuhan Mutu


4. Evaluasi Pemenuhan mutu
Melakukan evaluasi program berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan.
Mengumpulkan data yang diperlukan.
Mengolah dan analisis data.
Laporan dan rekomendasi tindak lanjut.
Hasil outcame berupa laporan dan rekomendasi dibuat acuan dalam menyusun RKS
sekolah.

Gambar 11. Alur Evaluasi Pemenuhan Mutu


5. Rekomendasi Hasil Evaluasi
Menyusun indikator evaluasi pelaksanaan pemenuhan mutu.
Menetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan mencantumkan capaian
yang akan di targetkan meliputi input, proses, output, dan outcame.
Penyusunan RKS sebagai outcame dari pemenuhan mutu.
BAB IV
RENCANA KEGIATAN TAHUN 2020 – 2023

Program Kegiatan Tahun 2020 – 2023 SD


NO KOMPONE
PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023
N
S
1 STANDAR Kurikulum dan Kesiswaan:
KOMPETENS 1.Pelaksanaan Pendidikan
I LULUSAN Berbasis Karakter.
(SKL) 2.Pembelajaran dan
implementasi TIK.
3.Pendidikan kepekaan sosial,
budaya, dan lingkungan
hidup.
2 STANDAR ISI Kurikulum :
1.Penyusunan K13 (Dokumen
1)
2.Penyusunan rencana kerja
BK
3.Penyusunan rencana kerja
Ekskul

3 STANDAR Kurikulum :
PROSES 1.Penyusunan K13
(Dokumen 2)
2.Pengembangan
metode, media,
pelaksanaan
pembelajaran, dan
administrasi kelas
3.Supervisi
pembelajaran
4.Pembelian buku
perpustakaan

4 STANDAR Kurikulum :
PENILAIAN 1.Analisis hasil evaluasi belajar
PENDIDIKAN 2.Ujian Nasional
5 STANDAR Pengembangan
PENDIDIK DAN Sumber Daya Manusia:
TENAGA 1.Peningkatan
KEPENDIDIKAN Kompetensi guru
2.Peningkatan Kompetensi
Tenaga Kependidikan
3.Honorarium GTT dan
PTT
6 STANDAR Sarana Prasarana :
SARANA DAN 1.Pemeliharaan sarana dan
PRASARANA prasarana sekolah
PENDIDIKAN 2.Pembelian perangkat
komputer
3.Listrik, Air, dan
Telepon
7 STANDAR Penatausahaan dan
PENGELOLAAN Humas:
PENDIDIKAN 1.Penyusunan Rencana
Kerja Sekolah (RKS)
2.Penyusunan RKT /
Lembar kerja (LK)
3. Implementasi iklim dan
budaya sekolah
4.Penerapan keterbukaan
akses informasi dan
komunikasi dengan mitra
sekolah
5.Evaluasi RKS dan
RKT
6.Evaluasi kinerja guru
7.Evaluasi kinerja
sekolah
8.Peningkatan partisipasi
warga sekolah
9.Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB)
10.Bantuan siswa mitra
warga

8 STANDAR Penatausahaan dan


PEMBIAYAAN Humas:
1.Penyusunan RAPBS
dan RKAS
2.Administrasi keuangan
sekolah
3.Pengelolaan BOS
BAB V

RENCANA ANGGARAN SEKOLAH

A. Rencana Pendapatan Sekolah

NO Sumber Pendapatan 2020 2021 2022 2023


(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
1. Pemerintah
1.1 BOS
1.2 Dana Alokasi
Khusus
1.3 APBD Propinsi
1.4 APBD Kota
2. Bantuan
Masyarakat
2.1 Bantuan
Masyarakat
2.2 Bantuan Alumni
3. Pendapatan Asli
Sekolah
3.1 Bantuan Komite
Sekolah
3.2 Bantuan siswa
baru
4. Lain-Lain
4.1 Beasiswa
TOTAL

B. Rencana Pengeluaran Dan Biaya Pendanaan Sekolah


TAHUN / SUMBER DANA
Program / 2020 2021 2022 2023
No. Kegiatan
BOS BOPDA JML BOS BOPDA JML BOS BOPDA JML BOS BOPDA JML
A Standar Kompetensi Lulusan
Kegiatan Evaluasi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran dan
Ekstrakurikuler
Pelaksanaan
Pendidikan
Berbasis
Karakter
Pendidikan
Kepekaan
Sosisal,
Budaya dan
Lingkungan
Hidup
B Standar Isi
Penyusunan
Dokumen
Kurikulum
Satuan
Pendidikan
(Dokumen 1)
C Standar Proses
Penerimaan Peserta
Didik Baru
Pengembangan
Perpustakaan
Penyusunan
Dokumen
Kurikulum
Satuan
Pendidikan
(Dokumen 2)
D Standar Penilaian Pendidik
Analisa Hasil
Evaluasi
Belajar
Ujian Nasional
E Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan
Pengembangan
Profesi Guru dan
Tenaga
Kependidikan,
serta
Pengembangan
Manajemen
Sekolah
Pembayaran Honor
Honorarium GTT
dan
PTT
F Standar Sarana dan Prasarana
Pembelian/
Perawatan
Alat Multi Media
Pembelajaran
Pemeliharaan dan
Perawatan
Sarana dan
Prasarana
Sekolah
Pemeliharaan
Sarana
dan Prasarana
Sekolah
G Standar Pengelolaan
Bantuan Siswa
Mitra
Warga
H Standar Pembiayaan
Pengelolaan
Sekolah
Langganan daya
dan
jasa
Biaya Lainnya
BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan
1. RKJM ini menjadi dasar, pedoman, dan tujuan pengembangan Pendidikan pada tahun
anggaran 2020 – 2023 empat tahun ke depan.
2. Semua program yang disusun dalam RKJM ini adalah program yang sangat mendasar
yang sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan.
a. Skala prioritas program tahun pertama adalah penyusunan RKS dan Dokumen K-13,
baik dokumen pertama (Pedoman Umum) maupun dokumen kedua (Silabus dan RPP).
b. Skala prioritas program tahun kedua adalah pelatihan pembelajaran
PAKEM.
B. Rekomendasi
Agar RKJM ini dapat benar-benar menjadi pedoman bagi sekolah, diperlukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kekuatan sistem dan kinerja semua pemangku kepentingan di sekolah.
2. Dukungan dari berbagai pihak, baik pihak pemerintah, masyarakat, dan swasta.
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: /175/436.7.1.2.5/2020
Tentang
SUSUNAN TIM
PELAKSANA PENGEMBANGAN RKS/RKJM TAHUN 2020

Kepala SD

Menimbang : Bahwa untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan perlu mengalokasikan
dana BOS dan BOPDA , agar pengalokasian sesuai dengan tujuan dan
sasaran Satuan Pendidikan bertanggungjawab untuk:
1. Mengembangkan RKS/RKJM.
2. Menetapkan Susunan Tim Pelaksana Pengembangan RKS/RKJM.
Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 Tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar nasional pendidikan
3. Permendiknas Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI
4. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
5. Permendikbud Nomor 62 Thaun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler
6. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Gerakan Pramuka
7. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Gerakan Penumbuhan
Budi Pekerti
8. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
9. Permendikbud Nomor 57 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pemerintah melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan melalui Ujian Sekolah/Madrasah
10. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
11. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Guru
12. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
13. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana
14. Permendiknas Nomor 69 Tahun 2007 tentang Standar Pembiayaan
15. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
16. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
17. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
18. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan
19. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pelajaran Pada Kurikulum 2013
20. Peraturan Kepala Balitbang Kemdikbud Nomor 0045/BSNP/II/2018
tentang POS USBN SD/MI/SDLB/Kejar Paket A.
21. Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Bahasa Daerah

Menetapkan :
Memutuskan
1. RKS/RKJM SD Kota Tahun 2020 sebagai dokumen yang menjadi acuan kegiatan
akademis dan non akademis dalam setiap aktivitas SD pada tahun 2020.
2. Membagi tugas kepanitiaan dalam kegiatan pengembangan RKS/RKJM.
3. Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada anggaran
yang sesuai dari dana BOS dan BOPDA.
4. Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana mestinya.
5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : SURABAYA
Pada tanggal : 02 Januari 2020
Kepala Sekolah
SUSUNAN TIM PELAKSANA PENGEMBANGAN RKS/RKJM TAHUN
2020
SD

N KEDUDUKAN DALAM
NAMA/NIP JABATAN
O TIM
1 Pengawas Penanggung jawab

2 Kepala Sekolah Ketua

Koordinator
3 Guru Kelas 3B
RKTS,RKS/RKJM

4 Guru Kelas 1B Bendahara

5 Ketua Komite Anggota

6 Guru Kelas 6B Anggota

7 Anggota
Guru Kelas 6A

8 Anggota
Guru Kelas 5B

9 Anggota
Guru Kelas 5A

10 Anggota
Guru Kelas 4B

11 Anggota
Guru Kelas 4A

12 Anggota
Guru Kelas 3A

13 Anggota
Guru Kelas 2B

14 Anggota
Guru Kelas 2A

15 Anggota
Guru Kelas 1A

16 Anggota
Guru Penjaskes
17 Guru Bahasa Anggota
Inggris

18 Anggota
Tenaga Usaha

19 Anggota
Guru TIK

20 Anggota
Penjaga Sekolah

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 02 Januari 2020
Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai