ABSTRAK
Perancah adalah salah satu komponen terpenting dalam setiap proyek pembangunan rumah atau
gedung bertingkat. Ketepatan dalam pemilihan perancah yang sesuai dengan karakteristik proyek
sangat penting agar proyek yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kontraktor dalam memilih perancah yang akan
digunakan, antara lain adalah faktor biaya, tingkat keselamatan dan keamanan, tingkat kesulitan
dalam hal pemasangan maupun pembongkarannya, durasi proyek dan lain sebagainya.
Faktor biaya dalam pemilihan jenis perancah merupakan faktor yang memegang peranan penting
dalam keseluruhan nilai proyek. Pemilihan perancah yang tidak tepat bisa menyebabkan tingginya
estimasi biaya yang diajukan dalam penawaran sehingga berakibat pada pemborosan pemakaian
sumber daya.
1
1. Alumni Prodi Teknik Sipil FT UNTAN
2. Dosen Prodi Teknik Sipil FT UNTAN
b. Sebagai pelindung bagi pekerja yang Dengan mengadakan shift
lain, seperti pekerja dibawah harus pekerjaan.
berlindung dari jatuhnya bahan dan Dengan memperpanjang waktu
alat. kerja (lembur)
Dengan menggunakan alat bantu
2.3 Syarat Perancah yang lebih produktif, menambah
Ada tiga persyaratan umum dalam jumlah pekerja, menggunakan
mendesain suatu struktur, baik struktur material yang lebih cepat, dan
permanen maupun sementara seperti penerapan inovasi dalam konstruksi
perancah, setidaknya ada tiga persyaratan dpat menreduksi durasi dari suatu
yang harus dipenuhi, yaitu: pekerjaan (Edward m, 1986).
a. Syarat kekuatan.
b. Syarat kekakuan. e. Mutu dan Kualitas
c. Syarat stabilitas Mutu adalah karakteristik produk,
sesuai dengan keinginan pemilik proyek,
2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi dimana standar yang diminta dituangkan
Pemilihan Jenis Perancah dalam dokumen kontrak (Ir. Daryanto).
a. Jenis Material Perancah
Jenis material perancah yang akan
digunakan didalam penelitian ini adalah
perancah kayu dan scaffolding.
b. Metode Pelaksanaan
Aspek-aspek yang harus
diperhatikan didalam me-review metode
pelaksaan adalah :
Aspek biaya
Aspek kemudahan
Aspek kecepatan
Seleksi
Infomasi Gambar 1. Hubungan Triple Constrain
Analisis (Soeharto, 1999)
Presentasi
Pelaksanaan Dari segi teknis, ukuran
keberhasilan proyek dikaitkan dengan
c. Biaya sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat
Menurut Ir. Daryatmo, 2001 dipenuhi. Pada perkembangan selanjutnya
Peralatan merupakan unsur pendukung ditambahkan parameter lingkup sehingga
utama dalam pelaksanaan suatu proyek, parameter diatas menjadi lingkup, biaya,
untuk proyek bendungan dan irigasi, nilai jadwal, dan mutu.
bobot biaya alat berkisar 20% sampai
40%, sedangkan untuk bangunan gedung f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertingkat tinggi, nilai 3% sampai 6%. Perancah
Perlengkapan dan alat penunjang
d. Waktu program keselamatan dan kesehatan kerja,
Untuk mempercepat penyelesaian meliputi:
kegiatan dalam suatu proyek dapat Promosi program keselamatan dan
menggunakan berbagai cara, diantaranya kesehatan kerja yang terdiri dari :
adalah sebagai berikut: Alat Pelindung Diri (personal
protective equipment)
2
2.5 Pembebanan Pada Perancah Tabel 3. Tabel Tegangan Kayu Yang
As 1576-1 mengenalkan 3 (tiga) Diperkenankan.
elemen beban dengan melibatkan
perhitungan beban desain, yaitu:
Beban Mati (Dead Loads)
Beban Tambahan (Environmental
Loads)
Beban Hidup (live Loads)
3
dari kontraktor ke pemilik, Rencana
Anggaran Biaya dibagi dalam 4 jenis,
yaitu:
Rencana Anggaran Biaya Kasar
(Taksiran) Untuk Pemilik.
