Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI

Kelompok 1 “Pengembangan Formulasi Sediaan Padat”

Hilda Mayangsari (21340103)


Ella Yunita (21340113)
Novianti Lolo Tandung (21340123)
Shofwan Anggatra
(21340130)
Ulfayani (21340145)
TABLET
Tablet merupakan salah satu sediaan yang banyak mengalami perkembangan dari segi
formulasi selain mengandung zat aktif dalam pembuatan tablet diperlukan bahan tambahan
yaitu bahan pengisi, pengikat, penghancur, pelicin, dan pewarna.

Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan
obat yang dibuat dengan pemadatan. Tablet juga memiliki perbedaan dalam
ukuran, bentuk, berat, kekerasan ataupun ketebalannya. Kebanyakan tipe atau
jenis tablet dimaksudkan untuk ditelan dan kemudian dihancurkan dan kemudian
melepaskan bahan obat yang ada di dalam tablet tersebut ke dalam saluran
pencernaan.

Dalam pembuatan tablet ada beberapa evaluasi sediaan tablet meliputi uji visual, uji
keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan, uji kerapuhan, uji
waktu hancur. Zat aktif yang digunakan untuk diformulasikan sebagai bentuk
sediaan tablet adalah paracetamol
PARACETAMOL
Paracetamol merupakan obat analgetik-antipiretik yang
banyak diproduksi dan digunakan oleh masyarakat
karena keamanannya, paracetamol banyak diminati
oleh masyarakat karena harganya murah, paracetamol
juga mampu mengurangi atau menghilangkan demam
tanpa mempengaruhi susunan saraf pusat atau
menurunkan kesadaran
Kelebihan dan Kekurangan Tablet

KEKURANGAN
KELEBIHAN
 Dapat menimbulkan kesulitan dalam terapi
 Praktis dan efisien individual : pahit, terlalu besar, sulit ditelan,
 Mudah digunakan, sakit tenggorokan, dsb.
 tidak memerlukan keahlian khusus  Waktu hancur lebih lama dibanding bentuk
 Bentuk sediaan tablet lebih cocok dan sediaan lain, seperti larutan, injeksi, dsb.
ekonomis untuk produksi skala besar  Tidak dapat digunakan pada pasien yang tidak
 Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak sadar / pingsan.
enak (dengan penambahan salut  Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit
selaput/salut gula). tercapai.
Metode Pembuatan Tablet

01 Metode Granulasi Basah

02 Metode Granulasi Kering

03 Metode Cetak Langsung


Evaluasi Mutu
Bahan-Bahan
Tambahan dalam
Tablet
Pembuatan Tablet

1. Uji Visual
2. Uji Keseragaman Bobot
1. Bahan Pengisi/Fillers/Diluent
3. Uji Keseragaman Ukuran
2. Bahan Pengikat
4. Uji Kekerasan
3. Bahan Penghancur
5. Uji Kerapuhan
4. Bahan Pelicin
6. Uji Waktu Hancur
5. Bahan Pewarna
7. Uji DIsolusi
6. Bahan Pemanis
PEMBAHASAN
JURNAL
1
2 Formulasi Tablet 3
Paracetamol dengan
Formulasi Tablet
Bahan Pengikat Pati Umbi Pengaruh Penggunaan
Paracetamol
Menggunakan Tepung Gembili (Dioscorea Tepung Umbi Porang
Bonggol Pisang Kepok (Amorphophallus
esculenta L) oncophyllus) sebagai Bahan
(Musa paradisiaca cv.
Kepok) sebagai Bahan Pengikat terhadap Sifat Fisik
Pengikat dan Kimia Tablet
Paracetamol
URAIAN JURNAL
JURNAL 1
Tablet Paracetamol dengan Bahan Pengikat Pati Umbi Gembili (Dioscorea esculenta L) dapat dilihat
dari hasil uji sifat fisik tablet tersebut dapat menunjukkan bahwa seluruh formula yang dibuat memenuhi
syarat yang telah ditetapkan dalam kompendial

JURNAL 2
Formulasi Tablet Paracetamol Menggunakan Tepung Bonggol Pisang Kepok (Musa paradisiaca cv.
Kepok) sebagai Bahan Pengikat berpengaruh pada sifat fisik tablet paracetamol tetapi tidak berpengaruh
pada pelepasan paracetamol dari tablet. Yang mana peningkatan konsentrasi tepung bonggol pisang kepok
menyebabkan terjadinya peningkatan kekerasan dan waktu hancur tetapi menurunkan kerapuhan tablet
paracetamol

JURNAL 3
Pengaruh Penggunaan Tepung Umbi Porang (Amorphophallus oncophyllus) sebagai Bahan Pengikat
terhadap Sifat Fisik dan Kimia Tablet Paracetamol dilihat dari pengaruh pada sifat fisik dan pelepasan
tablet paracetamol, kenaikan konsentrasi Tepung Umbi Porang menyebabkan juga terjadinya peningkatan
kekerasan, kerapuhan tablet yang menyebabkan waktu hancur semakin lama dan pelepasan tablet
paracetamol mengalami penurunan.
KESIMPULAN
Terdapat perbedaan pada proses pelepasan tablet antara Formulasi Tablet
Paracetamol Menggunakan Tepung Bonggol Pisang Kepok (Musa
paradisiaca cv. Kepok) sebagai Bahan Pengikat dengan Pengaruh
Penggunaan Tepung Umbi Porang (Amorphophallus oncophyllus) sebagai
Bahan Pengikat terhadap Sifat Fisik dan Kimia Tablet Paracetamol.

Bahan pengikat dari Pati Umbi Gembili (Dioscorea esculenta L) yang paling
baik untuk pengembangan formulasi sediaan tablet paracetamol. Hal ini
dapat dilihat dari uji sifat fisik tablet yang menunjukkan bahwa seluruh
formula yang dibuat memenuhi syarat yang ditetapkan dalam kompendial.

Anda mungkin juga menyukai