Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI HEWAN

PISCES BAGIAN DALAM

(Cyprinus carpio)

Oleh:

MARIA NENDYA
183112620150128

LABORATORIUM ZOOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
PENDAHULUAN

Ikan (pisces) merupakan hewan vertebrata (bertulang belakang) yang memiliki


sirip, bernafas dengan menggunakan insang, dan hanya dapat hidup di air. Istilah
vertebrata digunakan sebagai pembeda ikan dengan kelompok binatang invertebrata yang
juga hidup di air seperti misalnya udang ataupun siput. Demikian pula ikan memiliki sirip
yang dapat digunakan sebagai pembeda dari binatang tidak bersirip yang juga sama-sama
hidup di air seperti lingsang, katak, ataupun buaya. Terdapat 50.000 spesies ikan di
seluruh dunia dan tidak semua ikan telah teridentifikasi (Rahmadina, 2020).
Pengelompokan mahluk hidup disebut sebagai klasifikasi dan ilmu yang
mempelajari klasifikasi adalah taksonomi. Klasifikasi merupakan pengelompokan
berdasarkan pada perbedaan dan persamaan karakteristik mahluk hidup. Untuk
melakukan pengelompokan diperlukan beberapa dasar diantaranya morfologi, anatomi,
fisiologi, hingga filogeni (Astuti, 2007). Menurut Saanin (1984) bagian kepala (caput),
tubuh (truncus), ekor (caudal), sisik, sirip, dan linea lateralis dari ikan merupakan bagian
penting yang harus diamati dalam identifikasi jenis-jenis ikan. Menurut Sukiya (2003)
klasifikasi dari jenis-jenis ikan terbagi menjadi beberapa kelas diantaranya yaitu ikan
tanpa rahang (kelas Agnatha), ikan dengan rahang primitif (kelas Placodermi), ikan
bertulang rawan (kelas Chondrichthyes), dan ikan bertulang keras atau sejati (kelas
Osteichthyes). Kelas Osteichthyes terdiri dari tiga super ordo, yaitu Chondrostei,
Holostei, dan Teleostei.
Terdapat beberapa spesies ikan yang dapat dibudidayakan dan dipelihara untuk
dikomsumsi dan ada juga dipelihara untuk hiasan di rumah (Armansyah,2018). Ikan mas
(Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan tawar yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat. Ikan mas dapat dibudidayakan di kolam biasa, sawah, waduk, sungai yang
airnya deras, dan keramba (Widiana et al, 2013). Jenis ikan mas yang sering ditemukan
dipasaran yaitu ikan mas punten, ikan mas sinyonya, ikan mas majalaya, dan ikan mas
merah. Ikan mas punten memiliki karakter berwarna hijau kehitaman, berukuran kecil,
dan mata menonjol. Ikan mas sinyonya memiliki karakter badan panjang, mata sipit, dan
sisik berwarna kuning muda. Ikan mas majalaya memiliki karakter badan pendek,
punggung tinggi, kepada dengan moncong yang lebih pipih, dan sisik berwarna hijau
keabuan. Sedangkan, ikan mas merah memiliki karakter badan panjang, mata agak
menonjol, dan sisik berwarna merah keemasan (Wulandari, 2013). Sementara itu untuk
anatomi ikan mas (Cyprinus carpio) bagian luar, terdiri dari:
a. Sistem jaringan otot, ikan mas dapat berenang dengan bantuan sistem jaringan
otot. Jaringan otot melekat dengan kerangka (tulang) dan membuat kontraksi dan aktivitas
otot sehingga ikan mas dapat bergerak dan berenang.
b. Sistem pencernaan, makanan akan diubah menjadi nutrisi oleh sistem
pencernaan dan penyerapan. Sedangkan makanan yang sudah dicerna akan dibuang
menjadi feses. Sistem pencernaan ikan mas terdiri dari mulut, faring dan laring, gigi
faring, usus, kantung empedu, liver, pankreas dan anus.
c. Sistem pernafasan, membantu ikan mas untuk menghirup oksigen dan
membuang karbondioksida. Dalam sistem ini, insang adalah organ yang memegang
pernanan paling penting.
d. Sistem pengeluaran, limbah metabolisme dibuang melalui organ-organ
pengeluaran seperti ginjal, kantung kemih, dan insang.
e. Sistem sirkulasi, jantung tersusun oleh satu atrium dan satu bilik. Terletak di
dekat hubungan antara tubuh dan kepala, jantung sebagai kekuatan utama dalam sistem
sirkulasi berada di dalam rongga perikardial. Darah membuat sirkulasi berjalan dengan
baik, yang pergerakannya sendiripun diatur oleh jantung. Pembuluh darah ada tiga tipe
yaitu pembuluh darah arteri, pembuluh dara vena, dan pembuluh darah kapiler.
f. Sistem urinogenital, reproduksi pada ikan mas bergantung pada system
urinogenital. Ikan mas dikenal dengan dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina.
g. Gelembung renang, organ yang berisi udara yang dapat membantu ikan mas
naik atau turun di dalam air sehingga dapat dapat beradaptasi dengan baik di
lingkungannya.
h. Sistem saraf dan sistem endokrin, berfungsi untuk mengkoordinasi pergerakan
semua organ agar semuanya selaras. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang
belakang dan saraf.
Gambar 1. Anatomi Ikan mas (Cyprinus carpio)
Berdasarkan uraian diatas maka pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai
kelas osteichtyes yaitu ikan mas (Cyprinus carpio). Untuk lebih memahami tentang
stuktur tubuh ikan mas (Cyprinus carpio) maka praktikum kali ini akan dilakukan
pengamatan bagian dalam dari ikan mas dengan cara mengiris preparat (sectio) dan
membandingkan organ atau sistem organnya. Sehingga dalam praktikum kali ini
bertujuan untuk dapat mengenal sistem organ tubuh ikan seperti sistem integumen, sistem
rangka, sistem otot, sistem pernapasam, sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem
ekskresi, dan osmoregulasi.
KLASIFIKASI Cyprinus carpio

