Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

EFFLEURAGE MASASE

Prodi D3 EFFLEURAGE MASASE


Kebidanan No Dokumen : No Revisi : Halaman :

............................. ................................... ...................................


Standar ASKEB Di susun oleh : Ditetapkan
Operasional KEHAMILAN Ketua Prodi D3 Kebidanan
Prosedur

Tanggal terbit
25 Agustus 2021 (Novianti, S.ST.,M.Keb) (Yetti Purnama, S.ST.,M.keb )
Pengertian Teknik pijatan yang dilakukan untuk membantu mempercepat proses pemulihan
nyeri punggung dengan menggunakan sentuhan tangan pada punggung klien secara
perlahan dan lembut untuk menimbulkan efek relaksasi.
Lokasi Klinik, Rumah Sakit, Rumah Keluarga Pasien
Indikasi 1. Klien dengan keluhan kekakuan dan ketegangan otot di punggung
2. Klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri punggung pada ibu hamil TM III
Petugas 1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan teori mata kuliah ASKEB Kehamilan,
khususnya effleurage masase.
2. Bidan yang memahami teori effleurage masase pada ibu hamil TM III
Keselamatan 1. Patuhi prosedur pekerjaan
kerja 2. Perhatikan keadaan umum klien pada saat tindakan
3. Jaga privasi pasien
PERSIAPA 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda dan identifikasi klien dengan memeriksa
N KLIEN identitas klien dengan cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan
kepada klien untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien.
3. Siapkan peralatan yang diperlukan.
4. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik
5. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman.
6 PERSIAPAN ALAT 1. minyak untuk masase
2. tisu
3. handuk mandi yang besar
4. satu buah handuk kecil
5. sebuah bantal dan guling kecil dan selimut.
7 CARA BEKERJA Prosedur Rasional
1. Beri tahu klien bahwa 1. memberi waktu
tindakan akan segera bagiklien untuk
dimulai. mempersiapkan diri

2. Periksa tanda vital 2. mengetahui kondisi


klien sebelum umum klien
memulai remedial
massage efflourage
pada punggung.
3. Posisikan pasien dengan 3. Posisi miring kiri dapat
posisi miring ke kiri untuk membantu untuk
mencegah terjadinya mencegah terjadinya
hipoksia janin; tekanan pada perut ibu
yang bisa menyebabkan
hipoksia pada janin

4. Jika pasien masih bisa


untuk duduk berikan posisi 4. Memberi posisi yang
berlutut kemudian nyaman sesuai dengan
berbaring di bantal yang keinginan klien agar
besar senyaman mungkin; klien tidak merasa
tertekan dan tetap rileks

5. Nafas dalam dapat


5. Instruksikan pasien untuk
membantu untuk
menarik nafas dalam
mempertahankan
melalui hidung dan
kenyamanan klien agar
mengeluarkan lewat mulut
tetap rileks dan dapat
secara perlahan sampai
mengurangi rasa nyeri
pasien merasa rileks.
6. Baby oil merupakan
6. Tuangkan baby oil pada
lubrikan yang baik
telapak tangan kemudian
untuk massage
gosokan kedua tangan
hingga hangat.
7. Gerakan mengusap
7. Letakkan kedua tangan
membantu dapat
pada punggung pasien,
merangsang untuk
mulai dengan gerakan
merangsang pelepasan
mengusap dan bergerak
endorphin untuk
dari bagian bahu menuju
mengurangi rasa nyeri
sacrum;
dan memberi kenyamanan
pada klien
8. Buat gerakan melngkar kecil 8. Gerakan sirkuler
dengan menggunakan ibu jari secara perlahan
menuruni area tulang belakang, dengan pada satu titik
gerakkan secara perlahan yang dirasa pasien
berikan penekanan arahkan terasa nyeri mampu
penekanan kebawah sehingga memblok impuls
tidak mendorong pasien nyeri agar nyerinya
kedepan. dapat berkurang dan
gerakan perlahan agar
tidak terjadi tekanan
yang berlebih pada
punggung ibu yang
dapat menambah rasa
nyeri

9. Usap bagian punggung dari 9. Usapan pada daerah


arah kepala ke tulang ekor, punggung
untuk mencegah terjadinya memberikan relaksasi
lordosis lumbal. pada klien dan
mencegah terjadinya
lordosis pada aderah
lumbal
10. Bersihkan sisa minyak atau 10. memelihara
lotion pada punggung klien kebersihan dan
dengan handuk. kenyaman klien
11. Rapikan klien ke posisi 11. mempertahankan
semula. kenyaman klien

12. Beritahu bahwa tindakan telah 12. menginformasikan


selesai kepada klien bahwa
tindakan telah usai.

