Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang
telah membantu,baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-
kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada
dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi,
untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makah kami di lain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman,
serta orang lain.

Makassar, 21 November 2018

Penyusun

Kelompok 2

2
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGATAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB 1 PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Pengertian Termoplastik 5

2.2 Macam-macam Bahan Dari Jenis Termoplastik 6

BAB III PENUTUP 14

3.1 Kesimpulan 14

DAFTAR PUSTAKA 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polimer disebut juga dengan makromolekul yang merupakan molekul besar yang
dibangun dengan pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer.
Polimer (polymer) berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan meros (bagian–
bagian). Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer.
Plastik merupakan salah satu bahan yang paling umum kita lihat dan gunakan. Plastik
adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.

Klasifikasi polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal).


Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan
polimer termoseting.

Sebuah termoplastik, juga dikenal sebagai plastik thermosoftening, adalah


polimer yang berubah menjadi cairan ketika dipanaskan dan membeku ketika
didinginkan . Most thermoplastics are high- whose associate through weak ( );
stronger interactions and ( ); or even stacking of rings ( ).Thermoplastic polymers
differ from polymers ( ) in that they can be remelted and remoulded.Polimer
Termoplastik berbeda dari polimer thermosetting . Many thermoplastic materials are
; eg, chain-growth polymers such as polyethylene and . Banyak bahan termoplastik
Selain polimer , misalnya, vinil pertumbuhan rantai polimer seperti polyethylene dan
polypropylene.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan pengertian termoplastik
2. Menjelaskan jenis-jenis, reaksi-reaksi dan proses termoplastik

1.3 Tujuan
1. Memberikan penjelasan tentang termoplatik
2. Memperluas pengetahuan tentang polimer termoplastik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Termoplastik


Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan
terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan
didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga
dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui  cetakan yang berbeda untuk
mendapatkan produk polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik.
Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan
dengan struktur molekul linear atau bercabang. Bentuk struktur termoplastik sebagai
berikut.

Bentuk struktur bercabang termoplastik.

Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.

 Berat molekul kecil


 Tidak tahan terhadap panas.
 Jika dipanaskan akan melunak.
 Jika didinginkan akan mengeras.
 Mudah untuk diregangkan.
 Fleksibel.

5
 Titik leleh rendah.
 Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
 Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
 Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
2.2 Macam-macam Bahan Dari Jenis Termoplastik
1. Polipropilen
Polipropilena (PP) adalah polimer dengan penggunaan terbesar ketiga di dunia
setelah PE dan PVC. Polimer ini memiliki keseimbangan sifat yang baik sehingga
dapat kita temui pada berbagai aplikasi, mulai dari kemasan makanan, perlengkapan
rumah tangga, bagian otomotif, hingga pelengkapan elektronik.

Bahan baku polipropilen diperoleh dengan menguraikan petroleum (nafta) dengan


metode yang sama dengan etilen. Sifat-sifat polipropilen serupa dengan sifat-sifat
polietilen. Massa jenisnya rendah (0.9-0.92), dan termsuk jenis yang paling ringan
diantara bahan polimer. Dapat terbakar, dan jika dibandingkan dengan polietilen yang
bermassa jenis tinggi, polimer ini memiliki titik lunak, kekuatan tarik, kekuatan lentur
dan kekakuannya lebih tinggi, tetapi ketahanan impaknya rendah terutama pada suhu
rendah.

Polipropilen banyak dipakai sebagai bahan dalam produksi peralatan rumah


tangga, peralatan listrik, dan komponen mobil. Hal ini disebabkan karena sifat
polimer ini yang mengkilap, permukaan yang licin, mampu cetak yang baik dan
tembus cahaya serta dapat di buat menjadi karung, tali, botol minuman, serat, bak air,
insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus
tekstil, dan permadani.

Reaksi :

Secara industri, polimerisasi polipropilena dilakukan dengan menggunakan katalis


koordinasi. Proses polimerisasi ini akan dapat menghasilkan suatu rantai linear yang
berbentuk -A-A-A-A-A- , dengan A merupakan propilena. Reaksi polimerisasi dari
propilena secara umum dapat dilihat pada gambar berikut :

6
Reaksi Polimerisasi Dari Propilena Menjadi Polipropilena

Proses :

Polipropilen dapat dibuat dari monomer propilen melalui proses polimerisasi


menggunakan katalis Ziegler-Natta, Kaminsky atau katalsi Metallocene. Pembuatan
propena terdiri dari 4 tahap besar. Pertama, persiapan bahan baku dari minyak mentah
untuk mendapatkan monomer. Kedua, monomer mengalami polimerisasi pada
produksi yang lebih besar. Ketiga, hasil dari polimerisasi terbentuk resin-resin
(pellet/butiran). Keempat, produk resin yang terbentuk akan diolah lebih lanjut untuk
menjadi produk baru

Sifat-sifat:

Sifat-sifat polipropilen serupa dengan sifat-sifat polietilen. Massa jenisnya


rendah (0.9-0.92), dan termsuk jenis yang paling ringan diantara bahan polimer.
Dapat terbakar, dan jika dibandingkan dengan polietilen yang bermassa jenis tinggi,
polimer ini memiliki titik lunak, kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekakuannya
lebih tinggi, tetapi ketahanan impaknya rendah terutama pada suhu rendah.