Klasifikasi ikan mas (Cyprinus carpio) menurut Saanin (1984), sebagai berikut :
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Super kelas : Pisces
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Cpyrinus
Spesies : Cyprinus carpio
PENGAMATAN

C D

Gambar 2. Systema digestorium (alat pencernaan), systema reticulo endothelial, dan


kelenjar kelamin jantan
Keterangan:
A. Ventriculus (lambung)
B. Intestinum (usus)
C. Vesica fellea (kantong empedu)
D. Lien (limpa)
E. Gonad (testis)
Gambar 3. Gonad (ovarium)

Gambar 4. Ren / ginjal / mesonephros (Organa uropoetica)


A

Gambar 5. Branchia / insang (systema repiratorium)


Keterangan:
A. Hemibranchia (lembaran insang)
B. Arcus branchialis (lengkung insang)

Gambar 6. Pneumatocyst / gelembung berenang


A

Gambar 7. Cor/ jantung (Systema cardiovasculare)


Keterangan:
A. Atrium
B. Ventrikel
C. Bulbus arteriosus

Gambar 8. Systema musculare bagian caudal


Keterangan:
A. Myocommata
B. Myomer
HASIL PENGAMATAN

Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan preparat ikan mas (Cyprinus
carpio) dengan metode sectio yaitu pengamatan dengan cara membedah untuk
memahami tentang stuktur tubuh ikan bagian dalam. Berdasarkan hasil pengamatan
bagian dalam pada ikan mas dapat diketahui bahwa ikan mas memiliki alat pencernaan
(systema digestorium), systema reticulo endothelial, alat ekskresi-reproduksi (systema
urogenitale), alat perpanapasan (systema respiratorium), alat peredaran darah (systema
cardiovasculare), otot-otot (systema musculare).

Pada pengamatan alat pencernaan ditemukan kedua bagian dari alat pencernaan
yaitu saluran pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula
digestoria). Saluran pencernaan berfungsi sebagai alat pengangkut bahan-bahan
makanan, alat pencernaan, dan absorbsi. Pada bagian saluran pencernaan ditemukan dua
organ yaitu lambung (ventriculus) dan usus (intestinum) (Gambar 2). Pada lambung
(ventriculus) ikan mas hanya terlihat memanjang akibat perbesaran dari usus. Sementara
pada usus (intestinum) terlihat seperti pipa panjang yang berkelok-kelok dan sama
besarnya. Intestinum tersebut akan berakhir dan bermuara keluar sebagai anus.
Sedangkan pada bagian kelenjar pencernaan ditemukan kantong empedu (vesica fellea).
Pada vesica fellea terlihat membulat, berada di dekat ventral lobus dexter hepatitis,
salurannya akan bermuara pada ventriculus. Dimana fungsi dari vesica fellea yaitu
sebagai tempat penyimpanan bilus dan akan menyalurkannya ke usus jika diperlukan.

