Anda di halaman 1dari 8

Nurlatifah, dkk.

Implementasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan di SD 22

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL


PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 DONO ARUM
KECAMATAN SEPUTIH AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh:

Nurlatifah Hidayati, R. Gunawan Sudarmanto, Irawan Suntoro


FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
E-Mail: nurlatifah_hidayati78@yahoo.com
+6285357900888

Abstract: Implementation of Minimum Service Standards Education in 2nd Dono Arum


National Primary School, Seputih Agung District, Lampung Tengah Region. This study used a
qualitative approach with case study design. Data collection techniques used in this study are
interviews, documentation and observation. The results of the study are as follows: (1) The SPM in
Primary School has been running based on the regulations set by the Indonesian which on the
average meets the criteria for determining the appropriate SPM stated in the Minister of Education’s
Regulation No. 15 of 2010, (2) The evaluation of SPM’s implementation at Primary School has been
involving all stakeholders, (3) The obstacles encountered in the implementation of SPM in is the less
active community participation and the lack of communication between parents and the school, (4)
the support community participation in the implementation of SPM (Minimum Service Standard of
Education) in Primary School is less maximum, while the principal support in the form of moral and
material supports are maximum.

Keywords: implementation of minimum service standards of education, the involvement of


stakeholders.

Abstrak: Implementasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Di Sekolah


Dasar Negeri 2 Dono Arum Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) SPM di Sekolah Dasar telah
berjalan berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Indonesia yang rata-rata memenuhi kriteria
untuk menentukan SPM sesuai tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan No 15 tahun 2010, (2)
evaluasi pelaksanaan SPM di sekolah Dasar telah melibatkan seluruh pemangku kepentingan, (3)
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan SPM di adalah partisipasi masyarakat kurang aktif dan
kurangnya komunikasi antara orang tua dan sekolah, (4) partisipasi masyarakat dukungan dalam
pelaksanaan SPM (Standar Pelayanan Minimal Pendidikan) di Sekolah Dasar kurang maksimal,
sementara dukungan utama dalam bentuk dukungan moral dan material maksimum.

Kata kunci: implementasi standar pelayanan minimal pendidikan, keterlibatan stakeholder

Harapan dari semua itu adalah meningkatnya


Sekolah Dasar dituntut memiliki prestasi
mutu pendidikan.
yang patut dibanggakan baik dalam bidang
Kegiatan pelaksanaan manajemen
akademis maupun non akademis. Hal ini
pendidikan di Sekolah Dasar adalah untuk
merupakan indikator dari pelaksanaan
mencapai Standar Pelayanan Minimal
manajemen yang baik, karena pengelolaan
Pendidikan yang terlihat dari proses
manajemen sekolah yang baik merupakan
manajemen pendidikan baik dari proses
indikator ketercapaian pelaksanaan delapan
pendidikan, pembiaayaan pendidikan dan
standar pendidikan yang akhirnya akan
sarana pendidikan yang terlihat nyata.
bermuara pada pencapaian pelaksanaan
Pengelolaan pembiaayaan dilakukan dengan
standar pelayanan minimal pendidikan.
prinsip akuntabilitas dan transparansi, karena

Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan (JMMP), Vol.1, Nomor 1, (2013)


Nurlatifah, dkk. Implementasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan di SD 23

