Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

EKSI4308 / AUDITING 1

NAMA : SELYASTIN KARISMA

NIM : 041390379

JURUSAN : AKUNTANSI
1. Salah satu keterbatasan audit laporan keuangan adalah bahwa auditor bekerja dalam batasan
ekonomi yang wajar. Jelaskan batasan-batasan ekonomi tersebut menurut Boynton (2006)!

Jawab :

Suatu audit laporan keuangan memiliki sejumlah keterbatasan yang melekat. Salah satunya
adalah bahwa auditor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Berikut ini adalah
beberapa batasan ekonomi tersebut (Boynton, 2006).

a. Biaya yang memadai


Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnya pengujian, atau penarikan sampel dari
catatan akuntansi atau data pendukung yang dilakukan secara selektif. Selain itu, auditor juga
dapat memilih untuk menguji sistem pengendalian internal dari sistem pengendalian internal yang
sudah berfungsi baik.

b. Jumlah waktu yang memadai


Biasanya laporan auditor harus terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu setelah tanggal
laporan posisi keuangan. Pendeknya waktu dapat mempengaruhi jumlah bukti yang diperoleh
tentang transaksi dan kejadian ekonomi setelah tanggal laporan posisi keuangan yang berdampak
pada laporan keuangan.

c. Prinsip akuntansi alternative


Prinsip akuntansi yang berlaku umum memang memperbolehkan penggunaan prinsip akuntansi
alternatif. Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan harus mempunyai pengetahuan yang luas
tentang alternatifalternatif prinsip akuntansi yang dipilih dan akibatnya pada laporan keuangan.

d. Estimasi akuntansi
Estimasi merupakan bagian yang melekat pada proses akuntansi dan tidak seorang pun termasuk
auditor dapat meramalkan apa dan bagaimana hasil dari suatu ketidakpastian.

2. Meskipun berdirinya profesi akuntan di negara ini sudah lama, masih ada hal-hal yang dapat
mencoreng citra profesi akuntan yang dipicu oleh beberapa kesenjangan. Jelaskan kesenjangan
apa sajakah yang dimaksud? Berilah masing-masing uraian singkat dan jelas.

Jawab :

Sekalipun sudah cukup matang berdirinya profesi akuntan di Negara ini, tetapi ada beberapa hal
yang dapat menurunkan atau memrosotkan citra profesi. ketidakmantapan peran yang diemban
oleh prfesi akuntan public yang telah berlangsung sedemikian lama dapat timbul karena empat
kesenjangan persepsi, yaitu sebagai berikut :
a.) Kesenjangan harapan
Kesenjangan harapan ini timbul karena terdapat perbedaan persepsi antara profesi akuntan
public dan masyarakat. Kesenjangan ini makin melebar sebagai akibat dari berbagai skandal
sebagai akibat dari ketidakpuasan yang makin meningkat terhadap kinerja badan atau
lembaga penyusun standar akuntansi.

b.) Kesenjangan ragam jasa


Kesenjangan dalam ragam jasa yang ditawarkan, timbul karena dugaan adanya konflik antara
jasa atestasi yang diberikan auditor independen dan jasa-jasa lain yang ditawarkan kantor
akuntan public. kesenjangan ini cenderung melebar belakangan ini sebagai akibat dari
perubahan lingkungan pasar, sehingga memaksa kantor-kantor akuntan public, terutama yang
besar untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman akibat dari intensifikasi regulasi
pemerintah, peningkatan tanggungjawab hukum dan perubahan teknologi.

c.) Kesenjangan persaingan intraprofesional


Kesenjangan dalam persaingan intraprofesional, menyangkut konflik yang timbul akibat
perilaku persaingan diantara kantor akuntan public.

d.) Kesenjangan ambiguitas peran


Kesenjangan ini menyangkut konflik antara nilai dan norma yang diproyeksikan kator-kantor
akuntan bagi para staf professional dan persepsi para staf professional terhadap nilai dan
norma tersebut.

3. Standar Umum 2 menegaskan bahwa semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi, dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Jelaskan apa maksud dari
independensi pada standar tersebut?

Jawab :

Standar ini mengharuskan seorang auditor bersikap independen, yang artinya seorang auditor
tidak mudah dipengaruhi, karena pekerjaannya untuk kepentingan umum. Kepercayaan
masyarakat umum atas independensi sikap auditor independen sangat penting bagi perkembangan
profesi akuntan public. Untuk menjadi independen, seorang auditor harus secara intelektual jujur.

Namun, indepedensi dalam hal ini tidak berarti seperti sikap seorang penuntut dalam perkara
pengadilan, namun lebih dapat disamakan dengan sikap tidak memihaknya seorang hakim.
Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor independen sangat penting bagi
perkembangan profesi akuntan public. Kepercayaan masyarakat menurun jika terdapat bukti
bahwa independensi sikap auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat dapat juga
menurun disebabkan oleh keadaan yang oleh mereka yang berpikiran sehat dianggap dapat
mempengaruhi diksp independen tersebut.
Auditor independen tidak hanya berkewajiban mempertahankan fakta bahwa dia adalah auditor
independen, namun ia harus pula menghindari keadaan yang dapat menyebabkan pihak luar
meragukan sikap independensinya.
Profesi akuntan public telah menetapkan dalam Kode Etik Akuntan Indonesia, agar anggota
profesi menjaga dirinya dari kehilangan persepsi indepedensi dari masyarakat. Independensi
secara intrinsic merupakan masalah mutu pribadi,bukan merupakan suatu aturan yang
dirumuskan untuk dapat diuji secara objektif.

4. Dalam menjalankan profesi, kita harus mengenal dan memahami kode etik yang harus ditaati oleh
akuntan. Jelaskan apa saja manfaat kode etik menurut Duska et al. (2003)!.

Jawab :

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional
dan merupakan seperangkat alat yang berfungsi member pedoman para praktisi dalam
melaksanakan tugas profesionalnya. Tujuan kode etik adalah agar professional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik melindungi perbuatan yang
tidak professional.

Beberapa manfaat kode etik menurut Duska et al. (2003), yaitu:


a.) suatu kode dapat memotivasi, digunakan sebagai panutan, dengan harapan dapat megatur
tingkah laku akuntan dan harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan;
b.) suatu kode dapat menjadi panduan yang stabil untuk mengatur benar atau salah atau
kesinambungan pembuatan keputusan;
c.) suatu kode dapat menjadi panduan terutama dalam keadaan yang rancu;
d.) suatu kode tidak hanya memandu yang tingkah laku karyawan tapi dapat juga mengendalikan
kuasa-kuasa karyawan yang otokratis;
e.) suatu kode dapat membantu menetapkan tanggungjawab sosial;
f.) suatu kode dengan jelas dalam kepentingan bisnisnya sendiri, untuk menjaga ketertiban bisnis
secara etis.

Anda mungkin juga menyukai