Anda di halaman 1dari 11

NAMA : Nita Usikatul Janah

NPM : 20340021

Kelas :A

1. Terangkan dengan lengkap apa yang dimaksud dengan :


a. Gudang tahan api.
Gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang sangat mudah menyala
dan terbakar. Conohya : cairan yang mudah terbakar( minyak, alkohol, aseton)
Contoh lainya zat korosif (asamasetat galsial, larutan ammonia pekat, perka nitrat,
natrium nitrit)
b. Rantai dingin
Rantai dingin (cold chain) adalah jenis rantaisuplai dimana prosesnya bertujuan untuk
menjaga agar suhu produk tetap terjaga selama proses distribusi. Cold chain terdiri
dari perlengkapan pendingin sengan suhu 2-8 derajat celcius (kulkas) dan -20 derajat
celcius (freezer) yang disediakan diruangan penyimpanan yang dilengkapi dengan
thermometer dan alaram, kantong es dan box pendingin, kulkas vaksin dan dilakukan
pelaporan setiap ada kegiatan
2. Ada 6 tujuan Manajemen Pengendalian Obat di Fasilitas Kesehatan. Sebut dan
Terangkan.
- Meencatata penerimaan dan pengeluaran biaya
- Menjaga persediaan yang cukup untuk bertahan selama masa pengiriman
- Menjaga persediaan dengan biaya serendah mungkin dan dalam batas anggran
- Menyediakan penyimpanan yang sesuai, tepat dan aman
- Mencegah kadaluwarsa obat-obat
- Perencanaan yang efektif
3. Sebutkan 3 cara distribusi obat bagi pasien rawat inap di RS. Terangkan dengan
lengkap masing masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
a. Sistem distrbusi total floor stock
Yaitu semua obat tersedia diruang perawat sehingga pengelolaan obat dan distribusi obat
dilakukan oleh perawat.
Kelebihan :
- Obat yang dibutuhkan cepat tersedia
- Meniadakan obat retur (obat yang tidak jadi digunakan maka obat tersebut
dikembalikan ke farmasi)
- Pasien tidak harus membayar obat berlebih
- Mengurangi jumlah personil farmasi

Kekurangan :

- Sering terjadi kesalahan obat


- Persediaan obat diruangan banyak
- Kemungkinan kehilangan dan kerusakan obat lebih besar
- Menambah beban pekerja bagi perawat (waktu perawat mengurus pasien menjadi
lebih sedikit)
b. Sistem distibusi obar individual prescription
Yaitu pendistribusian sedianfarmasi, alkes BMHP berdasarkan resep perorangan rawat
jalan dan rawat inap melalui instalasi farmasi, pada sistem ini obat diberikan kepada
pasien berdasarkan resep yang diberikan oleh dokter.
Kelebihan :
- Resep dikaji dulu olrh apoteker (kemungkinan DRP dapat ditekan seminimal
mungkin)
- Ada interaksi antara apteker, dokter dan perawat
- Ada pengendalian persediaan

Kekurangan :

- Bila obat berlebih pasien harus membayar


- Obat dapat terlambat sampai ke pasien
- Masih memerlukan tenagan perawat untuk menyiapkan obat
- Kehilangan dan kesalahan penggunaan obat masih cukup besar karena adanya proses
pengawasan ganda
c. Sistem distribusi unit dose
Yaitu sistem pemberian obat kepada pasien rawat inap dalam kemasan sekali pakai dan
umumnya didistribusikan untuk pemakaian 24 jam.
Kelebihan :
- Pasien hanya membayar obat yang telah dipakai
- Tidak ada kelebihan obat/yang tidak terpakai diruang perawatan sehingga mencegah
hilangnya obat
- Semua obat dipersiapkan oleh farmasi, sehingga perawat mempunyai waktu yang
lebih untuk merawat pasien
- Menciptaka ‘’sistem pengawasan ganda’’ yaitu oleh farmasi ektika membaca resep
dokter, sebelum dan sesudah menyiapkan obat serta oleh perawat ketika membaca
formulir instruksi obat sebelum memberikan obat kepada pasien hal ini akan
mengurangi kesalahan pengobatab
- Mengurangi ruang untuk kesalahan persediaan obat diruangan perawat
- Memperbesar kesempatan komunikasi antara farmasi, perawat dan dokter
- Memungkinakan farmasi mempunyai profil farmasi penderita yang dibutuhkan untuk
drug use review
- Farmasi dapat keluar dari bagian farmasi dan masuk keruang perawatan diamana
faramasi dapat berfungsi sebagai konsultan obat serta membantu dokter dan perawat
demi perawatan yang lebbih baik.