dalam penyusunan RAKS Kepala Sekolah Pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten /
melibatkan Komite Sekolah dan Guru. kota: Pertama, Tersedia satuan pendidikan
Sembilan puluh persen sarana dan prasarana dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan
pendukung kegiatan pembelajaran baik kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan
langsung maupun tidak langsung tersedia 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok
dengan baik. Hal lain yang menarik dalam permukiman permanen di daerah terpencil.
kegiatan Manajemen berbasis sekolah di Kedua, Jumlah peserta didik dalam setiap
Sekolah Dasar dalam pelaksanaan SPM rombongan belajar untuk SD/MI tidak
(Standar Pelayanan Minimal) satuan melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs
pendidikan adalah peran aktif wali murid tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap
dalam organisasi paguyuban kelas, yang rombongan belajar tersedia satu ruang kelas
mana paguyuban kelas di bentuk setiap kelas. yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang
Sekolah sangat terbantu dengan dibentuknya cukup untuk peserta didik dan guru, serta
paguyuban kelas, hal ini mempermudah papan tulis. Ketiga, di setiap SMP dan MTs
pihak sekolah menyampaikan program- tersedia ruang laboratorium IPA yang
program sekolah. dilengkapi dengan meja dan kursi yang
tujuan penelitian ini adalah untuk cukup untuk 36 peserta didik dan minimal
mendeskripsikan : (a) Pelaksanaan Standar satu set peralatan praktek IPA untuk
Pelayanan Minimal di Sekolah Dasar. (b) demonstrasi dan ekspermen peserta didik.
Evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Keempat, di setiap SD/MI dan SMP/MTs
Minimal di Sekolah Dasar. (c) Kendala tersedia satu ruang guru yang dilengkapi
yang dihadapi dalam pelaksanaan Standar dengan meja kursi untuk setiap orang guru,
Pelayanan Minimal di Sekolah Dasar. (d) kepala sekolah dan staf kependidikan
Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal di lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia
Sekolah Dasar melibatkan Peran Serta ruang kepala sekolah yang terpisah dari
Masyarakat. (e) Dukungan dari stake holder ruang guru. Kelima, di setiap SD/MI tersedia
dalam pelaksanaan Standar Pelayanan satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik
Minimal. dan enam orang guru untuk setiap satuan
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan, dan untuk daerah khusus empat
pendidikan yang melandasi jenjang orang guru setiap satauan pendidikan.
pendidikan menengah. Setiap warga negara Keenam, Disetiap SMP/MTs tersedia satu
yang berusia tujuh sampai lima belas tahun orang guru untuk setiap mata pelajaran dan
wajib mengikuti pendidikan dasar. untuk daerah khusus tersedia satu orang guru
Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk setiap rumpun mata pelajaran.
menjamin terselenggaranya wajib belajar Ketujuh, di setiap SD/MI tersedia 2 orang
bagi setiap warga negara yang berusia enam guru yang memenuhi kualifikasi akademik
tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa S1 atau D-IV dan 2 orang guru yang telah
memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk memiliki sertifikat pendidik. Kedelapan, di
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah setiap SMP/MTs tersedia guru dengan
(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta kwalifikasi akademik S1 atau D-IV sebanyak
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 70% dan separuh diantaranya (35% dari
Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat
lain yang sederajat. Pendidikan menengah pendidik, untuk daerah khusus masing-
merupakan lanjutan pendidikan dasar. masing sebanyak 40% dan 20%.
Kementerian Pendidikan Nasional Kesembilan, di setiap SMP/MTs tersedia
telah menerbitkan Peraturan Menteri guru dengan kualifikasi akademik S1 atau
Pendidikan Nasional No.15 Tahun 2010 D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
tentang Standar Pelayanan Minimal atau masing masing satu orang untuk mata
SPM Pendidikan Dasar. Dalam pasal 2 ayat 2 pelajaran Matematika,IPA, Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa Penyelenggaraan dan Bahasa Inggris. Kesepuluh, di setiap
pelayanan pendidikan sebagaimana yang Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI
dimaksud pada ayat (1) meliputi: (a) berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan

Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan (JMMP), Vol.1, Nomor 1, (2013)


Nurlatifah, dkk. Implementasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan di SD 24

telah memiliki sertifikat pendidik. kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)


