Anda di halaman 1dari 25

Tugas Mata Kuliah Iamh

TRANSLATE BAB I
PRINSIP EKOLOGI DAN PERSOALAN LINGKUNGAN

Oleh :
Amanda Gita Prameswari (123654002)
Vibriansi Astuti (123654004)
Alfu Laela Mazidah (123654013)
Dian Kurvayanti I. (123654018)
Denys Arlianovita (123654019)
Luluk Imasnuna (123654024)
Siti Muzayanah (123654026)
Restu Maharani Jalil (123654036
Sholihul Muhibbi (123654049)
Bhetari Angirha Merintandika (123654051)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN SAINS

2014
PRINSIP EKOLOGI DAN PERSOALAN LINGKUNGAN

-PETER J. DAVIS-

BAB 1

BIOSFER : INTERAKSI GLOBAL TANAH, UDARA, DAN AIR

PERSOALAN LINGKUNGAN:

Hutan dan kebakaran di tenggara dan dampak El-Nino

1.1 Sistem, Gaia, dan Biosfer


1.2 Pedoman persoalan lingkungan hutan dan kebakaran di tenggara Asia dan dampak El-Nino
1.3 Konsep ekologi
1.3.1 Biosfer dan interaksi di sistem ekologi
1.3.2 Iklim global dan bioma
1.3.3 Ekosistem, komunitas, lingkungan, dan habitat
1.3.4 Homeostatis dan mekanisme timbal balik
1.4 Pengelolaan persoalan lingkungan
1.4.1 Politik, penanaman, dan bencana lingkungan di hutan hujan Barat
1.4.2 Ilmu kehutanan dan politik di Indonesia
1.4.3 Perjanjian internasional dan iklim kehutanan berkelanjutan
1.5 Kesimpulan
Ringkasan

Kehidupan di bumi dapat diuji sebagai sistem di skala pelajaran yang berbeda, contohnya
sel, organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Orang yang hidup di dunia
berinteraksi dengan bagian tak hidup dari planet dan interaksi antara tanah, udara, dan bagian air
yang ditunjukkan oleh mekanisme pengujian timbal balik di keadaan atau konteks dari ilmu
kehutanan tropis dan dampak atmosfer lautan dari El-Nino. Fotosintesis dan kemosintesis
diperkenalkan sebagai arti dari energi yang dimasukkan ke dalam bentuk yang dapat digunakan
oleh bahan hidup melalui tumbuhan hijau dan mikroorganisme berturut-turut. Arti dari air
diindikasikan oleh laporan singkat pemeriksaan siklus air dan evapotranspirasi. Hubungan antara
iklim global dan tipe tumbuhan utama (sebagai bioma) ditekankan. Istilah ekosistem, komunitas,
lingkungan, dan habitat dijelaskan dan diberikan contoh. Pengaturan diri (homeostatis) dari sistem
melalui mekanisme umpan balik adalah sifat yang penting sekali dari sistem, sekali lagi diberikan
contoh melalui hutan tropis. Persoalan di pengelolaan lingkungan digali menggunakan penebangan
hutan dan pembakaran di Brazil dan Indonesia sebagai studi kasus.
1.1 Sistem, Gaia, dan Biosfer
Dasar dari kehidupan di Bumi adalah energi dari matahari. Kehidupan ini (Kotak Ekologi
1.1) dapat ditunjukkan di skala berbeda sebagai sistem. Semua sistem memiliki empat sifat :
struktur, sekumpulan hubungan fungsional (struktur yang menggambarkan fungsi dan
sebaliknya), mekanisme yang memelihara untuk mempertahankan keseimbangan sistem, dan
dinamis yang dapat memodifikasi atau mengubah sistem untuk mengikuti penyesuaian diri
untuk mengubah keadaan atau fungsi yang lebih efisien. Tingkat keberhasilan dari sebuah
sistem dapat ditunjukkan dari istilah ketekunan, meskipun bentuk dan fungsi mungkin berubah
melalui amandemen atau beberapa bentuk perkembangan.
Sel dan ciri-ciri sub seluler adalah sistem dengan sifatnya. Begitu juga kumpulan dari sel
dalam susunan lapisan dan organ. Itu merupakan perubahan bentuk sebuah sistem tingkat
tinggi, organisme individu. Di tingkat ini, kami berpindah dari biologi ke ekologi, sejak
organisme dari spesies yang sama dalam susunan sebuah sistem populasi. Populasi dari
organisme yang berbeda susunan dalam sebuah komunitas sistem. Menambahkan komponen
tak hidup dari lingkungan menuju sebuah komunitas dan kami memiliki sebuah ekosistem.
Sebuah kumpulan dari ekosistem dengan persamaan ciri-ciri (sering kali didefinisikan istilah
dari iklim umum dan karakteristik tumbuhan) adalah sebuah bioma untuk contoh tundra, gurun
pasir panas, hutan basah tropis, dan lautan dalam. Di skala studi yang lebih besar disebut
biosfer, lapisan tipis di kehidupan di planet kita menemukan antara sedikitnya ratusan meter di
bawah kerak Bumi dan sedikitnya ribuan meter di atas, semua dirawat sebagai satu sistem
besar. Ini menggambarkan apa yang James Lovelock sebut “Gaia” dinamakan setelah Dewi
Bumi orang Yunani membenarkan sendiri, menyesuaikan sistem sendiri yang planet kita, sama
dengan sebuah organisme besar tunggal (Lihat kotak ekologi 1.2).
Gaia memiliki karakteristik yang tepat sama sebagai sistem yang lainnya : struktur dan
fungsi yang saling berhubungan, ini mempunyai sebuah sifat kestabilan, tetapi ini juga
ditingkatkan. Ada mekanisme timbal balik yang membolehkan untuk melakukan ini dan sistem
keseluruhan adalah lebih bagus daripada jumlah dari separuh bagiannya. Biosfer di permukaan
dari Gaia dan bagian-bagian memiliki ketidaktergantungan atau simbiosis antara unsur hidup
dan tak hidup.
Saling keterhubungan rendah dari perbedaan komponen di biosfer dan cara di kejadian
yang mempunyai maksud menjatuhkan, dapat diberi contoh melihat di kebakaran hutan yang
terjadi di tenggara Asia selama 1997 dan 1998.

Kotak ekologi 1.1

Arti kehidupan

Kehidupan pertama muncul di bumi skitar 3,5 juta tahun yang lalu. Sebuah sel kehidupan
yang ditentukan dan menggunakan energi dengan cara mengikuti ke pertumbuhan dan
mereproduksi. Ini adalah jawaban atas sebuah pedoman untuk hidup, tetapi beberapa bahan organik
dapat juga mengganda –sebagai contohnya kristal- maka penggandaan diri sendiri tidak dapat
menjadi satu-satunya ukuran untuk menggambarkan kehidupan. Sebuah sistem pengelolaan energi
(atau metabolisme) bersama dengan kemampuan untuk menggandakan benda yang dahulunya mati
menjadi benda hidup yang berikutnya ditingkatkan menjadi bentuk yang lebih dan lebih kompleks.
Kehidupan adalah sesuatu yang demikian yang kualitasnya tidak dapat diraba yang
menantang ketentuan sederhana. Beberapa karakteristik akibat kebersamaan yang membedakan
benda hidup dengan benda tak hidup adalah :

Benda hidup :

1. Mempunyai struktur pengorganisasian kompleks yang didasarkan pada senyawa organik


(karbon).
2. Mendapatkan bahan dan energi dari lingkungannya dan mengubahnya menjadi bentuk yang
berbeda.
3. Dengan aktif memelihara struktur kompleksnya.
4. Menanggapi dorongan lingkungan.
5. Tumbuh dan mereproduksi dirinya menggunakan perencanaan molekul (DNA).
6. Mempunyai kapasitas untuk berkembang.

Kotak ekologi 1.2

Hipotesis Gaia

Awal 1970, James Lovelock memperkenalkan ide tentang Bumi sebagai organisme yang
mengatur dirinya di waktu yang sama menyarankan bagaimana kehidupan mempunyai
perkembangan sebagai sebuah bagian yang utuh untuk evolusi planet. Gaia bukan sebuah sinonim
untuk biosfer, mengingatkan Lovelock (1988:19). Biosfer sebagai bagian dari Bumi dimana benda
hidup biasanya ada. Sekurang-kurangnya adalah persamaan Gaia sebagai biota yang berupa
kumpulan sederhana dari semua individu organisme hidup.

Agaknya hipotesis Gaia mengira bahwa atmosfer, lautan, iklim, dan kerak Bumi diatur di
keadaan yang nyaman untuk kehidupan karena tingkah laku organisme hidup. Keadaan suhu
oksidasi, keasaman, dan beberapa aspek dari batuan dan air di beberapa keadaan waktu konstan dan
homeostatis ini dirawat secara proses timbal balik yang aktif dioperasikan otomatis oleh biota
(ibid). (Istilah homeostatis dan timbal balik adalah diskusi terakhir di bab ini)

Sebagai bumi, dimulai dari dingin dan energi kehidupan dari sup purba, dua cara proses
adaptasi yang pada pokoknya memulai sebuah simbiosis diantara organisme dan lingkungan
abiotik. Jelasnya, organisme hanya menggantikan dimana mereka bisa untuk berkembang dan
adaptasi apa yang terjadi dengan sistem Bumi tetapi diri mereka merupakan bagian dari sistem dan
begitu juga yang diakibatkan dan digunakan untuk perubahan.

