Anda di halaman 1dari 9

ANALISA PERBANDINGAN ANGGARAN BIAYA PROYEK ANTARA MATERIAL

CERUCUK DAN SCAFFOLDING PADA BANGUNAN PERTINGKAT

Yunita1), Riyanni Pratiwi2), Syahrudin2)


yunitaalpian@yahoo.co.id

ABSTRAK
Perancah adalah salah satu komponen terpenting dalam setiap proyek pembangunan rumah atau
gedung bertingkat. Ketepatan dalam pemilihan perancah yang sesuai dengan karakteristik proyek
sangat penting agar proyek yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kontraktor dalam memilih perancah yang akan
digunakan, antara lain adalah faktor biaya, tingkat keselamatan dan keamanan, tingkat kesulitan
dalam hal pemasangan maupun pembongkarannya, durasi proyek dan lain sebagainya.
Faktor biaya dalam pemilihan jenis perancah merupakan faktor yang memegang peranan penting
dalam keseluruhan nilai proyek. Pemilihan perancah yang tidak tepat bisa menyebabkan tingginya
estimasi biaya yang diajukan dalam penawaran sehingga berakibat pada pemborosan pemakaian
sumber daya.

Kata kunci: Perancah kayu cerucuk/gelam, Scafollding, biaya, waktu.

1. PENDAHULUAN tertarik untuk melakukan penelitian


Salah satu bagian penting didalam tentang perbandingan material perancah
pelaksanaan infrastruktur adalah cerucuk dan scaffolding, ditinjau dari segi
pembuatan perancah. Pekerjaan kekuatan, waktu, kesehatan dan
konstruksi bangunan baik itu bangunan keselamatan kerja, dan biaya untuk
bertingkat atau tidak, sangat bangunan bertingkat.
membutuhkan perancah yang baik untuk
menompang manusia, bahan dan alat serta 2. TINJAUAN PUSTAKA
membentuk struktur yang sesuai dengan 2.1 Latar Belakang Perancah
perencanaan. Pemilihan jenis perancah Sejak zaman Shakespeare Istilah
sering kali menjadi masalah didalam “perancah” sering disamakan dengan
pelaksanaan proyek, yaitu bagaimana “scaffolding”, zaman dahulu orang lebih
memilih perancah yang tepat dan banyak menggunakan perancah dari kayu
ekonomis. atau bambu. Tercatat hingga akhir tahun
Di kota Pontianak sendiri, kayu 1970 an hampir 99% perancah
cerucuk sudah sejak lama digunakan menggunakan bahan kayu. Tetapi, seiring
sebagai bahan dasar pembangunan dengan perkembangan besi, pengetahuan
perancah, tetapi seiring dengan tentang kekuatannya dan kepedulian
perkembangan jaman, pengetahuan manusia terhadap lingkungan, orang lebih
tentang kekuatan dan kepedulian manusia memilih perancah dari besi karena lebih
terhadap lingkungan, orang lebih memilih praktis dan mudah didapat.
perancah dari besi (scaffolding) karena
dianggap lebih aman dan mudah didapat. 2.2 Pengertian dan Fungsi Perancah
Pemilihan perancah yang tidak Fungsi perancah adalah sebagai
tepat bisa menyebabkan tingginya berikut:
estimasi biaya yang diajukan dalam a. Sebagai tempat untuk bekerja yang
penawaran sehingga berakibat pada aman bagi tukang / pekerja sehingga
pemborosan pemakaian sumber daya. keselamatan kerja terjamin.
Atas dasar permasalahan tersebut, penulis

