Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nowo Septiarsih

NIM : A02019053

Kelas : 3B

Prodi : D3 Keperawatan

Disaster adalah setiap peristiwa yang mengakibatkan penurunan drastic atau bertahap dalam
keseluruhan satus kesehatan komunitas yang tidak dapat diatasi secara memadai.

Siklus penanganan bencana :

1. Mitigasi

2. Kesiagaan

3. Kejadian bencana

4. Tanggap darurat

5. Pemulihan

Tanggap darurat bencana adalah : serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruj yang ditimbulkan .

UU No 24/2007 ttg bencana . penyelengara bencana saat tanggap darurat meliputi:

1. Pengkajian secara cepat dan tepat lokasi kerusakan dan sumber daya

2. Penentuan status keadaan darurat bencana

3. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana

4. Pemenuhan kebutuhan dasar

Respon cepat akut diindonesia :

1. Rapid medical assessment (RMA) Team : doctor,nurse ,ambulance crew)

2. Rapid health assessment (RHA) TEAM : Sanitarian ,pharmacist,laboratorist

3. Rapid Logistoc support (RLS) TEAM : Transportation ,communication,shelter

Kebutuhan saat tanggap darurat :

1. Rescue (sesuai jenis bencana )

2. Bantuan logistic (shelter,air berish,makanan)

3. Transportation(petugas,korban bencana )

4. Bantuan medis (triage,PP)

5. Komunikasi(informasi ,koordinasi,pengadilan operasi)

6. Koordinasi (lintas sector,tim bertugas relawan)

Pemulihan pasca bencana (recovery,rehabilition,reconstruction,development)


1. Penagangan segera

a. Tempat penampungan

b. Sumber air bersih

c. Sumber listrik

d. Sanitasi lingkungan

2. Penanganan kemudian

a. Kebutuhan makanan

b. Kesehatan

c. Kehidupan sosial ekonomi

Rehabilitasi :

Perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang
memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya
secara wajar semua aspek pemerintah dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.

Rekonstruksi :

Pembangunan kembali semua prasarana dan sarana kelembagaan pada wilayah pasca bencana, baik
pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan perekonomian, sosial, budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana.

Pra bencana : pencegahan mitigasi dan penyiagaan

1. Pendataan area bencana (hazard mapping)

2. Mengenal karakteristik penduduk yang terancam pada saat kejadian (jumlah penduduk,
distribusi penduduk, usia, sosio ekonomi, pendidikan dan karaketeristik lainnya)

3. Mengetahui ketersediaan fasilitas, peralatan yang dibutuhkan bila terjadi bencana

Hazard mapping :

Perlunya pembuatan peta geomedik, kewenangan kepada daerah untuk merumuskan dan
mengembangkan sistem kesehatan didaerahnya. Menyusun peta geomedik sebagai acuan bila
terjadi bencana.

Peta geomedik :

Supaya terdapat keterpaduean konsep pelayanan kesehatan penaggulangan bencana. Memudahkan


mobilisasi sumber daya sehingga penanganan cepat, tepat dan cermat.

Tujuan peta geomedik :

Tujuan umum : memberikan gambaran kekuatan SDM, kesehatan dsb.

Tujuan khusus :

1. Identifikasi kekuatan
2. Mengetahui potensi bencana dan penanggulangannya

3. Pembuatan keputusan didaerah dapat mengambil langkah dengan potensi yang ada
didaerahnya dalam penanggualangan

4. Pedoman sebagai kegawatdaruratan bencana

Mitigasi :

Serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana baik fisik, penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi bencana.

Peringatan dini :

serangkaian pemberian peringatan sesegera mungkin pada daerah yang terjadi bencana.

Permasalahan ketika terjadi bencana :

1. Medical suport collapse

2. Fungsional collapse

3. Struktur collapse

Emergency medical care problem :

1. Banyak korban datang secara tiba tiba

2. Lingkungan ang tidak mendukung

3. Diagnosa sulit dan sudah terlambat

4. Keterbatasan penolong

5. Keterbatasan peralatan medis, bahan medis habis

Anda mungkin juga menyukai