13. Bereskan alat-alat yang telah 13. Memelihara


digunakan kebersihan
lingkungan yang
terapeutik

14. Cuci tangan. 14. membunuh


mikroorganisme
8 EVALUASI 1. Evaluasi hasil yang dicapai (penurunan skala nyeri)
2. Beri reinforcement positif pada ibu hamil
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik
9 DOKUMENTASI 1. Tanggal atau jam dilakukan tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon klien selama tindakan
4. Nama dan paraf perawat
10 HAL-HAL YANG 1. Kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik klien harus selalu
PERLU dikaji untuk mengetahui keadaan klien selama prosedur
DIPERHATIKAN 2. Istirahatkan klien terlebih dahulu setelah dilakukan
massage punggung selama kurang lebih 1-2 menit
3. Perhatikan kontraindikasi dilakukannya tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PRENATAL BODY MASSAGE

Prodi D3 PRENATAL BODY MASSAGE


Kebidanan No Dokumen : No Revisi : Halaman :

............................. ................................... ...................................


Standar ASKEB Di susun oleh : Ditetapkan
Operasional KEHAMILAN Ketua Prodi D3 Kebidanan
Prosedur

Tanggal terbit
25 Agustus 2021 (Novianti, S.ST.,M.Keb) (Yetti Purnama, S.ST.,M.keb )