1
1. Alumni Prodi Teknik Sipil FT UNTAN
2. Dosen Prodi Teknik Sipil FT UNTAN
b. Sebagai pelindung bagi pekerja yang  Dengan mengadakan shift
lain, seperti pekerja dibawah harus pekerjaan.
berlindung dari jatuhnya bahan dan  Dengan memperpanjang waktu
alat. kerja (lembur)
 Dengan menggunakan alat bantu
2.3 Syarat Perancah yang lebih produktif, menambah
Ada tiga persyaratan umum dalam jumlah pekerja, menggunakan
mendesain suatu struktur, baik struktur material yang lebih cepat, dan
permanen maupun sementara seperti penerapan inovasi dalam konstruksi
perancah, setidaknya ada tiga persyaratan dpat menreduksi durasi dari suatu
yang harus dipenuhi, yaitu: pekerjaan (Edward m, 1986).
a. Syarat kekuatan.
b. Syarat kekakuan. e. Mutu dan Kualitas
c. Syarat stabilitas Mutu adalah karakteristik produk,
sesuai dengan keinginan pemilik proyek,
2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi dimana standar yang diminta dituangkan
Pemilihan Jenis Perancah dalam dokumen kontrak (Ir. Daryanto).
a. Jenis Material Perancah
Jenis material perancah yang akan
digunakan didalam penelitian ini adalah
perancah kayu dan scaffolding.

b. Metode Pelaksanaan
Aspek-aspek yang harus
diperhatikan didalam me-review metode
pelaksaan adalah :
 Aspek biaya
 Aspek kemudahan
 Aspek kecepatan
 Seleksi
 Infomasi Gambar 1. Hubungan Triple Constrain
 Analisis (Soeharto, 1999)
 Presentasi
 Pelaksanaan Dari segi teknis, ukuran
keberhasilan proyek dikaitkan dengan
c. Biaya sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat
Menurut Ir. Daryatmo, 2001 dipenuhi. Pada perkembangan selanjutnya
Peralatan merupakan unsur pendukung ditambahkan parameter lingkup sehingga
utama dalam pelaksanaan suatu proyek, parameter diatas menjadi lingkup, biaya,
untuk proyek bendungan dan irigasi, nilai jadwal, dan mutu.
bobot biaya alat berkisar 20% sampai
40%, sedangkan untuk bangunan gedung f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertingkat tinggi, nilai 3% sampai 6%. Perancah
Perlengkapan dan alat penunjang
d. Waktu program keselamatan dan kesehatan kerja,
Untuk mempercepat penyelesaian meliputi:
kegiatan dalam suatu proyek dapat  Promosi program keselamatan dan
menggunakan berbagai cara, diantaranya kesehatan kerja yang terdiri dari :
adalah sebagai berikut:  Alat Pelindung Diri (personal
protective equipment)

2
2.5 Pembebanan Pada Perancah Tabel 3. Tabel Tegangan Kayu Yang
As 1576-1 mengenalkan 3 (tiga) Diperkenankan.
elemen beban dengan melibatkan
perhitungan beban desain, yaitu:
 Beban Mati (Dead Loads)
 Beban Tambahan (Environmental
Loads)
 Beban Hidup (live Loads)

Tabel 1. Scaffolding Duty

Sumber : Departemen Pekerjaan Umum


(1961), peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.
Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan
Masalah Bangunan.

Tabel 4. Tegangan Leleh dan Tegangan


Dasar

Tabel 2. Tabel Kekuatan Main Frame

Sumber: Brosur dan Spesifikasi Perancah. Sumber : Peraturan Perencanaan


2000 Bangunan Baja Indonesia Tahun 1984

Untuk perancah yang menggunakan


cerucuk, besarnya beban yang dapat a. Perhitungan Kekuatan Struktur
dipikul oleh tiap batang perancah Perancah
tergantung pada angka kelangsingan dn Syarat kekuatan yang diizinkan
luas penampang dari kayu/ cerucuk yang digunakan untuk perhitungan dimensi
digunakan. jarak serta acuan dan perancah adalah :

b. (Tegangan yang terjadi<tegangan


izin)
Tegangan yang terjadi merupakan hasil
dari momen maksimal yang terjadi dengan
momen tahanan material tersebut.
= ( )

2.6 Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Berdasarkan pada proses
perkembangan proyek dari mulai
gagasan/ide sampai proyek diserahkan