Pada pengamatan juga ditemukan adanya lien (limpa) yang termasuk dalam
systema reticulo endothelial (Gambar 2D). Pada limpa terlihat organ tersebut berwarna
merah tua dan berada dekat pada ventral lobus dorsalis hepatitis. Selanjutnya pada
pengamatan berikutnya yaitu pada alat ekskresi-reproduksi (systema urogenitale) dimana
terbagi menjadi dua bagian yaitu organa genitalia (alat-alat kelamin) dan organa
uropoetica (alat-alat ekskresi). Pada pengamatan organa genitalia ditemukan dua gonad
pada dua jenis preparat yaitu gonad testis yang dimiliki ikan jantan dan gonad ovarium
yang dimiliki ikan betina. Gonad testis terlihat putih kompak, berjumlah sepasang, dan
berada di dalam abdomen bagian lateral yaitu di antara usus dan pneumatocyst (Gambar
2E). Sementara pada gonad ovarium yang dimiliki ikan betina terlihat berjumlah sepasang
dan memiliki bintik-bintik yang terisi sel telur (Gambar 3). Saluran keluar dari gonad
akan bermuara sebagai porus urogenitalis.

Pada pengamatan berikutnya yaitu organa uropoetica (alat-alat ekskresi) terdapat


ren / ginjal / mesonephros (Gambar 4). Pada mesonephros terlihat berwarna merah tua,
berjumlah sepasang, dan berada di antara pneumatocyst (gelembung berenang) dan tulang
punggung. Selanjutnya pada pengamatan alat perpanapasan (systema respiratorium)
ditemukan insang (branchia) dimana terdiri dari lembaran insang (hemibranchia)
(Gambar 5A) dan lengkung insang (arcus branchialis) (Gambar 5B). Pada lengkung
insang terlihat memutih, terdapat rigi-rigi yang dapat menyaring air pernapasan, dan
terdiri dari tulang rawan. Sedangkan pada lembaran insang, terlihat berwarna merah,
berbentuk seperti sisir, terdiri dari jaringan lunak, melekat pada lengkung insang, dan
terdapat banyak pembuluh darah sehingga terjadi pertukaran gas didalamnya.

Kemudian pada pengamatan selanjutnya, terlihat adanya pneumatocyst/


gelembung berenang (Gambar 6). Organ tersebut tidak termasuk ke dalam alat
pernapasan. Pneumatocyst sendiri berfungsi sebagai alat hidrostatik yaitu untuk
mengetahui tekanan air dimana ikan berenang dengan kata lain dapat digunakan sebagai
alat keseimbangan dan indera auditorius ikan. Lalu pada pengamatan alat peredaran darah
(systema cardiovasculare) ikan tersebut ditemukan organ cor/ jantung yang teridiri dari
atrium, ventrikel, bulbus arteriosus (Gambar 7). Cor sendiri berfungsi sebagai alat
pemompa darah yang mengedarkannya ke seluruh tubuh. Cor berada di dekat insang dan
dibungkus oleh selaput pericardium. Pada bagian atrium dan ventrikel terlihat berwarna
merah dan pada bulbus arteriosus terlihat berwarna putih dengan dinding tebal.

Pada pengamatan sistem otot (systema musculare) bagian caudal dapat terlihat
otot-otot nampak tersusun seperti lingkaran konsentris (Gambar 8). Lingkaran tersebut
terbentuk karena otot-otot tersebut tersusun dari cranial hingga caudal dengan lapisan otot
yang berbentuk kerucut (coni musculi). Pada coni musculi yang tersusun segmental
merupakan myomer. Sedangkan bungkus pemisah antara myomer yang satu dengan yang
lainnya disebut myocommata.
DAFTAR PUSTAKA

Armansyah, A. (2018). Bascom-AVR dan Komponen ATMEGA8535


Diimplementasikan Pada Perangkat Penangkap Ikan. Algoritma: Jurnal Ilmu
Komputer Dan Informatika, 2(1).
Astuti, L. S. (2007). Klasifikasi Hewan. Kawan Pustaka.
Rahmadina, R. (2020). Modul Ajar Taksonomi Vertebrata.
Saanin, H. (1984). Taksonomi dan kunci identifikasi ikan (jilid I dan jilid II). Bandung:
Bona cipta.
Sukiya. (2003). Biologi Vertebrata. Biologi FMIPA UNY, Yogyakarta.
Widiana, A., Kusumorini, A., & Handayani, S. (2013). Potensi Fitoplankton Sebagai
Sumber Daya Pakan pada Pemeliharaan Larva Ikan Mas (Cyprinus carpio) di
BBPBAT Sukabumi. Al-Kauniyah: Jurnal Biologi, 6(2), 108-112.
Wulandari, L. E. C. (2013). Pengaruh Pemberian Pakan Beryodium Terhadap
Pertumbuhandan Kandungan Yodium Benih Ikan Mas
(Cyprinuscarpio) (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Anda mungkin juga menyukai