Sifat-sifat Polipropilena dapat di spesifikkan sebagai berikut :

a. Kuat, ulet, ringan dan transparan


b. Proteksi baik terhadap uap air dan, ketahanan terhadap reaksi kimia
c. Tidak beracun dan ramah lingkungan dan stabil pada suhu tinggi

Penggunaan :

Polipropilena memiliki kekuatan dan kekakuan tinggi. Polipropilena memiliki


tahan panas sampai batas suhu tertentu dan fleksibel. Polipropilena mempunyai titik
leleh yang cukup tinggi yaitu 190-200 oC, sedangkan titik kristalisasinya antara 130-
135 oC. Polipropilena mempunyai ketahanan terhadap bahan kimia ( hemical
Resistance) yang tinggi, tetapi ketahanan pukul (impact strength) nya rendah. PP juga
memiliki daya tarik yang lebih besar dibandingkan PE (polyethylene). Selain itu
apabila dibandingkan dengan PE, PP lebih kaku serta tidak mudah sobek.

7
Polipropilen banyak dipakai sebagai bahan dalam
produksi peralatan rumah tangga, peralatan listrik, dan
komponen mobil. Hal ini disebabkan karena sifat
polimer ini yang mengkilap, permukaan yang licin,
mampu cetak yang baik dan tembus cahaya serta dapat
di buat menjadi karung, tali, botol minuman, serat, bak
air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit,
komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan
permadani.

Contoh : Tutup dari propilena sebuah kotak permen Tic Tac, dengan sebuah living hinge
serta kode identifikasi resin di bawah sayapnya

2. Polistiren

Polistirena adalah  termoplastik substansi, yang di padat (kaca) menyatakan


pada suhu kamar, tapi arus jika dipanaskan di atas dengan suhu transisi
gelas (untuk pencetakan atau ekstrusi), dan menjadi padat kembali bila
didinginkan. polistiren murni padat adalah plastik, berwarna keras dengan
fleksibilitas yang terbatas. Hal ini dapat dilemparkan ke dalam cetakan dengan detail
halus. Polystyrene bisa transparan atau dapat dibuat untuk mengambil berbagai
warna.

Reaksi :

Polystyrene terbentuk dengan suatu reaksi polimerisasi adisi terhadap molekul


stirena sebagai monomer dengan melibatkan partikel cis 1-4 polibutadiena, melalui
suatu mekanisme yang disebut grafting. Grafting adalah mekanisme dimana rantai

8
polistirena terikat secara kimia terhadap rangka polibutadiena. Polimer yang
dihasilkan berwujud padatan yang berwarna putih dan bersifat thermoplastik.

Monomer stiren dibuat dari benzen dan


etilen dipolimerisasikan oleh panas, cahaya dan katalis

Sifat-sifat :

            Polistiren tidak bewarna dan merupakan resin transparan yang dapat diwarnai
secara bening. Memiliki sifat listrik yang baik terutama pada frekuensi tinggi.
Polistiren dapat larut dalam keton, ester dan pelarut hidrokarbon aromatic.

Jenis-jenis :

a. Polistiren keperluan umum (GP)

b. Polistiren dengan ketahanan impak tinggi

c. Polistiren tahan cahaya

d. Polistiren busa

Penggunaan :

Polistirena adalah kimia nonreactive dan karenanya, digunakan untuk membuat


wadah untuk bahan kimia lain, pelarut dan bahkan makanan.Transformasi ikatan
karbon-karbon ganda menjadi obligasi tunggal kurang reaktif dalam polistiren, adalah
alasan utama untuk stabilitas kimia. Polystyrene adalah fleksibel dan bisa dibuat
menjadi moldable padatan kental padat atau tebal.  Polystyrene dapat larut dalam
pelarut yang mengandung aseton, seperti kebanyakan semprotan cat aerosol dan
perekatcyanoacrylate. Polistiren busa dapat dipakai sebagai bahan isolasi panas, resin
stiren dapat di cetak menjadi kotak baterai, piring, bagian dari radio, roda gigi, pola

9
untuk pengecoran, kotak es, kemasan, gelas, insulator, sol sepatu, penggaris,
gantungan baju, ubin tembok dan bahan pengepakan. Bahan ini dapat di cetak injeksi,
diekstruksi atau dibentuk dalam cetakan.

