Ilustrasi:
Jawab :
Ilustrasi:
Jawab:
Ilustrasi:
Jawab:
Ilustrasi:
Jawab:
Ilustrasi:
Jawab:
Ilustrasi:
Jawab:
230
Lihat Pasal 192 Kompilasi Hukum Islam.
Contoh ‘Aul:
Ilustrasi:
Jawab:
1 2 3 4 7
----- + ---- = ----- + ---- = -----
2 3 6 6 6
149
4
Suami = ----- sedangkan untuk
7
3
Dua orang saudara perempuan kandung = -----
7
Dengan demikian bahagian masing-masing ahli waris setelah di
‘aul adalah:
C. Rad
Kebalikan dari masalah ‘aul di atas, maka masalah rad juga
dimungkinkan untuk dapat terjadi dalam Hukum Kewarisan
Islam, “apabila dalam pembagian harta warisan di antara para
ahli waris dzawil furud menunjukkan, bahwa angka pembilang
150
lebih kecil dari pada angka penyebut, sedangkan tidak ada ahli
waris asabah, maka pembagian harta warisan tersebut dilakukan
secara rad, yaitu sesuai dengan hak masing-masing ahli waris,
sedang sisanya dibagi secara berimbang di antara mereka”.232
Atau dengan kata lain, setelah harta peninggalan itu
dibagi-bagikan kepada ahli waris dzawil furud, tetapi kemudian
ternyata masih ada sisanya, sedangkan ‘asabahpun (yang
seharusnya menerima sisa), tidak ada pula, maka sisa tersebut
dibagi-bagikan kepada mereka yang sudah mendapat bahagian
tadi. Cara pembagian yang seperti ini disebut Rad. Rad
artinya ,,mengembalikan”. Dengan kata lain dapat juga kita
katakan, bahwa sisa harta itu, dibagi-bagikan lagi kepada ahli
waris yang telah mendapat bahagian.
Para fuqaha berbeda pendapat tentang kelebihan sisa
pembahagian harta warisan itu. Zaid bin Tsabit misalnya. Ia
berpendapat, bahwa kelebihan sisa pembagian itu, sebaiknya
diserahkan kepada Baitul Mal untuk dipergunakan bagi
kepentingan umum. Pendapat ini dianut pula oleh Malik bin
Anas dan Imam Syafi’i.
Walaupun demikian, kebanyakan sahabat Nabi
berpendapat, bahwa kelebihan sisa pembagian itu, dikembalikan
lagi (di-rad-kan) kepada ahli waris yang mendapat bagian itu.
Pendapat ini, dianut pula oleh para ahli hukum aliran Irak
seperti: aliran Kaufah dan Bashrah, dan tidak terkecuali
232
Lihat Pasal 193 Kompilasi Hukum Islam.
151
Contoh Rad:
Seseorang meninggal dunia (A), dengan meninggalkan ahli
waris: Ibu (B) dan satu orang anak perempuan (C). Pewaris
meninggalkan harta: satu unit rumah, tanah seluas 400 M2, satu
unit kendaraan bermotor. Setelah ditotalkan harta yang
ditinggalkan nilainya Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Akan tetapi, sebelum meninggal pewaris (A) punya hutang
kepada D Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah), biaya berobat
Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan biaya penguburan Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Berapa bagian masing-
masing ahli waris?
Ilustrasi:
Jawab:
1 1 1 3 4
----- + ---- = ----- + ---- = -----
6 2 6 6 6
153