I. PENDAHULUAN
Abstrak— Pemilihan material pada pembangunan ruang
P
muat kapal chemical tanker umumnya, perusahaan erkembangan perindustrian di dunia perkapalan mulai
ataupun owner mampu memberikan perkiraan material mempertimbangkan pemakaian material duplex stainless
mana yang akan dipakai dalam pembangunan ruang steel sebagai bahan utama pembangunan ruang muat
muat kapal chemical tanker dengan mempertimbangkan kapal chemical tanker dikarenakan material duplex stainless
harga kedua material dan teknis proses pengerjaanya. steel ini juga banyak memiliki keunggulan-keunggulan yang
Pertimbangan teknis pekerjaan pengecatan (coating) serta sangat cocok digunakan sebagai material utama untuk
kesusahan teknis pengerjaannya seperti proses fabrikasi, pembangunan ruang muat kapal chemical tanker.
proses subassembly dan assembly, dan proses erection dari Sedangkan industri perkapalan saat ini, kebanyakan
penggunaan masing-masing material perlu dilakukan. memakai material baja carbon sebagai material utama untuk
Untuk memudahkan perkiraan material mana yang lebih pembangunan ruang muat kapal chemical tanker dikarenakan
baik dipakai pada proses pembangunan ruang muat kapal para owner kapal dibingungkan dengan harga jika memakai
chemical tanker perlu dilakukan perbandingan dari kedua material duplex yang mahal.
material sebagai basis pemilihan material yang lebih Pada umumnya perusahaan ataupun owner mampu
akurat bagi perusahaan ataupun owner kapal. Dalam memberikan keputusan material mana yang akan dipakai
tugas akhir dilakukan analisis teknis dan ekonomis dalam pembangunan ruang muat kapal chemical tanker
perbandingan pengerjaan pembangunan ruang muat yang dengan mempertimbangkan harga material yang lebih murah,
memakai material duplex stainless steel dengan tetapi itu tidak menjamin jika hanya mempertimbangkan harga
pembangunan ruang muat kapal chemical tanker yang dari kedua material itu saja tanpa mempertimbangkan aspek
memakai material baja karbon mulai dari proses dari tambahan pekerjaan pengecatan (coating),serta kesusahan
pengerjaan fabrikasi, sub assembly dan assembly, erection, proses pengerjaannya seperti proses fabrikasi, pengelasan, dan
dan pengerjaan coatingnya. Dari hasil analisis proses assembly dari penggunaan masing-masing material.
perbandingan yang dilakukan didapatkan pembangunan Untuk memudahkan pengambilan keputusan material mana
ruang muat kapal chemical tanker dengan memakai yang lebih baik dipakai pada proses pembangunan ruang muat
material baja karbon mengeluarkan biaya kapal chemical tanker diperlukan dari kedua material untuk
Rp.16,995,641,617.802 sedangkan untuk pembangunan dibandingkan sebagai basis pemilihan material yang lebih
ruang muat kapal chemical tanker dengan menggunakan akurat bagi perusahaan ataupun owner kapal sehingga perlu
material duplex stainless steel sebesar dilakukan analisis teknis dan ekonomis pemakaian material
Rp.41,549,517,058.322 sehingga dapat disimpulkan baja karbon dengan coating dan material duplex tanpa coating
untuk pembangunan ruang muat kapal chemical tanker ini.
bahwa kebutuhan biaya yang dikeluarkan untuk
pembangunan ruang muat dari material duplex stainless
steel mengalami kenaikan sebesar 244,47%.
II. TINJAUAN PUSTAKA adapun data – data yang dikumpulkan antara lain, kebutuhan
material, standart jam orang yang dipakai, data tarif jam orang
A. Chemical tanker kerja, luas permukaan dari area tangki ballast dan tangki ruang
Secara umum Chemical Tanker dibedakan menjadi dua muat, peralatan yang dipakai pada proses pembangunan ruang
jenis yaitu Exclusive Chemical Tankers dan Parcel Chemical muat kapal chemical tanker dengan menggunakan duplex
Tanker. [1] stainless steel dan pembangunan ruang muat dengan
menggunakan material baja karbon. Bila ditemui data yang
B. Duplex stainless steel sulit didapatkan akan diberikan beberapa asumsi yang sesuai
Duplex Stainless Steel (DSS) adalah kelas pemisah dengan kaidah – kaidah yang berlaku secara umum.
pertengahan antara ferrite dan austenitic stainless steel, karena
duplex stainless steel mengkombinasikan beberapa
karakteristik dari kedua stainless steel baik ferrite dan B. Pembangunan ruang muat kapal chemical tanker
austenite. [2] menggunakan material duplex stainless steel
Pembangunan ruang muat kapal chemical tanker
C. Baja karbon menggunakan material duplex stainless steel memakai system
Baja karbon dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian FOBS (full block outfitting system) sehingga proses
menurut kadar karbon yang dikandungnya, yaitu baja karbon pengecatan pada tangki ballastnya dilakukan pada saat
rendah dengan kadar karbon kurang dari 0,25 %, baja karbon pekerjaan kapal masih dalam bentuk blok blok pada tahap sub
sedang mengandung 0,25%-0,6 % karbon, dan baja karbon assembly. Pada pembangunan tangki ruang muatnya tidak
tinggi mengandung 0,6%-1,4 % karbon. [3] dilakukan pengecatan tetapi ada proses pickling and
D. Pengecatan (Coating) passivating, ini dilakukan pada saat kapal sudah jadi. Untuk
pemakaian material pada pembangunan ini, memakai material
Coating harus dari sistem yang berbasis epoxy. Minimal dua duplex untuk konstruksi tangki ruang muat dan baja karbon
full coat diterapkan. coating pertama bisa mempunyai untuk konstruksi tangki ballast.
ketebalan film kering (DFT) 20µm, dan lapisan kedua dapat Tahapan teknis pekerjaan pembangunan ruang muat kapal
diterapkan dalam ketebalan 300µm DFT. Spesifikasi yang chemical tanker menggunakan material duplex stainless steel:
paling umum digunakan adalah dua coating dengan ketebalan 1. Storing and handling
masing-masing 160 µm DFT. [4] 2. PSP (primary surface preparation) untuk baja karbon.
E. Biaya produksi 3. Fabrication (hanya untuk baja karbon)
Pada peroses produksi di perusahaan Dok dan Galangan 4. Sub assembly dan assembly
Kapal pada umumnya terdapat tiga buah komponen Biaya - Blok TB dan LB
Dasar yaitu Biaya Material Langsung, biaya Tenaga Kerja - Open Blok DB, SS, dan UD
Langsung, Biaya Tidak Langsung atau overhead [5] - Panel duplex DB, SS, dan UD
5. SSP (secondary Surface preparation)
F. Storing and handling 6. Coating application
Proses storing and handling ataupun proses penyimpanan 7. Erection
dan penanganan material dilakukan bertujuan untuk 8. Pickling and passivating (untuk tangki ruang muat).
melindungi material dari kerusakan terhadap adanya
kemungkinan korosi dan kerusakan kerusakan lainnya. [6] Tabel 1: Data luas permukaan tangki ruang muat
N Nama tangki ruang Luas permukaan
o muat (m2)
1 Tangki ruang muat 1 678,29
III. URAIAN PENELITIAN
2 Tangki ruang muat 2 823,50
Pada bab ini akan dijelaskan langkah pengerjaan penelitian 3 Tangki ruang muat 3 761,38
ini. Seperti halnya pengumpulan dan pengolahan data, teknis
4 Tangki ruang muat 4 944,22
pembangunan kapal chemical tanker dengan menggunakan
material duplex, teknis pembangunan kapal dengan 5 Tangki ruang muat 5 974,19
menggunakan material baja karbon. Total luas permukaan= 4181,58
ballast pada pembangunan blok ruang muat kapal chemical Material baja karbon Material duplex stainless steel
luas permukaan tangki ballast sebesar 9374,7 m2 dengan Pelat dan profil baja Profil untuk dijoint · Fitting Sub Assembly dan Sub Assembly dan · Fitting
· Welding Assembly blok Assembly block · Welding
rincian tabel 1 dan tabel 2. karbon
·
keduplex SS
Marking
· grinding DB,SS,UD Duplex LB,TB duplex · grinding
Fabrikasi · Cutting
· Forming
· grinding Sub Assembly dan Blok LB,TB duplex
Join baja karbon +duplex Assembly blok tank
Sub Assembly dan · Fitting top/DB,SS,UD
C. Pembangunan ruang muat kapal chemical tanker Assembly open
block DB,SS,UD
·
·
Welding
grinding
Panel tank top/
menggunakan material baja karbon Open block
DB,SS,UD
DB,SS,UD
· Water jetting
Pembangunan ruang muat kapal chemical tanker Secondary surface
·
·
Water jetting
Blasting (with
· Blasting
(with garnet)
Secondary surface
preparation
preparation
menggunakan material baja karbon memakai system blok, grit steel) ·
·
Full first coating
First Stripe coating
· Full first coating · Second stripe coating
Coating Aplication
sehingga proses pengecatan pada tangki ballastnya dan juga Coating Aplication
·
·
First Stripe coating
Second stripe coating
· Second full coating
· Second full coating
pengecatan pada tangki ruang muat dilakukan pada saat
sudah jadi. Untuk pemakaian material semua baik untuk Open blok DB,UD,SS final painting
Assembly blok
DB,SS,UD
konstruksi tangki ballast maupun konstruksi tangki ruang · Loading
·
muat memakai material baja karbon ·
·
Adjusting
Fitting
Welding
Erection Blok LB,TB duplex
·
5. Erection ·
Second stripe coating
Second full coating
9. SSP (secondary Surface preparation) gambar 1: urutan teknis pengerjaan pembangunan ruang muat
6. Coating application kapal chemical tanker dengan memakai material duplex
Tabel 3: Data luas permukaan tangki ruang muat stainless steel.