3
dari kontraktor ke pemilik, Rencana
Anggaran Biaya dibagi dalam 4 jenis,
yaitu:
 Rencana Anggaran Biaya Kasar
(Taksiran) Untuk Pemilik.
 Rencana Anggaran Biaya
Pendahuluan Oleh Konsultan
Perencana.
 Rencana Anggaran Biaya Detail
Oleh Kontraktor.
 Anggaran Biaya Sesungguhnya
(Real Cost) Setelah Proyek
Selesai.

a. Komponen Penyusun RAB


Bahasa matematis yang dapat
dituliskan adalah sebagai berikut:

RAB = ∑ [(Volume) x Harga Satuan


Pekerjaan]

3. METOLOGI PENELITIAN
Setelah hasil pengamatan tersebut Gambar 2. Alur penelitian
dirumuskan, dilakukan studi pustaka
sebagai landasan dasar untuk melakukan
tindakan selanjutnya, kemudian dilakukan 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
analisa. Setelah dianalisis, hasil 4.1 Deskripsi Proyek
perhitungan akan digunakan berdasarkan Proyek Pembangunan Gedung Kuliah
rumusan masalah. Baru Institut Agama Islam Negri (IAIN)
Pontianak berlokasi di jalan Letnan Jend
Soeprapto No.19, kelurahan Benua Melayu
Darat, kecamatan Pontianak Selatan, Kota
Pontianak, provinsi Kalimantan Barat.

4.2 Analisa Kekuatan Struktur


Perancah
a. Perancah Cerucuk
Kondisi struktur dilapangan :
Data Umum Struktur :
 Kolom : 60/60
 Balok induk : 40/70
 Balok anak : 30/60
 Tebal plat : 12 cm
 Tebal anak tangga : 25/2 cm

Data umum perancah Kayu:


 Kayu cerucuk kelas III ukuran 8-
10 cm
 Panjang perancah 4 m

4
Berdasarkan tabel tegangan kayu adalah 7,5 ton =75000 kg > 8.404,8 kg
yang diperkenankan didapat nilai σtk ......... aman
tegangan tekan untuk kayu kelas III
adalah 15 kg/cm2 b. Perancah Scaffolding
Karena kondisi lapangan yang sulit Kondisi struktur dilapangan :
diprediksi, maka nilai reduksi dari Data Umum Struktur :
kekuatan perancah kayu cerucuk yng  Balok induk : 40/70
digunakan sebesar 0,7. Dengan demkian,  Balok anak : 30/60
maka kekuatan tiap tiang perancah dalam  Kolom : 60/60
menahan beban adalah : 452 kg (Beban  Tebal plat : 12 cm
yang dipikul dengan jarak antar perancah  Tebal anak tangga : 25/2 cm
60 cm (sepanjang 9 meter untuk 16 titik)
Besar beban titik (beban struktur) Data umum perancah scaffolding:
yang harus dipikul oleh tiap tiang cerucuk  Main frame 190 dan 120
adalah sebesar : (kapasitas maksimum 2500
. , ,
kg/tiang)
= = 315,18  U head jack
 Cross
Besar total beban yang harus  Joint
ditahan oleh tiap tiang perancah cerucuk :
 Pawal (beban total struktur) Besar beban titik (beban struktur) yang
 = 215, 18 kg harus dipikul oleh tiap tiang scaffolding
 Beban kejut (beban penuangan) adalah sebesar :
= 20 kg
. , ,
= = 1008,576
TOTAL BEBAN
= 215, 18 + 20 Besar total beban yang harus ditahan oleh
= 335,18 kg tiap tiang scaffolding :
P = 528 kg > 335,18 kg ...........aman.
P= 568,884 kg P= 568,884 kg Pawal (beban total struktur)
= 1008,576 kg
Beban kejut (beban penuangan)
= 20 kg

TOTAL BEBAN = 1028,576 kg

Analisa perhitungan :
Akibat kondisi lapangan yang sulit
diprediksi, maka nilai reduksi dari
kekuatan scaffolding yang digunakan
Gambar 3. Beban Pada Tiap Tiang
sebesar 0,7. Dengan demikian, maka besar
Perancah Kayu Cerucuk.
kekuatan tiap tiang scaffolding untuk
menahan beban adalah :
Kekuatan tanah untuk menahan beban
diatasnya adalah:
P = 0,6 X 2500 kg = 1750 kg >
Berdasarkan tabel 2.4 untuk tanah
1028,576 kg ............................ aman
jenis Campuran tanah liat dan lempung
berlanau didapat besar daya dukungnya

5
P= 1028,576 kg P= 1028,576 kg

Gambar 4.2 beban pada tiap tiang


scaffolding.

4.3 Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Perancah
Dengan mempertimbangkan faktor
kekuatan perancah, untuk metode
pelaksanaan pemasangan dan Gambar 5. rencana penggunaan
pembongkaran perancah pada penelitian perancah Scaffolding
ini, penulis merencanakan bahwa untuk
perancah yang menggunakan kayu 4.4 Analisa Manajemen Mutu dan K3
cerucuk, satu perancah akan digunakan Perancah
secara berulang (faktor pemakaian 4.4.1. Perancah Cerucuk
berulang adalah 2,5), perpindahan Didalam penelitian ini penulis
perancah akan dilakukan per satu lantai. menggunakan perancah kayu cerucuk
yang berdiameter 8-10 cm yang termasuk
jenis kayu kelas III. Berdasarkan pada
tabel 2.3, setiap satu batang kayu kelas III
bisa menahan σtr tegangan tekan/ tarik
sejajar sebesar 60 kg/cm2 dan nilai σtk
tegangan tekan untuk kayu kelas III
adalah 15 kg/cm2.

4.4.2. Perancah Scaffolding


Untuk perancah scaffolding, penulis
menggunakan dua jenis perancah yaitu
perancah dengan ukuran 190, 220,120 dan
ukuran 120,220,120. Perancah scaffolding
tersebut bisa menahan beban sebesar 2500
kg.

Gambar 4. Rencana penggunaan


perancah cerucuk.

6
4.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4.7 Analisa Biaya Pengerjaan Perancah
(K3) Perancah Analisa biaya perancah meliputi
biaya pemasangan perancah, biaya
Tabel 5. Kesehatan dan keselamatan kerja pembongkaran perancah, mobilisasi dan
(K3) Perancah demobilisasi perancah dan biaya lain-lain.
Biaya lain-lain yang dimaksudkan disini
contohnya adalah biaya penggunaan
perancah yang digunakan sebagai
perancah non-struktur. Contohnya:
penggunaan perancah untuk pekerjaan
pengecatan dinding, pekerjaan
pemasangan lampu, dan lain sebagainya.

Perancah Cerucuk

Tabel 6. Daftar Upah kerja/hari


Sumber: Hasil Analisa, 2017 Nama upah (Rp)
Pekerja 85.000
tukang kayu 100.000
4.6 Analisa Waktu Pengerjaan kepala tukang 125.000
Perancah
Mandor 135.000
Berdasarkan penelitian dan
wawancara secara informal dilapangan,
didapat data-data sebagai berikut:
 Jumlah Pekerja : 12 orang
 Estimasi waktu pemasangan 1 m2 Tabel 7. Daftar Harga Satuan Material
perancah cerucuk : bahan material harga (Rp)
 8,24 menit (untuk lantai 2,3,4,5 Paku 2,5''/kg 18000
dan atap) dan 13 menit untuk Kayu cerucuk 8-10 cm/4 m 10000
lantai 6
Kayu kelas III 1.963.500
 Estimasi waktu pembongkaran 1
m2 perancah cerucuk : Balok kayu kelas II 2.924.400
 7,20 menit (untuk lantai 2,3,4,5
dan atap) dan 12 menit untuk Berdasarkan hasil analisa
lantai 6 perhitungan yang telah dilakukan, total
 Estimasi jumlah truk : 5 buah biaya bahan material yang dibutuhkan
 Satu truk bisa mengangkut 1000 untuk perancah cerucuk adalah
batang kayu cerucuk. Rp.238.779.813,16 sedangkan total biaya
bahan material yang dibutuhkan untuk
Berdasarkan hasil analisa perancah scaffolding adalah Rp.
perhitungan yang telah dilakukan, total 308.316.344,00.
waktu yang dibutuhkan untuk Total biaya bahan material
pemasangan dan pembongkaran perancah scaffolding lebih mahal karena lamanya
cerucuk adalah 72 hari sedangkan waktu pengerjaan perancah berpengaruh
perancah scaffolding adalah 35 hari. terhadap biaya penggunaan scaffolding.
Lamanya waktu pengerjaan perancah akan Semakin lama waktu pengerjaan, maka
berpengaruh terhadap biaya upah pekerja biaya sewa scaffolding akan semakin
yang akan dikeluarkan. mahal.

