Vs Apotek
Bagian Kedua
Perubahan Izin
b. pemenuhan pelayanan alat Pasal 15
kesehatan (1) Setiap perubahan
alamat di lokasi yang sama
Proses Perizinan : atau perubahan alamat dan
pindah lokasi, perubahan
PMK 56 tahun 2014 BAB Apoteker pemegang SIA,
IV bagian kesatu atau nama Apotek harus
(1) Setiap rumah sakit dilakukan perubahan izin.
wajib memiliki izin
(2) Apotek yang
(2) izin yang dimaksud
melakukan perubahan
pada ayat satu terdiri atas izin
alamat di lokasi yang sama
mendirikan dan izin
atau perubahan alamat dan
operasional.
pindah lokasi, perubahan
PMK 26 Tahun 2018 Apoteker pemegang SIA,
Pasal 34 : atau nama Apotek, wajib
(1) Persyaratan untuk mengajukan permohonan
memperoleh izin operasional perubahan izin kepada
Rumah Sakit sebagaimana Pemerintah Daerah
dimaksud dalam pasal 3 ayat Kabupaten/Kota.
(1) huruf aa terdiri atas : (3) Terhadap Apotek
a.notifikasi kementrian yang melakukan perubahan
kesehatan dan/atau dinas alamat di lokasi yang sama
kesehatan sesuai dengan atau perubahan nama
klasifikasi Rumah Sakit ; Apotek sebagaimana
b. profil Rumah Sakit dimaksud pada ayat (2)
paling sedikit meliputi visi tidak perlu dilakukan
dan misi, lingkup kegiatan, pemeriksaan setempat oleh
rencan astrategi, dan struktru tim pemeriksa.
rorganisasi;
(4) Tata cara
c. isian instrument self
permohonan perubahan izin
assessment sesuaiklasifikasi
bagi Apotek yang
Rumah Sakit yang meliputi
melakukan perubahan
pelayanan, sumber daya
alamat dan pindah lokasi
manusia, peralatan, bangunan
atau perubahan Apoteker
dan prasarana, dan
pemegang SIA
administrasi manajemen;
sebagaimana dimaksud
d. surat keterangan atau
pada ayat (2) mengikuti
sertifikasi izin kelayakan atau
ketentuan sebagaimana
pemanfaatan dan kalibrasi alat
dimaksud dalam Pasal 13.
kesehatan;
e. sertifikasi akreditasi; Proses Perizinan :
dan
f. batas paling sedikit PMK 09 Tahun 2017:
pemenuhan jumlah tempat (Pasal 13
tidur untuk Rumah Sakit (1) Untuk memperoleh
penanaman modal asing SIA, Apoteker harus
sesuai dengan kesepakatan mengajukan permohonan
atau kerjasama internasional. tertulis kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota
(2) Isian instrument self dengan menggunakan
assessment sebagaimana Formulir 1.
dimaksud pada ayat (1) huruf (2) Permohonan
c dipenuhi berdasarkan sebagaimana dimaksud
standar rumah sakit sesuai
pada ayat (1) harus
dengan ketentuan peraturan
ditandatangani oleh
perundang-undangan.
Apoteker disertai dengan
kelengkapan dokumen
(3) Sertifikat akreditasi
sebagaimana dimaksud pada administratif meliputi: a.
ayat (1) huruf e dipenuhi fotokopi STRA dengan
untuk perpanjangan izin menunjukan STRA asli; b.
operasional Rumah Sakit fotokopi Kartu Tanda
Penduduk (KTP);
c. fotokopi Nomor
Pokok
Wajib Pajak Apoteker;
d. fotokopi peta lokasi
dan denah bangunan;dan
e. daftar prasarana,
sarana, dan peralatan.