Luas permukaan
No Nama tangki ruang muat (m2) Dari gambar 1 diatas bisa dilihat urutan pekerjaan yang
1 Tangki ruang muat 1 1743,2 dilakukan pada pembangunan ruang muat kapal chemical
tanker dengan menggunakan material duplex stainless steel.
2 Tangki ruang muat 2 1873,96
3 Tangki ruang muat 3 1873,96 Storing And Handling
ballast pada pembangunan blok ruang muat kapal chemical gambar 2: urutan teknis pengerjaan pembangunan ruang muat
tanker memakai duplex stainless steel. Untuk tangki ruang kapal chemical tanker dengan memakai material baja karbon
muat total luas permukaannya sebesar 9296,47 m2 dan total
luas permukaan tangki ballast sebesar 10958,42 m2dengan
rincian pada table 3 dan tabel 4.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 4
Untuk pembangunan ruang muat kapal chemical tanker proses secondary surface preparation (SSP) pada pekerjaan
dengan menggunakan material baja karbon , urutan proses blasting sebagai berikut:
teknis pekerjaannya seperti gambar 2. Perhitungan biaya material blasting
Biaya material yang dibutuhkan pada proses blasting,
Untuk contoh perbandingan analisis teknis pembangunan setelah proses water jetting maka proses selanjutnya adalah
ruang muat kapal chemical tanker pada proses storing and blasting. Untuk menghitung kebutuhan material pada proses
handling adalah sebagai berikut ini. blasting ada standart kebutuhan materialnya yaitu 1,325
Pembangunan ruang muat kapal chemical tanker kg/m2 dan harga material steel grit = Rp 18000/kg dan untuk
menggunakan material duplex SS garnet harga material = Rp 25000/kg sehingga
Penyimpanan dan penanganan material harus bertujuan perhitungannya.
untuk melindungi material dari kerusakan mekanis dan
kerusakan kontaminasi. Untuk penyimpanan material duplex Tabel 5: Perhitungan biaya material blasting garnet untuk
stainless steel harus dipisahkan dari area material baja karbon, panel duplex.
ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi dari debu baja No Nama tangki ballast Luas permukaan (m2) kebutuhan material (kg) biaya material (Rp)
karbon. Peraturan penyimpanan dan penanganan materialnya : Tangki ballast
1 1 406,69 538,86 10.167.225,00
- Peletakan material harus menggunakan kayu dibawah Tangki ballast
2 2 404,83 536,40 10.120.800,00
dan diantara material. Tangki ballast
- covering material harus dengan menggunakan kain terpal 3 3 631,02 836,10 15.775.425,00
Tangki ballast
atau yang khusus stainless steel. 4 4 473,50 627,38 11.837.400,00
- Proses pengangkatan material harus selalu menggunakan Tangki ballast
5 5 896,38 1.187,70 22.409.400,00
tali pengangkat yang terbuat dari tekstile atau bahan yang
total biaya kebutuhan material =Rp 70.310.250,00
khusus stainless steel.
Tabel 6: Perhitungan material blasting steel grit untuk open
- Alat-alat yang digunakan harus terbuat dari stainless
blok.
steel seperti palu, sikat, dan lain-lain dan tidak boleh
yang terbuat dari baja karbon. NoNama tangki ballast Luas permukaan (m2) kebutuhan material (kg) biaya material (Rp)
- stainless steel cover harus digunakan pada lifting fork 1 Tangki ballast 1 948,94 1.257,35 22.003.569,44
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT,
dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan
pemikirannya dalam membantu menyelesaikan tugas akhir ini,
yaitu Ibu Sri Rejeki Wahyu Pribadi ST, MT. dan Bapak Ir.
Soejitno. Tidak lupa ucapan terimakasih pada kedua orang tua
tercinta yang selalu mendukung dan memberikan semangat
dan doa untuk penyelesaian tugas akhir ini. Serta tidak
melupakan dukungan dari teman-teman angkatan 2008 teknik
perkapalan serta pengurus dan karyawan lab produksi jurusan
teknik perkapalan ITS.