Pengertian Aplikasi tekanan pada jaringan lunak tubuh, seperti kulit,otot, tendon dan ligament.
Lokasi Klinik, Rumah Sakit, Rumah Keluarga Pasien
Indikasi Ibu Hamil
Petugas 1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan teori mata kuliah ASKEB Kehamilan,
khususnya prenatal body massage.
2. Bidan yang memahami teori prenatal body massage
Keselamatan 1. Patuhi prosedur pekerjaan
kerja 2. Perhatikan keadaan umum klien pada saat tindakan
3. Jaga privasi pasien
Petunjuk 1. Pemijatan bisa dimulai dari usia kehamilan trimester dua dengan durasi setiap
Umum pemijatan selama 1,5 jam dan bisa dilakukan dua kali dalam satu bulan.
2. Sebelum melakukan pemijatan yang harus dilakukan oleh bidan adalah:
i. Memastikan klien/ibu hamil berada pada posisi yang nyaman
ii. Pertimbangkan suhu ruangan
Hal-hal yang 1. Tanyakan kepada klien apakah klien menyukai usapan punggung karena
harus beberapa klien tidak menyukai kontak secara fisik.
diperhatikan 2. Perlu diperhatikan kemungkinan adanya alergi atau kulit mudah terangsang,
sebelum memberikan lotion atau oil.
3. Hindari untuk melakukan masase pada area kemerah-merahan, kecuali bila
kemerahan tersebut hilang sewaktu dimasase.
4. Massage punggung dapat merupakan kontraindikasi pada pasien imobilitas
tertentu yang dicurigai mempunyai gangguan penggumpalan darah.
5. Indentifikasi juga faktor-faktor atau kondisi seperti fraktur tulang rusuk atau
vertebra, luka bakar,daerah kemerahan pada kulit, atau luka terbuka yang
menjadi kontraindikasi untuk massage punggung
Persiapan 1. Kursi (jika ada) / tempat duduk dan tempat bersandar.
Alat 2. Kasur, sprei putih, selimut, bantal.
3. Aromatherapy candle.
4. Minyak aromatherapy sesuai keinginan pasien.
5. Handuk
Persiapan 1. Menyiapkan alat dan mendekatkannya ke pasien.
Terapis 2. Mencuci tangan
Persiapan 1. Menutup gorden atau pintu.
lingkungan 2. Pastikan privasi pasien terjaga
PELAKSANAAN
1. Pemijatan daerah kepala: Memijat kulit kepala, membuat lingkaran kecil dari dahi di sepanjang
garis rambut dan turun ke pelipis, dan meremas leher dari bawah
2. Pemijatan Daerah bokong dan Punggung:
Buka selimut pada daerah punggung hingga ke gluteal (bokong) ibu kemudian balurkan
minyak di daerah punggung dan mulai dengan peregangan
a. Lakukan pemijatan berupa usapan lembut, lambat dan panjang atau tidak putus-putus dengan
menggunakan ujung jari yang ditekan lembut dan ringan
1) Mulailah dari atas punggung meluncur ke bawah pada kedua sisi tulang
belakang hingga atas otot gluteal
2) Kembali lagi dari bawah ke atas.
3) Tekanan pijatan ke atas dikurangi.
b. Pijat daerah pinggang dan bahu dengan meremas otot panggul dan bahu
1) Pinggang: Lakukan kneading (meremas otot) mulai dari otot gluteal (bokong)
dan pinggang dengan lembut bergeser bolak balik
2) Bahu: Lanjutkan kneading (meremas) ke bagian atas bahu
c. Memijat menyilang daerah bahu dan bokong
1) Urut dari daerah bahu ke daerah gluteal ( daerah bokong ) secara menyilang dari sisi
kanan ke sisi kiri
2) Urut dari daerah gluteal ke daerah bahu ( daerah bokong ) menyilang dari sisi
kanan ke sisi kiri
3) Lakukan hal ini secara bergantian.
d. Pijat daerah sekitar ilium dengan cara menekan pada daerah sekitar ilium
kemudian bergerak ke daerah punggung hingga ke bahu menggunakan tarian
jempol sambil memutar ibu jari
e. Memijat daerah otot spina.
1) Gunakan jempol untuk membentuk lingkaran keluar pada sisi kanan dan kiri otot spina
(secara sirkular)
2) Gunakan jempol untuk menekan ke dalam dan keluar dari spina
f. Lakukan gerusan pada otot tulang belakang dengan menggunakan buku jari tangan, dapat
bergerak maju-mundur
g. Deeper Cross Friction Therapy
1) Gunakan 2 tangan 4 jari, dimulai dari sisi atas otot gluteal.
2) Meluncur dari alur lamina diatas otot tulang belakang