Contohnya adalah kehidupan asalnya mengambil keuntungan dari hidrogen dan karbon,
tetapi sekitar 2 juta tahun lalu, awalnya bentuk kehidupan dimuai dari mengeluarkan –sebagai
tumbuhan sekarang- membuang hasil oksigen, seperti kuantitas atau jumlah yang kelangsungan
hidupnya mempercayai wujud yang bisa untuk menghadapi gas. Keseluruhan ilmu kimia dari
permukaan planet akan diubah. Laut dimulai dari pengendapan besi terlarut dan melakukan
pembebasan lebih banyak oksigen. Beberapa bentuk kehidupan dimulai tidak hanya untuk
menghadapi tetapi untuk membutuhkan kekayaan gas yang meningkat, sekarang beberapa sumber
ketepatan energi daripada hidrogen dan karbon di waktu sebelumnya.

Perbedaan organisme yang demikian diproduksi dan tergantung pada oksigen. Oksigen
mendukung kehidupan, tetapi tanpa kehidupan akan menjadi tidak ada oksigen. Bumi akan menjadi
tak bernyawa, panas yang luar biasa dan padang tandus dengan suhu dari 200, 300 oC dan sebuah
atmosfer berisikan 98% karbondioksida.

Lovelock digunakan istilah geofisiologi atau menggambarkan bagaimnaa kehidupan dan


bahan-bahan kimia lingkungan mempunyai peningkatan tentang apa itu pokoknya sebuah proses
utama yang agak berbeda ide untuk pemandangan biasa yang organisme dan lingkungan globalnya
mempunyai peningkatan dengan bebas.

1.2 Pedoman persoalan lingkungan hutan dan kebakaran di tenggara Asia dan dampak El-
Nino
Sebuah gabungan dari rentetan tahun hangat dan curah hujan tahunan yang tinggi (lebih dari
2000 mm dan biasanya lebih dari 3000 mm setiap tahun) mempunyai banyak bagian yang pasti dari
tropis setelah tumbuhan alam dari hutan hujan. Tingkatan keanekaragaman dari pohon adalah
sanagt tinggi di spesies, genus, dan tingkatan famili (lihat kotak ekologi 1.3). Yang demikian ini
benar seperti hutan di selatan dan tenggara Asia, Latin Amerika, Barat dan Afrika Tengah, dan
utara Australia. Di Malaysia, contohnya Whitmore (1975) diperkirakan ada sekitar 2500 spesies
pohon, meskipun hanya 700 atau menjadi cukup besar (dasar ukuran lingkaran 1,35 m) menjadi
dapat dipakai dan lebih sedikit daripada 150 atau dieksploitasi tetap untuk kayu.
Beberapa tahun, sangat banyak bidang tanah yang sudah ditebang, tetapi hanya sedikit pohon
dewasa dari ratusan atau lebih yang tumbuh di setiap hektar berguna secara komersial. Rata-rata
hutan Malaysia Dipterocarp (hutan didominasi oleh anggota dari famili Dipterocarpaceae) tentang
14 pohon yang ditebang per hektar. Oleh karena itu jarang ada tanah kosong yang ditebang, tetapi
penebangan dan pencabutan ditargetkan pada pohon karena sisa kerusakan yang terlalu banyak.
Whitmore disarankan di “peraturan dari tiga” dimana setiap pohon yang ditebang, yang lain
dibunuh atau dirusak dan yang ketiga juga menjadi dirusak dan pohon akan mati di masa
mendatang. Tetapi ada banyak kasus dari hutan yang juga dibakar setelah penebangan atau
beberapa waktu malah menebang.

Dijalur dari penebang, petani dan pemilik datang untuk menanam dan membersihkan sisa
dari hutan untuk minyak palm dan panen secara langsung. Di tempat lain, pertanian merusak lebih
banyak hutan hujan daripada penebangan. Yang paling cepat dan paling murah adalah jalan atau
cara untuk membersihkan sisa hutan dan reruntuhannya untuk membakar reruntuhannya.
Pemotongan dan pembakaran pertanian sederhana menggunakan api di lingkungan jalan yang
rawan : skala dari pembakaran dapat ditanggung oleh tumbuhan di hutan, tanah untuk sementara
diperkaya oleh abu kayu hasil pembakaran yang dapat tumbuh untuk beberapa tahun, penyelesaian
akan berjalan terus dan penanaman dapat dipulihkan. Tetapi dengan skala pembakaran yang besar
dari hutan, serangkaian dari persoalan lingkungan biasanya muncul. Tanah yang terkuak misalnya
tanah yang mudah diserang erosi mengikuti hujan deras yang mencirikan daerahnya. Juga partikel
yang pekat akan terbawa oleh tanah melalui pembuluh kapiler untuk disimpan kembali di
permukaan, membentuk bagian yang keras, lapisan yang tidak dapat ditembus yang mencegah air
dan menembus akar tumbuhan. Dan tumbuhan yang tersedia tidak panjang untuk mengembalikan
air ke atmosfer lewat evapotranspirasi, jadi lebih sedikit air, setelah itu tersedia sebagai curah hujan
(setengah dari curah hujan Amazonia, contohnya adalah dianggap untuk dihasilkan, setelah
evapotranspirasi) dan sebenarnya penanaman di alam memungkinkan terjadinya perubahan di
bagian Asia Selatan, masalah lain muncul pada 1997: kebakaran hutan yang tersebar di Pulau
Sumatera dan Kalimantan. Asap terkait dengan bahaya kesehatan, tertutup ratusan kilometer
persegi (gambar 1.1), mempengaruhi lebih dari 70 juta penduduk indonesia, thailand, malaysia,
Singapura dan brunei. Di kuching, borneo(malaysia) indeks polusi udara naik ke 839 pada skala
yang di atas 100 dianggap tidak sehat dan di atas 300 sangat berbahaya. Di sumatera, kecelakaan
pesawat airbus, dengan awak dua belas dan semua 222 penumpang tewas, terkait dengan asap dan
partikel udara, sementara tabrakan kapal kargo dengan kapal tanker raksasa minyak (dan kematian
kru 28) di Selat Malaka antara sumatera dan Semenanjung malaysia hampir pasti disebabkan oleh
visibilitas miskin dari sumber yang sama. Pada awal november, john vidal melaporkan bahwa kabut
asap telah berhembus ke belakang dan ke depan di enam negara, dalam beberapa kasus selama 20
minggu, dan di tempat adalah lebih buruk daripada sebelumnya.

Singapura telah melihat bulan hanya dalam empat bulan, ibukota Malaysia kuala lumpur
palingi kesal pada musim panas, dan turis di Thailand resor lebih dari 100 mil kebakaran terdekat.
Secara total, beberapa 100.000 orang di seluruh Asia Tenggara telah mencari bantuan medis untuk
masalah pernapasan.

Kebakaran telah berkecamuk melalui Indonesia sebelum nya selama tahun 1982-83, 3,7 juta
hektar kalimantan Timur hancur, tetapi ada sedikit masalah dengan asap dan asap. Beberapa hutan
hujan telah dikembangkan selama lahan gambut yang mendalam, yang dimasuki oleh kebakaran
yang mustahil untuk dipadamkan. Hal ini terutama terjadi di kalimantan tengah dan wilayah Riau,
Sumatera. Sekitar 1 juta bertahun-tahun yang akan datang. ini mungkin karena gambut membara
bahwa, pada tahun 1997 diperburuk oleh polusi udara, ketika efek dikombinasikan dengan dibasahi
bawah air konveksi untuk menghilangkan asap (pearce, 1998a). Tapi untuk hal-hal buruk pada
tahun 1997, tahun berikutnya melihat lebih lanjut 30.000 kilometer persegi (daerah ukuran Belgia)
hutan hancur, kebakaran yang berlangsung dari akhir Januari hingga Mei, ketika hujan tiba. hampir
semua Taman Nasional kutai (kalimantan Timur) dan wein Sungai orang utan sanctuary telah
hancur serta kapur hutan di bagian utara pulau. Kebanyakan kebakaran saat ini tampaknya telah
menyebar dari pembakaran ilegal tanah dan scrub vegetasi di perkebunan kelapa sawit (pearce
1998b) . Pertama, kebakaran tampaknya hanya kasus keserakahan manusia dan sikap yang ceroboh
untuk lingkungan, tetapi faktor lingkungan yang lain juga telah dibawa masuk ke dalam cerita.

El Nino-Southern oscillation merupakan fenomena Klimatologi dan Oseanografi yang


alami, meskipun satu yang benar-benar hanya telah dipelajari oleh para ilmuwan untuk kuartal abad
terakhir. setiap beberapa tahun, permukaan laut pasific tropis Timur menghangat lebih dari
biasanya. ini membalikkan arus dan upwelling sistem di Samudera (gambar 1.2) dengan mengetuk
efek pada kehidupan laut, misalnya kematian oleh pemutihan terumbu Indonesia banyak
dikeluarkan sebagai cepatnya perubahan suhu air. Laut yang hangat juga menguap lebih dari
normal untuk menciptakan awan tebal, yang terbentuk lebih hangat daripada udara biasa. dengan
perubahan di daerah-daerah tekanan tinggi dan rendah, sirkulasi atmosfer yang dimodifikasi. hujan
- sarat awan untuk pergeseran arah, membawa curah hujan untuk beberapa daerah, gagal untuk
memberikan - dan menyebabkan kekeringan bagi orang lain.

