Anda di halaman 1dari 9

STUDI MATERIAL A516 Gr 70 DAN A537 Cls 1 PADA TANGKI

AMONIAK 11-TK-801 DAN 32-TK-801 DI PT. PETROKIMIA GRESIK

Mustahana[1], Agus Muhamad Hatta[2],Irfan Riyadi[3]


[1][2]
Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: hana.musta45@gmail.com[1], amhatta@ep.its.ac.id[2],irfanriyadi87@gmail.com[3]

Abstrak
Sebuah industri proses, tidak akan lepas dengan menjaga bagaimana proses produksi
tetap stabil. Kestabilan dari proses produksi sangat bergantung pada instrumen dan material
industri yang digunakan. Seperti material yang digunakan dalam pembuatan tangki amoniak
11-TK-801,06-TK-801,25-TK-801 dan tangki 32-TK-801,berdasarkan standar ASME/ASTM
merupakan jenis material carbon steel A516 Gr 70 dan A537 Cls 1 yang memiliki spesifikasi
sendiri berdasarkan low temperature. Dikarenakan tangki tersebut digunakan untuk
menyimpan amoniak maka material pada tangki ini harus dapat menahan tekanan berkisar
0,02 kg/cm2 G s/d 0,07 kg/cm2 G dan temperatur pada -33°C. Berdasarkan mechanical
properties material A516 Gr 70 dan A537 Cls 1, didapatkan material yang lebih tangguh yaitu
material A537 Cls 1 yang mana material ini memiliki yield strength lebih besar sehingga
memiliki luasan dibawah garis hasil uji tarik yang lebih besar pula. Pertambahan panjang
(elongation) pada material A537 Cls 1 sedikit lebih besar dibanding dengan material A516 Gr
70 dengan selisihnya sebesar 1 % sehingga tidak mudah patah apabila diberi tekanan yang
besar. Data yang didapatkan ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa
literatur.
Kata Kunci: ASME/ASTM, Carbon Steel A516 Gr 70, A537 Cls 1, Tangki Amoniak.