Kesebelas, di setiap kabupaten / kota semua sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S1 Ketujuh, Setiap guru menerapkan rencana
atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
pendidik. Keduabelas, di setiap kabupaten / disusun berdasarkan silabus untuk setiap
kota semua pengawas sekolah dan madrasah mata pelajaran yang diampunya; Kedelapan,
memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV Setiap guru mengembangkan dan
dan telah memiliki sertifikat pendidik. menerapkan program penilaian untuk
Ketigabelas, Pemerintah kabupaten/kota membantu meningkatkan kemampuan
memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan belajar peserta didik; Kesembilan, Kepala
untuk membantu satuan pendidikan dalam sekolah melakukan supervisi kelas dan
mengembangkan kurikulum dan proses memberikan umpan balik kepada guru dua
pembelajaran yang efektif; dan Ketigabelas, kali dalam setiap semester; Kesepuluh,
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan Setiap guru menyampaikan laporan hasil
dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian
kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk setiap peserta didik kepada kepala sekolah
melakukan supervisi dan pembinaan. pada akhir semester dalam bentuk laporan
(b) Pelayanan pendidikan dasar oleh satuan hasil prestasi belajar peserta didik;
pendidikan: Pertama, setiap SD/MI Kesebelas, Kepala sekolah atau madrasah
menyediakan buku teks yang sudah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir
ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah semester (UAS) dan ulangan Kenaikan Kelas
mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, (UKK) serta ujian akhir (US/UN) kepada
Matematika, IPA, dan IPS dengan orang tua peserta didik dan menyampaikan
perbandingan satu set untuk setiap peserta rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan
didik. Kedua, Setiap SMP/MTs Kabupaten / Kota atau Kantor Kementerian
menyediakan buku teks yang sudah Agama di Kabupaten/ kota pada setiap akhir
ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah semester; dan Kesebelas, Setiap satuan
mencakup semua mata pelajaran dengan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip
perbandingan satu set untuk setiap set untuk Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
setiap peserta didik. Ketiga, Setiap SD/MI Standar Pelayanan Minimal
menyediakan satu set peraga IPA dan bahan dicanangkan sebagai tingkatan minimum
yang terdiri dari model kerangka manusia, layanan pendidikan, berlaku untuk: (1)
model tubuh manusia, bola dunia (globe), satuan atau program pendidikan, (2)
contoh peralatan topik, kit IPA untuk penyelenggara satuan atau program
eksperimen dasar, dan poster/carta IPA; pendidikan, (3) pemerintahan
Keempat, Setiap SD/MI memiliki100 judul kabupaten/kota, dan (4) pemerintahan
buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan propinsi. Namun demikian, dalam
setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal
pengayaan dan 20 buku referensi. Kelima, akan membutuhkan sumber daya yang sangat
Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per besar, kapasitas sumber daya serta kapasitas
minggu di satuan pendidikan, termasuk kelembagaan yang sangat tinggi. Standar
merencanakan pembelajaran, melaksanakan Pelayanan Minimal Pendidikan meliputi
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, layanan-layanan: (1) merupakan tanggung
membimbing atau melatih peserta didik, dan jawab langsung Pemerintah/Kota yang
melaksanakan tugas tambahan. Keenam, menjadi tugas pokok dan fungsi dinas
Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pendidikan untuk sekolah atau kantor
pembelajaran selama 34 minggu pertahun departemen agama untuk madrasah
dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut (misalnya penyediaan ruang kelas dan
kelas I-II, 18 jam perminggu; Kelas III, 24 penyediaan guru yang memenuhi persyaratan
jam perminggu; Kelas IV-VI, 27 jam kualifikasi maupun kompetensi); (2) Yang
perminggu; Kelas VII-IX, 27 jam merupakan tanggung jawab tidak langsung
perminggu; Satuan pendidikan menerapkan Pemerintah Kabupaten/Kota yang atau Dinas

Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan (JMMP), Vol.1, Nomor 1, (2013)


Nurlatifah, dkk. Implementasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan di SD 25

Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama, sekitar lingkungan sekolah tepatnya Desa
karena layanan diberikan oleh pihak sekolah Dono Arum, tetapi banyak dari luar Desa
dan madrasah, para guru dan tenaga Dono Arum, hal ini menunjukkan bahwa SD
kependidikan, dengan dukungan yang Negeri 2 Dono Arum sudah menjadi tujuan
diberikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota masyarakat Kecamatan Seputih Agung untuk
dan Kantor Kementerian Agama (contoh menyekolahkan anaknya di SD Negeri 2
persiapan rencana pembelajaran dan evaluasi Dono Arum, masyarakat percaya dengan
hasil belajar siswa terjadi di sekolah, kualitas pendidikan yang dicapai SD Negeri
dilaksanakan oleh guru tapi diawasi oleh 2 Dono Arum.
Pemerintah Kabupaten/Kota).
Standar Pelayanan Minimal Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan merupakan tolak ukur kinerja Pendidikan di SD Negeri 2 Dono Arum
pelayanan pendidikan dasar yang berlaku
kegiatan pelaksanaan Standar
bagi pemerintah kabupaten/kota dan satuan Pelayanan Minimal Pendidikan di SD Negeri
pendidikan. Standar Pelayanan Minimal 2 Dono Arum, meliputi kegiatan yang
Pendidikan Dasar dikembangkan sejalan dan mengacu pada pelayanan terselenggaranya
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan, kegiatan yang meliputi: Tersedianya Buku
serta instrumen Standar Nasional Pendidikan Teks Pelajaran, tersedianya Alat-Alat Peraga
yang mencakup delapan standar yakni Pembelajaran, tersedianya Buku Referensi
standar isi, proses, pendidik dan tenaga dan Buku Pengayaan, beban Kerja Guru SD
kependidikan, sarana dan prasarana, N 2 Dono Arum, penyelenggaraan Proses
pengelolaan, pembiayaan, evaluasi Pembelajaran SD N 2 Dono Arum,
pendidikan dan kompetensi lulusan. kurikulum SD N 2 Dono Arum,
pengembangan Silabus dan RPP SD N 2
METODE PENELITIAN Dono Arum, pengembangan Program
Penilaian SD N 2 Dono Arum, program
Penelitian ini merupakan jenis Supervisi SD N 2 Dono Arum, pelaporan
penelitian kualitatif, Rancangan penelitian ini Hasil Evaluasi Belajar Siswa, dan penerapan
menggunakan studi kasus multi situs. Prinsip-Prinsip MBS
Penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri
2 Dono Arum di Kecamatan Seputih Agung Evaluasi Pelaksanaan SPM di SD Negeri 2
Kabupaten Lampung Tengah.Waktu Dono Arum
pelaksanaan dari bulan Mei sampai dengan Kegiatan evaluasi pelaksanaan SPM di
September 2012. Informan dalam penelitian SD N 2 Dono Arum dilakukan untuk tujuan
ini sebanyak 6 orang dengan rincian sebagai perbaikan dan menentukan kebijakan yang
berikut : (1) Kepala Sekolah, (2)Guru Kelas
akan datang. Kegiatan evaluasi terdiri dari
V, (3) Ketua Komite, (4) Wali murid, (5) beberapa komponen diantaranya adalah yang
Kepala UPTD Kecamatan Seputih Agung, terlibat dalam kegiatan evaluasi SPM, bentuk
(6) Pengawas sekolah. Pengumpulan data pelaksanaan evaluasi SPM, waktu
dalam penelitian ini dengan menggunakan pelaksanaan SPM, laporan eavaluasi SPM
beberapa teknik yaitu observasi, wawancara dan kendala serta cara mengatasi kendala
dan dokumentasi. pelaksanaan SPM. Komponen Yang Terlibat
Dalam Kegiatan SPM, bentuk Pelaksanaan
HASIL PENELITIAN Evaluasi SPM, pelaksanaan Evaluasi di SD N
2 Dono Arum, pelaporan Evaluasi
Gambaran Latar Penelitian Pelaksanaan SPM.
SD Negeri 2 Dono Arum beralamat di
Jl. Slamet Riyadi Nomor 212 Dono Arum Kendala Pelaksanaan SPM di SD N 2
Kecamatan Seputih Agung berdiri sejak Dono Arum
tahun 1986, mempunyai Letak sangat
strategis, siswa tidak hanya berasal dari
Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan (JMMP), Vol.1, Nomor 1, (2013)
Nurlatifah, dkk. Implementasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan di SD 26

Pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono berusaha mewujudkan alat-alat peraga