Ahli klimatologi setuju bahwa El Nino adalah peristiwa yang terjadi lebih sering; sebagian
berpendapat bahwa ini adalah akibat dari pemanasan global, hal itu merupakan konsekuensi dari
aktivitas manusia (Lihat Bab 4). gangguan El Nino telah muncul di tahun 1972-73, 1976, 1982-83
dan awal 1990-an. Pada tahun 1997 El Nino menyebabkan kekeringan terburuk telah menghantam
Asia Tenggara selama setengah abad (gambar 1.3. kekeringan juga sangat berpengaruh pada panen
padi, mengurangi masalah di Filipina bagian utara dan di tempat lain oleh infestasi tikus, yang
dikonsumsinya hingga 15% tanaman .(The Guardian, 3 Maret 1998:12).

kebakaran di Indonesia mencerminkan pada skala yang berbeda dan interaksi sistem yang
berbeda. Satu sistem biologi, ekosistem hutan hujan, telah berkembang dalam cara tertentu dunia
kehidupan berkembang sebagai tanggapan terhadap lingkungannya. Menyediakan sumber daya
untuk manusia, kehutanan, perkebunan dan pertanian, yang dalam eksploitasi, mereka
mencerminkan tidak hanya sistem ekonomi kompleks tetapi juga mengekspos sosio-kultural dan
sistem politik. Sementara itu, sistem laut berinteraksi dengan sistem atmosfer sedemikian rupa
untuk memiliki sejumlah cosequences, salah satunya adalah kekeringan di Asia Tenggara.
Ekosistem hutan hujan mulai rusak sebagai akibat dari eksploitasi daerah yang tidak dibersihkan.
Daerah lain rusak berat karena integritas fungsi ekosistem terganggu, dan sistem mulai kehilangan
kesempatan dalam pemulihan (Lihat Bab 2). Indonesia belum satu-satunya bagian dunia yang
terkena kebakaran, dipicu sebagian oleh El Nino.

Kotak ekologi 1.3

Divisi taksonomi

Organisme diklasifikasikan sesuai dengan tingkatan kesamaan (biasanya menyiratkan


ketidakmampuan untuk mereproduksi dan untuk jenis yang benar dari bentuk induknya) dan
tingkatan evolusioner pergaulan. Sederhananya, ini sudah sesuai untuk pedoman analisis
(keistimewaannya meskipun baru saja ada kemajuan di genetik dan biokimia mempunyai kekuatan
taksonomi untuk mempertimbangkan alam dari banyak kelompok).

Kehidupan dunia berisi sedikitnya lima kingdom, yang mana paling luas kelompok
klasifikasinya (taksonomi akhir-akhir ini mempunyai perdebatan untuk membutuhkan perluasan
nomor kingdom yang termasuk beberapa terutama daerah bentuk kuman). Hewan, tumbuhan, dan
jamur (barangkali ditingkatkan dari protista yang gilirannya ditingkatkan dari prokariota (bakteri)).
Sel bakteri kekurangan sebuah inti nukleus dan DNA (bahan genetik) yang ditemukan seluruhnya
di sel. Protista adalah organisme sel tunggal dan berfungsi seperti tumbuhan dan hewan yang
DNAnya mengandung inti nukleus yang di empat kingdom.

Kingdom tumbuhan dibagi menjadi nama dari divisi yang perubahannya adalah membagi
lagi ke kelas (lihat bawah). Kelas adalah pembagian dari orde yang berisi jumlah famili. Famili
dibagi ke perbedaan umum (ini adalah jamak dari genus) dan kecerdasan di spesies (yang benda
tunggal dan benda jamak). Kemiripan hierarki taksonomi dilihat dari binatang, kecuali di istilah
filum (phyla tunggal) digunakan di tempat divisi. Contohnya dari Indo-Malaysia hutan hujan.
Nama umum Teak Orang utan

Kingdom Plantae Animalia

Divisi atau filum Tracheophyta Chordata

Kelas Angiospermae Mammalia

Orde Lamiales Primates

Famili Verbenaceae Pongidae

Genus Tectona Pongo

Spesies Tectona grandis Pongo pygmaeus

1.3. Konsep Ekologi

 Biosferdaninteraksisistem ekologi.
 Studi skala spasial: bioma, ekosistem dankomunitas
 Lingkungandan habitat
 Mekanismehomeostasisdanumpan balik

1.3.1. Biosfer dan Interaksi pada Sistem Ekologis

Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, sistem ekologis bisa dilihat diberbagai skala
organisasi dan tata ruang, yang, apalagi, berubah melalui waktu. Biosfer mewakili semua ekosistem
planet ini dilihat secara keseluruhan: semua tanaman, hewan dan mikroorganisme, semua
konsekuensi nyata dari kehidupan di bumi, dan semua udara, air dan tanah di mana ada kehidupan.
Istilah 'biosfer' diciptakan pada abad kesembilan belas oleh ahli geologi Austria Eduard Seuss untuk
menggambarkan'Pulasan cairan hijau tipis' di permukaan bumi, tetapi pertama kali diujis ecara
eksplisit dan detail oleh Rusia Vladimir Vernadsky pada tahun 1926.

Bosfer adalah arena di mana sebagian kecil dari energi matahari ditangkap oleh tumbuhan
hijau yang berfotosintesis dan digunakan oleh semua organisme. Fotosintesis berguna untuk
tanaman-tanaman itu sendiri untuk tumbuh dan reproduksi, pada hewan makan tanaman dan pada
gilirannya dimakan oleh hewan lain, dan mikroorganisme di dalam dan di luar tubuh dengan
kehidupan yang lebih besar tetapi mikroorganisme juga hidup pada tempat yang tinggi di atmosfer,
di kedalaman terbesar dari lautan, dan dalam kulit kerak batuan, bahkan ada beberapa bakteri yang
hidup dan ditemukan 3,5 km di bawah permukaan bumi. Biosfer juga merupakan tahap di mana
aliran energi dan nutrisi berputar. Lihat bab 2.

Fotosintesis adalah proses dimana tumbuhan hijau (yang mengandung klorofil) dengan
memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi, dapat mengkonversi karbon dan air menjadi glukosa
dan oksigen. Fotosintesis dapat terjadi di perairan (bahkan seperti es), di mana cahaya dapat
menembus air serta di darat.
Beberapa organisme ada yang tidak menjadikan cahaya sebagai kebutuhan dasar
kehidupan. Pada tahun 1977, misalnya ventilasi hidrotermal(gunung berapi bawah laut)
ditemukandi laut dalam. Bebatuan cair mengalir dari bawah ke atas, danair lautdinginmerembes ke
dalambatuan vulkanik dan menghancurkan keanekaragaman bahan kimia. Air menjadi naik,
didorong kembali melalui batu dan dikeluarkan sebagai cairan panas (360 0C) HidrogenSulfida.
Kejadian ini menghasilkan ekosistem dengan komunitas, termasuk cacing tabung dan kerang
moluska, yang pada akhirnya membentuk bakteri yang mampu memperoleh energi dengan
mengoksidasi Hidrogen Sulfida. Bakteri menghasilkan energi melalui bahan kimia, dan tidak ada
cahaya: proses ini disebut kemosintesis. Kemosintesis juga baru saja ditemukan terjadi pada
beberapa ratus meter dalam batuan kerak dengan mikroorganisme yang mampu mensintesis bahan
organik dari bahan kimia yang diekstraksi dari batuan mineral.

Atmosfer juga mengandung kehidupan.Tepat di ataspermukaan tanah atau air terdapat zona
di mana beberapa hewan dapat ditemukan–penerbang aktif seperti kelelawar, burung dan serangga,
dan hewan pasif yang diangkut oleh angin, jika udang laut menjajah kolam gurun garam atau
spiderlings membubar dari sarang mereka. Biji, serbuk sari dan spora juga ditiup angin, angin
merupakan bentuk transportasi yang penting bagi banyak spesies tanaman: misalnya, benih berbulu
dari sycamore yang meningkatkan kemungkinan dispersal. Beberapa dari organisme udara,
bagaimanapun, dapat mencapai ketinggian yang sangat tinggi : spiderlings, misalnya, dapat diamati
pada ketinggian sekitar 5000 m, radar kadang-kadang mendeteksi migrasi burung pada 6000 m, dan
beberapa butir serbuk sari dan spora jamur bahkan telah terdeteksi pada ketinggian yang lebih
besar.

Contoh kebakaran hutan di Asia Tenggara menunjukkan bagaimana tiga ruangan terpisah
yaitu dasar tanah, udara dan laut dapat berinteraksi. Cara yang lebih umum menunjukkan jenis
interaksi adalah dengan memeriksa keseluruhan dalam sistem global, misalnya nutrisi mineral,
(lihat bab 2) dari unsur-unsur gas dan air.

Siklus hidrologi merupakan subsistem utama biosfer. Air menguap dari laut, kemudian
terkondensasi menjadi partikel higroskopis dan membentuk awan,lalu jatuh sebagai hujan di atas
laut, danau dan lahan, di darat yang kemudian masuk ke tanah dan batuan untuk membentuk
waduk air tanah, atau aliran bawah permukaan yang dapat mengalir ke sungai atau danau; aliran air
di darat juga berkumpul untuk membentuk danau dan sungai, yang akhirnya membawa air kembali
ke laut, dan siklus terus terjadi. Sementara itu, air yang pada tanaman menguap kembali ke
atmosfer melalui transpirasi. Kombinasi penguapan langsung dan tidak langsung dari tanaman
(transpirasi) disebut evapotranspirasi. Hewan juga menggunakan air dan mengembalikannya dalam
satu/ lebih cara untuk sistem, misalnya melalui urine, keringat dan dekomposisi. Seperti dunia
kehidupan tergantung pada air, demikian juga hal itu mempengaruhi bagaimana air bergerak
melalui siklus hidrologi.

1.3.2. Iklim Global dan Bioma


Variasi iklim mencerminkan orbit bumi mengelilingi matahari, kemiringan sumbu bumi,
hubungan antara tanah dan peairan, dan dampak dari aktivitas manusia, yang telah menyebabkan
efek rumah kaca meningkat dan penipisan lapisan ozon. Variasi iklim memimpin variasi skala
global pada temperatur/ suhu, curah hujan (bentuk, jumlah dan musiman) dan cahaya (termasuk
perbedaan panjang waktu siang). Matahari menyediakan cahaya dan panas untuk bumi. Rotasi di
sekitar sumbu miring dapat memberikan siang dan malam dan musim yang ditemukan di seluruh
belahan bumi bahkan di khatulistiwa dan kutub bumi.Energi matahari memiliki banyak atmosfer
untuk melewati atmosfer bumi di lintang yang lebih tinggi, di mana ia jatuh miring di permukaan
dan, sekali lagi, energi akan hilang di lintang rendah. Dengan demikian, per unit waktu, cahaya dan
panas mencapai permukaan bervariasi dengan lintang, memang, khatulistiwa menerima kurang
lebih dua kali energi sebanyak Arktik atau Anarktik. (Woodward, 1987).

Di atas pola ini perbedaan musim akibat dari orbit bumi. Gerakan matahari mencapai
posisinya 'kepala' di tropis cancer (23030’ N) di belahan bumi utara titik balik matahari yaitu musim
panas, dan tropis capricorn (23030’ S) pada titik balik matahari musim dingin, berarti bahwa dalam
teori daerah khatulistiwa dan daerah tropis akan menunjukkan sangat sedikit musiman, tetapi dalam
prakteknya tidak seperti itu: pergeseran kecil dalam pergerakan angin atau musim hujan
mempengaruhi pola curah hujan, kondisi awan mempengaruhi suhu. Di kutub, matahari hampir
bisa dikatakan tidak pernah terbenam di musim panas (dan total penyinaran harian lebih tinggi dari
pada khatulistiwa, yang menerima setengah jumlah siang hari), sementara di pertengahan musim
dingin tidak ada sinar matahari sama sekali.

Perbedaan musim dalam hal panjang hari, peristiwa radiasi, suhu dan curah hujan
menyebabkan rezim iklim yang berbeda, yang pada gilirannya menyebabkan jenis vegetasi yang
berbeda. Pada skala global, oleh karena itu, ada kemiripan yang erat antara peta iklim dan peta
vegetasi alam atau potensial dan dengan peta jenis tanah utama. Korelasi wajar jelas dalam eurasia,
misalnya, antara iklim dingin benua dan transisional sedang, boreal (hutan konifer) dan spodosols
(tanah podzolised). Tidak jauh beda, seperti yang bisa diduga, iklim kering, panas gurun dan
aridosols adalah terkait erat.

Hubungan umum antara jenis vegetasi dan parameter iklim ditunjukkan pada gambar 1,9
dan 1.10. Sebagai aturan yang sangat umum, curah hujan akan cenderung untuk mengontrol bentuk
vegetasi (misalnya, apakah hutan, semak atau rumput mendominasi) sedangkan suhu akan
menyarankan jenis vegetasi tertentu (misalnya, mengingat jumlah curah hujan telah sesuai untuk
hutan, baik hutan hujan, suhu gugur hutan atau fores konifer berlaku). Tetapi jikakontrolvegetasi
iklim, demikian jugaaspekkontrolvegetasienergi(seperti melalui pertukaran panas), bahkan
padaskalaregional danglobal.
Tipe vegetasitertentudapat diklasifikasikanbersama-sama, dan merekaakan berisikarakteristik
komunitas, bukan dari spesies yang sama tetapi sering mengalami pertumbuhan dan interaksi yang
sama: yang berupa hewan, mikroba, dan komponen tanah serta tumbuhan di atas tanah disebut
dengan bioma. Bioma utama terestrial, karakteristik kunci, dan hubungan dengan iklim dan faktor
lingkungan lainnya ditunjukkan dalam kotak ekologi 1.6. harus ditekankan bahwa bioma adalah
fitur konseptual, abstraksi nyaman bagi ekologis untuk mempelajari dunia. Ini tidak ada hubungan
antara contoh bioma yang sama, mereka hanya memiliki karakteristik lingkungan dan biotik yang
umumnya sama.
bioma berskala global di mana iklim, tanah, komunitas tumbuhan dan hewan merupakan
generalisasi serta abstraksi yang nyaman, mereka menutupi heterogenitas menjadi jelas pada studi
dengan skala yang lebih kecil. Bioma juga dapat dianggap mewakili zona vegetasi alami, dan
beberapa penulis telah menyebut jenis vegetasi iklim dasar yang dikontrol dengan vegetasi zonal.
bentuk-bentuk zonal adalah jenis vegetasi 'azonal', dengan jenis tanah dan komunitas hewan mereka
sendiri. Berikut faktor-faktor pengendali bukan iklim adalah, rawa-rawa garam dan heathland
adalah contohnya. (yang terakhir menjadi lebih rumit karena di banyak tempat asal-usul dan
pemeliharaan mereka sering mengandalkan aktivitas manusia), dan ini akan dibahas kemudian
sebagai ekosistem, yang merupakan skala belajar yang lebih tepat.
Bioma jarang memiliki batas-batas yang tajam tetapi sering bergabung menjadi satu sama
lain. Di Afrika Barat, misalnya, berbagai jenis sabana mencerminkan peningkatan jumlah dan
keandalan curah hujan dan bergabung satu sama lain, semakin banyak pohon yang ditemukan
sebagai salah satu bergerak dari sahel kering hanya selatan dari utara sabana hutan tropis yang
lembab. Demikian pula, ada beberapa lokasi di mana batas hutan sabana tajam lebih sering
mencerminkan aktivitas manusia dalam membersihkan hutan. Zona perbatasan transisi antara
bioma atau komunitas vegetasi yang berbeda disebut ecotones, dan ini sering mengandung sampel
dari spesies yang ditemukan di bagian yang berdekatan dari bioma, bersama dengan beberapa
spesies unik untuk ecotone itu. Karena itu, Ecotones merupakan daerah yang sangat kaya spesies.
Upaya untuk menerapkan konsep bioma untuk sistem air juga agak tidak memuaskan karena
sistem azonal, misalnya berbagai wilayah pesisir dan terumbu karang, lebih cocok untuk belajar
ekosistem. Daerah pegunungan juga azonal, karena topografinya yang akan berdampak kepada
iklim, yang akan mempengaruhi tumbuhan. Zonasi lintang tipe tumbuhan dalam banyak hal
didengungkan oleh ketinggian zonasi, meskipun ada perbedaan penting baik dalam pengawasan
lingkungan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi komunitas tumbuhan tersebut.
Bioma Iklim dan kontrol Tanah dan tumbuh-tumbuhan
lingkungan lainnya karakteristik lainnya
Hutan gugur Sejuk atau dingin Terdapat Berbagai Hutan gugur memiliki daun
Beriklim saat musim jenis tanah, mulai dari yang lebar ditandai dengan
dingin(daerah yang bebas pohon-pohon seperti pohon
benua), musim panas kekeringan tanah ek (Quercus), beezh
yang hangat, berwarna (fagus), abu (Fraxinus)
memiliki musim coklatmelalui podzols kapur (tilia), elm (Ulmus),
tanam yang berpasir, yang cokelat (Corylus) dan
panjang. Iklim mungkin memiliki hickory
samudra sepanjang impedansi besi-pan (Carya). Ditemukan
tahunmemiliki hujan untuk pengaliran, beberapa pepohonan yang
dengan musim dingin untuk tanah yang berdaun lebar, misalnya
yang maksimal, penuh dengan air di suci (llex). Pohon
daerah benua cakrawala gley. didominasi penyerbukan
memiliki musim oleh angin. Hutan
panas dengan curah didominasi oleh pohon
hujan yang yangcenderung memiliki
maksimum. tingkatan bawah yang
kurang berkembang, tetapi
pohon dominan lainnya
atau campuran, mungkin
memiliki spesies yang kaya
semak, bidang dan lapisan
tanah.
Hutan cemara Bagian air daerah Dengan ringan Pohon memiliki daun lebar
beriklim iklim Mediterania, kehabisan lahan hutan yang berwarna hijau, yang
yang hangat, musim kering biasanya kecil, seperti lilin
dinginyang lembab dan sulit untuk
dan panas, musim meminimalkan transpirasi
panas kering. kehilangan air dan
mengurangi risiko adanya
herbivora
hutan hujan Iklim maritim dingin Berubah ubah, tetapi Pohon yang Tinggi
Beriklim dengan curah hujan sering dalam jenis misalnya : kayumerah
melimpah, meskipun tanah coklat. (sequola) dari utara Pasifik
secara umum dengan barat, gunung abu
musim panas yang (Eucalyptus regnans) di
maksimum.Awan Austalia, dan Podocarpus di
rendah dan kabut Selandia Baru.
menambah
kelembaban.terdapat
sedikit Variasi suhu.
Hutan hujan tropis kurang lebih terus- Tanah dangkal  Canopy berkembang
menerus hangat Minero-trofik dengan pada ≥ 2,5 m, dengan
dengan tanaman pergantian nutrisi kanopi yang besar ini,
tahunan yang tinggi yang cepat karena pohon cemara berdaun
dan tidak ada musim mikroba dekomposer lebar sering menunjukkan
kemarau. (terutama semut dan disinkronisasi berbunga
rayap) sehingga (untuk penyerbukan
meskipun masukan hewan), buah (untuk
sampah yang tinggi penyebaran hewan) dan
sudah menjadi, pengguguran
1.3.3 Ekosistem, Masyarakat, Lingkungan, dan Habitat
Telah diketahui bahwa ekosistem merupakan urutan sistem organisasi di bawah biosfer, dan
kumpulan ekosistem yang sama - pada skala regional dan global - membentuk gagasan konseptual
sebuah bioma . Ekosistem ,Kata ini diciptakan pada tahun 1935 oleh salah satu pendiri ekologi
Inggris, Sir Arthur Tansley,yang berarti seluruh komunitas organisme dan lingkungan merupakan
unit fungsi tunggal. Komunitas adalah interaksi komponen yang tergolong pada kehidupandi dunia.
Masyarakat yang ada di habitat dimana merupakan daerah di mana organisme hidup, didefinisikan
dalam istilah dari ruang dan karakteristik lingkungan ruang itu.
Lingkungan dari suatu organisme berkaitan dengan fitur-fitur yang operasional yang
signifikan terhadap organisme yangsebagian atau seluruh keberadaannya: ciri-ciri fisik, kimia, dan
biologis, dengan kata lain, yang membutuhkan organisme atau setidaknya menggunakan untuk
bertahan hidup. Lingkungan demikian mencakup karakteristik abiotik seperti gas atmosfer,
temperatur (rentang dan perubahan), api dan angin, dan komponen seperti nutrisi mineral dan air.
Hal ini juga termasuk makanan, baik dalam dirinya sendiri dan dalam hal nutrisi yang dibutuhkan.
Ini mencakup ketersediaan fisik tempat untuk beristirahat, tidur, beradaptasi dan bereproduksi. Dan
oleh karena itu juga termasuk organisme lain, dari spesies yang sama (misalnya lingkungan sosial
mengenai perilaku kelompok dan reproduksi) dan spesies lainnya (sebagai grazers, predator,
mangsa, parasit dan simbion)
Tidak ada hal yang merupakan lingkungan yang homogen. Bahkan di laboratorium, dinding tabung
memiliki karakteristik (dan tanggapan organisme) yang berbeda dari sisa media tabung.
Heterogenitas lingkungan bergantung pada skala studi dan ukuran dari organisme. Sebuah daun
mungkin makanan dan bagian hidup dari serangga daun-pertambangan, tapi itu hanya sebagian
kecil dari makanan untuk gajah. Lingkungan dalam dirinya mengandung gradien dari kondisi ruang
dan waktu, dan gradien dari sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap anggota masyarakat. Dan
exis suatu organisme tidak bisa dilakukan pengasingan. Suatu lingkungan adalah hasil interaksi
yang kompleks antara komponen abiotik dan boitik ( Ekologi 1.7). Faktor lingkungan boleh
berubah seiring waktu dan pasti melakukannya melalui suatu siklus yang mengikuti perubahan
harian dan musiman. Faktor lingkungan juga biasanya berubah keterkaitan dan arti penting sebagai
suatu organisme adalah tumbuh, kembang dan reproduksi. Suatu benih, sebagai contoh, mulai
perkecambahan.Kecambah semaian bibit memerlukan kekhususan temperatur, air dan bahan gizi.

Tumbuhan hijau musiman memiliki tekanan pada kondisi-kondisi, sebagai contoh saat
musim panas kondisinya kering atau musim dingin kondisinya dingin, dan akan bereaksi terhadap
lingkungan yang berbeda pula. Dengan cara yang sama suatu embrio bereaksi terhadap suatu
lingkungan berbeda, di dalam rahim atau kandungan di bandingkan dengan kondisi saat dilahirkan
yang baru saja, dengan perkembangan mulai muda hingga dewasa. Beberapa kelompok binatang,
tentu saja sudah berbeda: binatang ampibi, contoh : serangga seperti capung, serangga mayfly
mempunyai larva yang berhubungan dengan air, sebelum berubah bentuk ke dewasa yang
terestrial. Bahkan pada binatang yang terestrial, berbeda secara radikal di luarnya dan kebutuhan
sebelum dewasa, sebagai contoh kupu-kupu yang menghisap nektar dibandingkan dengan saat
masih menjadi ulat bulu memakan daun.

Tingkat suatu organisme dapat diketahui, perkembangan dan reproduksi dalam lingkungan
nya , dan toleransinya atau kebutuhan untuk kondisi-kondisi lingkungan tertentu, akan menentukan
distribusi dan statusnya di dalam suatu daerah tertentu danbersama-sama dengan faktor lain seperti
kemampuan pembubaran, distribusi globalnya. Organisme tunggal, atau jenis tunggal, adalah cukup
kompleks; karena organisme menjadi bagian dari suatu masyarakat lebih luas, dengan semuanya
menyambungkan hubungan, hal itu mengikutibahwa studi hubungan lingkungan di dalam suatu
masyarakat dan antar masyarakat menjadi sangat kompleks.

Ciri-ciri ini mungkin memberikan contoh dengan singkat menguji sifat alami ekosistem
hutan hujan tropis. Yang hangat dan kondisi-kondisi iklim lembab. Lahan biasanya kaya akan
perihal organik pada dan dekat dengan permukaan, suatu konsekuensi sejumlah daun-daun yang
tinggi, bercabang dari waktu ke waktu. Daun ini mengotori karena berguguran di hutan,
bagaimanapun dengan cepat terurai oleh suatu microbial di lahan, terutama keragaman spesies
jamur dan bakteri hutan hujan juga telah dicatat. pohon genninate di treefall kesenjangan tumbuh
melalui fase bangunan untuk spesimen dewasa pada ketinggian 25-30m.dengan beberapa spesies
muncul mendorong lebih lanjut terhadapsinar matahari. tanaman merambat tumbuh dari tanah,
melingkari pohon dan kadang-kadang efektif mencekik mereka. epifit(tanaman yang tumbuh pada
tanaman hidup lainnya), tanaman parasit(tumbuh dari dan menggunakan bahan nutrisi dari tanaman
hidup lainnya) dan saprophytes(tumbuh di tanaman mati) (gambar1.11).

Tanaman diberi makan oleh binatang pemakan rumput, yang pada gilirannya sering menjadi
mangsa. Grazers meliputi banyak pengumpan spesialis, tetapi banyak yang lebih generalis dan
mungkin memang omnivore. untuk mengambil beberapa contoh dari mamalia tenggara Asia.
tunggul-ekor kera (monyet besar), ditemukan di indo-malaysia, memakan daun, buah dan akar dari
banyak spesies, sedangkan Bekantan borneo hidup di daun, bunga, buah dan tunas dari berbagai
tanaman yang ditemukan sepanjang tepi sungai dan di hutan mangrove. siamang, terbesar dari
gibbons, nikmatnya buah ara, tetapi dibutuhkan buah lainnya, bersama-sama dengan bunga, daun
dan tunas, serta serangga dan kadang-kadang telur burung. Beruang matahari makan buah, madu
dan kelapa sawit, dan memangsa ayam hutan, tikus kecil, dan orang dewasa dan larva serangga.
banyak dari spesies ini adalah oportunis, meraih apa yang mereka bisa. predator mamalia generalis
di selatan-timur asia termasuk kucing besar seperti harimau dan macan tutul, anjing pemburu
tersebut serta konsumen speliasis seperti menghentikan pemakan trenggiling (lihat ekologi
book1.7). kelelawar buah, termasuk rubah terbang, penyerbukan banyak tanaman dan benih
membubarkan mereka. dan seperti mamalia, demikian juga dengan kelompok hewan lain - tidak
ada terisolasi: semua saling berhubungan dalam beberapa cara. persaingan dikurangi dengan partisi
makanan dan habitat sumber daya, misalnya dengan menduduki bagian yang berbeda dari hutan
dan dengan makan pada waktu yang berbeda dari hari (gambar 1,12)

masyarakat hutan hujan yang kompleks Komponen berinteraksi dalam ekosistem, baik pada skala
seluruh hutan atau di microhabitats seperti lubang pohon, yang berisi dengan air dan mengandung
mikroorganisme dan bentuk larva dari hewan yang lebih besar seperti nyamuk dan katak pohon.

Hutan hujan cenderung untuk menjadi habitat yang stabil , namun mereka sering ditekan .
Air umumnya tersedia , tetapi permintaan untuk air begitu besar sehingga kadang-kadang
sebenarnya bisa mengalami kekurangan air . Sebagian besar nutrisi di hutan hujan disimpan dalam
tanaman itu sendiri , dan jumlah yang relatif kecil disimpan di dalam tanah . Permintaan untuk
nutrisi tinggi dan perputaran nutrisi cepat, sehingga gangguan pada gizi juga tidak jarang .
Seringkali itu adalah nutrisi penting tunggal yang diperlukan, karena ketersediaan yang kecil ,
menjadi berpotensi membatasi pertumbuhan tanaman , dan dengan demikian untuk keberhasilan
ekosistem keseluruhan . Di Sabah , Malaysia , misalnya , Nykvist ( 1997) menemukan bahwa
kalsium khususnya ditemukan dalam konsentrasi yang sangat rendah dalam tanah . Hal ini menjadi
sangat signifikan setelah tebang habis , yang menyebabkan 19 % dari kalsium yang tersedia
menghilang, yang berarti bahwa kehutanan yang berkelanjutan tidak mungkin tanpa pemupukan .
Logging merupakan gangguan utama dari keseimbangan hutan hujan , serta memulai gangguan
pada gizi dan , dengan pembukaan kembali hutan, memperlihatkan sistem untuk tekanan iklim
mikro dari peningkatan suhu dan insolation .

Stabilitas yang melekat pada ekosistem berasal dari serangkaian mekanisme umpan balik
yang memungkinkan sistem untuk mengakomodasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan
kondisi lingkungan yang terjadi secara alami. Jika gangguan berlebihan , bagaimanapun ,
mekanisme umpan balik ini tidak lagi mampu melaksanakan kontrol seperti ini , dan struktur sistem
dan berfungsi mulai berubah .

1.3.4 Mekanisme Homeostasis dan Umpan Balik

Penting untuk menekankan bahwa sementara ekosistem memiliki struktur, fungsi dan
kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan dinamis melalui mekanisme umpan balik,
mereka bukan 'makhluk hidup' seperti: ekosistem memiliki properti, bagaimanapun, yang
memungkinkan partisipasi yang berkelanjutan dari makhluk hidup sebagai komponen yang melekat
pada mereka.

