ANATOMI HEWAN
(Cavia cobaya)
Oleh:
MARIA NENDYA
183112620150128
LABORATORIUM ZOOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
PENDAHULUAN
Cavia cobaya termasuk ordo Rodentia yang merupakan anggota mamalia yang
bagian caecumnya berkembang lebih baik dari semua mamalia yang ada dalam satu
spesies, jumlahnya kira-kira mencapai tiga ribu jenis. (Jasin, 1989). Marmut termasuk
mamalia, merupakan hewan yang mempunyai kelenjar mamae sebagai alat untuk
menyusui anaknya untuk memenuhi kebutuhan makanan pertama setelah mereka
dilahirkan. Ciri khas lainnya dari mamalia yaitu tubuhnya dilindungi oleh rambut, kulit
mengandung bermacam-macam kelenjar, jari kaki mempunyai cakar, kuku, dan telapak.
Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali tanah, loncat. Marmut merupakan
hewan berdarah panas. (Brotowidjoyo, 1993).
Mamalia memiliki tubuh berbentuk bilateral simetris dengan tulang rangka yang
mempunyai kendio okspital, pada rahangya terdapat gigi yang bentuk dan besarnya
berbeda untuk setiap individu. Kaki teradaptasi untuk berjalan,memanjat, menggali tanah,
serta berenang sehingga kakinya mempunyai cakar, kuku, dan telapak. Jantung
mempunyai empat ruang dengan sekat yang sempurna, aortanya hanya terdapat di sebelah
kiri. Ukuran paru-paru relatif besar, kompak dan kenyal yang terdapat pada rongga dada.
(Djuhanda, 1982).
Berdasarkan uraian diatas maka pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai
Mammalia yaitu marmut (Cavia cobaya). Untuk lebih memahami tentang stuktur tubuh
marmut maka praktikum kali ini akan dilakukan pengamatan bagian dalam dari marmut
dengan cara mengiris preparat (sectio) dan membandingkan organ atau sistem organnya.
KLASIFIKASI Cavia cobaya
Filum : Chordata
Sub-phylum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Subclassis : Placentalia
Ordo : Rodentia
Sub-ordo : Simplicidentata
Familia : Caviidae
Genus : Cavia
Diafragma
Hepar
Vesica fellea
Coecum
Ventriculus
Intestinum
jejenum tenue
Intestinum
crassum
Ileum
Vesica urinaria
Ventriculus
Ileum
Pancreas/duodenum
Intestinum
crassum
Coecum
HASIL PENGAMATAN
Ventriculus merupakan lanjutan dari esophagus. Caecum disebut juga usus buntu
yang merupakan batas antara intestinum tenue dengan intestinum crassum. Intestinum
tenue , terdiri dari duodenum, jejunum, ileum, dan caecum. Intestinum crassum adalah
usus besar dengan fungsi penyerapan air kembali dari pembentukan feses. Vesica urinaria
merupakan saluran tunggal dimana ureter kanan dan kiri bermuara. Berfungsi untuk
tempat mengumpulkan urine. Hepar terdiri dari dua lobus besar dan mengisi bagian dexter
dan medial viscerum abdominis,tepat di bawah diafragma, dalam sistema digestoria
berfungsi untuk memproduksi empedu.
Kantung empedu (vesica felea) terletak di permukaan bawah lobus dexter dari
hepar, memiliki saluran kecil yang memasuki duodenum, sebagian besar berupa air dan
memiliki fungsi ekskretoris yang membawa kelebihan kolesterol bilirubin untuk
dieliminasi. Pankreas merupakan penghasilkan enzim yang terlibat dalam pencernaan,
yaitu amilase yang mencerna pati maltose, lipase yang mengkonversi lemak emulsi
menjadi asam lemak dan gliserol, dan tripsinogen yang mencerna polipeptida dengan
rantai pendek asam amino.
Kemudian sistem ekskresi pada marmut yaitu ginjal dimana organ ini memiliki
bentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan
dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih, urin akan dialirkan ke uretra
yang selanjutnya dikeluarkan melalui saluran urin. Sedangkan saluran reproduksi melalui
vagina dan penis.
Organ genitalia pada marmut betina terdiri dari vulva yaitu suatu celah yang
dibatasi oleh dua buah bibir , yaitu labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada
kedua labium tersebut terdapat suatu tonjolan yang disebut clitosis. Sedangkan organ
genital pada marmut jantan yaitu penis yang merupakan alat kopulasi dan scrotum yang
berbentuk menyerupai kantung yang di dalamnya terdapat testis.
DAFTAR PUSTAKA
Jasin, Maskoeri. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar Jaya,
Surabaya.