Arum sudah berjalan dengan baik walaupun pembelajaran tersebut berupa satu set peraga
ada sedikit kendala yang dihadapi, dan IPA dan bahan yang terdiri dari model
kendala-kendala tersebut masih bisa kerangka manusia, model tubuh manusia,
diselesaikan, kendala Yang Dihadapi Dalam bola dunia (globe), contoh peralatan topik,
Pelaksanaan SPM, cara Menyelesaikan kit IPA untuk eksperimen dasar, dan
Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan poster/carta IPA. (3) Tersedianya Buku
SPM. Referensi dan Buku Pengayaan. Buku
referensi dan buku pengayaan sangat
diperlukan sebagai tambahan referensi dan
Keterlibatan Peran Serta Masyarakat
pengayaan pembelajaran baik bagi siswa
dalam pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono
maupun guru. SD N 2 Dono Arum
Arum
mewujudkan semua itu dengan cara selalu
Keterlibatan PSM dalam pelaksanaan menambah koleksi buku-buku di
SPM di SD N 2 Dono Arum sudah mulai perpustakaan. (4) Beban Kerja Guru SD N 2
ada, walaupun kurang maksimal Dono Arum. Salah satu komponen
keterlibatannya. pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum
adalah beban wajib kerja guru yang sudah
ditetapkan dalam SPM yaitu setiap guru tetap
Dukungan Stake Holder dalam
di SD Negeri 2 Dono Arum bekerja 37,5 jam
Pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum
per minggu di satuan pendidikan, termasuk
Pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono merencanakan pembelajaran, melaksanakan
Arum didukung oleh semua pihak (stake pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
holder) dan saling bekerja sama antara satu membimbing atau melatih peserta didik, dan
dengan yang lainnya, melaksanakan tugas tambahan. Dan ini sudah
terpenuhi di SD N 2 Dono Arum. (5)
PEMBAHASAN Penyelenggaraan Proses Pembelajaran SD N
2 Dono Arum. Proses penyelenggraaan
Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal pembelajaran di SD N 2 Dono Arum telah
Pendidikan di SD Negeri 2 Dono Arum dilaksanakan sesuai dengan acuan dalam
kegiatan pelaksanaan Standar SPM yaitu SD Negeri 2 Dono Arum
Pelayanan Minimal Pendidikan di SD Negeri menyelenggarakan proses pembelajaran
2 Dono Arum, meliputi kegiatan yang selama 34 minggu pertahun dengan kegiatan
mengacu pada pelayanan terselenggaranya tatap muka sebagai berikut: Kelas I-II, 18
kegiatan yang meliputi: (1) Tersedianya jam perminggu; Kelas III, 24 jam perminggu;
Buku Teks Pelajaran. SD Negeri 2 Dono Kelas IV-VI, 27 jam perminggu; (6)
Arum menyediakan buku teks yang sudah Kurikulum SD N 2 Dono Arum, Kurikulum
ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah yang dipakai di SD N 2 Dono Arum adalah
mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD N
Matematika, IPA, dan IPS dengan 2 Dono Arum, yang mana penetapannya
perbandingan satu set untuk setiap peserta sudah sesuai dengan prosedur yang
didik, tidak hanya buku-buku tersebut di atas, ditentukan yaitu, mealaui pembentukan tim
SD Negeri 2 Dono Arum juga sudah pengembang kurikulum untuk bekerja
menyediakan buku teks yang sudah membuat Kurikulum Tingkat Satuan
ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah Pendidikan SD N 2 Dono Arum, dan
mencakup semua mata pelajaran dengan kemudian disahkan oleh Kepala Sekolah,
perbandingan satu set untuk setiap set untuk Komite Sekolah dan Dinas pendidikan
setiap peserta didik. (2) Tersedianya Alat- Kabupaten Lampung Tengah. (7)
Alat Peraga Pembelajaran. Ketersediaan alat- Pengembangan Silabus dan RPP SD N 2
alat peraga pembelajaran sangat penting Dono Arum. Dalam melaksanakan tugas
untuk menunjang kegiatan pembelajaran di mengajar setiap guru di SD N 2 Dono Arum
SD N 2 Dono Arum, untuk itu sekolah mengembangkan sendiri silabus dan RPP

Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan (JMMP), Vol.1, Nomor 1, (2013)