3) Lanjutkan ke punggung ke atas hingga bahu dan kembali
h. Ellbow Teknik
1) Letakkan salah satu telapak tangan pada bahu dan siku tangan lainnya pada punggung.
2) Meluncur turun pada otot tulang belakang dari bahu dengan umpe utama tekanan pada
otot umpeng.
i. Akhiri pemijatan daerah punggung dengan usapan lembut daerah punggung
3. Pemijatan untuk daerah lengan
a. Melakukan pemijatan daerah lengan dengan mengusap lembut lengan bawah lalu naik ke atas
b. Melakukan teknik V Stroke. Buat huruf V diantara ibu jari dan jari telunjuk, pijat dari lengan
bawah ke lengan atas.
c. Kneading: Buat bentuk hati antara ibu jari dan jari telunjuk, saat memijat ibu jari diarahkan
naik turun hingga bertemu jari telunjuk. Pemijatan dimulai dari bawah ke lengan atas.
d. Usap samping (leaf stroke): mengusap lembut tangan bagian samping dari atas kebawah
dengan menggunakan ujung jari
e. Gerusan; Membuat gerakan seperti mengguerus dengan menggunakan buku jari tangan.
Dilakukan dari atas sampai lengan bawah.
f. Memijat tangan menggunakan ibu jari untuk membuat lingkaran kecil di atas telapak tangan;
di punggung tangan, menggosok di antara ruang-ruang tulang; meluncur ke bawah setiap jari
4. Pemijatan daerah paha
a. Melakukan pemijatan lembut dimulai dari daerah lutut hingga ke panggal paha
b. Melakukan teknik V – Stroke : Buat huruf V antara jempol dan telunjuk. Pijat dari lutut
sampai pangkal paha.
c. Melakukan pemijatan pada otot hamstring yaitu tiga buah otot yang berkelompok dan terletak
di bagian belakang paha dengan cara meremas otot-otot tersebut
d. Melakukan pemijatan meremas pada otot quadriceps yaitu kumpulan dari empat otot besar
yang terletak dipaha depan dan berfungsi untuk meluruskan lutut dan menekuk hip (panggul)
e. Melakukan pemijatan pada sisi paha bagian luar mulai dari lutut kearah pangkal paha dengan
menggunakan sisis antara ibu jari dan telunjuk
f. Melakukan pemijatan dengan teknik Chisel fist yaitu melakukan gerusan dengan buku jari
mulai dari lutut kearah pangkal paha. ump digunakan dengan 2 tangan maupun 1 tangan.
g. Teknik Splitting hamstrings yaitu kedua tangan umpeng tindih memberikan tekanan dari atas
lulut hingga ke pangkal paha.
h. Teknik Criss – cross. Kedua telapak tangan posisi melintang pada paha kemudian melakukan
gerakan maju mundur dari arah lutut kearah pangkal paha
i. Teknik Compression jari-jari kedua tangan pemijat saling menyilang/ bertautan kemudian
melakukan pemijatan dengan telapak tangan dari arah lutut kearah pangkal paha
5. Pemijatan daerah Betis (jangan gunakan tekanan yang sangat pada betis)
a. Melakukan pemijatan/usapan lembut pada daerah betis mulai dari bawah sampai kearah lutut.
b. Pemijatan dengan teknik V – Stroke yaitu memijat menggunakan sisi dalam jari telunjuk dan
jempol kemudian memijat daerah betis dari bawah ke atas.
c. Melakukan peremasan lembut pada otot betis. Dengan lembut lakukan pada daerah betis
sampai ke lutut.
d. Teknik Leaf stroke dengan menggunakan jempol dengan membuat setengah
lingkaran (seperti gerakan membentuk daun) pijat daerah betis dari bawah keatas
e. Melakukan teknik Chisel Fist dengan melakukan gerusan ke arah atas dari pergelangan kaki
dengan menggunakan buku jari pemijat.
f. Melakukan teknik Pumping Tahan lutut dengan telapak tangan kemudian lakukan dorso fleksi
dan ekstensi secara bergantian pada telapak kaki dengan lembut
g. Lakukan massage dengan lembut pada kaki
h. Usap dengan lembut bagian telapak kaki
i. Gosok telapak kaki dengan arah ke atas dan ke bawah dengan menggunakan buku–buku jari
j. Pijat dari jari kaki ke tumit dengan ibu jari dan bergerak kembali ke arah jari kaki
6. Setelah selesai pemijatan, bersihkan badan ibu dengan menggunakan handuk
7. Cuci Tangan
8. Dokumentasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL

Prodi D3 PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL


Kebidanan No Dokumen : No Revisi : Halaman :

............................. ................................... ...................................


Standar ASKEB Di susun oleh : Ditetapkan
Operasional KEHAMILAN Ketua Prodi D3 Kebidanan
Prosedur

Tanggal terbit
25 Agustus 2021 (Novianti, S.ST.,M.Keb) (Yetti Purnama, S.ST.,M.keb )
Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai status
kesehatan pasien.
Lokasi Klinik, Rumah Sakit, Rumah Keluarga Pasien
Indikasi Ibu Hamil
Petugas 3. Mahasiswa yang telah menyelesaikan teori mata kuliah ASKEB Kehamilan,
khususnya pemeriksaan fisik ibu hamil.
4. Bidan yang memahami teori pemeriksaan fisik ibu hamil
Keselamatan 3. Patuhi prosedur pekerjaan
kerja 4. Perhatikan keadaan umum klien pada saat tindakan
5. Jaga privasi pasien
Prinsip 1. Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan .
2. Pastikan bahwa kuku jari bersih tidak panjang, sehingga tidak menyakiti pasien.
3. Terlebih dahulu hangatkan tangan dengan air hangat sebelum menyentuh pasien
atau gosok bersama-sama kedua telapak tangan dengan telapak tangan satunya.
4. Jelaskan pada pasien secara umum apa yang akan dilakukan .
5. Gunakan sentuhan yang lembut tetapi,tidak menggelitik pasien dan cukup kuat
untuk memeperoleh informasi yamg akurat.
6. Buatlah pendekatan dan sentuhan sehingga menghargai jasmani pasien dengan
baik, serta sesuai dengan hak pasien terhadap kepantasan dan atas hak pribadi.
7. Tutupi badab pasien selama pemeriksaan dan hanya bagian yang di periksa yang
terbuka
Persiapan 1. Baki dan alasnya
Alat 2. Spignomanometer
3. Stestokop
4. Termometer
5. Timbangan Berat Badan
6. Pengukur tinggi badan
7. Refleks hammer
8. Bantal
9. Selimut
10. Buku KIA
11.Pita LILA
PELAKSANAAN
g. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
h. Cuci tangan
i. Siapkan/dekatkan alat-alat
j. Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya
k. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga
l. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
m. Ukur TB dan BB
n. Ukur LILA (Lingkar Lengan Atas)
o. Panggul : pengukuran panggul luar, bentuk panggul (Primigravida)
Lakukan Anamnesa
p. Anjurkan klien untuk tidur terlentang di tempat tidur
q. Ukur tanda-tanda vital (TTV), Keadaan Umum dan Kesadaran
Lakukan pemeriksaan fisik: Head to toe:
r. Kepala: Bentuk kepala, kebersihan, warna rambut, tekstur rambut, distribusi rambut,
rontok.kusam/pecah, tebal/tipis, lurus/kering/ikal, lesi/pembengkakan dikepala, ada keluhan
atau tidak
s. Wajah: cloasmagravidarum (hiperpigmentasi kulit wajah) ada/tidak, edema/tidak (klien pre
eklamsi), pucat/tidak
t. Mata: Bentuk, lingkar mata, konjugtiva anemis/tidak, sclera icterus/tidak, pupil isokor/tidak,
reflek pupil terhadap cahaya +/-, peningkatan tekanan intra okuler (TIO) ada/tidak, ketajaman
penglihatan, lapang pandang, pergerakan bola mata
u. Hidung: Bentuk, pernapasan cuping hidung ada/tidak, warna mukosa hidung (trimester I
lembab dan kemerahan), pengeluaran ada/tidak, keadaan sunius/polip, peradangan, fungsi
penciuman
v. Telinga: Bentuk, keadaan kanalis, kebersihan, serumen, pengeluaran, nyeri ada/tidak, alat
Bantu pendengaran, fungsi pendengaran (detik jam, gesekan rambut dan garputala)
w. Mulut: Keadaan bibir (sariawan, sianosis/pucat/bengkak) kebersihan dan keadaan gigi, caries
(carier biasanya meningkat pada ibu hamil karena hipersalivasi), Lengkap/tidak, keadaan gusi
(epulis/bengkak), lidah kotor/lesi/pecah-pecah/peradangan, bau mulut, tonsil, fungsi
pengecapan
x. Leher: Kelenjar tiroid, kelenjar limfe, ROM, peningkatan vena jugularis, kaku kuduk,
hiperpigmentasi kulit ada/tidak
y. Dada/Thoraks : Bentuk, irama pernafasan, suara nafas, retraksi dinding dada ada/tidak, suara
perkusi  dada, premitus taktil dada, ekspansi paru
z. Jantung: nyeri dada, denyut ictus cordis, bunyi jantung, irama jantung, pembesaran, frekuensi
heart rate
aa. Payudara: Bentuk, pembengkakan, warna areola, keadaan puting mamae/nipel,
pengeluaran, hiperpigmentasi kulit
bb. Abdomen : tanda piskacek, linea, striae, kebersihan, peristaltic usus, Leopold
cc. Genetalia : kebersihan vulva, secret vagina meningkat/tidak, tanda chadwik,  bekas luka
episiotomi, varises
dd. Ekstremitas: Cara berjalan, varises pada kaki, edema, refleks patela  (hiperektensi/stasis),
trisep dan bisep
ee. Berikan reinforcement positif pada keluarga
ff. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
gg. Cuci tangan
hh. Catat hasil tindakan dalam catatan /Buku KIA

Anda mungkin juga menyukai