Anda di halaman 1dari 5

NAMA: HILDA MAYANGSARI

NIM : 21340103
KLS & KEL: C (Kel 1)

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : FARMASI INDUSTRI


SEMESTER/ TAHUN AJARAN : GENAP 2018/2019
HARI / TANGGAL : JUMAT , 27 NOV 2020 ,
DOSEN : Dr. TETI INDRAWATI., APT.
JURUSAN / FAKULTAS : PROFESI APOTEKER / FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

A. MHS YANG BOLEH IKUT UJIAN YANG SUDAH MENYERAHKAN TUGAS MKL
LENGKAP DG PPTNYA
B. JAWABLAH PERTANYAAN DENGAN SINGKAT TP SINGKAT
1. Kepada berapa kelompok saudara memberikan pertanyaan ? …
2. Berapa pertanyaan sdr tanya ke tiap kelompok ?
3. Tulislah no kel yang ditanya, tulis pertanyaan & komentar sdr atas jawaban yang
diberikan
1. a. Pertanyaan :
b. Tujuan : kelompok ….
c. Tulis komentar saudara atas jawaban yang diberikan
2. a. Pertanyaan:
b. Tujuan :.kelompok .
c. Tulis komentar atas jawaban yang diberikan..
dst
NAMA : HILDA
MAYANGSARI
NIM : 21340103
KLS & KEL : C & 1

LEMBAR JAWABAN

A. MHS YANG BOLEH IKUT UJIAN YANG SUDAH MENYERAHKAN TUGAS


MKL LENGKAP DG PPTNYA
Jawab: Saya Hilda Mayangsari. NPM 21340103 sudah mengumpulkan di Edmodo
makalah dan ppt Kelompok 1 dengan judul Pendirian Industri Obat Sediaan Padat Non-
Betalaktam

B. JAWABLAH PERTANYAAN DENGAN SINGKAT TP SINGKAT


1. Kepada berapa kelompok saudara memberikan pertanyaan?
Jawab: Saya bertanya kepada kelompok 8 (pendirian Industri Obat Hewan)

2. Berapa pertanyaan sdr tanya ke tiap kelompok?


Jawab: Saya menanyakan 1 pertanyaan kepada kelompok lain dan kelompok
saya sendiri terdapat 5 pertanyaan dari teman-teman