Nurlatifah, dkk. Implementasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan di SD 27

dari standar isi, melalui kegiatan KKG. (8) ada komponen yang terlibat dalam kegiatan
Pengembangan Program Penilaian SD N 2 pelaksanaan SPM, untuk itu di sini akan
Dono Arum. Salah satu rangkaian indikator dipaparkan siapa saja yang terlibat dalam
terlaksananya pelaksanaan SPM di SD N 2 pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum. (2)
Dono Arum yang sesuai dengan Peraturan Bentuk kegiatan evaluasi di SD N 2 Dono
Menteri Nomor 15 Tahun 2010 adalah Arum berupa kegiatan reviuw dan masukan
pengembangan penilaian yang dilakukan dari pihak-pihak yang terlibat dalam
oleh guru, untuk menilai perkembangan pelaksanaan SPM di SD 2 Dono Arum, yang
peserta didik guru-guru SD N 2 Dono Arum mana bentuk kegiatan tersebut untuk
membuat pengembangan program penilaian mengetahui seberapa jauh pelaksanaan SPM
baik secara kognitif maupun afektif. (9) di SD N 2 Dono Arum. (3) Waktu
Program Supervisi SD N 2 Dono Arum. pelaksanaan evaluasi kegiatan pelaksanaan
Guna melihat kegiatan belajar mengajar SPM di SD N 2 Dono Arum dilakukan setipa
guru-guru di SD N 2 Dono Arum berjalan semester sekali, tetapi apabila terjadi
baik atau tidak, maka kepala sekolah SD N 2 permasalahan insidentil akan segera
Dono Arum mengadakan program supervisi dipecahkan masalah tersebut untuk dicarikan
yang sudah terjadwal. (10) Pelaporan Hasil solusinya. Hasil evaluasi pelaksanaan SPM
Evaluasi Belajar Siswa. Langkah yang di SD N 2 Dono Arum, dilaporkan kepada
ditempuh sesuai dengan prosedur pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum SPM di SD N 2 Dono Arum.
adalah pelaporan hasil evaluasi belajar siswa
baik kepada kepala sekolah maupun dari
Kendala Pelaksanaan SPM di SD N 2
sekolah ke Dinas Pendidikan kabupaten
Dono Arum
Lampung Tengah sudah dilaksanakan oleh
SD N 2 Dono Arum. (11) Penerapan Prinsip- Pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono
Prinsip MBS. Terlaksananya manajemen Arum sudah berjalan dengan baik walaupun
sekolah yang baik tidak lepas dari peran serta ada sedikit kendala yang dihadapi, dan
seluruh komponen yang terlibat dalam kendala-kendala tersebut masih bisa
kegiatan proses pelaksanaan manajemen di diselesaikan, pelaksanaan SPM di SD N 2
sekolah. SD 2 Dono arum sudah melibatkan Dono Arum kendala yang dihadapi adalah
semua pihak dalam pelaksanaan proses hanya berupa kurangnya keterlibatan wali
penyelenggaraan kegiatan di sekolah, sekolah murid (PSM), mereka hanya mengandalkan
sudah melibatkan semua komponen dari komite sekolah dalam pelaksanaan SPM.
komite sekolah, peran serta masyarakat Kendala di atas dapat diselesaikan walaupun
(PSM), guru, dan pemangku kebijakan dalam penyelesaiannya belum maksimal, tetapi
hal ini Dinas pendidikan Kabupaten seluruh komponen SD N 2 Dono Arum
Lampung Tengah. berusaha menyelesaikan kendala tersebut
melalui Keterlibatan PSM dalam pelaksanaan
SPM di SD N 2 Dono Arum sudah mulai
Evaluasi Pelaksanaan SPM di SD Negeri 2 ada, walaupun kurang maksimal
Dono Arum keterlibatannya. Karena bentuk keterlibatan
Kegiatan evaluasi pelaksanaan SPM di PSM dalam pelaksanaan SPM di SD N 2
SD N 2 Dono Arum dilakukan untuk tujuan Dono Arum belum begitu muncul, dukungan
perbaikan dan menentukan kebijakan yang mereka sebatas pada kepengurusan komite
akan datang. Kegiatan evaluasi terdiri dari sekolah, yang tidak aktif di komite sekolah
beberapa komponen diantaranya adalah yang peran sertanya belum begitu terlihat.
terlibat dalam kegiatan evaluasi SPM, bentuk Keterlibatan PSM di SD N 2 Dono Arum
pelaksanaan evaluasi SPM, waktu dalam pelaksanaan SPM belum terlihat
pelaksanaan SPM, laporan eavaluasi SPM maksimal, mereka terlalu mempercayakan
dan kendala serta cara mengatasi kendala semuanya kepada pihak sekolah dan komite
pelaksanaan SPM. (1) Pelaksanaan SPM di sekolah, padahal yang diharapkan oleh pihak
SD 2 Dono Arum tidak bisa berhasil tanpa sekolah adalah keterlibatan PSM lebih

Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan (JMMP), Vol.1, Nomor 1, (2013)


Nurlatifah, dkk. Implementasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan di SD 28

maksimal lagi dalam pelaksanaan semua Silabus dan RPP, Pengembangan program
kegiatan di sekolah, termasuk diantaranya penilaian, program supervisi, pelaporan hasil
pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum. evaluasi belajar siswa, dan penerapan
prinsip-prinsip MBS rata-rata sudah
memenuhi kriteria penetapan SPMSP sesuai
Dukungan Stake Holder dalam
yang tertuang di dalam Peraturan Menteri
Pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum
Nomor 15 tahun 2010.
Pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Evaluasi Pelaksanaan SPM di SD
Arum didukung oleh semua pihak (stake Negeri 2 Dono Arum melibatkan seluruh
holder) dan saling bekerja sama antara satu stake holder, bentuk kegiatan evaluasi berupa
dengan yang lainnya, dukungan dari PSM reviuw melalui rapat evaluasi, yang mana
dalam pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono waktu pelaksanaannya dilaksanakan setiap
Arum sangat membantu terlaksananya semester sekali, dan apabila terjadi hal-hal
kegiatan pelaksanaa SPM di SD N 2 Dono insidentil diadakan rapat, dan pelaporan
Arum, walaupun dukungannya belum eavaluasi dilaporkan kepada semua pihak
maksimal. Kepala Sekolah sebagai seorang yang terlibat dalam pelaksanaan SPM di SD
nahkoda dalam suatu sekolah peranannya N 2 Dono Arum.
sangat penting dalam seluruh proses kegiatan Kendala yang dihadapi dalam
di sekolah tersebut, tanpa dukungan dan pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum
kehandalan seorang kepala sekolah suatu adalah kurang aktifnya PSM. Bentuk
prokgram kegiatan di sekolah tidak mungkin keterlibatan PSM dalam pelaksanaan SPM di
berjalan dengan baik. Kepala sekolah SD N 2 SD N 2 Dono Arum berupa sumbangan
Dono Arum sangat mendukung kegiatan materi, dan keterlibatan PSM dalam
pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum. pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum
Peran pengawas sekolah dan Dinas kurang maksimal, mereka lebih
pendidikan kabupaten Lampung Tengah mempercayakan segala sesuatunya kepada
sangat berati sekali dalam pembinaan pihak sekolah dan Komite Sekolah.
pelaksanaan kegiatan SPM di SD N 2 Dono Dukungan PSM dalam pelaksanaan
Arum, masing-masing sudah ada tupoksi SPM di SD N 2 Dono Arum kurang
dalam pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono maksimal, sedangkan dukungan kepala
Arum. Peran pengawas sekolah dan Dinas sekolah berupa dukungan moril maupun
pendidikan kabupaten Lampung Tengah materiil. Tidak kalah pentingnya peran
sangat berati sekali dalam pembinaan pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan
pelaksanaan kegiatan SPM di SD N 2 Dono Kabupaten Lampung Tengah dalam
Arum, masing-masing sudah ada tupoksi memberikan bimbingan teknis pelaksanaan
dalam pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono SPM serta merespon proposal usulan
Arum. bantuan.

