Anda di halaman 1dari 6

Formulasi Tablet Ekstrak Tempuyung (Sonchus arvensis) Dengan Variasi

Bahan Pengisi Menggunakan Metode Cetak Langsung

Azizah Nurjannah1, Elvi Kustiyah2

Teknik Kimia,Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya


Jalan Raya Perjuangan, Marga Mulya, Bekasi Utara

ABSTRAK

Daun Tempuyung (Sonchus arvensis) merupakan tanaman herbal yang digunakan secara turun menurun
berkhasiat untuk pengobatan penghancur batu ginjal (litotriptik) atau anti kalkulus urinare. Selain,dapat memecah
batu ginjal, tempuyung juga memiliki manfaat sebagai anti hiperurisemia atau obat asam urat. Daun tempuyung
memiliki bau dan rasa yang kurang sedap, sehingga diperlukan modifikasi sediaan. Peneliti tertarik untuk
pengembangan simplisia ke dalam bentuk sediaan tablet dari ekstrak simplisia. Tujuannya untuk mengetahui
pengaruh jenis bahan pengisi terhadap sifat fisik tablet dari daun tempuyung (Sonchus arvensis), dan mengetahui
formula mana yang menunjukan hasil evaluasi terbaik. Metode Penelitian ini, pembuatan Ekstrak Tempuyung
menggunakan metode perkolasi sampai mendapatkan Ekstrak Kering Tempuyung. Pembuatan Tablet dengan
metode cetak langsung dengan memvariasi bahan pengisi untuk melihat perbedaan karakteristik pada tablet.
Bahan pengisi yang digunakan Formula1 (laktosa), Formula2 (laktosa-amilum maydis), Formula3 (amilum
maydis), dan Formula4 (kombinasi amilum maydis- MCC PH 102). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semua
formula dapat dicetak menjadi sediaan tablet dengan waktu hancur berkisar antara 1 menit sampai 3 menit. Hasil
evaluasi keseragaman bobot dari tablet tiap formula juga memenuhi syarat. Hasil evaluasi kekerasan memenuhi
syarat, tetapi pada formula1 memiliki kekerasan paling tinggi diantara formula lainnya yaitu 6,3 kg. Hasil evaluasi
pengujian kadar air didapatkan pada formula1 sampai formula4 memenuhi syarat <12%. Akan tetapi, hasil
kerenyahan (friabilitas) pada formula3 didapatkan hasil lebih dari 1%. Dapat disimpulkan bahwa seluruh formula
dapat dicetak menjadi tablet, dimana formula1 dan formula2 memberikan hasil yang cukup memenuhi syarat
dibandingkan formula lainnya.

Kata Kunci : tempuyung, tablet, laktosa, amilum maydis, cetak langsung

PENDAHULUAN
Tempuyung dengan nama latin Sonchus arvensis L merupakan tanaman semak yang
tumbuh pada daerah ketinggian 50- 1,650 meter di atas permukaan laut. Tempuyung juga
mempunyai nama daerah yang berbeda- beda yaitu Jombang, j. lalakina, galibug, lempung rayana
(Sunda)Tempuyung (Jawa). Tempuyung merupakan salah satu tanaman obat yang potensial
sebagai pengobatan penghancur Batu ginjal (litotriptik) atau anti kalkulus urinare. Selain,dapat
memecah batu ginjal, tempuyung juga memiliki manfaat sebagai anti hiperurisemia atau obat
asam urat(Ansori,2015).

Tablet merupakan sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat
atau lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan. Bahan tambahan yang dapat berfungsi sebagai
bahan pengisi, bahan pengembang, bahan pengikat, bahan pelican, bahan pembasahatau bahan
lain yang sesuai. Tablet merupakan jenis sediaan yang banyak digunakan sampai saat ini karena
dapat memberikan dosis yang tepat untuk pemakainya, sangat mudah untuk dipakai, dapat sebagai
bentuk sediaan padatan yang mengandung satu atau lebih zat aktif dengan atau tanpa berbagai
bahan yang dapat meningkatkan mutu sediaan pada tablet.

Metode yang digunakan yaitu, Cetak langsung berarti mengompres tablet secara
langsung dari bahan serbuk tanpa memodifikasi sifat fisik bahan tablet. Metode ini paling tepat
karena menggunakan penanganan bahan-bahan paling sedikit dan tidak melibatkan tahap
pengeringan. Metode ini paling efisien energi, paling cepat dan paling ekonomis untuk
memproduksi tablet.