Rencana Anggaran Biaya
Pendahuluan Oleh Konsultan
Perencana.
Rencana Anggaran Biaya Detail
Oleh Kontraktor.
Anggaran Biaya Sesungguhnya
(Real Cost) Setelah Proyek
Selesai.
3. METOLOGI PENELITIAN
Setelah hasil pengamatan tersebut Gambar 2. Alur penelitian
dirumuskan, dilakukan studi pustaka
sebagai landasan dasar untuk melakukan
tindakan selanjutnya, kemudian dilakukan 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
analisa. Setelah dianalisis, hasil 4.1 Deskripsi Proyek
perhitungan akan digunakan berdasarkan Proyek Pembangunan Gedung Kuliah
rumusan masalah. Baru Institut Agama Islam Negri (IAIN)
Pontianak berlokasi di jalan Letnan Jend
Soeprapto No.19, kelurahan Benua Melayu
Darat, kecamatan Pontianak Selatan, Kota
Pontianak, provinsi Kalimantan Barat.
4
Berdasarkan tabel tegangan kayu adalah 7,5 ton =75000 kg > 8.404,8 kg
yang diperkenankan didapat nilai σtk ......... aman
tegangan tekan untuk kayu kelas III
adalah 15 kg/cm2 b. Perancah Scaffolding
Karena kondisi lapangan yang sulit Kondisi struktur dilapangan :
diprediksi, maka nilai reduksi dari Data Umum Struktur :
kekuatan perancah kayu cerucuk yng Balok induk : 40/70
digunakan sebesar 0,7. Dengan demkian, Balok anak : 30/60
maka kekuatan tiap tiang perancah dalam Kolom : 60/60
menahan beban adalah : 452 kg (Beban Tebal plat : 12 cm
yang dipikul dengan jarak antar perancah Tebal anak tangga : 25/2 cm
60 cm (sepanjang 9 meter untuk 16 titik)
Besar beban titik (beban struktur) Data umum perancah scaffolding:
yang harus dipikul oleh tiap tiang cerucuk Main frame 190 dan 120
adalah sebesar : (kapasitas maksimum 2500
. , ,
kg/tiang)
= = 315,18 U head jack
Cross
Besar total beban yang harus Joint
ditahan oleh tiap tiang perancah cerucuk :
Pawal (beban total struktur) Besar beban titik (beban struktur) yang
= 215, 18 kg harus dipikul oleh tiap tiang scaffolding
Beban kejut (beban penuangan) adalah sebesar :
= 20 kg
. , ,
= = 1008,576
TOTAL BEBAN
= 215, 18 + 20 Besar total beban yang harus ditahan oleh
= 335,18 kg tiap tiang scaffolding :
P = 528 kg > 335,18 kg ...........aman.
P= 568,884 kg P= 568,884 kg Pawal (beban total struktur)
= 1008,576 kg
Beban kejut (beban penuangan)
= 20 kg
Analisa perhitungan :
Akibat kondisi lapangan yang sulit
diprediksi, maka nilai reduksi dari
kekuatan scaffolding yang digunakan
Gambar 3. Beban Pada Tiap Tiang
sebesar 0,7. Dengan demikian, maka besar
Perancah Kayu Cerucuk.
kekuatan tiap tiang scaffolding untuk
menahan beban adalah :
Kekuatan tanah untuk menahan beban
diatasnya adalah:
P = 0,6 X 2500 kg = 1750 kg >
Berdasarkan tabel 2.4 untuk tanah
1028,576 kg ............................ aman
jenis Campuran tanah liat dan lempung
berlanau didapat besar daya dukungnya
5
P= 1028,576 kg P= 1028,576 kg
6
4.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4.7 Analisa Biaya Pengerjaan Perancah
(K3) Perancah Analisa biaya perancah meliputi
biaya pemasangan perancah, biaya
Tabel 5. Kesehatan dan keselamatan kerja pembongkaran perancah, mobilisasi dan
(K3) Perancah demobilisasi perancah dan biaya lain-lain.
