Anda di halaman 1dari 6

PERAN GURU BK DALAM MENGATASI KONFLIK PERTEMANAN SISWA

MELALUI LAYANAN MEDIASI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 4 SUKABUMI


Luthfi Hasbi Azizi
kerjasamaluthfihasbi@gmail.com
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 4 Sukabumi, adapun tujuannya:
1) Untuk mendeskripsikan konflik pertemanan yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri 4
Sukabumi. 2) Untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan layanan mediasi di Madrasah
Aliyah Negeri 4 Sukabumi. 3) Untuk mendeskripsikan upaya guru BK dalam mengatasi
konflik pertemanan di Madrasah Aliyah Negeri 4 Sukabumi. Sumber data dari penelitian ini
adalah Guru BK yang melaksanakan layanan mediasi, dua orang siswi yang berkonflik dan
kepala sekolah dalam mendukung pelaksanaan layanan bimbingan konseling. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini sudah berhasil dalam mengatasi konflik pertemanan siswa yang
terjadi di Madrasah Aliyah Negeri 4 Sukabumi jenis konflik yang terjadi merupakan jenis
konflik pribadi yang berawal dari adanya perbedaan perasaan dan pendapatmaka timbul
kesalahpahaman diantara keduanya dan berlanjut dengan tidak ada lagi kepercayaan diantara
kedua belah pihak, saling sindir menyindir, memutuskan hubungan tali silaturahmi hingga
ingin bertemu diluar daripada lingkungan sekolah. Oleh karena itu dibutuhkan upaya guru
BK dalam mengatasi konflik pertemanan siswa yaitu dengan melaksanakan layanan mediasi.
Layanan mediasi merupakan suatu layanan konseling yang dilakukan oleh seorang guru
pembimbing (konselor) sebagai mediator untuk membantu kedua belah pihak dalam
menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi diantara mereka untuk mencari solusi dari
permasalahan tersebut. Selanjutnya seorang guru BK memberikan pemahaman dan juga
memantau sikap kedua siswa dalam melaksanakan komitmen yang dibuat oleh kedua belah
pihak.
Kata Kunci: Konflik, Bimbingan Konseling, Mediasi, Peran Guru BK
ABSTRACT
This research was conducted in Madrasah Aliyah Negeri 4 Sukabumi, as for the
objectives: 1) To describe the friendship conflicts that occurred in Madrasah Aliyah Negeri 4
Sukabumi. 2) To describe how the implementation of mediation services in Madrasah Aliyah
Negeri 4 Sukabumi. 3) To describe the efforts of BK teachers in overcoming friendship
conflicts in Madrasah Aliyah Negeri 4 Sukabumi. Sources of data from this study were the
BK teacher who carried out mediation services, two conflicted students and the school
principal in supporting the implementation of counseling guidance services. This research
uses descriptive qualitative research. Data collection techniques in this study using
observation, interviews and documentation.

The results of this study have succeeded in overcoming student friendship conflicts
that occurred in Madrasah Aliyah Negeri 4 Sukabumi. insinuating each other, severing ties
of friendship to wanting to meet outside of the school environment. Therefore, it is necessary
for the BK teacher's efforts to overcome student friendship conflicts, namely by carrying out
mediation services. Mediation service is a counseling service that is carried out by a mentor
teacher (counselor) as a mediator to assist both parties in solving problems that are
happening between them to find solutions to these problems. Furthermore, a BK teacher
provides understanding and also monitors the attitudes of the two students in carrying out the
commitments made by both parties.

Keywords: Conflict, Counseling Guidance, Mediation, The Role of Counseling Teachers