Kekurangan :

- Memerlukan waktu untuk dispensing, sedangkan obat harus segera siap sebelum jam
makan pasien
- Membueuthkan banyak tenaga farmasi

4. Obat apa yg sistim distribusinya harus Floor Stock ? Mengapa demikian ?

Obat yang harus didistribusikan floor stock adalah obat-obatan yang bersifar emergency/ life
seaving, KIT beserta alkes yang dibutuhkan untuk keperluan emergency, karena sistem
distribusi ini disesuaikan dengan kebutuhan akan obat-obat emergency yang sifatnya
konvensional dan darurat sehingga waktu penggunaan obat untukpasien menjadi lebih singkat.
Sistem distribusi floor stock dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien
dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada.
5. a. Apa yang dimaksud dengan Aseptic Dispensing (AD) ?

Aseptik dispensing : kegiatan yang dilakukan dengan tekhnik aseptik untuk menjamin
sterilitas dan stabilitas produk dan melindungi petugas dari paparan zat berbahaya serta
menghindari terjadinya kesalahan pemebrian obat.

5. b. Apa perbedaan prinsip pada kegiatan AD untuk sediaan Sitotoksik dibanding


dengan sediaan steril yang lain ? Terangkan mengapa demikian.

a. laminar air flow


- Sediaan sitostatistika  aliran udara vertikal yaitu udara dari atas kebawah dan
jauh dari petugas sehingga memberikan lingkungan kerja yang lebih aman bagi
petugas dan lingkungan. Biasanya dilengkapi dengan BCS yang berfungsi untuk
meminimalisir kontaminasi sehingga mencegah petugas terpapar obat.
- Sediaan steril  aliran udara horizontal yaitu aliran udara menuju kearah petugas
secara mendatar tetapi tidak menimbulkan toksik

b. alat pelindung diri

- Sitostatistika  baju pelindung, masker disposible, pelindung kepala, sarung


tangan harus memiliki permeabilitas minimal sehingga dapat memaksimalkan
perlindungan petugas ( terbuat dari latex dan tidak berbedak), sepatu bbot, kaca
mata pelindung.
- Sediaan steril  beju pelindung, masker disposible, pelindung kepala dan sarung
tangan.
d. Efek penanganan
- Sitostatistika  berbahaya dan bersifat karsinogenik, mutagenik dan teratogenik
untuk pasien dan tenaga kesehatan sehingga disimpan dalam bentuk yang
langsung diinjeksikan untuk mengurangi resiko kontaminasi
- Sediaan steril  jika penanganannya salah maka dapat menyebabkan pendarahan,
alergi kemerahan dan bengkak
e. Tekanan udara
- Sitostatistika  tekanan udara dalam laminar air flow len=bih kecil dari tekanan
udara di luar ruangan sehingga aliran udara dari luar LAF mengalir kedalam
sehingga tidak mengkaibatkan terpaparnya petugas
- Sediaan steril  tekanan udara didalam LAF lebih besar dari pada tekanana udara
di luar ruangan sehingga menjamin sediaan menjadi aman dan steril

6. Sebut dan terangkan apa saja bahaya potensial terhadap Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di RS.

a. bahaya biologi
bahaya biologi adalah penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit. Yang termasuk ancaman biologi ri RS
seperti infeksi nosoklominal TBC, hepatitis B, dan AIDS
b. bahaya kimia
bahaya yang ditimbulkan karenan terpapar bahan-bahan kimia sehingga dapat
menyebabkan keracunan kronik. Bahan-bahan kimia yang mempunyai resiko
mengakibatkan gangguan kesehatan antara lain formaldehid, merkuri, desinfektan,
alkohol dll
c. bahaya fisika
faktor fisika merupakan beban tambahan bagi pekerja di RS. Apabila tidak dilakukan
upaya untuk penaggulangan da[at menyebabkan penyakitbakibat kerja. Contoh farktor
fisika : bising, panas, getara,, radiasi, cahaya dan listrik
d. bahaya ergonomi
ergonomi adalah kondisi alat terhadap tubuh pekerja, contoh tempat tidur di RS selelau
tinggi, untuk pasien agak susah naik turu, tetapi memang diutamakan karena unutk
kemudahan tugas baik dokter atau perawat
e. bahaya psikososial
psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencangkup aspek
psiskis adan sosial atau sebliknya. Contoh : kerja shif, steress akibat beban kerja yang
terlalu berat, hubungan kerja yang kuang baik.
7. a. Apa tujuan kegiatan Sterilisasi di RS harus di sentralkan dalam suatu departemen
tersendiri (CSSD) ?

- membantu unit lain di RS yang membutuhkan kondisi steril untuk mencegah


terjadinya infeksi
- menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menagglangi
infeksi nosokominal
- efisiensi tenaga medis untuk kegiatan yang berorientasi pad pelayanan terhadap pasien
- menyediakan dan mejamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan

7b. Sebut dan terangkan macam2 jenis mesin sterilisasi

a. sterilisasi panas kering dengan alat oven


b. sterilisasi uap dengan alat autoklaf
c. sterilisasi etilen oksida etilen oksida membunuh mikroorganisme dengan cara beresaksi
terhadap DNA mikroorganisme melaluai mekanisme alkilasi. Etilen oksida biasnya
digunakan dalam bentuk wadah kecil dan konsentrasi 100 %. Etilen oksida biasanya
digunakan untuk alat yang tidak dapat disterilisasikan dengan sterilisasi uap atau suhu
tinggi.
d. sterilisasi menggunakan plasma dengan menggunakan lumen berdiameter kurang dari 6
mm maupun untuk alat dengan panjang lebih dari 30 cm, dan tidak dapat mensterilkan
lumrn dengan unjung tak berlubang.

8. Terangkan dengan lengkap bagaimana seharusnya managemen limbah padat di RS

a. tatalaksanan limbah padat non medis


- pemilihan limbah padat non medis  dilakukan pemilihan limbah padat non medis
antara limbah organik dan non organik
- tempat pewadahan limbah padat non medis  terbuat dari bahan yang kuat, cukup
ringan, tahan karat, kedap air dalamnya mudah dibersihkan, tutup yang mudah
dibuka dan ditutup
- pengangkutan limbah  dari setiap ruangan ke tempat penampungan sementara
menggunakan troli tertutup
- tempat penampungan sementara  tempat penampungan sementara limbah padat
harus kedap air, bertututp dan selelalu dalam keadaan terttutup bila sedang tidak
diisi serta mudah dibersihkan
- pengelolaan dan upaya untuk mengutangi volume  limbah yang masih dapat
dimanfaatkan hendaknya dimanfaatkan kembali dan untuk limbah padat organik
dapat diolah menjadi pupuk
- lokasi  dibuang kelokasi pembuangan akhir yang dikelola oleh pemerintah
daerah (pemda) atau badan lain.
b. tatalaksana limbah medis
- pengurangan  hindari materila yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Tata kelola yang baik bahan/material yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan/pengurangan lingkunaga, pemisahan menururt jenis,
kelompok,karekteristik. Atata kelola pengadaan bahan yang baik untuk dihindari
terjadinya penumpukan dan kadaluwarsa dan pencegahan, perawatan berkala
terhadap peralatan sesuai jadwal
- pemilihan  pemilihan dilakukan mulai dari sumber, terdiri dari limbah infeksius,
patologi, benda tajam, farmasi, sitotoksik, kimiawai, radioaktif dll
- pewadahan
a. radioaktif  kontainer merah  kantong boks tibal dengan simbol radiaktif
b. sangat infeksius  kontainer berwarna kuning  kantongplastik kuat,
antibocor atau kontainer yang dissterilisasi dg autoklaf
c. limbah infeksi patalogi dan antomi  kontainer warna kuning  kantong
plastik kuat dan anti bocor atau kontainer
d. sitotoksik  kontainer ungu  kontainer plastik kuat dan antibocor
e. limbah kimia dan faramsi => kontainer coklat  lantong plastik atau kontainer
- pengangkutan  terdiri dari pengangkutan internal (pengumpulan limbah
minimum setiap hari, diangkut sebelum penuh, tidak dianjurkan melakukan
pemadatan, limbah B3 dari sumber ke TPS limbah B3 menggunakan kereta angkut
kedap air, mdah dibersihkan dan dilengkapi penutup
- penyimpanan sememntara  TPS harus memiliki izin bangunan
- pengelolaan/penimbunan/pemanfaatan  berdasarkan proses (WHO) dapat dg
termal, radiasi, biologi dan mekanikal

9. Ada 3 penggolongan Tata Cara Penarikan Produk Obat sesuai Peraturan kepala BPOM.
Terangkan masing masing dengan jelas.
1. penarikan kelas I
Adalah penarikan terhadap obat yang apabila digunakan dapat enyebabkan efek serius
terhadap kesehatan yang berpotensi menyebabkan kematian.
Termasuk namun tidak terbatas pada obat yang :
a. telah memiliki izn edar yangtidak memenuhi persyaratan keamanan
b. tekontamininasi mikroba pada sediaan injeksi dan obat tetes mata
c. terkontaminasi kimia yang menyebabkan efek serius terhadap kesehatan
d. labelnya tidak sesuai dengan kandungan dan/atau kekuatan zat aktif
e. ketercampuran obat dalam lebih dari stau wadah
f. keandungan zat aktif salah dalam obat multi komponen yang menyebabkan efek
serius terhadap kesehatan
4. penarikan kelas II
adala penarikan terhadap obat yang apabila digunakan dapat menyebabkan penyakit atau
pengobatan keliru yang efeknya bersifat sementara terhapat kesehatan dan dapat pulis
kembali.
Termasuk namun tidak terbatas padacobat yang :
a. labelnya tidak lengkap atau salah cey]tak
b. brosurnya atau leafletnya salah informasi atau tidak lengkap
c. terkontaminasi mikroba pasda sediaan obat non steril
d. terkontaminas kimia atau fisika ( zat pengotor atau partikulat yang melebihi batas,
kontaminasi silang)
e. e. Tidak memenuhi spesifikasi keseragaman kadungan, keragaman bobot, uji disolusi,
uji potensi, kadar, Ph, pemerian, kadar air, atau stabilitas
f. kadaluwarsa
5. penarikan kelas III
adalah penarikan terhadap obat yang tidak menimbulkan bahaya signifikan terhadap
kesehatan tetapi karena alasan lain dan tidak termasuk dalam penarikan kelas I atau kela
II
termasuk namun tidak terbatas pada obat yang :
a. tidak mencantumkan nomor bets dan/atau tanggal kadaluwarsa
b. tidak memenuhi spesifikasi waktu hancur, volume terpindahkan atau keseragaman
bobor, Ph sediaan oral cair
c. penutup kemasan rusak
d. obat tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan yang tidak termasuk obat yang
obat yang harus dilakukan penarikan berdasarkan penarikan kelas I dan penarikan
kelas II

10. Sebutkan tujuan dari Kebijakan Obat Nasional

- untuk membuat obat essensial tersedia dan terjangkau bagi yang membutuhkan
- untuk memastikan keamanan, kemanjuran dan kualitas semua obat-obatan disediakan
untuk umum
- untuk meningkatkan praktik pemberian resep dan pengeluaran untuk mempromosikan
penggunaan obat yang benar oleh petugas kesehatan dan masyarakat
- keamanan khasiat obat dn mutu semua yang beredar serta melindungi masyarakat dari
penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat
- penggunaan obat yang rasional
11. Gambarkan lingkaran QA dan terangkan dengan lengkap masing masing tahapannya.

PEMANTAUAN

EVALUASI UMPAN PENILAIAN

TINDAKAN

- pemantau : pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah yang dikaji.


- Penilaian : mrnyusun, mebandingkan, dengan teliti dan menafsirkan data-data informasi
- Tindakan : aksi yang dilakukan berdasarkan hasilan penilaian
- Evaluasi : efektifitas tindakan untuk peningkatan mutu
- Umpan balik : bagian integral dari setiap tahapan QA.

12a. Apa tujuan Drug Use Study

- mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan obat pada pelayanan
kesehatan/dokter tertentu
- membandingkan pola penggunaan obat pada pelayanan kesehatan atau dokter yang satu
dengan yang lain atau kelompok satu dengan yang lain
- penilaian berkala atas pengunaan obat yang spesifik
- menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat. Perlu dilakukan pengkajian
sebelum dan sesuadah intervensi pada kelompok yang diintervensi pada kelompok
kontrol misalnya : prnulisan resep yang tidak rasional, DRP yang terjadi banyak

12 b. Sebutkan indikator inti dari DUS tersebut.

a. Indikator prnulisan resep obat oleh tenaga kesehatan


1. Jumlah rata-rata obat setiap kali kunjungan
2. Persentase penulisan resep dengan nama generik
3. Persentase penulisan resep dg nama antibiotik
4. Persentase penulisan resep injeksi
5. Persentase penulisan resep sesuai dg DOEN dan FORMULARIUM
b. Indikarot pelayanan pasien
6. Rata-rata waktu konsultasi
7. Rata-rata waktu dispensing
8. Persentase dri obat yang diberikan
9. Persentase obat yang dengan resep lengkap
10. Pengetahuan pasien tentang dosis yang tepay
c. Pelengapan fasilitas kesehatan
11. Tersediaanya buku DOEN dan FORMULARIUM
12. Tersedianya obat essensial dan formularium dalam jumlah cukup

Anda mungkin juga menyukai