I. PENDAHULUAN Pupuk K2SO4 (ZK), dan Pupuk Petroganik.


1.1 Latar Belakang Selain produksi pupuk, PT. Petrokimia
PT. Petrokimia Gresik merupakan Gresik juga mempunyai produk non pupuk
salah satu perusahaan penghasil pupuk seperti asam sulfat, asam fosfat, amoniak,
terbesar dan terlengkap di Indonesia. Visi dry ice, aluminum flouride, cement
PT. Petrokimia Gresik sendiri adalah retarder, dll[1]. PT. Petrokimia Gresik
bertekad untuk menjadi produsen pupuk terbagi menjadi 3 unit produksi yaitu unit
dan produk kimia lainnya yang berdaya produksi I (Pabrik I), Unit Produksi II
saing tinggi dan produknya paling diminati (Pabrik II), dan Unit Produksi III (Pabrik
oleh konsumen. Sedangkan misinya yaitu III). Untuk memenuhi kebutuhan dan
mendukung penyediaan pupuk nbasional menjamin keberlangsungan pasokan daya
untuk tercapainya program swasembada listrik demi kelancaran operasional pabrik,
pangan,meningkatkan hasil usaha untuk PT Petrokimia Gresik juga memiliki
menunjang kelancaran kegiatan pembangkit tenaga listrik. Selain itu
operasional dan pengembangan terdapat beberapa departemen didalam
usaha,mengembangkan potensi usaha petrokimia gresik,salah satunya
untuk pemenuhan industri kimia dan departemen inspeksi teknis. Departemen
berperan aktif dalam community inspeksi teknis ini bertugas untuk
development. PT. Petrokimia Gresik melakukan pemeriksaan kondisi teknis
menghasilkan berbagai pupuk antara lain peralatan kerja agar alat kerja tersebut
adalah Pupuk Urea, Pupuk Fosfat, Pupuk dapat dioperasikan secara efisien dan
ZA, Pupuk NPK Phonska (I, II, III, IV), aman. Beberapa hal yang perlu diinspeksi
Pupuk NPK (I, II, III, IV), NPK Blending, antara lain ketebalan material,cacat bahan
dan cacat deposit las, letak cacat dan 2.2 Baja dan Klasifikasinya
dimensi cacat, tebal coating ,komposisi Baja merupakan paduan yang terdiri
bahan, kekerasan material, kekerasan dari unsur besi (Fe), karbon (C), dan unsur
permukaan bahan, kebocoran gas, lainnya. Baja dapat dibentuk melalui
kebocoran uap,l okasi logam, corrosion pengecoran, pencanaian, atau
rate, kondisi permukaan[2]. penemperan. Karbon merupakan salah
Sebuah industri proses, tidak akan satu unsur terpenting karena dapat
lepas dengan menjaga bagaimana proses meningkatkan kekerasan dan kekuatan
produksi tetap stabil. Kestabilan dari baja. Baja merupakan logam yang
proses produksi sangat bergantung pada paling banyak digunakan di bidang
instrumen dan material industri yang teknik dalam bentuk pelat, pipa, batang,
digunakan. Seperti material yang profil dan sebagainya (Devita,2010).
digunakan dalam pembuatan tangki Dalam proses pembuatan baja akan
amoniak 11-TK-801,06-TK-801,25-TK- ditemukan pula penambahan kandungan
801 dan tangki 31-TK-801 merupakan unsur kimia lain seperti sulfur (S), fosfor
jenis material carbon steel yang memiliki (P), slikon (Si), mangan (Mn) dan unsur
spesifikasi sendiri berdasarkan low kimia lainnya sesuai dengan sifat baja
temperature. Dikarenakan tangki tersebut yang diinginkan. Menurut pendefenisian
digunakan untuk menyimpan amoniak ASM handbook vol.1:148 (1993), baja
maka material pada tangki ini harus dapat karbon dapat diklasifikasikan berdasarkan
menahan tekanan berkisar 0,02 kg/cm2 G jumlah persentase komposisi kimia karbon
s/d 0,07 kg/cm2 G dan temperatur pada - dalam baja yakni sebagai berikut [4]:
33°C . Sehingga dibutuhkan studi untuk
mengetahui kandungan dan mechanical Tabel 2.1 Klasifikasi baja karbon
properties pada material tersebut. berdasarkan kandungan karbon
Jenis Baja Karbon Prosentase unsur
II. TINJAUAN PUSTAKA karbon (%C)
2.1 Standart ASTM dan ASME
Berikut ini merupakan standar teknik 1. Baja karbon ≤ 0,25
yang digunakan untuk perpipaan besi cor rendah
dan baja diberbagai industri:
2.1.1 ASME (American Society of 2. Baja karbon 0,25-0,55
Mechanical Engineers) medium
ASME adalah salah satu yang tertua
organisasi standar berkembang di Amerika 3. Baja karbon ≥ 0,55
. ASME memiliki sekitar 600 kode dan tinggi
standar , mencakup banyak bidang teknis ,
seperti komponen boiler, lift, peralatan 2.4 Sifat Mekanik Pada Bahan
pengukuran aliran fluida dalam saluran Adapun sifat mekanik dari bahan
tertutup, crane , alat-alat perkakas, alat adalah
pengencang, mesin-mesin perkakas dan a. Tegangan yaitu gaya diserap oleh
lain sebagainya. Menurut ASME, Standar material selama berdeformasi
dapat didefinisikan sebagai seperangkat persatuan luas.
definisi teknis dan pedoman yang
berfungsi sebagai instruksi untuk desainer,
produsen, operator, atau pengguna b. Regangan yaitu besar deformasi
peralatan[3]. persatuan panjang.
Berikut ini adalah cabang dari ASME
B31.1 (2001).
c. Modulus elastisitas adalah besarnya e. Ketangguhan yaitu besar energi yang
nilai yang digunakan untuk mengukur diperlukan sampai terjadi perpatahan/
ketahanan bahan untuk mengalami suatu material dapat dilihat dari luas
deformasi elastis ketika gaya daerah sibawah kurva stress-strain
diterapkan pada benda. nya. Semakin besar luas daerah di
(gradien kemiringan dari daerah bawah kurva, maka material tersebut
elastis) dikatakan semakin tangguh.
f. Keuletan (ductility) yaitu
menggambarkan bahwa material
tersebut sulit untuk mengalami patah
(fracture) yang dalam kurva dapat
dilihat sebagai kurva yang memiliki
nilai sumbu-x (strain / regangan)
tertinggiKekuatan luluh yaitu besarnya
tegangan yang dibutuhkan untuk
mendeformasi plastis.
g. Kekerasan yaitu kemampuan material
menahan deformasi plastis lokal akibat
penetrasi pada permukaan
Gambar 3.1 Stress dan Strain Diagram [12] h. Kekuatan tarik (tensile strength,
ultimate tensile strength) adalah
d. Kekuatan yaitu kemampuan suatu tegangan maksimum yang bisa ditahan
material dalam menerima beban, oleh sebuah bahan ketika diregangkan
semakin besar beban yang mampu atau ditarik, sebelum bahan tersebut
diterima oleh material maka benda patah.
tersebut dapat dikatakan memiliki
kekuatan yang tinggi. Dalam kurva
stress-strain kekuatan (strength) dapat
dilihat dari sumbu-y (stress), semakin
tinggi nilai stress-nya maka material
tersebut lebih kuat. Kurva yang diberi
label strongest (terkuat) digambarkan
sebagai kurva yang memiliki nilai sb-y
tertinggi. Kemudian kurva yang diberi
label Toughest adalah kurva yang
memiliki nilai ketangguhan tertinggi.
Lalu untuk keuletan material
digambarkan dari kurva yang diberi
label most ductile. Gambar 3.3 Grafik Uji Tarik [14]