PENDAHULUAN

Wabah Pandemi Covid-19, merupakan bencana internasional yang mengguncang


segala aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Dengan adanya wabah tersebut,
otomatis tidak ada pertemuan tatap muka untuk menghindari penyebaran covid-19, atau
setidaknya diminimalisirnya pertemuan, diantaranya pertemuan tenaga pendidik,
kependidikan dan peserta didik. Menurut Mentri Nadiem Makarim dilansir BBC bahwa tatap
muka di sekolah menunggu vaksinasi kepada tenaga pendidik dan kependidikan. Hal ini
meyebabkan madrasah/sekolah sampai saat ini belum bisa melakukan tatap muka. (Surya,
2021). Sehubungan dengan itu renacana kerja madrasah tentunnya akan mengalami
perbedaan. Dilansir dari kompas Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan sedang
membuat terobosan baru manajemen madrasah. (Ihsan, 2020).
Setiap kegiatan pada satuan pendidikan dikelola atas dasar Rencana Kerja Madrasah
(RKM). RKM adalah dokumen yang sangat penting yang harus ada di setiap madrasah
karena dokumen tersebut dapat menjamin keberlangsungan proses pendidikan di suatu
madrasah. Salah satu isi dari Standar Nasional Pendidikan adalah bahwa setiap satuan
pendidikan wajib mempunyai Rencana Kerja Sekolah/Madrasah yang akan dilaksanakan
dalam jangka waktu empat tahun. Dalam menyusun Rencana Kerja Madrasah hendaknya
dilakukan secara bertahap dengan melibatkan banyak pihak seperti Kepala Madrasah, guru
dan Komite Madrasah. (Sokhibi, 2018) Setelah adanya RKM maka diperlukan implementasi
rencana kerja madrasah. Implementasi rencana kerja madrasah dalam dunia pendidikan
sangat urgen dalam keberlangsungan madrasah. Terlebih ketika dalam situasi pandemic
implementasi RKM ini mejnjadi sebuah tantangan sendiri bagi madrasah. Implementasi
sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh baik individuindividu/pejabat-pejabat atau
kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada pencapaian tujuan- tujuan
yang telah digariskan dalam kebijakan. Menurut Horn dalam (Tahir, 2014).
Di masa pandemi tugas kepala madrasah sebagai seorang pimpinan madrasah
dihadapkan pada berbagai masalah. Untuk menerapkan implementasi rencana kerja
madrasah, madrasah dihadapkan pada kondisi teknologi dan jaringan internet yang terbatas
kesiapan infrastruktur madrasah, kemampuan guru mengajar dalam jaringan (daring), serta
keterbatasan melakukan implementasi atau pelaksanaan rencana kerja madrasah yang
dilakukan oleh tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Kendala lain yaitu ada
perubahan dalam pelaksanaan rencana kerja madrasah dalam situasi pandemic ada beberapa
inovasi dan menyesuaikan kondisi pada saat ini.
Terkait hal itu permasalahan dari fenomena tersebut adalah situasi pandemi yang
menjadi tantangan dalam implementasi renana kerja madrasah. Selain itu kendala lainnya
adanya rencana kerja baru yang menyesuaikan dalam kondisi saat ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa riset mengenai
implementasi rencana kerja madrasah menjadi penting untuk dilakukan. Penulis perlu
melakukan pengkajian dan penelitian yang lebih mendalam mengenai “Implementasi
Rencana Kerja Madrasah Pada Masa Pandemi Covid-19 di MAN 4 Kabupaten Sukabumi”.
Kajian ini menjadi penting dilakukan guna memberikan solusi di masa pandemi ini agar
proses implementasi rencana kerja madrasah bisa berjalan dengan lebih baik, umumnya untuk
pendidikan di Indonesia, khususnya di satuan pendidikan yang menjadi tempat penelitian.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, subjek penelitian ini adalah Kepala
Madrasah, sedangkan objek penelitian ini adalah Implementasi Kebijakan Penyusunan
Rencana Kerja Madrasah pada masa pandemi di MAN 4 Kabupaten Sukabumi. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data penelitian menggunakan teknik wawancara. Metode
analisis data dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kebijakan Penyusunan Rencana Kerja Madrasah Pada Masa Pandemi di MAN 4


Kabupaten Sukabumi
Hasil wawancara dengan kepala madrasah MAN 4 Kabupaten Sukabumi yaitu Bapak
Ade Ansoruloh, S.Ag., M.Pd pada tanggal, 29 April 2021. Beliau mengutarakan kebijakan
penyusunan rencana kerja madrasah pada masa pandemi MAN 4 Kabupaten Sukabumi
sebagai berikut:
1) Perencanaan Program Kerja Kegiatan Kepala madrasah di masa Pandemi untuk Program
tahunan direncanakan seperti tahun-tahun Pelajaran Normal sebelum ada pandemi, yaitu
direncanakan di akhir tahun pelajaran setelah melakukan evaluasi dan tindak lanjut tahun
pelajaran sebelumnya.
2) Persiapan, Sebelum perumusan RKM dilakukan, Kepala Madrasah & Guru bersama
Komite Madrasah membentuk Tim Perumus RKM yang disebut Kelompok Kerja Rencana
Kerja Madrasah. KKRKM beranggotakan 6 orang yang terdiri dari unsur : kepala
madrasah, wakil kepala madrasah,guru, wakil dari TU, dan wakil dari komite madrasah.
3) Perumusan RKM dilakukan melalui 4 tahap, yaitu (1) identifikasi tantangan, (2)analisis
pemecahan tantangan, (3) penyusunan program, (4) penyusunan rencana biaya dan
pendanaan.
2. Implementasi Rencana Kerja Madarasah Pada Masa Pandemi di MAN 4 Kabupaten
Sukabumi

Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah yaitu Bapak Ade Ansoruloh, S.Ag. pada
tanggal 29 April 2021. Beliau menyampaikan bahwa Implementasi RKM di MAN 4
Kabupaten Sukabumi dilaksanakan sebagian disesuaikan dengan situasi dan Kondisi
Pembelajaran Jarak Jauh. Program tahunan direncanakan seperti tahun-tahun Pelajaran
Normal sebelum ada pandemi, yaitu direncanakan di akhir tahun pelajaran setelah melakukan
evaluasi dan tindak lanjut tahun pelajaran sebelumnya.
3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Menjalankan Proses Implementasi
Rencana Kerja Madrasah Pada Masa Pandemic di MAN 4 Kabupaten Sukabumi
Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah yaitu Bapak Ade Ansoruloh, S.Ag. pada
tanggal 29 April 2021. Beliau menyampaikan bahwa Faktor Pendukung Dan Penghambat
Dalam Menjalankan Proses Implementasi Rencana Kerja Madrasah ini.
Faktor Pendukung Dalam Menjalankan Proses Implementasi Rencana Kerja
Madrasah Pada Masa Pandemi:
1) adanya Juknis Perdirjen Pendis Nomor 2791 tahun 2020 tentang Kurikulum Darurat pada
Madrasah
2) adanya aplikasi yang memudahkan untuk melakukan pengawasan Kegiatan, evaluasi
Kegiatan dan tindak lanjut kegiatan
3) komptensi guru dalam penguasai ICT

Faktor Penghambat Dalam Menjalankan Proses Implementasi Rencana Kerja


Madrasah Pada Masa Pandemi:

1) Program kerja tidak dapat dilaksanakan secara utuh


2) Fungsi Pengawasan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar guru tidak optimal
3) Upaya untuk peningkatan kualitas layanan belajar oleg guru tidak maksimal
4) Peningkatan kompetensi guru tidak dapat dilaksnakan secara utuh

SIMPULAN

Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa MAN 4 Kabupaten Sukabumi
sudah melakukan sistematika penyusunan Rencana Kerja Madrasah dengan mengikuti
petunjuk teknis yang ada. Implementasi RKM di MAN 4 Kabupaten Sukabumi dilaksanakan
sebagian disesuaikan dengan situasi dan Kondisi Pembelajaran Jarak Jauh melalui aplikasi
zoom meeting. Program tahunan direncanakan seperti tahun-tahun Pelajaran Normal sebelum
ada pandemi, yaitu direncanakan di akhir tahun pelajaran setelah melakukan evaluasi dan
tindak lanjut tahun pelajaran sebelumnya.

Faktor Pendukung Dalam Menjalankan Proses Implementasi Rencana Kerja


Madrasah Pada Masa Pandemi adanya Juknis Perdirjen Pendis Nomor 2791 tahun 2020
tentang Kurikulum Darurat pada Madrasah, adanya aplikasi yang memudahkan untuk
melakukan pengawasan Kegiatan, evaluasi Kegiatan dan tindak lanjut kegiatan dan
kompetensi guru dalam penguasai ICT
Faktor Penghambat Dalam Menjalankan Proses Implementasi Rencana Kerja
Madrasah Pada Masa Pandemi adanya Program kerja tidak dapat dilaksanakan secara utuh,
fungsi Pengawasan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar guru tidak optimal, upaya untuk
peningkatan kualitas layanan belajar oleg guru tidak maksimal, peningkatan kompetensi guru
tidak dapat dilaksnakan secara utuh

REFERENSI

Basuki, & Sulistyo. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Direktorat. (2010). Juknis Penyusunan Rencana Kerja SMA.
Ihsan, D. (2020, September 08). Kemenag: Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah akan
Berbasis Elektronik. Diambil kembali dari Kompas.com:
https://www.kompas.com/edu/read/2020/09/08/203548671/kemenagrencana-kerja-dan-
anggaran-madrasah-akan-berbasis-elektronik
Muhaimin. (2010). Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana. Salim, & dkk. (2012). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media.
Sokhibi. (2018). Peningkatan Kemampuan Kepala Madrasah dalam Menyusun Rencana
Kerja Madrasah melalui Workshop KKMI Kecamatan Adiwerna. Jurnal Pendidikan, Vol. 8,
No. 1, 116-117.
Sukandarumidi. (2002). Metode Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Surya, M. (2021, Maret 30). Pendidikan anak: Mendikbud tegaskan sekolah tatap muka
harus dibuka lagi setelah semua guru divaksinasi Covid-19. Diambil kembali dari BBC
News Indonesia: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-56573908
Tahir. (2014). Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan. Pemerintahan Daerah.
Bandung: Alfabeta.
Ulber, S. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai