Anda di halaman 1dari 4

Proceeding 3rd Conference of Piping Engineering and its Application e-ISSN No.

Program Studi D4 Teknik Perpipaan – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

DESAIN DAN PEMODELAN STORAGE TANK KAPASITAS 40.000


kL MENGGUNAKAN SOFTWARE INTEGRAPH TANK

Haris Yoga Pangestu1*, Budi Prasojo2, Muhamad Muhadi Eko Prayitno3

Program studi D-IV Teknik Perpipaan,Jurusan Teknik Permesinan Kapal,Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya,
Indonesia 1*, 2
Program studi D-IV Teknik Manajemen Bismis,Jurusan Teknik Bangunan Kapal,Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya, Indonesia3

Email: harisyogap@gmail.com1*; Budiprasojo1968@gmail.com2*; mmekop@yahoo.com3*;

Abstract - Storage tank is one important component in the petroleum industry which acts as one of a
component to make the fuel storage process of the oil run well before being distrubuted. The
distribution area is wide it needs to perform an anticipation to prevent running out of fuel oil stock.
To prevent the out of stock of fuel oil, then it is neccesary to add a new storage tank. The standards
used for this tank design are theAPI 650, 2016, Twelfth Edition, Addendum 2. Calculation methods
for plate thickness using one foot method include shell, bottom plate, annular bottom plate and roof.
Standard used for the fire prevention system is the NFPA 11 and 15. For cathodic protection using
the NACE standard. From the result of this study, its obtained minimum thickness shell result of the
shell plate, bottom plate, annular bottom plateandroofplate.Stability of the tank is resulted in a stable
tank without the need for anchorage. The cathodic protection in the tank using the SACP method with
a magnesium anode. Find out the foam, water and cooling requirement for fire prevention on the
tank. Find out the cost of construction for the tank.

Keyword: API 650, Annular bottom,Integraph TANK, Roof, Shell, Tank.

Nomenclature produksi BBM cukup besar maka untuk


𝒕𝒅 ketebalan pelat shell desain mengantisipasi kehabisan stock BBM diperlukan
𝒕𝒕 ketebalan pelat shell hydrostatic kapasitas daya tampung yang lebih besar
test sehingga dibutuhkan sebuah tangki penyimpanan
𝑽𝒇 faktor kecepatan baru. Untuk mengurangi terjadinya defect,
Pws tekanan angin pada shell perlunya sebuah perancangan desain dan
Pwr tekanan angin pada roof pemodelan sebuah tangki agar hasil tangki yang
𝑭𝒔𝒉𝒆𝒍𝒍 beban angin pada shell dibangun dapat digunakan dengan tepat dan
𝑭𝒓𝒐𝒐𝒇 beban angin pada roof memperkecil kemungkinan terjadinya kegagalan
desain.
𝑴𝐫𝐰 total momen guling yang diterima
Dari masalah tersebut, penelitian ini
pada dinding tangki
bertujuan untuk mendesain sebuah tangki dengan
𝑵𝒎𝒊𝒏 Jumlah anoda minimum
menghitung ketebalan minimal pelat pada shell
1. PENDAHULUAN plate, bottom plate, annular bottom plate dan
Tangki (storage tank) merupakan salah satu roof menggunakan metode perhitungan one foot
komponen yang penting dalam industri method. Ketebalan aktual plat yang digunakan
perminyakan sebagai kelancaran proses harus lebih besar atau sama dengan dari
penyimpanan bahan bakar minyak sebelum persyaratan ketebalan minimum API 650 agar
didistribusikan. Area pendistribusian yang cukup tangki aman dari tegangan yang
luas sehingga perlunya antisipasi untuk diakibatkan oleh beban statis, tegangan
mencegah terjadinya kehabisan stock bahan circumferensial, dan tegangan longitudinal [1].
bakar minyak. Untuk mencegah terjadinya Selanjutnya menghitung stabilitas tangki
kehabisan stock bahan bakar minyak, maka perlu terhadap beban angin dan beban gempa.
penambahan sebuah tangki baru. Pada saat akan Menentukan proteksi katodik yang digunakan
mendesain sebuah tangki, banyak hal yang harus pada tangki serta penanggulangan kebakaran
diperhatikan untuk menghindari kegagalan dalam pada tangki tersebut. Menghitung biaya total
desain. pembangunan pada tangki agar mengetahui biaya
Pada perusahaan perminyakan yang pembangunan yang efisien. Penelitian tentang
beroperasi menampung dan mendistribusi bahan desain dan pemodelan tangki menggunakan
bakar minyak (BBM) memiliki area software AMETANK pernah dilakukan oleh
pendistribusian yang cukup luas dan kebutuhan Atrasani [2].

43
Proceeding 3rd Conference of Piping Engineering and its Application e-ISSN No.
Program Studi D4 Teknik Perpipaan – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

2. METODOLOGI . CA = corrosion allowance , mm


2.1 DiagramAlir Untuk minimal ketebalan pelat pada bottom plate
Penelitian ini berupa desain dan mengacu standart API 650 para 5.4 yaitu 6 mm
perancangan tangki timbun kapasitas 40.000 kL. lalu ditambahkan dengan CA seperti pada
Desain dan perancangan tersebut menggunakan persamaan berikut :
standart API 650 adendum 2, Januari 2016 yang 𝑡𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 =6mm+CA (3)
meliputi pemilihan material, menentukan jumlah Dimana,
course, perhitungan shell, roof bottom plate dan CA = corrosion allowance ,dalam mm
annular bottom menggunakan metode Perhitungan ketebalan minimal pada
perhitungan One Foot Method, perhitungan annular bottom platedengan menghitung Produk
stabilitas terhadap angin dan gempa, penentuan stress dan Hydrostatic test pada course
proteksi katodik, penanggulangan kebakaran, 1,selanjutnya melihat standart API 650 table 5.1a
perhitungan Bill of quantity dan dilakukan sebagai berikut [3] :
pemodelan menggunakan Software Integraph Produk stress=(𝑡𝑑 -CA/corroded t)x𝑆𝑑 (4)
TANK. Diagram alir pada penelitian ini seperti Hydrostatic test= (𝑡𝑡 /Nominal t) x 𝑆𝑡 (5)
Gambar 1 berikut: Dimana,
Mulai 𝑡𝑑 = ketebalan pelat shell desain, dalam mm
Identifikasi dan
𝑡𝑡 = ketebalan pelat shell hydrostatic test, dalam
merumuskan
masalah
mm
Studi lapangan Studi literatur
𝑆𝑑 = allowable stress design, dalam MPa
𝑆𝑡 = allowable stress hydrostatic test, dalam MPa
Data primer Pengumpulan data Data sekunder
CA = corrosion allowance ,dalam mm
Menghitung ketebalan corroded t = API 650 figure 5.1a point (a)
minimal shell, bottom
plate, annular bottom Nominal t = API 650 figure 5.1a point (a)
dan roof
Perhitungan ketebalan minimal pelat pada
Menentukan hasil
perhitungan ketebalan roof yang akan dipasang tidak boleh kurang dari
minimal pelat dengan
ketebalan aktual 3/16 inch atau 5 mm berdasarkan pada API 650
Menentukan tebal
para 5.10.2.2 lalu ditambahkan corrosion
manhole allowance (CA) seperti pada persamaan berikut
Menghitung stabilitas [3]:
angin dan gempa
𝑡𝑟𝑜𝑜𝑓 = 5 mm + CA (6)
Menentukan
penanggulangan
Dimana,
Memodelkan
kebakaran
menggunakan CA = corrosion allowance ,dalam mm
Menentukan proteksi software Integraph
katodik yang TANK
digunakan pada tangki
2. Beban angin
Menghitung biaya total Menurut API std 650 para 6.5.1 point (k)
pembuatan tangki
timbun dijelaskan perhitungan beban angin pada desain
Analisa hasil menggunakan kecepatan angin pada area
perhitungan
tersebut. Tekanan desain angin pada shell
kesimpulan 𝑉 18𝑙𝑏𝑓 𝑉
seharusnya 0.86 kPa ( )2 , ([ 2 ] [ ]2 ) pada
190 𝑓𝑡 120
selesai
daerah proyeksi vertikal permukaan silinder dan
tekanan desain angin pada roof seharusnya 1.44
𝑉 30𝑙𝑏𝑓 𝑉
Gambar 1 Diagram Alir kPa ( )2 , ([ 2 ] [ ]2 ) pada daerah proyeksi
190 𝑓𝑡 120

2.2 Formula Perhitungan horizontal permukaan atap. Tekanan desain


1. Tebal pelat angin tersebut sesuai dengan ASCE 7-05 untuk
Perhitungan ketebalan minimal pelat pada paparan angin kategori C. Untuk menentukan
shell seperti persamaan berikut [3] : kriteria pada tangki sesuai dengan persamaan
1.Minimum thickness berikut :
4,9.𝐷(𝐻−0,3)𝐺 1. 0,6𝑀𝑤 +𝑀𝑝𝑖 <𝑀𝐷𝐿 /1,5+𝑀𝐷𝐿𝑅 (7)
𝑡𝑑 = + 𝐶𝐴 (1)
𝑆𝑑 2. 𝑀𝑤 +𝐹𝑝 (𝑀𝑝𝑖 )<(𝑀𝐷𝐿 + 𝑀𝐹 )/2+𝑀𝐷𝐿𝑅 (8)
4,9.𝐷(𝐻−0,3)
𝑡𝑡 = (2) 3. 𝑀𝑤𝑠 +𝐹𝑝 (𝑀𝑝𝑖 )<𝑀𝐷𝐿 /1,5+𝑀𝐷𝐿𝑅 (9)
𝑆𝑡
Dimana, Dimana,
𝑡𝑑 = ketebalan pelat shell desain, mm 𝑀𝑤 = overtuning moment sambungan shell-to-
𝑡𝑡 = ketebalan pelat shellhydrostatic test, mm bottom dari horizontal plus vertikal wind
H = tinggi tangki, m pressure
G = spesific gravity liquid 𝑀𝑝𝑖 = moment sambungan shell-to-bottom dari
𝑆𝑑 = allowable stress design, MPa design internal pressure
𝑆𝑡 = allowable stress hydrostatic test, MPa 𝑀𝐷𝐿 = moment sambungan shell-to-bottom dari

44
Proceeding 3rd Conference of Piping Engineering and its Application e-ISSN No.
Program Studi D4 Teknik Perpipaan – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

nominal weight of shell foam min application rate = 6,5 L/min-m2


𝑀𝐷𝐿𝑅 = moment sambungan shell-to-bottom dari min.disc time= 65 menit
nominal weight of roof plate Foam concentrate = 0.03
𝐹𝑝 = pressure combination factor Perhitungan air untuk pembentukan foam
𝑀𝐹 = moment sambungan shell-to-bottom dari solution seperti berikut [4]:
liquid V water = LPtangkix foam min.AR x min.disc time x
weight water (13)
𝑀𝑤𝑠 = overtuning moment sambungan shell-to- Dimana,
bottom dari horizontal wind pressure L.Permukaan tangki = (π x D2) / 4
water min application rate = 6,5 L/min-m2
3. Beban gempa min.disc time= 65 menit
Momen guling (Overtuning moment) Water concentrate = 0.97
menurut API 650 E.6.1.5 didapatkan dari gaya- Perhitungan kebutuhan untuk cooling seperti
gaya seperti pada persamaan berikut [2] : berikut [5] :
𝑀rw =√[𝐴𝑖 (𝑊𝑖 𝑋𝑖 + 𝑊𝑠 𝑋𝑠 + Qcooling = L.Permukaan tangki x application rate
2 (14)
𝑊𝑟 𝑋𝑟 )]2 +√[𝐴𝑐 (𝑊𝑐 𝑋𝑐 )] (10) Dimana,
Dimana, L.Permukaan tangki = (π x D2) / 4
𝑀rw = total momen guling yang diterima pada AR= 12,2 (L/min) /m2
dinding tangki, Nm (ft-lb)
𝐴𝑖 = koefisien percepatan spektrum respon 3.HASIL DAN PEMBAHASAN
impulsif, %g
𝑊𝑖 = bagian impulsif efektif dari berat cairan, N Tabel 1 : Data Utama Tangki
No Data Keterangan
(lbf) 1 Tank
𝑋𝑖 = ketinggian dari bagian bawah shell tangki Size :
ke Inside diameter = 50 m
pusat aksi gaya seismik lateral yang terkait Height = 22,553 m
Jumlahcourse = 10
dengan kekuatan cairan impulsif, m (ft) Ukuranpelatcourse 1-7 = 6096x2438 mm
𝑊𝑠 = total berat pada tangki, N (lbf) Ukuranpelatcourse 8-10 = 6096x1829 mm
𝑋𝑠 = ketinggian dari bagian bawah tangki ke 2 Material =Plate-A36
pusat 3 Corrosion allowance =2 mm
4 Tank volume = 40.000 kL
gravitasi shell,m (ft) 5 Sd = 160 MPa
𝑊𝑟 = berat total dinding tangki (ft) 6 St = 171 MPa
𝑋𝑟 = tinggi dari bawah tangki ke atap dan pusat 7 Density pertamax = 724 kg/m3
gravitasi roof appurtenaces, m (ft) 8 Data angin = 26 kh/hr
𝐴𝑐 = koefisien percepatan respon spektrum
1. Hasil perhitungan minimum thickness
respon
konvektif, %g Tabel 2 : Hasil Perhitungan minimal thickness shell
𝑊𝑐 = berat efektif isi tangki yang dapat tumpah Perhitungan 𝑡𝑑 𝑡𝑡 𝑡650 Tebal
dari Course pelat
dinding, N (lbf) aktual
𝑋𝑐 = tinggi dari bawah tangki ke pusat aksi 1 26,68 31,89 31,89 32
2 23,98 28,40 28,40 30
gaya 3 21,27 24,91 24,91 25
seismik lateral, m (ft) 4 18,57 21,41 21,41 22
5 15,87 17,92 17,92 18
4.Proteksi katodik 6 13,16 14,43 14,43 15
7 10,46 10,93 10,93 12
Perhitungan jumlah minimum anoda 8 8,43 8,31 8,31 9
𝑙
𝑁𝑚𝑖𝑛 = 𝑡 (11) 9 6,41 5,69 8 8
𝐼𝑜 10 4,38 3,07 8 8
Dimana :
𝑁𝑚𝑖𝑛 = Jumlah anoda minimum (kg) b. 𝑡𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 = 8 mm
𝑙𝑡 = Kebutuhan arus proteksi (A) c.𝑡𝑎𝑛𝑛𝑢𝑙𝑎𝑟 𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 = 8 mm
𝐼𝑜 = Arus anoda (A) d. 𝑡𝑟𝑜𝑜𝑓 = 7 mm
Dari hasil perhitungan tersebut, ketebalan pelat
5. Penanggulangan kebakaran pada roof disesuaikan pada tebal dilapangan
Perhitungan foam solution untuk tangki maka menjadi 8 mm.
seperti berikut [4] :
Vfoam = LPtangki x foam min.AR x min.disc time x 2. Hasil perhitungan beban angin
foam (12) Untuk menentukan kriteria tangki dengan
Dimana, persamaan sebagai berikut :
L.Permukaan tangki = (π x D2) / 4

45
Proceeding 3rd Conference of Piping Engineering and its Application e-ISSN No.
Program Studi D4 Teknik Perpipaan – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