III. ANALISA DATA DAN


PEMBAHASAN
3.1 Analisa Data
3.1.1 Proses Distribusi Amoniak dari
Kapal dan Pabrik I
Sebagai perusahaan pupuk nasional,
PT. Petrokimia Gresik sangat
membutuhkan ammonia sebagai bahan
dasar pembuatan pupuk seperti Phonska,
Gambar 3.2 Kurva Stress dan Strain [13] ZA, Urea dan yang lainnya. Kebutuhan
ammonia di PT. Petrokimia Gresik disuplai Tabel 3.1 Tabel Karakteristik Operasi dan
dari Pabrik I dan impor dari PT. Pupuk Desain Tangki Amoniak 11-
Kalimantan Timur dengan menggunakan TK-801 dan 32-TK-801[10]
kapal tanker. Pada Proses distribusi Variabel Nilai
ammonia dari kapal tanker menuju Normal Pressure 0,02- 0,07
ammonia storage tank yang terletak di kg/cm2.G
Pabrik II dilakukan melalui 3 pipa dengan Desaign Pressure -0,005 s/d 0,15
ukuran masing-masing pipa yaitu 4 inchi. kg/cm2.G
Ammonia merupakan suatu senyawa kimia Normal Temperature -33°C
dengan rumus NH3 yang biasanya didapati Design Temperature -33°C s/d +33°C
berupa gas. Ammonia yang digunakan di Design Liquid 682 Kg/m3
PT. Petrokimia Gresik memiliki titik didih dencity pada -33°C
-33 0C, sehingga apabila dalam kondisi
diatas suhu tersebut maka ammonia akan Kemudian, unloading dari kapal
menguap. menuju ammonia storage tank harus dalam
Sebelum proses unloading (bongkar kondisi yang ditunjukkan pada tabel 4.2 :
muat) dari kapal, ammonia transfer pump Tabel 3.2 Kapasitas dan Kondisi
digunakan untuk mendinginkan ammonia Ammonia dari Kapal
yang dialirkan di dalam pipa antara storage No. Variabel Nilai
tank (tangki penyimpanan ammonia) 1. Capacity 300 MT/hour
dengan unloading pump sebelumnya untuk 2. Design -30 0C (maximum
menerima ammonia cair dari kapal. Selain Temperature dari kapal)
itu, ammonia storage tank juga digunakan 3. Operating -28 0
C (dari
untuk menampung ammonia cair dari Temperature kapal)
Pabrik I. Pada proses unloading ammonia 4. Pressure 5,5 kg/cm2.g
dari kapal dan dari Pabrik I terkadang
finish (selesai) pada waktu yang
Selain itu, proses unloading dari
bersamaan.
pabrik I menuju ammonia storage tank
Ammonia yang dikirim dari kapal
harus dalam kondisi seperti yang
maupun dari Pabrik I memiliki suhu -33
0 ditunjukkan tabel 4.2 berikut ini.
C, dan setelah sampai di ammonia storage
tank suhu ammonia naik menjadi -28 0C
Tabel 4.3 Kapasitas dan Kondisi Ammonia
dengan menggunakan refrigeration system
Dari Pabrik I
yang dapat mempertahankan suhu
No. Variabel Nilai
ammonia di dalam ammonia storage tank
1. Capacity 50 MT/hour
supaya tidak terjadi penguapan.
Selama proses unloading ammonia 2. Temperature -26 0C
dari kapal menuju ammonia storage tank 3. Pressure 2,5 – 3 kg/cm2.g
harus dalam kondisi sesuai yang telah
ditentukan. Hal ini mengacu pada kapasitas 3.1.2 Tangki Amoniak 11-TK -801 PT.
tangki, pipa, dan transfer pump yang Petrokimia Gresik
digunakan supaya fase cair pada ammonia Tangki amoniak 11-TK-801
tetap terjaga dan dalam kondisi aman. memiliki kapasitas sebesar 7500 MT.
Berikut ini karakteristik operasi dan desain Berdasarkan standar teknik ASTM/ASME
tangki amoniak untuk tangki 11-TK-801 tangki amoniak 11-TK-801 di PT
dan tangki 31-TK-801 : Petrokimia Gresik ini merupakan jenis
tangki dengan material A516 Gr
70.Dimana material tipe ini merupakan
material baja karbon.
Tabel 3.4 Chemical Composition
Specification (percent %)[8]
Specificati Max C for thickness t (mm)
on 6≤t≤ 12,5< 25< t 50< t
12,5 t ≤ 25 ≤ 50 ≤ 63
A 516 Gr 0,27 0,28 0,28 0,30
70