7
Untuk Total biaya upah perkerja dari dari faktor-faktor yang lain, seperti
yang dibutuhkan untuk perancah cerucuk faktor metode pelaksanaan kedua jenis
adalah Rp.80.290.000,00 sedangkan total perancah, waktu pengerjaan perancah,
biaya bahan material yang dibutuhkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
untuk perancah scaffolding adalah Rp. Perancah, dan lain sebagainya.
25.600.000,00. Total biaya upah untuk
perancah cerucuk lebih mahal karena DAFTAR PUSTAKA
lamanya waktu pengerjaan perancah Badan Standarisasi Nasional. (2000).
berpengaruh terhadap biaya upah pekerja. Peraturan Konstruksi Kayu
Semakin lama waktu pengerjaan, maka Indonesia. (SNI kayu 2002, bahan
biaya upah pekerja akan semakin mahal. konsus. Jakarta.
Total biaya untuk perancah cerucuk
adalah Rp. 319.069.813, sedangkan untuk Brosur dan spesifikasi perancah. (2000).
perancah scaffolding adalah Rp. Rp. Slab & Beam, Formwork &
333.916.334,00 Scaffolding by : Beton Concrete
Selisih biaya diantara kedua jenis Form specialist.
material peracah adalah sebesar
Rp.14.846.530,00 Departemen Pekerjaan Umum. (2002).
Standar Nasional Indonesia
Analisa Biaya Konstruksi
5. KESIMPULAN DAN SARAN Bangunan Gedung dan
5.1 Kesimpulan Perumahan Pekerjaan
Dari hasil perhitungan dan analisa Departemen Pekerjaan Umum.
pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa dari segi waktu pelaksanaan, Djamaluddin dan Safudin, 1999.
penggunaan perancah Scaffolding lebih Kontruksi Beton Bertulang.
cepat pengerjaannya jika dibandingkan Bandung
dengan perancah cerucuk dengan selisih
waktu antara kedua jenis material Gunawan , Andy dan Kristianto,Robby ,
perancah adalah 27 hari. 2007. Studi Kasus Perbandingan
Sedangkan dari segi biaya, penggunaan Biaya Perancah Kayu, Gelam,
perancah cerucuk lebih murah jika dan Besi PadaProyek Ruko
dibandingkan dengan perancah Surabaya. Universitas Kristen
Scaffolding. Petra
Selisih biaya diantara kedua jenis
material peracah adalah sebesar Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
Rp.14.846.530,00 Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
5.2 Saran Kerja.
Penelitian ini hanya
membandingkan dua jenis perancah, yaitu Suparno, 2012. Pemilihan jenis bahan
perancah kayu cerucuk dan perancah perancah beton Pada
scaffolding, untuk penelitian berikutnya pembangunan gedung
diharapkan dapat membandingkan lebih Bertingkat. Universitas
dari dua jenis perancah. Diponegoro Semarang
Penelitian ini hanya menitik
beratkan perbandingan kedua jenis Sumargo dan Ario Raja Nata, 2006.
perancah dari segi biaya, untuk penelitian Keruntuhan perancah scaffolding
berikutnya diharapkan dapat lebih menitik Saat pelaksanaan pengecoran.
beratkan perbandingan perancah ditinjau Politeknik Negeri Bandung

8
9

Anda mungkin juga menyukai