1. 0,6𝑀𝑤 +𝑀𝑝𝑖 <𝑀𝐷𝐿 /1,5+𝑀𝐷𝐿𝑅 1. Perhitungan tebal minimal pelat pada shell
0,6 x 81592,5024 + 0 < 10.597.200.000/1,5 + menggunakan metode one foot method
1.0597.178.189 didapatkan hasil sebagai berikut : Course 1 =
48.951,427 < 5.231.661.839 32 mm, Course 2 = 30 mm, Course 3 = 25
2. 𝑀𝑤 + 𝐹𝑝 (𝑀𝑝𝑖 ) < (𝑀𝐷𝐿 + 𝑀𝐹 )/2 + 𝑀𝐷𝐿𝑅 mm, Course 4 = 22 mm, Course 5 = 18 mm,
81.592.502,4 + 0,4(0) < (1.0597.178.189 + Course 6 = 15 mm, Course 7 = 12 mm,
141885456,3 )/2 + 1.0597.178.189 Course 8 = 9 mm, Course 9 = 8 mm, Course
81585,712 < 5.176.761.478 10 = 8 mm. Untuk ketebalan minimal pelat
3. 𝑀𝑤𝑠 + 𝐹𝑝 (𝑀𝑝𝑖 ) <𝑀𝐷𝐿 /1,5 + 𝑀𝐷𝐿𝑅 pada bottomplate = 8 mm, annular plate = 8
10942,5024 + 0,4 (0) <1.0597.178.189/1,5 + mmdan roof = 8 mm.
1,25941 x 1011 2. Dari hasil perhitungan stabilitas tangki
10.935,712 < 5.231.661.839 terhadap angin, kriteria tangki stabil tanpa
Dari perbandingan diatas dapat disimpulkan membutuhkan anchorage (48.951,427 N.m <
kriteria tangki stabil tanpa menggunakan anchor 5.231.661.839 N.m). Hasil perhitungan
(baut) overtuning moment, anchorage ratio criteria
3. Hasil perhitungan beban gempa lebih kecil dari 0,785 (0,005 ≤ 0,785 ) maka
Perhitungan beban gempa terhadap tangki tangki stabil tidak membutuhkan anchorage.
yaitu menentukan nilai overtuning moment yang 3. Perhitungan proteksi katodik menggunakan
dilanjutkan menentukan anchorage ratio pada metode SACP (sacrificial anode cathodic
tangki tersebut. protection) dengan anoda magnesium
𝑀rw = sebanyak 66 anoda.
2 4. Kebutuhan foam untuk penanggulangan
√[𝐴𝑖 (𝑊𝑖 𝑋𝑖 + 𝑊𝑠 𝑋𝑠 + 𝑊𝑟 𝑋𝑟 )]2 + [𝐴𝑐 (𝑊𝑐 𝑋𝑐 )] kebakaran sebesar 24.887,23 liter/menit,
= 33.491.683 N.m kebutuhan water untuk penanggulangan
𝑀
J = 2 [𝑊 (1−0.4𝐴 rw
)+ ]
kebakaran sebesar 804.691,4 liter/menit
𝐷 𝑡 𝑣 𝑊𝑎 −0.4𝑊𝑖𝑛𝑡
sedangkan kebutuhan untuk cooling pada
= 0,00506901
tangki sebesar 23.954,7 liter/menit.
Dari hasil perhitungan anchorage ratio
criteria lebih kecil dari 0,785 (0,005 ≤ 0,785 ) 5. UCAPAN TERIMA KASIH
maka tangki stabil tidak membutuhkan Penulis ingin mengucapkan terima kasih
anchorage. kepada pihak yang telah membantu dalam
pembuatan penelitian ini. Pihak yang dimaksud
4. Hasil perhitungan proteksi katodik adalah:
1. Budi Prasojo S.T., MT.
Tabel 3: Cathodic Protection Anode
2. Ir. MM.Eko Prayitno, M.MT.
Parameter Kondisi/Kriteria
Jenis anoda Magnesium 6. PUSTAKA
Rapat arus proteksi 20 mA/m2
[1] Mahardhika, P., Ratnasari, A, 2018,
Coating breakdown 10 %
Tegangan anoda 0,95 Volt Perancangan Tangki Stainless Steel Untuk
Design time 20 tahun Peyimpanan Minyak Kelapa Murni
Resivitas tanah 5000 Ω.cm Kapasitas 75 m3, JTERA-Jurnal Teknologi
Safety factor 10 %
Rekayasa, vol 3, no 1, pp. 39-46.
Diameter anoda 25 cm
Panjang anoda 75 cm
[2] Winarno, Atrasani Bananudin, 2017,
5. Hasil perhitungan penanggulangan kebakaran Desain dan Pemodelan pada Storage Tank
Kapasitas 50.000 kL (Studi Kasus
Tabel 4: Data penanggualangan kebakaran PT.Pertamina Region V TBBM Tuban),
No Data Keterangan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
1 Foam min application rate 6,5 L/min-m2
(NFPA 11)
2 Min.disc time 65 menit (NFPA
[3] American Petroleum Institute 650, 2016,
11) Twelfth Edision, Addendum 2
3 Foam concentrate 0.03
4 Water min application rate 6,5 L/min-m2 [4] NFPA 11, 2002, Standard for Low
(NFPA 11)
5 Min.disc time 65 menit (NFPA
Medium and High Expansion foam
11)
6 Water concentrate 0.97 [5] NFPA 15, 2007, Standard for Water Spray
7 Cooling min application rate 12,2 (L/min) /m2 Fix System for Fire Protection
4. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dan pembahasan
maka dapat disimpulkan :

46

Anda mungkin juga menyukai