Kemampuan ekosistem untuk mempertahankan diri mereka sendiri melalui pengaturan diri
adalah kritis. Istilah ini diterapkan untuk kecenderungan untuk ekosistem (dan sistem pada
umumnya) untuk menolak perubahan dan tetap di (atau kembali ke) keadaan seimbang adalah
homeostasis. Ide dari cybernetics (ilmu pengendalian) yang berguna dalam memberikan cara untuk
melihat mekanisme homeostasis. Jika ekosistem dipandang sebagai sistem kontrol, maka kontrol
tergantung pada umpan balik, yang terjadi ketika output (atau bagian dari itu) feed kembali sebagai
masukan. Ketika umpan balik ini positif itu menonjolkan atau mempercepat output, sebanyak di
bidang perbankan, di mana bunga majemuk yang dihasilkan oleh jumlah pokok uang tetapi pada
gilirannya menjadi bagian dari yang pokok. Umpan balik positif ini, menjadi ‘percepatan deviasi’,
diperlukan untuk pertumbuhan organisme, tetapi tidak dengan sendirinya menyeimbangkan ke
tingkat ekosistem. Untuk mencapai homeostasis juga harus ada umpan balik negatif, atau
'penyimpangan penetralan'.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari dari loop umpan balik negatif adalah pendingin
termostat / udara dalam sistem pemanas rumah. Jika thermostat diatur pada suhu yang diinginkan,
katakanlah, 20 ° C dan kenaikan suhu udara di atas ini, maka thermostat akan mengirim sinyal AC
untuk mendinginkan udara sampai suhu yang diinginkan tercapai sekali lagi. Demikian pula, jika
ruangan mendingin di bawah 20 ° C thermostat akan memulai unit pemanas, berhenti ketika 20 ° C
tercapai. Thermostat menjaga suhu udara stabil.

Umpan balik dapat diilustrasikan dalam konteks ekologi secara sederhana ( jika tidak
realistis ) tergantung kepadatan , dua spesies sistem predator - mangsa . Jumlah mangsa yang
rendah berarti pasokan makanan bagi predator rendah , sehingga angka predator juga rendah .
Predasi rendah , bagaimanapun, memungkinkan jumlah mangsa meningkat, peningkatan jumlah
mangsa kemudian memungkinkan jumlah predator juga meningkat, ada umpan balik yang positive
dari kedua populasi. Tetapi sebagaimana jumlah predator meningkat, takanan makan memakan
semakin besar ditimpakan pada jumlah mangsa , berkurang kecepatannya pertumbuhan mereka
kemudian akhirnya mengalami kemunduran , dan tingkat populasi mulai turun , ini kemuian dibalas
dengan populasi predator , yang kurang memberi makan , sampai kedua ukuran populasi rendah
sekali lagi : ini adalah umpan balik negatif . Siklus dimulai lagi . dalam hal ini siklusstabilitas -
homeostasis ada, tapi itu di sekitar keadaan populasi rata-rata untuk kedua spesies . Di alam ,
seperti sistem yang sederhana tidak akan ada. Misalnya, spesies mangsa ( apakah sendiri
merupakan herbivora , karnivora , atau omnivora ) juga akan tergantung ke mana sumber
makanannya , mangsa mungkin akan dikonsumsi oleh lebih dari satu spesies predator , predator
hampir pasti akan memiliki lebih dari satu spesies mangsa, jumlah predator dan tingkat
pertumbuhan populasi predator mungkin akan lebih rendah dibandingkan mangsa , dan pengaruh
fluktuasi lingkungan eksternal tidak dapat diabaikan . Tapi prinsip mekanisme umpan balik seperti
memegang , namun kompleks sistem. Contoh hubungan umpan balik antara faktor sistem hara
tanah ditunjukkan diagram pada gambar 1.13 .

Semakin kompleks sistem semakin besar jumlah dan interaksi umpan balik loop dan
semakin stabil sistem cenderung dikaitkan dengan ekosistem yang komponennya memiliki sejarah
evolusi yang panjang di mana penyesuaian struktural dan fungsional fine-tuning telah terjadi.

+ +
+
-
Status
nutrisi
+
-

+ + Mineral
aktivitas pelapukan batuan dan
mikroba tanah
+ +
tanah
Gambar 1.13: Hubungan umpan balik positif dan negatif antara faktor sistem hara tanah. Pelapukan
dan peluruhan yang cenderung tinggi di daerah tropis basah, dan produktivitas
tanaman, dekomposisi sampah, aktivitas mikroba dan siklus nutrisi semua tinggi di
bawah suhu yang hangat, kondisi lingkungan lembab seperti yang ditemukan di
hutan hujan tropis

Ekosistem baru berkembang, termasuk yang berasal dari manusia seperti ekosistem hutan
tanaman dan agro-ecosytems, cenderung kurang stabilitas yang melekat ini untuk menyesuaikan
dan karena itu lebih rentan terhadap gangguan dan gangguan.

Hal ini dapat dilihat dalam contoh hutan hujan yang telah dijelaskan sebelumnya. Ekosistem
hutan hujan biasanya memiliki sejumlah perbandingan dan keseimbangan. Hutan hujan memiliki
sejarah evolusi yang panjang, dan kompleks dari interaksi mempertahankan keadaan keseimbangan
dinamis. Di Sabah, hutan hujan telah diperkirakan mengandung 400 Mg (metrik ton) dari biomas
per hektar, 17% dari ini menjadi tanah (Pinard dan Putz, 1996). Penelitian sebelumnya telah
menyarankan bagaimana dengan 1% di atas tanah tanaman ruang materi ke tanah setiap tahun. Ini
berarti bahwa di hutan ini ada sekitar 3,3 Mg dari sampah yang gugur setiap tahun di setiap hektar.
Contoh Malaysia mungkin menunjukkan jumlah sampah gugur yang agak rendah. Dekat manaus, di
pusat Amazonia, misalnya sampah diperkirakan 1 Mg ha-1 tahun-1.

Sampah ini, bagaimanapun, dengan cepat diasimilasi oleh mikroorganisme tanah menjadi
tersedia sebagai nutrisi untuk tanaman hutan. Siklus nutrisi melalui sektor hewan, serta komunitas
mikroba, karena mereka memakan bahan tanaman dan satu sama lain (lihat bab 4 pada aliran
energi, siklus nutrisi, produktivitas dan jaring makanan). Hutan hujan dapat menahan gangguan dari
celah pohon gugur, seperti semua hutan, hal itu bergantung pada kesenjangan tersebut untuk
kelangsungan hidup jangka panjang sebagai sistem dinamis dengan serangkaian tampungan dari
berbagai usia, yang mencerminkan waktu yang berbeda sejak pohon hujan di tempat tersebut.

Pembukaan lahan untuk pertanian kecil merupakan analog dari kesenjangan pohon hujan
tersebut, dan hutan dapat menampung gangguan skala kecil ini. Dengan izin skala besar, namun,
apakah dibakar atau tidak, dan apakah untuk penebangan atau konversi ke padang rumput
pertanian, sistem dapat merusak. Mekanisme umpan balik tidak bisa lagi mengembalikan sistem ke
dalam keadaan seimbang. Gagasan tentang stabilitas ekosistem, ketahanan dan pemulihan dibahas
dan dicontohkan dalam Bab 2.

Masalah dalam menciptakan kestabilan , ekosistem mengekalkan diri yang dapat dilihat
dengan kegagalan Biosphere 2 . Biosphere 2 bertujuan untuk menyediakan mikrokosmos mandiri
ekosistem kunci yang ditemukan di Bumi ( yaitu . Biosfer , atau Biosphere 1 ) dengan 1,8 ha kaca
dan konstruksi baja di Gurun Sonora , Arizona . Sebuah usaha telah dilakukan untuk membangun
ekosistem mengatur diri sendiri mewakili hutan hujan tropis . , Savana , duri scrub , gurun yang
panas , air tawar , rawa dan sistem kelautan , bersama-sama dengan luas yang ditujukan untuk
pertanian intensif , dan terdiri dari 3800 spesies tanaman dan hewan bersama-sama dengan
komunitas mikroba ukuran yang tidak diketahui . Pada September 1991, delapan ekologi / biologi
ditutup ke dalam Biosphere 2 . Tak lama setelah itu, bagaimanapun , tingkat karbon dioksida mulai
berfluktuasi dengan cepat dan , secara keseluruhan melebihi kapasitas sistem untuk didaur ulang .
Pada Maret 1993, konsentrasi oksigen turun dari tingkat normal 20,9 sampai 14,5 % dan , meskipun
memompa oksigen ekstra ke dalam mikrokosmos , tingkat terus menurun sekitar 0,25 % setiap
bulan sampai akhir percobaan di September berikut.

1.4 Isu Dalam Pengelolaan Lingkungan

Konsekuensi dari pembakaran hutan hujan di Brazil dan Indonesia menggambarkan berapa
banyak ide-ide dasar ekologi ini diterjemahkan ke dalam situasi nyata di lapangan. Interaksi antara
kompartemen yang berbeda dapat dilihat pada skala yang berbeda, dan integritas ekosistem rusak
karena tekanan tertahankan ditempatkan pada lingkungan. Tapi situasi ekologis juga melibatkan
isu-isu lingkungan yang nyata, dan ini pada gilirannya menunjukkan bagaimana ekonomi, faktor
politik, sosial dan etika mungkin harus dipertimbangkan dalam memeriksa lingkungan dan
pemanfaatan sumber daya lingkungan.