Pada penelitian ini, peneliti ingin membuat sediaan tablet dari serbuk simplisia dari
ekstrak tempuyung dengan menggunakan metode cetak langsung dengan memvariasi bahan
pengisi. Bahan pengisi yang digunakan diantaranya laktosa, amilum maydis, serta MCC PH 102.
Laktosa merupakan bahan pengisi yang digunakan dalam pembuatan tablet, laktosa digunakan
dalam bentuk serbuk sebagai pengisi tablet dibuat secara granulasi basah. Amilum maydis sangat
baik jika digunakan sebagai bahan penghancur, namun pada penggunakaan konsentrasi yang
terlalu tinggi dapat meningkatkan friabilitas pada tablet. (PVP) sebagai bahan pengikat
konsentrasi yang digunakan adalah 0,5-5% povidone biasanya menghasilkan sifat adesi, elastisitas
dan kekerasan yang baik. dan MCC PH 102 merupakan salah satu bahan pengisi yang banyak
digunakan dalam formula tablet dapat memperbaiki sifat alir,kompaktibilitas, dan kompresibilitas

METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu Neraca Analitik, Mesin Cetak Gylongli, Hardness tester (alat
uji kekerasan tablet), Moisture Analyzer (alat uji kadar air), Desintegration tester (alat uji waktu
hancur), Friability tester (alat uji Kerenyahan tablet) dan Jangka sorong. Bahan yang digunakan
dalampenelitian ini adalah Ekstrak Tempuyung, Laktosa, Amilum Maydis, Kolidone-K30, MCC
PH 102, Talk, PVP, dan Magnesium Strearat.

Prosedur Penelitian

Pembuatan Ekstrak Kering TanamanTempuyung dengan Metode Perkolasi


Proses pembuatan EkstrakTempuyung menggunakan metode perkolasi sampai mendapatkan
Ekstrak Kering Tempuyung. Perkolasi dengan skala yang lebih besar di industri dilakukan dengan
mengalirkan pelarut dari unit penampung pelarut dan simplisia menuju ke ekstraktor. Pada
ekstraktor, terjadi pemisahan antara bahan terekstraksi, pelarut, dan ekstrak+pelarut. Aliran pelarut
yangtersisa akan melewati pemanas dan memasuki unit ekstraktor kembali, sementara ekstrak dan
pelarut akan memasuki unit evaporator
Evaporator akan menguapkan pelarut yang awal tercampur dengan ekstrak, kemudian masuk ke
dalam sprydryer, bahan yang akan dikeringkan dihamburkan dengan menggunakan nozzle
membentuk butiran- butiran partikel kecil. Butiran-butiran partikel kecil tersebut dikontakkan secara
langsung dengan udara panas sehingga akan membentuk ekstrak kering.
Formulasi Sediaan Tablet
Semua bahan ditimbang sesuai dengan konsentrasi dalam formula (1, 2, 3, dan 4) dicampur/
dimasukkan sesuai dengan formula, ayak dengan menggunakan mesh 20, tambahkan bahan pengisi
seperti laktoda dan MCC PH 102 , tambahan bahan pengikat seperti amilum maydis, timbang
campuran masing masing 0,5 gram untuk di cetak di mesin gylongli dengan pancis diameter 11 mm
cembung, cetak tablet dengan bobot 0,5 gram, timbang kembali tablet yang sudah dicetak untuk
mengetahui apakah bobot sesuai dengan yang diinginkan. lakukan pengujian fisik pada tablet,
seperti pengujian waktu hancur , keseragaman bobot, pengujian kekerasan, pengujian kerenyahan,
dan pengujian kadar air
tabel 1 Variasi Formulasi Tablet Ekstrak Tempuyung

Bobot (mg)

Bahan Fungsi Formula Formula Formula Formula


1 2 3 4

Ekstrak Zat aktif 3800 3800 3800 3800


Tempuyung

Amilum Pengisi/ - 5000 5000 5000


maydis Filler

Talk Pelicin 500 500 500 500

Mg Stearat Pelicin 1000 1000 1000 1000

PVP Pengikat - 8500 13.400 27.300

Laktosa Pengisi 34.100 25.600 - -

MCC PH Pengisi - - - 6820


102

Bobot 50.000 50.000 50.000 50.000


tabel 2 Variasi Formulasi Tablet Ekstrak Tempuyung

Keterngan:
F1 = Formulasi Tablet Ekstrak Daun Tempuyung dengan bahan pengisi Laktosa.
F2 = Formulasi Tablet Ekstrak Daun Tempuyung dengan bahan pengisi Laktosa : Amilum
maydis.
F3 = Formulasi Tablet Ekstrak Daun Tempuyung dengan bahan pengisi Amilum maydis.
F4 = Formulasi Tablet Ekstrak Daun tempuyung dengan bahan pengisi MCC PH 102 : Amilum
maydis

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengujian Fisik Pada Tablet tempuyung