3. Polimetil Metaklirat
Polimetil metakrilat (Polymethyl methacrylate) atau poli (metil 2-metil
propenoat) adalah polimer sintetis dari metil metakrilat. Bahan yang
bersifat thermoplastis (mencair bila dipanasi) murni tidak berwarna,transparan, serta
pada umumnya disebut dengan 'kaca akrilik' atau sekedar 'akrilik' Bahan resin akrilik
polimetil metakrilat (PMMA) di bidang ilmu gigi tiruan, sampai saat ini masih
banyak digunakan sebagai basis gigi tiruan, meskipun sekarang banyak didapatkan
bahan basis gigi tiruan dari metal atau metal frame denture .

Polistiren dengan kekerasan permukaan yang dimodifikasikan dapat


menggantikan gelas sebagai lensa optic. Bahan ini mudah dibentuk menjadi
permukaan yang melengkung yang dapat dipakai untuk kaca pelindung pada pesawat
terbang atau sepeda motor.

Reaksi :

Polimetil metrakilat tersusun dari ester metil metakrilat.

Sifat-sifat :

Resin ini memiliki sifat tembus cahaya yang sangat baik, kekuatan impak 10 kali
lebih baik dari gelas dan tahan terhadap cuaca.

Penggunaan :

10
PMMA adalah bahan yang transparan namun keras dengan ketahanan yang sangat
baik terhadap radiasi ultraviolet dan pelapukan. Bahan ini dapat dicetak, diwarnai,
dipotong, dan dibentuk sesuai keinginan. Sifat-sifat tersebut membuatnya ideal untuk
berbagai aplikasi termasuk untuk aplikasi di luar ruangan. PMMA memiliki
temperature transisi gelas (Tg) pada 105oC, sehingga PMMA harus dipanaskan di atas
105oC agar dapat dibentuk/ dicetak menjadi bentuk/ produk yang diinginkan. 

4. Polivinil Klorida

Polivinil klorida, atau lebih dikenal dengan PVC atau vinyl, telah digunakan secara
luas sejak awal pertengahan abad 20. PVC memiliki sifat kuat, tahan terhadap minyak
dan bahan kimia, sinar matahari, cuaca, dan tahan api.

PVC bisa ditemukan di mana saja di sekitar kita. PVC adalah bahan sangat serbaguna
yang digunakan sebagai bahan pembuat botol, kemasan, mainan, bahan konstruksi,
selimut, pakaian, pipa, pelapis kabel, kulit imitasi, perabotan, dan banyak lagi.

Dalam bentuk serbuk atau tepung putih memilki daya tahan yang baik terhadap
air, asam, alkali, tidak beracun, tidak menyala,isolator yang abik dan tidak mudah
larut pada beberapa larutan

Reaksi :

PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida


(CH2=CHCl). Karena 57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang
menggunakan bahan baku minyak bumi terendah di antara polimer lainnya.
Proses produksi yang dipakai pada umumnya adalah polimerisasi suspensi. Pada
proses ini, monomer vinil klorida dan air diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan

11
inisiator polimerisasi, bersama bahan kimia tambahan untuk menginisiasi reaksi.
Kandungan pada wadah reaksi terus-menerus dicampur untuk mempertahankan
suspensi dan memastikan keseragaman ukuran partikel resin PVC. Reaksinya adalah
eksotermik, dan membutuhkan mekanisme pendinginan untuk mempertahankan
reaktor pada temperatur yang dibutuhkan. Karena volume berkontraksi selama reaksi
(PVC lebih padat daripada monomer vinil klorida), air secara kontinu ditambah ke
campuran untuk mempertahankan suspensi.

Ketika reaksi sudah selesai, hasilnya, cairan PVC, harus dipisahkan dari kelebihan
monomer vinil klorida yang akan dipakai lagi untuk reaksi berikutnya. Lalu cairan
PVC yang sudah jadi akan disentrifugasi untuk memisahkan kelebihan air. Cairan
lalu dikeringkan dengan udara panas dan dihasilkan butiran PVC. Pada operasi
normal, kelebihan monomer vinil klorida pada PVC hanya sebesar kurang dari 1
PPM.