1.4.1 Politik, investasi dan bencana lingkungan di hutan hujan Brasil

Pembakaran hutan hujan tidak asing lagi untuk Asia Tenggara. Pada Januari 1998,
misalnya, pemerintah Brasil mengakui bahwa di Amazonia 6 juta ha hutan hujan telah dihancurkan
pada periode 1995-1997, sebagian besar yang dibakar, suksesi ke tingkat sebelumnya terlihat pada
1980-an. Jumlah pengrusakan hutan secara absolut, tetap lebih tinggi di lembah amazon daripada di
hutan hujan lain di dunia. Di Brasil Amazonia (yang menyumbang dua-pertiga dari kawasan hutan
DAS) rata-rata tingkat clearance, sambil menunjukkan variasi antar-tahunan yang besar, telah
benar-benar dipercepat keseluruhan selama tahun 1990-an dari sekitar 1,1 juta ha pada tahun 1991
sampai tahun 1997, memuncak sebesar 2,9 juta ha pada tahun 1995 (Laurence, 1998).

Selama 1970-an dan 1980-an, pemerintah Brasil telah secara aktif mendorong pembukaan
dan pembakaran hutan hujan untuk peternakan sapi. Ini konversi hutan ke padang rumput telah
menjadi fitur dari Banyak negara Amerika Latin, sebagian besar daging sapi yang dijual ke
Amerika Utara sebagai makanan cepat saji, sebuah proses yang telah disebut 'Hambur-gerisation'
dari hutan hujan (Myers, 1981) . Padang rumput menjadi rusak setelah beberapa tahun, dan satu
dari tiga di brazil ditinggalkan, umumnya kembali kepada menurunkan scrub bahkan (ironisnya di
bagian seperti dunia) semi-gurun.

Pada 1980-an, pemerintah Brasil disuntikkan lebih dari 6 miliar sebagai insentif untuk
membuka hutan hujan, namun juga bergabung dengan negara-negara lain dengan tanah di wilayah
ini dalam sebuah pakta amazon, yang menyatakan 'pentingnya konservasi genetik dan biotik'
bersama dengan ' pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam '. Mereka mendirikan sebuah
komisi khusus pada lingkungan amazon, yang salah satu tugasnya adalah untuk mencegah
kerusakan sumber daya alam daerah, terutama di mana hal ini menyebabkan penggundulan hutan
dan erosi tanah. Pada tahun 1989, salah satu respon terhadap kecaman internasional tentang skala
kehancuran, Presiden Jose Sarney mengumumkan sebuah inisiatif baru, 'alam kita', yang berhasil
mengurangi dampak subsidi dengan mendapatkan larangan ditempatkan pada lisensi baru. Lisensi
sebelumnya diperoleh, bagaimanapun dipertahankan, dan pembakaran ilegal berlanjut. Badan
lingkungan Brazil (IBAMA) hanya memiliki delapan puluh inspektur lingkungan untuk polisi
hutan, di mana lebih dari 80% dari izin adalah ilegal, yang telah memiliki tugas pemantauan
wilayah seluas Eropa Barat untuk kebakaran ilegal menggunakan enam helikopter sewaan.
Birokrasi, inefisiensi, korupsi dan masalah menemukan tuan tanah absentee memperburuk masalah.

Tekanan untuk mengurangi pencurian lingkungan ini berasal dari lingkungan hidup di
Brasil, pada biaya kehidupan aktivis seperti penyelenggara serikat Chico Mendes pada bulan
Desember 1988; dari negara Amerika latin lainnya, dan dari berkembang serta kemajuan dunia.
Sekarang ada investasi besar Thailand dan Malaysia dalam penebangan di Amazonia Brasil, lebih
dari US $ 500 juta, misalnya, yang telah diinvestasikan dalam industri kayu di Brasil 1996 oleh
perusahaan Asia. Oleh karena itu banyak negara telah mempertahankan permintaan mereka untuk
produk-produk kayu, dan ada alasan lain untuk memanfaatkan lahan hutan, khususnya
pertambangan untuk mineral seperti emas, timah besi. Tambang besi di Grande Carajas, sumber
terkaya zat besi di dunia, didukung oleh pinjaman dari Komisi Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang,
dan sejak tahun 1985 telah menghancurkan saluran besar hutan hujan dari rute akses serta sekitar
tambang itu sendiri, tetapi terutama karena smelter yang mengkonversi ke dalam pig iron
menggunakan arang yang diperoleh dari hutan sekitarnya (Harmon et al., 1990).

Sama seperti kebakaran hutan telah menyebabkan polusi udara di Asia Tenggara, demikian
juga apakah mereka mempengaruhi langit di atas Brazil. Musim pembakaran utama petani di hutan
padang rumput savana Amazonia yang biasanya terjadi pada September, namun pada akhir tahun
1997 awan asap hitam masih menghalangi sinar matahari di banyak daerah, dengan bandara
ditutup, deposito berat partikel, dan peningkatan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dengan
penyakit pernapasan. Kebakaran ini - didorong oleh angin kencang dan kekeringan terburuk selama
30 tahun – telah keluar dari kendali dengan dimulai dari tahun 1998, dan pada bulan Maret 400 km-
lebar garis api keluar di negara bagian Roraima, dengan luas dan ukuran wales sebagian besar
hancur di daerah itu sendiri ukuran Inggris (angka 1,14). Ini adalah kebakaran terburuk dalam
hampir satu abad ini. Sebelas mobil pemadam kebakaran di negara bagian itu, tidak mengejutkan,
kecil konsekuensinya keadaan darurat telah bantuan itu akan datang, meskipun gubernur negara
bagian, Neudo Campos, telah berulang kali meminta Presiden Henrique Cardoso untuk melepaskan
$ 2.400.000 telah disetujui untuk menyewa 22 helikopter (air-dumping) pemadam kebakaran Rusia
dan Amerika. Baru pada 19 Maret persetujuan diberikan untuk penggunaan dua helikopter dari
Argentina. Kebanyakan orang lokal, termasuk yang sudah terancam punah 'jaman batu' suku
Yanomami, seluruh cadangan terancam, hanya bisa berdoa untuk hujan April, namun pada saat
yang sama beberapa petani masih aktif membakar lahan mereka (Associated Press, 16 Maret 1998 ,
The Guardian, 21 Maret 1998: 1, 3).

Namun demikian, pada Desember 1997 Presiden Cardoso tidak mengumumkan rencana
untuk menambah luas hutan lindung dengan tambahan 25 juta ha, sebuah inisiatif yang akan
memiliki efek tiga kali lipat total luas taman nasional dan cagar serupa 3,8-10% dari Brasil Amazon
pada tahun 2000 (Laurance 1998). Implementasi, bagaimanapun, hampir tersendat dalam
menghadapi masalah logistik dan politik dan sebagainya. Kurangnya kemauan untuk berhasil.

Pada bulan Agustus 1998, kebakaran kembali, menyebar melalui wilayah Amazon selatan
dan menghancurkan 420 000 ha hutan dan savana, dengan 2.900 poin pengapian yang diidentifikasi
melalui citra satelit. Jaguar, monyet, trenggiling, rusa dan berbagai jenis burung meninggal di cagar
alam dari Ilha de Bananal, pulau sungai-terikat terbesar di dunia, di mana 1800 masyarakat adat
juga hidup. Petani yang lagi pelaku utama (The Guardian, 29 Agustus 1998: 16).

1.4.2 Kehutanan dan politik di Indonesia

Pemerintah Indonesia telah menuduh kemunafikan di masa lalu atas sikap terhadap
konservasi hutan (Hurst, 1990). Pemberian konsesi kepada perusahaan kayu untuk menebang 1 juta
ha hutan yang tinggi setiap tahun tentu bertentangan dengan janji-janji dari industri kehutanan yang
berkelanjutan. Ada juga dugaan mengubah mata resmi dari perusahaan pembalakan liar lanjut, dan
tentu saja pemerintah tampaknya mengabaikan aturan sendiri pada penanaman yang tepat. Bahkan
memungkinkan petani dan pemilik perkebunan untuk membakar hutan, mereka melanggar hukum
Indonesia. Untuk kredit, menteri kehutanan Djamaluddin Suryohadikusumo bersama 176
perkebunan, kayu dan konstruksi perusahaan yang diduga sengaja menembak lahan hutan selama
pertengahan 1990-an, namun tindakan yang diambil hanya satu, dan pemerintah menarik hanya 66
izin untuk memotong kayu lebih (dan tidak mencabut konsesi 20-tahun siapa pun untuk menebang).
John Vidal melaporkan Menteri Kehutanan mengakui 'tingkat korupsi rendah' dan dia mengatakan
'Kolusi antara local-area pejabat pemerintah dan perusahaan merupakan salah satu alasan untuk
pelanggaran hukum oleh perusahaan kehutanan . Kebakaran sebagaimana diatur sebagian karena
lebih mudah dan lebih murah daripada membereskan vegetasi sekunder, perkebunan tua dan hutan
primer kadang-kadang juga. "Kebakaran juga menutupi pembalakan liar dan mengaburkan garis
batas konsesi, yang memungkinkan akses pemilik perkebunan yang lebih besar untuk tanah
(Guardian Weekend, 8 November 1997:20). Dana di seluruh dunia untuk laporan Nature Mei 1999
pemerintah menyatakan bahwa angka penebangan setidaknya dua kali lipat, khususnya di hutan
Sumatera (the Guardians, 5 Mei 1999: 15), dan itu adalah over-optimis bahwa gambaran akan
berubah banyak sampai ada terlalu sedikit hutan yang tersisa untuk rimbawan atau menjadikan
petani tertarik.