Uji Keseragaman Bobot


Hasil keseragaman bobot tablet dengan berbagai variasi bahan pengisi pada formula 1,
formula 2, formula 3 dan formula 4 memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh farmakope
Indonesia IV,tidak ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata
yang ditetapkan.Variasi bobot tablet merupakan salah satu parameter penting dalam proses dan
spesifikasi variasi bobot telah diberikan.Bobot tablet ditentukan oleh jumlah granul dalam ruang
kompresi sebelum sediaan cetak. Oleh karena itu, setiap hal yang data mengubah proses pengisian
ruang kompresi dapat merubah bobot tablet dan menimbulkan variasi bobot.
Uji Kekerasan
Untuk menguji kekuatan tablet untuk menahan tekanan pada saat proses produksi,
pengemasan, dan pengangkutan. Alat yang digunakan pada uji kekerasan adalah hardness tester.
Hasil dari percobaan yang menunjukkan bahwa Formula I dengan bahan pengisi laktosa memiliki
kekerasan yang paling tinggi dibandingkan ketiga formula lainnya.
tabel 3 Pengujian Kekerasan Tablet

Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4


6,1 5,9 4,8 5,5
6,2 6,1 4,8 6,0
Kekerasan 6,9 5,8 5,0 5,4
6,0 6,0 4,0 5,5
6,3 6,0 5,1 4,9
Rata-Rata 6,3 5,96 4,74 5,46
Uji Waktu Hancur
Uji waktu hancur sesuai dengan persyaratan FI adalah kecuali dinyatakan lain, semua tablet
harus tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk
tablet salut gula/salut selaput.Didapatkan waktu hancur pada masing- masing formula. Dapat
dilihat tabel dibawah ini:
tabel 4 Pengujian Waktu Hancur Tablet

Waktu Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4


hancur
(detik)
Tablet 1 1.05 02.31 3.00 1.01
Tablet 2 1.12 02.32 3.01 1.10
Tablet 3 1.06 02.30 3.01 1.10
Rata-Rata 1.07 2.31 3.00 1.7
Uji Kerenyahan (friabilitas)
Tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih dahulu dibersihkan dari debunya dan
ditimbang dengan seksama. Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam friabilator, dan diputar
sebanyak 100 putaran selama 4 menit, Berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan bahwa formula 2
dan 4 tablet dianggap baik karena, tidak lebih dari 1%. Sedangkan, pada formula 1 dan 3 menunjukan
bahwa tablet kurang baik karena %kerenyahan lebih dari 1%.
tabel 5 Pengujian Kerenyahan Tablet

Keterangan Formula Formula Formula 3 Formula 4


1 2
Bobot awal (g) 2425 2505 2461 2503
Bobot Akhir (g) 2404 2498 2428 2496
Susut (g) 21 7 33 7
%kerenyahan 0,86 0,27 1,34 0,27

Uji Kadar Air


Pada pengujian ini menggunakan alat “Moisture Analyzer”. Diperoleh hasil kadar air pada
formula 1 sampai 4 %kadar air menunjukan hasil kurang dari 12%. Dapat dilihat pada data pada
tabel dibawah ini:
tabel 6 Pengujian Kadar Air

Kadar Air Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4


Berat (g) 1.000 g 1.000 g 1.000 g 1.000 g
Waktu 2.07 min 2.46 min 7.57 min 4.12 min
Suhu 105°C 105°C 105°C 105°C
%kadar air 2.20 4.17 10,93 11,24
KESIMPULAN
Ekstrak Daun Tempuyung dapat dicetak menjadi tablet dengan metode cetak langsung dengan
menggunakan berbagai variasi bahan pengisi. Formula 1 dengan bahan pengisi laktosa dan Formula 2
dengan kombinasi bahan pengisi laktosa dan amilum maydis memberikan hasil karakteristik tablet
yang memenuhi persyaratan dibandingkan dengan formula lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ansel, H .C. (1989).Pengantar BentukSediaan Farmasi.Edisi IV. Jakarta: UI Press. Halaman 96.
2. Ansori. (2015). Tinjauan Tanaman Tempuyung. Halaman 49-58
https://eprints.umm.ac.id/70032/3/BAB%20II.pdf
3. Banker, Gilbert S. dan Neil R. Anderson. (1994). Tablet dalam Teori dan Praktik Farmasi
Industri. Jakarta: UI Press. Halaman 648, 690-707.
4. Banker, Gilbert S. dan Neil R. Anderson. (1994). Tablet dalam Teori dan Praktik Farmasi
Industri. Jakarta: UI Press. Halaman 648, 690-707.
5. Depkes RI. (1997). Materia Medika Indonesia. Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Halaman95-98,102-105.
6. Lestari Miradita M.N, Yusa M.N & Nocianitri A.K.(2020).Pengaruh lama ekstraksi
menggunakan ultrasonic aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun tempuyung.321-326.
https://ojs.unud.ac.id.

7. Roselyndiar.(2012).Farmasi Kapsul kombinasi ekstrak herbal seledri (Apium graveolens L.) dan
daun tempuyung(Sonchus arvensis L.). Farmasi FMIPA UI Depok.
8. Wira Noviana suhery, Armon Fernando & Buddy Giovanni.(2016).perbandingan metode
granulasi basah dan kempa langsung terhadap sifat fisik dan waktu hancur. Orally
disintegrating tablets (ODTs) Piroksin. Jurnal sains farmasi & kilinis.
https://jsfk.ffarmasi.unand.a

Anda mungkin juga menyukai