Kegunaan :

Sifat PVC yang menarik membuatnya cocok untuk berbagai macam penggunaan.
PVC tahan secara biologi dan kimia, membuatnya menjadi plastik yang dipilih
sebagai bahan pembuat pipa pembuangan dalam rumah tangga dan pipa lainnya di
mana korosi menjadi pembatas pipa logam. Dengan tambahan berbagai bahan anti
tekanan dan stabilizer, PVC menjadi bahan yang populer sebaga bingkai jendela dan
pintu. Dengan penambahan plasticizer, PVC menjadi cukup elastis untuk digunakan
sebagai insulator kabel.

5. Nitrouselulosa (seluloid)
Seluloid ialah plastik yang berbahan nitroselulosa yang dilembutkan dengan
kapur barus. Seluloid ditemukan pada tahun 1868. Seluloid mudah dicetak dan
dibentuk, dan pertama kali digunakan sebagai pengganti gading. Sekarang, seluloid
tak begitu sering digunakan, salah satu penggunannya adalah untuk bola pingpong
maupun tenis meja.

Nitroselulosa adalah resin yang telah lama dikenal dengan mencampurkan


nitroselulosa, kamper, alcohol dan zat pewarna, dan menghilangkan pelarut. Bahan
ini kuat, dan daya serap airnya rendah, baik dalam ketelitian dimensi dan kemampuan
pemprosesan secara mekanik, melunak pada suhu air panas dan mudah dicetak.

12
Namun demikian memiliki sifat yang kurang menguntungkan yaitu; sangat mudah
terbakar dan berbahaya dalam penggunaannya.

Reaksi :

Selulosa ialah polimer yang selari atau lurus dengan formula (C6H10O5)n. Polimer
yang lurus adalah D-glukopiranos dengan ikatan yang menstabilkan struktur selulosa.
Serat selulosa adalah sangat halus dan fleksibel.

Kegunaan

 Sebagai slide nitroselulosa, membrane nitroselulosa atau kertas nitroselulosa


yaitu membrane lengket yang digunakan dalam imobilisasi asam nukleat pada uji
northerm blots dan southerm blots, selain itu nitroselulosa banyak digunakan
dalam mendukung kegiatan tes diagnostic dimana terjadi ikatan antigen-antibodi,
yaitu pada tes kehamilan, tes U-albumin dan CRP, hal ini karena glisin dan ion
klorida membuat transfor protein lebih efisien
 Dalam aplikasi kulit, yaitu ketika terlarut dalam eter, alcohol dan pelarut organic
lainnya yang menghasilkan collodion.
 Sebagai kertas flash.
 Dalam uji radon

13
BAB III

PENUTUP

Pengertian Termoplastik

Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan


terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan
didinginkan akan mengeras.

Macam-macam Bahan Dari Jenis Termoplastik

1. Polipropilen, Polimer ini memiliki keseimbangan sifat yang baik sehingga dapat
kita temui pada berbagai aplikasi, mulai dari kemasan makanan, perlengkapan
rumah tangga, bagian otomotif, hingga pelengkapan elektronik.
2. Polistirena adalah termoplastik substansi, yang di padat (kaca) menyatakan pada
suhu kamar, tapi arus jika dipanaskan di atas dengan suhu transisi
gelas (untuk pencetakan atau ekstrusi), dan menjadi padat kembali bila
didinginkan. 
3. Polimetil metakrilat (Polymethyl methacrylate) atau poli (metil 2-
metilpropenoat) adalah polimer sintetis dari metil metakrilat. Bahan yang
bersifat thermoplastis (mencair bila dipanasi) murni tidak
berwarna,transparan, serta pada umumnya disebut dengan 'kaca akrilik' atau
sekedar 'akrilik'
4. PVC bisa ditemukan di mana saja di sekitar kita. PVC adalah bahan sangat
serbaguna yang digunakan sebagai bahan pembuat botol, kemasan, mainan,
bahan konstruksi, selimut, pakaian, pipa, pelapis kabel, kulit imitasi, perabotan,
dan banyak lagi.
5. Nitroselulosa adalah resin yang telah lama dikenal dengan mencampurkan
nitroselulosa, kamper, alcohol dan zat pewarna, dan menghilangkan pelarut.

14
Daftar Pustaka

https://kh41rulh4d1.wordpress.com/2010/06/14/nitroselulosa/
http://polipropilena.ft-umj.web.id/id3/2495-
2382/Polipropilena_25383_unkris_polipropilena-ft-umj.html
https://www.coursehero.com/file/p1336qv/Gambar-21-Polipropilen-
Polipropilena-atau-polipropena-PP-adalah-salah-satu/
http://www.nafiun.com/2013/10/jenis-jenis-polimer-dan-kegunaannya.html

15

Anda mungkin juga menyukai