(3) Paling lama dalam
waktu 6 (enam) hari kerja
sejak menerima
permohonan dan
dinyatakan telah memenuhi
kelengkapan dokumen
administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2),
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
menugaskan tim pemeriksa
untuk melakukan
pemeriksaan setempat
terhadap kesiapan Apotek
dengan menggunakan
Formulir 2.
(4) Tim pemeriksa
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) harus
melibatkan unsur dinas
kesehatan kabupaten/kota
yang terdiri atas:
a. tenaga kefarmasian;
dan
b. tenaga lainnya yang
menangani bidang sarana
dan prasarana.
4 SDM Untuk pekerjaan kefarmasian 1. Apoteker
1.Apoteker penanggung jawab
2.TTK Apotek yang
Untuk pekerjaan penunjang memiliki surat izin
terdiri dari : praktik
1.Operator computer/teknisi 2. Apoteker
yang memahami kefarmasian Pendamping yang
2.Tenaga administrasi memiliki surat izin
3.Prakarya/Pembantu praktik
pelayanan 3. Tenaga Teknis
(Lampiran PMK 72 Tahun Kefarmasian yang
2016)
memiliki surat izin
praktik
4. Tenaga
Administrasi
(PMK 9 Tahun
2017
pasal 11 ayat 1 dan 2)
5 SARANA/PRASANA Lampiran PMK 72 Tahun 1. Bangunan Apotek
2016 harus bersifat
1.Ruang kantor/administrasi permanen, dan
2.Ruang penyimpanan memiliki berbagai
3.Ruang distribusi fungsi (lampiran
4.Ruang konsultasi PMK)
5.Ruang PIO 2. Instalasi air bersih
6.Ruang produksi 3. Instalasi listrik
7.Ruang aseptic dispensing
4. Sistem tata udara
8.Lab.Farmasi, dan peralatan
5. Sistem proteksi
lain yang menunjang kegiatan kebakaran (PMK 9 Tahun
pelayanan 2017 pasal 6 ayat 2 dan
(di pasal2 nya tidak pasal 8)
disebutkan sarana dan
prasarana IFRS, jadi dilihat
dilampiran)
bagian A
MONEY Administrasi keuangan
Apabila instalasi farmasi
harus mengelola keuangan
maka perlu
menyelenggarakan
administrasi keuangan.
Administrasi keuangan
merupakan pengaturan
anggaran, pengendalian dan
analisa biaya, pengumpulan
informasi keuangan,
penyiapan laporan,
penggunaan laporan yang
berkaitan dengan semua
kegiatan pelayanan
kefarmasian secara rutin atau
tidak dalam periode bulanan,
triwulan, semesteran atau
tahunan
METHOD PMK 72 tahun 2016 BAB II PMK 9 TAHUN 2017
bagian A ayat 2 Pasal 21
Perencanaan dilakukan untuk (1) Apoteker wajib
menghindari kekosongan obat melayani Resep sesuai
dengan menggunakan metode dengan tanggung jawab
yang dapat dipertanggung dan keahlian profesinya
jawabkan dan dasar-dasar yang dilandasi pada
perencanaan yang telah kepentingan masyarakat.
ditentukan anta lain (2) Dalam hal obat
konsumsi, epidemiologi, yang diresepkan terdapat
kombinasi metode konsumsi obat merek dagang, maka
dan epidemiologi disesuaikan Apoteker dapat mengganti
dengan anggaran yang obat merek dagang dengan
tersedia obat generik yang sama
Ayat 5 penyimpanan komponen aktifnya atau
Metode penyimpanan dapat obat merek dagang lain atas
dilakukan berdasarkan kelas
persetujuan dokter dan/atau
terapi, bentuk sediaan dan
jenis sediaan farmasi, alat pasien.
kesehatan dan bahan medis (3) Dalam hal obat
habis pakai dan disusun yang diresepkan tidak
secara alfabetis dengan tersedia di Apotek atau
menerapkan prinsio First pasien tidak mampu
menebus obat yang tertulis
di dalam Resep,