KESIMPULAN DAN SARAN Saran


Kesimpulan Kegiatan pelaksanaan SPM di SD N 2
Dono Arum sudah berjalan sesuai yang
Pelaksanaan SPM di SD Negeri 2 Dono
diharapkan oleh pihak sekolah dan sudah
Arum sudah berjalan sesuai dengan
sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 15
ketentuan yang di tetapkan oleh pemerintah,
Tahun 2010 yaitu tentang Standar Pelayanan
dan beberapa komponen yang ditetapkan
Minimal di tingkat satuan pendidikan dasar,
berupa tersedianya buku teks pelajaran,
tersedianya alat-alat peraga pembelajaran, walaupun masih terdapat kendala dalam
pelaksanaan SPM di SD N 2 Dono Arum.
tersedianya buku referensi dan buku
Kepala sekolah hendaknya lebih
pengayaan, tersedianya buku referensi dan
meningkatkan komunikasi dan kerjasama
buku pengayaan, beban mengajar guru, dan
dengan seluruh stake holder untuk
kurikulum yang dipakai, pengembangan
melaksanakan SPM di SD N 2 Dono Arum,

Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan (JMMP), Vol.1, Nomor 1, (2013)


Nurlatifah, dkk. Implementasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan di SD 29

lebih aktif lagi membangun kerja sama DAFTAR PUSTAKA


dengan pihak luar (DUDI) untuk menggali
dana pengembangan sekolah di samping dana
yang diperoleh dari wali murid (PSM), lebih Bafadhal, Ibrahim. 2003. Manajemen
meningkatkan keterlibatan warga sekolah, Peningkatan Mutu Sekolah Dasar;
Peran Serta Masyarakat, komite sekolah, Dari Sentralisasi Menuju
pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan Desentralisasi. Bandung: Bumi
Kabupaten Lampung Tengah untuk Aksar
melaksanakan SPM di SD N 2 Dono Arum.
Ilmu pengetahuan dan teknologi Departemen Pendidikan Nasional Republik
selalu menunjukkan perkembangan yang Indonesia. 2001. Manajemen
pesat, maka guru sebagai ujung tombak Peningkatan Mutu Berbasis
dalam penyelenggaran pendidikan di SD Sekolah. Jakarta: Dirjen Pendidikan
Negeri 2 Dono Arum hendaknya selalu Dasar dan Menengah.
mengikuti perkembangan yang terjadi,
meningkatkan kemampuan, dan selalu ______2007. Modul Standar Pelayanan
mengkaji kembali program pembelajaran Minimal Pendidikan Dasar.
agar senantiasa relevan dengan Kementrian Pendidikan Nasional:
perkembangan jaman, serta ikut peduli Jakarta.
dengan pelaksanaan program kegiatan yang
ada di sekolah. Moleong, Lexy. 2005. Metode Penelitian
Pengurus komite sekolah diharapkan Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya,
untuk lebih meningkatkan fungsi dan Bandung.
perannya sebagai mitra SD Negeri 2 Dono
Arum agar tercapai tujuan pembelajaran, Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis
sehingga dapat lebih memahami Sekolah Teori, Model, dan Aplikasi.
permasalahan yang dihadapi sekolah untuk Jakarta: Grasindo.
meningkatkan pelayanan pendidikan bagi
peserta didik. Pengurus paguyuban kelas
yang sudah terbentuk hendaknya lebih aktif Suharsimi Arikunto & Cepi Safrudin Abdul
lagi untuk melaksankan program kegiatan Jabar.2008. Evaluasi Program
yang membantu pelaksanaan SPM di SD Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Negeri 2 Dono Arum.
Pengawas SD Negeri 2 Dono Arum
hendaknya lebih meningkatkan fungsi
kepengawasannya sehingga dapat lebih
mengetahui dan memahami tentang
pelaksanaan SPM di SD Negeri 2 Dono
Arum untuk mencapai tujuan sekolah.
Dinas pendidikan sebagai
penanggung jawab pendidikan di daerah
hendaknya mengeluarkan kebijakan yang
berkenaan dengan pelaksanaan SPM, dengan
menganggarkan dana untuk peningkatan
SPM di Kabupaten lampung Tengah
pada umumnya dan SD Negeri 2 Dono Arum
pada khususnya dinas pendidikan sebagai
penanggung jawab pendidikan di daerah
hendaknya mendorong SD Negeri 2 Dono
Arum untuk tetap melaksanakan SPM untuk
meningkatkan mutu sekolah dan tujuan
sekolah.

Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan (JMMP), Vol.1, Nomor 1, (2013)

Anda mungkin juga menyukai