Biaya lain-lain yang dimaksudkan disini
contohnya adalah biaya penggunaan
perancah yang digunakan sebagai
perancah non-struktur. Contohnya:
penggunaan perancah untuk pekerjaan
pengecatan dinding, pekerjaan
pemasangan lampu, dan lain sebagainya.
Perancah Cerucuk
7
Untuk Total biaya upah perkerja dari dari faktor-faktor yang lain, seperti
yang dibutuhkan untuk perancah cerucuk faktor metode pelaksanaan kedua jenis
adalah Rp.80.290.000,00 sedangkan total perancah, waktu pengerjaan perancah,
biaya bahan material yang dibutuhkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
untuk perancah scaffolding adalah Rp. Perancah, dan lain sebagainya.
25.600.000,00. Total biaya upah untuk
perancah cerucuk lebih mahal karena DAFTAR PUSTAKA
lamanya waktu pengerjaan perancah Badan Standarisasi Nasional. (2000).
berpengaruh terhadap biaya upah pekerja. Peraturan Konstruksi Kayu
Semakin lama waktu pengerjaan, maka Indonesia. (SNI kayu 2002, bahan
biaya upah pekerja akan semakin mahal. konsus. Jakarta.
Total biaya untuk perancah cerucuk
adalah Rp. 319.069.813, sedangkan untuk Brosur dan spesifikasi perancah. (2000).
perancah scaffolding adalah Rp. Rp. Slab & Beam, Formwork &
333.916.334,00 Scaffolding by : Beton Concrete
Selisih biaya diantara kedua jenis Form specialist.
material peracah adalah sebesar
Rp.14.846.530,00 Departemen Pekerjaan Umum. (2002).
Standar Nasional Indonesia
Analisa Biaya Konstruksi
5. KESIMPULAN DAN SARAN Bangunan Gedung dan
5.1 Kesimpulan Perumahan Pekerjaan
Dari hasil perhitungan dan analisa Departemen Pekerjaan Umum.
pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa dari segi waktu pelaksanaan, Djamaluddin dan Safudin, 1999.
penggunaan perancah Scaffolding lebih Kontruksi Beton Bertulang.
cepat pengerjaannya jika dibandingkan Bandung
dengan perancah cerucuk dengan selisih
waktu antara kedua jenis material Gunawan , Andy dan Kristianto,Robby ,
perancah adalah 27 hari. 2007. Studi Kasus Perbandingan
Sedangkan dari segi biaya, penggunaan Biaya Perancah Kayu, Gelam,
perancah cerucuk lebih murah jika dan Besi PadaProyek Ruko
dibandingkan dengan perancah Surabaya. Universitas Kristen
Scaffolding. Petra
Selisih biaya diantara kedua jenis
material peracah adalah sebesar Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
Rp.14.846.530,00 Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
5.2 Saran Kerja.
Penelitian ini hanya
membandingkan dua jenis perancah, yaitu Suparno, 2012. Pemilihan jenis bahan
perancah kayu cerucuk dan perancah perancah beton Pada
scaffolding, untuk penelitian berikutnya pembangunan gedung
diharapkan dapat membandingkan lebih Bertingkat. Universitas
dari dua jenis perancah. Diponegoro Semarang
Penelitian ini hanya menitik
beratkan perbandingan kedua jenis Sumargo dan Ario Raja Nata, 2006.
perancah dari segi biaya, untuk penelitian Keruntuhan perancah scaffolding
berikutnya diharapkan dapat lebih menitik Saat pelaksanaan pengecoran.
beratkan perbandingan perancah ditinjau Politeknik Negeri Bandung
8
9