Tabel 3.4 Lanjutan


Mn for thickness t Si P S
(mm) max max
t≤ 12,5 t> 12,5
0,85-1,2 0,85-1,2 0,15- 0,035 0,003
0,4 5
Tabel diatas merupakan maksimum
spesifikasi komposisi (%) bahan penyusun
karbon steel A516 Gr 70 berdasarkan
Gambar 3.1 Tangki Amoniak 11-TK-801 tingkat ketebalan plat.Berikut ini tabel
PT.Petrokimia Gresik komposisi material A516 Gr 70 :
Baja karbon A516 Gr 70 merupakan Tabel 3.5 Typical Chemical Composition
jenis baja ferit yang digunakan untuk of ASTM A516 Grade 70
material bejana tekan dari plat baja yang Grade C Mn Si P S
umumnya beroperasi pada temperatur 70 0,27 1,05 0,32 0,035 0,035
rendah.Baja karbon A516 Gr 70 termasuk
baja karbon rendah yang memiliki Tabel 3.6 Requirement As Specified in
ketangguhan dan keuletan tinggi akan ASTM A 516 Gr 70[8]
tetapi memiliki sifat kekerasan dan
Grade Tensile Minimum Minimum
ketahanan aus yang rendah. Besarnya
Strength Yield elongation
kandungan karbon yang terdapat dalam
(Mpa) Strength (%) In a
besi memungkinkan baja untuk dapat
(Mpa) gauge
dikeraskan dengan memberikan perlakuan
length of :
panas yang sesuai[7]. Baja karbon rendah
50 200
memiliki kandungan unsur carbonnya
mm mm
berkisar < 0,25 % -.
70 485-620 260 21 17
Baja Karbon A516 terdiri dari
Tabel 3.6 merupakan spesifikasi
beberapa kelas yaitu kelas 55,60,65, dan
yang disyaratkan pada material A516 Gr
70. Kelas 70 merupakan yang paling
70 yang mana memiliki tensile strength
umum digunakan dengan memiliki plat
(kekuatan tarik) sebesar 485 Mpa-620 Mpa
baja karbon yang berkualitas tinggi untuk
sedangkan yield strength (kekuatan luluh)
fabrikasi boiler dan pressure vessel. Baja
yaitu < 260 Mpa pada material dengan
Karbon A516 Gr 70 memiliki kekuatan
karakter elastis dan >260 Mpa pada saat
luluh dan kekuatan tarik yang lebih besar
material plastis.
bila dibandingkan dengan A516 Gr 65 dan
bisa beroperasi pada suhu lebih rendah
3.1.4 Karakteristik Baja Karbon A516 Gr
sekalipun[7].
70
Baja karbon A516 Gr 70 adalah jenis
3.1.3 Mechanical Properties A516 Gr 70
baja ferit yang terdiri dari ferit (α) dan
Berikut ini merupakan mechanical
perlit (α+Fe3C) Seperti terlihat diagram
properties dari material A516 Gr 70 :
fasa baja karbon pada gambar 3.2 .
Gambar diatas menunjukkan I. Berdasarkan standar teknik
transformasi fasa yang terjadi sebagai ASTM/ASME tangki amoniak 23-TK-801
akibat dari perlakuan panas pada baja di PT Petrokimia Gresik ini merupakan
yakni pemanasan dan pendinginan. Pada jenis tangki dengan material A537 Cls
pendinginan di bawah A1 akan 1.Dimana material tipe ini merupakan
mempengaruhi struktur mikro. (Higgins, material baja karbon yang diberi perlakuan
1999) panas yang ditujukan untuk bejana yang
Struktur mikro baja dapat bertekanan.
dipahami melalui metalurgi baja karbon
dengan diagram besi karbon (Fe-C).[6]