Para korban keserakahan ini - keserakahan pemilik perkebunan, beberapa anggota dari
pemerintah, pengusaha dan pasar dunia Barat - itu sendiri banyak. Korban yang terkena dampak
langsung adalah mereka di Indonesia sendiri, termasuk suku-suku lokal, banyak yang sudah direbut
dari tanah mereka. Tapi di luar batas-batas Indonesia lainnya juga terkena dampak konsekuensi
kesehatan dari partikulat halus asap, asma, bronchitis, penyakit paru dan bahkan kanker. The
Worldwide Fund for Nature memperkirakan biaya ekonomi dari kebakaran menjadi sekitar $ 20
milyar (Pearce, 1998a). Pariwisata di Asia Tenggara jatuh sepertiga pada 1997. Bisnis yang hilang
dengan maskapai penerbangan nasional Malaysia saja sudah 2 miliar. Dan di luar wilayah tersebut,
juga ada konsekuensi: seperti letusan Gunung St Helen di Washington State pada tahun 1980
memuntahkan partikel luar troposfer, terbukti mempengaruhi kejadian iklim global, demikian pula
api Asia Tenggara.

Indonesia dinyatakan sebagai bencana nasional sebagai konsekuensi dari kebakaran tahun
1997, dan Malaysia diberitahu keadaan darurat. Namun kebakaran di Asia Tenggara adalah
bencana bagi seluruh dunia, dan konsekuensi tak terelakkan dari nilai-nilai yang bengkok:
ketidakpedulian terhadap polusi, kekuatan multinasional, kekurangan penyelenggaraan hukum,
korupsi pejabat-pejabat. Dan pemakaian semua bahan bakar, ketidak habisan tenaga, dan
keserakahan.

(David Harrisan, pengamat,

28 September 1997 : 11)


Pengelolaan Hutan Berkelanjutan : Hubungan dengan Ekologi dan Konservasi

(a) Pada tahun 1992, satu dari hasil Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan, seringkali
mengacu pada Konferensi Rio atau Konferensi Bumi, yaitu sebuah Deklarasi tentang Lingkungan dan
Pembangunan, yang mencakup sebuah pernyataan tentang Prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Berkelanjutan.
Prinsip-prinsip tersebut meliputi :

 Sumbus er daya hutan dan daratan hutan harus dikelola secara terus-menerus untuk memenuhi
kebutuhan sosial, ekonomi, ekologi, budaya, dan spiritual generasi sekarang dan masa depan.
 Kebijakan-kebijakan hutan harus menyatu dengan kebijakan-kebijakan ekonomi dan perdagangan.
 Hak negara untuk memenfaatkan sumber dayanya diakui, namun hak ini memiliki tanggung jawab
bahwa kegiatan yang dilakukan tidak menyebabkan kerusakan lingkungan baginegara lain.
 Harus ada kerjasama internasional dalam pertemuan harga pencapaian keuntungan konservasi dan
perkembnagn berkelanjutan.

(b) Konsep prinsip-prinsip yang diusulkan oleh Dewwan Pengurus Hutan untukKehutanan berkelanjutan
meliputi :

 Dampak minimal keanekaragaman hayati hewan liar dan sumber daya air.
 Perkebunan tidak boleh menggantikan hutan alam.

(c) Dalam FAO, tantangan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (1993), meliputi :

 Pengaturan lingkungan, keutuhan dan keuntungan hutan.


 Pengurangan secepat mungkinkegiatan yang mendorong penebangan dan degradasi hutan.

1. 4.3 Perjanjian Internasional

Meskipun kebijakan dan kegiatan negara mendatangkan malapetaka bagi lingkungan namun sedikit
sekali yang sudah termonitor, polisi ataupenyenggara lebih terus menerus dan mengurangi kegiatan
pengerusakan, meskipun Perjanjian Internasional dan Spotlight Media(Kotak Issu 1.1). Contohnya,
setelah semua kata-kata baik dalam Konferensi Rio pada tahun 1992, Rio dan lima summit
melaksanakan di New York pada tahun 1997 bahwa faktanya sedikit sekali perubahan, dan sekali
lagi PBB tidak mampu mengambil perjanjian tentang bagaimana cara menggunakan sumber daya
hutan global dengan alat yang t erus menerus, dengan menjalankan standar dan sanksi.

Pada beberapa kasus, hal ini mungkin dikatakan bahwa merupakan bisnis besar dari pada
pemerintah nasional yang memanggil penyetelan. Pada tahun 1996, EIA (Environmental
Investigation Agency) yakni pelanggaranx lingkungan terberat dalam dunia industri kayu, di antara
George Pasific (Amerika) dan Mitsubisshi (Jepang). EIA juga menuduh Korupsi dari Perusahaan
Jepang dan Indonesia, dan Organisasi Komersial Operasi Hutan Illegal Korea Selatan dan
Malaysia. Perusahaan perburuan secara sederhana menggunakan kekuatan keuangan mereka untuk
meruntuhkan badan kehutanan nasional.
1.5 Kesimpulan

BAB ini memiliki garis besar sejumlah prisip dasar ekologi, mengilustrasikan dan berfokus pada
interrelasi dari kompartemen (tanah, udara, dan air), dan melihat interaksi antara komponen di
dalam lingkungan dan antara ekosistem. Dibuktikan pula bahwa Interaksi Ekologi sangat
dipengaruhi oleh kegiatan manusia, dan sebaliknya.

Namun untuk lebih memahami dampak lingkungan atas kegiatan manusia sangat dasar untuk
memulai melihat berita tentang bagaimana dan mengapa beberapa keputusan diambil, berita tentang
kehendak politik nasional dan internasional atas permintaan sosial dan kontrol, dari penggunaan
sumber daya berkelanjutan, serta pandangan dan keputusan. Untuk keputusan diharapkan mereka
perlu diinformasikan dan pemahaman bahwa Prinsip-prinsip Ekologi adalah bagian dari informasi.

Pertanyaan berdasarkan BAB 1

1. Apakah 3 faktor yang mempengaruhi bekerlangsungan hidup di bumi?


2. Apabila air adalah satu dari sekian banyak kelimpahan sumber daya di bumi, mengapa kita
concern tetang ketersediaannya di masa depan?
3. Urutkan taksonomi di bawah ini dari tertingggi sampai terendah, dan hubungkan masing-
masing level dengan appropriate name assosiated dengan mawar anjing, Rosa canina, dan
anjing domestik, Canis familiaris.
Class, family, kingdom, spesies, phylum, spesies, onder, division
Rosales, Trachaeophyta, Canis familiaris, Plantae, Rosa, Animalia, Chordata,
Angiospermae, Canis, Carnivora, Mammalia, Rosaceae, Rosa canina, Canidae
4. Bioma manakah yang ill-suited untuk pertanian, dan mengapa?
5. Ekosistem akuatik manakah yabg dapat dikombinasikan dengan hutan hujan tropis?
Mengapa?

Jawaban

1. Energi matahari, daur materi, dan gravity


2. Meningkatnya permintaan kualitas air tawar yang bagus (tidak terpolusi, tanpa garam)
berarti memperhatikan kualitas dan kuantitas. Penggunaan air secara besar-besaraan pada
pertanian dan industri sudah menempatkan tekanan besar padasumber daya air bawah
tanah, dan air seringkali sangat rendah sepanjang sejarah. Air digunakan untuk irigasi
adalah cenderung mengandung garam.
3. Kecukupan jumlah air bersih untuk konsumsi manusia adalah masalah lain tas
meningkatnya angka urbnisasim khususnya pada negara berkembang. Di bagian dunia yang
gersang dan semi gersang barangkali menjadi internasional konflik di atas masalah air.
Penebangan hutan menjadikan sedimentasi sungai dan danau, menganggu aliran air dan
ketersediannya.
Kindom Plantae Animalia
Phylum/Division Trachaephyta(division) Chordata (phylum)
Class Angiospermae Mammalia
Order Rosales Carnovora
Family Rosaceae Canidae
Genus Rosa Canis
Spesies Rosa canina Canis familiaris
4. Padang pasir, padang kutub, tundra, dan gunung. Bioma tersebut adalah bioma denga
ntemperatur yang ektrem dan sedikit sekali curah hujannya atau ketersediaan air, bersamaan
dengan sifat tanahnya yang miskin nutrisi.
5. Batu karang. Seperti halnya hutan hujan tropis, di sana ditemukan lingkungan fisik yang
memaksa, di mana ketersediaan energinya tinggi, di mana biomasa dan keanekaragaman
jenisnya tinggi, dan di mana stabilitas di atas millenia sudah mengikuti banyak interaksi
evolusioner (termasuk banyak mutualisme) untuk diperlibatkan.

Topik Diskusi

1. Bila kita berasumsi bahwa bumi adalah sebuah organisme besar dengan sistem regulasi
sendiri untuk mengatur kondisi kebutuhan untuk melanjutkan keberlangsungan hidup (Gaia
Hypotheis), apakah ini berarti bahwa kita dapat mengubah lingkungan sebanyak yang lkita
mau, mengetahui bahwa mekanisme timbal balik akan mengoreksi beberapa kerusakan dan
mengatur keseimbangan?
2. Argumen manakah yang mungkin terus berlaku pada Antartika yang dipertimbangkan
kelangkaan dan penyebaran bioma? Apakah perbedaan lingkungan antara Antartika dan
wilayah gunung tinggi seperti Himalaya?
3. Terlalu banyak gangguan seperti perusakan ekosistem. Namun apakah dalam keadaan
tersebut gangguan ketiadaan dapat juga merusak dalam masa yang panjang? Berilah
contoh, dan jelaskan gagasanmu dalam istilah-istilah Prinsip Ekologi.
4. Pilih bencana lingkungan bru-baru ini (banjir, kebakaran hutan, gempa bumi, dll) dan
diskusikan bagaimana kegiatan manusia juga berkontribusi terhadapnya dan dampaknya.
Bagaimana kita belajar dari pengalaman ini?
5. Apakah sah bila kita menganggap bahwa perkotaan sebagai ekosistem?

Anda mungkin juga menyukai