Gambar 3.3 Gambar Geometris Kristal.

Beberapa fasa yang terdapat pada


material baja karbon A516 Gr 70 adalah
a. Ferit
Fasa ini disebut alpha (α). Ruang antar
atomnya kecil dan rapat sehingga akan
sedikit menampung atom karbon. Batas
maksimum kelarutan karbon 0,025%C
pada temperatur 723° C, struktur Gambar 3.4 Ammonia Storage Tank 32-
kristalnya BCC (Body Center Cubic). TK-801 PT. Petrokimia
Pada suhu ruang, kadar karbonnya Gresik
0,008% sehingga dapat dianggap besi
murni. Sifat-sifat ferit adalah ketangguhan Material A537 Cls 1 adalah Bahan
rendah, keuletan tinggi, ketahanan baja yang dinormalisasi yang diperlakukan
korosi medium dan struktur paling lunak panas sehingga hasil memiliki kekuatan
diantara diagram Fe3C. tarik yang lebih besar dari pada ASTM
b. Perlit A516 yang lebih standar.
Fasa perlit merupakan campuran Normalizing itu sendiri merupakan suatu
mekanis yang terdiri dari dua fasa, yaitu proses pemanasan logam hingga mencapai
ferit dengan kadar karbon 0,025% dan fase austenit yang kemudian didinginkan
sementit dalam bentuk lamellar (lapisan) secara perlahan-lahan dalam media
dengan kadar karbon 6,67% yang pendingin udara. Hasil pendingin ini
berselang-seling rapat terletak berupa perlit dan ferit namun hasilnya jauh
bersebelahan. Jadi perlit merupakan lebih mulus dari anneling. Prinsip dari
struktur mikro dari reaksi proses normalizing adalah untuk
eutektoidlamellar. melunakkan logam. Namun pada baja
karbon tinggi atau baja paduan tertentu
3.1.5 Tangki Amoniak 32-TK-801 dengan proses ini belum tentu memperoleh
PT.Petrokimia Gresik baja yang lunak. Mungkin berupa
Tangki amoniak 32-TK-801 PT. pengerasan dan ini tergantung dari kadar
Petrokimia Gresik memiliki kapasitas karbon.
sebesar 20.000 MT yang mendapatkan
supply amoniak dari kapal dan dari pabrik
3.1.6 Mechanical Properties A537 Cls 1 pressure -0,005 s/d 0,15 kg/cm2.g, normal
Berikut ini merupakan mechanical pressure 0,02 – 0,07 kg/cm2.g , normal
properties dari material A537 Cls 1 : temperature -33°C,desain temperature -
Tabel 3.7 Chemical Composition 33°C s/d +33°C. Kondisi amoniak dari
Specification (%)[9] kapal adalah desain temperature -30 0C
Grade C Si Mn (mm) (maximum dari kapal),operating
0
6 -38,1 38,11 – temperature -28 C (dari kapal), pressure
50,8 5,5 kg/cm2.g. Sedangkan kondisi amoniak
SA53 0,2 0,15/ 0,7/ 1/ 1,6 dari pabrik I adalah pressure 2,5 – 3
7 4 0,5 1,35 kg/cm2.g, temperature -26 0C.
Class Berdasarkan standart teknik
1 ASTM/ASME tangki 11-TK-801,25-TK-
Tabel 3.7 Lanjutan 801,06-TK-801 memiliki jenis material
P S Cr Mo Ni Cu A516 Gr 70 dan tangki 32-TK-801 dengan
jenis material A5537 Cls 1. Material A516
0,03 0,03 0,25 0,08 0,2 0,35 Gr 70 merupakan material baja karbon
5 5 5 untuk plat vessel yang bertekanan dan
Tabel diatas merupakan spesifikasi temperature rendah.
komposisi (%) bahan penyusun karbon Selain dari material diatas terdapat
steel A537 Cls 1 berdasarkan tingkat juga material A537 Cls 1 yang terdapat
ketebalan plat.Berikut ini tabel mechanical pada tangki 32-TK-801. Material A537 Cls
properties A537 Cls 1 : 1 merupakan material baja-mangan-silicon
Tabel 3.8 Mechanical Properties of A537 steel yang diberi perlakuan panas dengan
Cls 1 proses normalisasi untuk vessel yang
Grade Yield Tensile Elongastion bertekanan. Normalizing merupakan suatu
Strengt Strengt % min proses pemanasan logam hingga mencapai
h Mpa h Mpa A 50 A fase austenit yang kemudian didinginkan
min mm 200 secara perlahan-lahan dalam media
mm pendingin udara. Hasil pendingin ini
A537 345 485- 22 18 berupa perlit dan ferit namun hasilnya jauh
Cls 1 620 lebih mulus dari anneling. Prinsip dari
proses normalizing adalah untuk
melunakkan logam.
3.2 Pembahasan
Dari kedua bahan tangki amoniak
PT. Petrokimia Gresik memiliki 4
diatas memiliki kelebihan dan kekurangan
tangki penyimpanan amoniak,terdiri dari
masing masing. Ditinjau berdasarkan
tangki 11-TK-801,25-TK-801,06-TK-801
mechanical spesification bahan dengan
dan tangki 32-TK-801 . Keempat tangki
material A537 cls 1 dan materila 516 Gr 70
tersebut digunakan untuk penampungan
memiliki perbedaan sebagai berikut :
amoniak yang berasal dari kapal
dipelabuhan dan amoniak dari produksi
Tabel 3.9 Mechanical Properties A516 Gr
pabrik I. Selama proses unloading
70 and A537 Cls 1
ammonia dari kapal menuju ammonia
storage tank harus dalam kondisi sesuai Grade Yield Tensile Elongastion
yang telah ditentukan. Hal ini mengacu Strength Strength % min
pada kapasitas tangki, pipa, dan transfer Mpa Mpa A 50 A 200
pump yang digunakan supaya fase cair min mm mm
pada ammonia tetap terjaga dan dalam A516 260 485-620 21 17
kondisi aman. Karakteristik operasi dan Gr 70
desain tangki amoniak pada tangki 11-TK- A537 345 485-620 22 18
801 dan tangki 32-TK-801 adalah desain Cls 1
Material A516 Gr 70 memiliki Tabel 3.10 Perbedaan Material A516 Gr
tensile strength (kekuatan tarik) sebesar 70 dengan A537 Cls 1
485 – 620 Mpa yang artinya apabila
material ini ditarik sampai melebihi 620 No A516 Gr A537 Cls Keterangan
Mpa maka menunjukkan beban maksimum 70 1
yang dapat ditahan oleh bahan sebelum Kurang Lebih Berdasarkan
mengalami patah. Minimum yield strength 1. Tangguh tangguh luasan
material ini sebesar 260 Mpa dimana <260 (toughne kurva stress
Mpa material bersifat elastis sehingga pada ss) dan strain
saat material diberi gaya tarik akan dapat yang lebih
kembali pada posisi semula dan >260 Mpa besar
material akan bersifat plastis sehingga 2Keuletan Lebih Karena
apabila diberi gaya tarik material tidak 2. (ductility Ulet memiliki
akan kembali pada bentuk semula. Begitu ) kurang nilai strain
pula untuk material A537 Cls 1.Elongasi yang lebih
sendiri adalah perubahan panjang pada saat tinggi
material diregangkan. Berdasarkan data 3Kerapuh Kerapuh Kebalikan
diatas maka material yang lebih tangguh 3. an an dari
yaitu material A537 Cls 1 karena memiliki (brittlene (brittlene ductility
yield strength lebih besar sehingga material ss) tinggi ss)
tersebut lebih elastis. Pertambahan panjang rendah
pada material A537 Cls 1 lebih besar
dibanding dengan material A516 Gr 70 IV. PENUTUP
sehingga tidak mudah patah apabila diberi 4.1 Kesimpulan
tekanan yang besar. Adapun kesimpulan dari laporan kerja
praktek ini adalah
1. Material A516 Gr 70 memiliki tensile
strength (kekuatan tarik) sebesar 485 –
620 Mpa yang artinya apabila material ini
ditarik sampai melebihi 620 Mpa maka
menunjukkan beban maksimum yang
dapat ditahan oleh bahan sebelum
mengalami patah. Minimum yield
strength material ini sebesar 260 Mpa
dimana <260 Mpa material bersifat elastis
sehingga pada saat material diberi gaya
tarik akan dapat kembali pada bentuk
semula dan >260 Mpa material akan
bersifat plastis sehingga apabila diberi
Gambar 3.5 Kurva Stress dan Strain hasil gaya tarik material tidak akan kembali
plot tabel material (a) A516 pada bentuk semula.
Gr 70 dan (b) A537 Cls 1 2. Material A537 Cls 1 memiliki tensile
strength (kekuatan tarik) sebesar 485 –
620 Mpa yang artinya apabila material ini
Dari kurva diatas didapatkan perbandingan ditarik sampai melebihi 620 Mpa maka
kedua bahan tersebut adalah menunjukkan beban maksimum yang
dapat ditahan oleh bahan sebelum
mengalami patah. Minimum yield
strength material ini sebesar 345 Mpa
dimana <345 Mpa material bersifat elastis
sehingga pada saat material diberi gaya
tarik akan dapat kembali pada bentuk
semula dan >345 Mpa material akan
bersifat plastis sehingga apabila diberi [11] Biuw Giscard.2010.Diagram Fasa
gaya tarik material tidak akan kembali Baja Karbon. Diakses pada tanggal :
pada bentuk semula. 20 Juni 2017
3. Material yang lebih tangguh dan http://giscard-
ulet(ductility) yaitu material A537 Cls 1 biuw.blogspot.co.id/2010/07/skripsi-
karena memiliki yield strength lebih besar
part-1.html
sehingga material tersebut lebih elastis.
Pertambahan panjang pada material A537 [12] Cae world.2014.Stress and Strain
Cls 1 lebih besar dibanding dengan Diagram Part 2. Diakses pada tanggal
material A516 Gr 70 sehingga lebih ulet. : 10 Juni 2017
http://aeronauticallecture.blogspot.co.i
4.2 Saran d/2014/01/stress-strain-diagram-part-
Adapun saran dari laporan kerja praktek 2.html
ini adalah perlu dilakukan studi lanjut [13] Nayhan.2008.Material.Diakses pada
mengenai proses pengujian secara langsung tanggal : 10 Juni 2017
dan pembuatan material tersebut. https://nayhan.wordpress.com/categor
y/material/
DAFTAR PUSTAKA
[14] Rudy.2010.Mengetahui Sifat Mekanik
Material dan Uji Tarik .Diakses pada
[1] Anonim. 2012. PT. Petrokimia tanggal : 18 Juni 2017
Gresik.www.petrokimia-gresik.com https://rudydwi.wordpress.com/2010/0
[2] Fadjar.1992. Inspeksi Teknis. 3/28/mengetahui-sifat-mekanik-
[3] SMITH,Peter (2005). Piping materials material-dengan-uji-tarik/
Selection and Applications
[4] Juliaptini,devinta.2010.Analisis Sifat
Mekanik dan Metalografi Baja Karbon
Rendah Untuk Aplikasi Tabung Gas 3
kg.Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
[5] Anonim.2013. Baja Paduan
[6] Anonim.2012.Klasifikasi baja
[7] Jaya madhu mohan.2016.Mechanical
Characteristics of gas Metal Arc
Welding of ASTM A516 grade 70
Steel. International journal of Reserch
in Engineering,Science and
Technologies (IJRESTs). India
[8] Matweb.1996.Matweb Material
Property Data SA516 Gr 70. Diakses
pada tanggal : 10 Juni 2017.
http://www.matweb.com/search/Quick
Text.aspx?SearchText=A516%20Gr%
2070
[9] Matweb.1996.Matweb Material
Property Data SA537 Cls 1. Diakses
pada tanggal : 10 Juni 2017.
http://www.matweb.com/search/Quick
Text.aspx?SearchText=A537%20cls%
201
[10] Anonim.Manual Book Operasi dan
desain tangki amoniak di PT.
Petrokimia Gresik

Anda mungkin juga menyukai