3. Tulislah no kel yang ditanya, tulis pertanyaan & komentar sdr atas jawaban yang
diberikan
a. Pertanyaan: Sebutkan 2 cara pendistribusian makanan kepada konsumen?
b. Tujuan: kelompok 8 (Pendirian Industri Obat Hewan)
Jawaban dari Kelompok 8 yaitu:
 Cara Sentralisasi, dengan cara ini maka semua kegiatan pembagian
makanan dipusatkan pada suatu tempat (centralized). Sebelum
memilih cara ini manajer atau penanggung jawab penyediaan
makanan sudah harus memperhitungkan konsekuensi yang harus
diadakan seperti luas tempat, peralatan, tenaga, dan kesiapan
manajemen yang menyeluruh. Dengan cara sentralisasi ini memang
ada hal-hal yang menguntungkan seperti :
1) Penghematan bangunan institusi karena hanya dibutuhkan satu tempat yang cukup luas
untuk pendistribusian makanan. Di tempat atau lokasi maka hanya diperlukan dapur
kecil yang sifatnya untuk pos pengecekan ulang. Kadang dapur kecil (pantry) ini juga
tidak dibutuhkan, bila pendistribusian langsung ke klien atau konsumen (pengguanaa
bon perjalanan ke lokasi). Penghematan ini diasumsi sampai 50%
2) Tidak dibutuhkan alat-alat makan yang berlebihan di pantry dan juga tidak diperlukan
ruang penyimpanan khusus. Alat ini akan langsung kembali ke sentral pelayanan
3) Masalah kelebihan makanan atau sisa makanan diruangan akan berkurang
4) Pengawasan di pusat, pendistribusian dapat lebih intensif, dan lebih teliti, sehingga
pengawas di ruangan/pantry dapat dikurangi
5) Tidak akan dijumpai suara keributan tenaga, alat ataupun bau makanan ke klien
6) Makanan dapat langsung ke klien tanpa hambatan berarti, pelayanan cepat hanya
membutuhkan setengah dari cara sentralisasi
Kelemahan dari pelaksanaan cara ini adalah :
1) Dibutuhkan ruang pendistribusian yang cukup luas untuk peralatan makanan dan alat
makan dalam kegiatan pelaksanaan dan pengawan. Investasi ini menyangkut juga
mengadaan bon belanja langsung ke klien/lokasi pembagian makanan. Terkadang bon
berjalan diganti dengan kereta makan yang di dorong manusia. Cara ini cukup baik,
tetapi kurang menjamin penyampaian makanan kepada klien
2) Dibutuhkan pegawai yang terampil dan terlatih untuk mampu bekerja dengan teliti,
cepat, benar dan rapi
3) Sering ada hambatan atau kesulitan dalam pelaksanaan system bon belanja
4) Ketidaksesuaian alat makan dan jenis hidangan yang tersedia
5) Kepuasan klien perorangan sedikit terabaikan. Walaupun demikian, sistem sentralisasi
lebih sesuai untuk institusi besar yang memiliki tenaga yang terbatas. Yang perlu
dipikirkan adalah investasi dan instalasi peralatan yang tepat, sehingga efisiensi dan
efektifitas system ini akan jelas dirasakan
a. Cara Desentralisasi, seperti halnya cara sentralisasi, maka cara pendistribusian
desentralisasi juga diterapkan di institusi yang memiliki ruang makan atau unit-unit
pelayanan yang berbeda pada lokasi yang berbeda. Dengan cara ini maka fokus kegiatan
masih tetap berada di unit pembagian utama, yang kemudian langkah selanjutnya adalah
menata makanan dalam alat-alat makan perorangan yang telah disediakan di pantry atau
dapur ruangan. Sistem ini jelas membutuhkan pantry atau pos pelayanan makan sementara
yang berfungsi untuk menghangatkan kembali makanan, membuat minuman atau
sejenisnya, menyiapkan peralatan makan bersih, menyajikan makanan sesuai dengan porsi
yang ditetapkan, meneliti macam dan jumlah makanan, serta membawa hidangan kepada
klien. Juga menilai kemampuan konsumsi makan klien.
Keuntungan cara desentralisasi adalah :
1) Mutu makanan dapat dipertahankan, karena makanan dihangatkan Kembali
2) Peralatan yang dibutuhkan relatif lebih sedikit dan macam peralatan lebih murah
dibandingkan cara sentralisasi
Kelemahan cara desentralisasi adalah :
1) Memerlukan tempat distribusi yang luas, baik di unit pelayanan utama ataupun di
pantry, baik untuk perkakas besar, peralatan angkut makanan (dalam jumlah besar),
alat masak kecil di pantry, peralatan makan serta kereta pengangkut makanan
2) Kadang kualitas makanan dapat rusak. Pelayanan makanan lebih lambat. Biaya untuk
pantry cukup tinggi
3) Pengawasan sukar, dan perlu tenaga dalam jumlah yang cukup terutama untuk diet
khusus
4) Kesulitan menata peralatan makan dan inventarisasinya di pantry
5) Sering menimbulkan kegaduhan dan bau makanan
Terkadang di institusi dilakukan kedua sistem tersebut, setalah melakukan ketetapan
khusus. Contohnya : dengan terbatasnya tenaga pengawas di pantry, maka makanan yang
khusus dilakukan dengan cara sentralisasi, makanan biasa menggunakan cara
desentralisasi. Penerapan sistem sentralisasi sering juga tidak menyeluruh sehingga
kegunaannya dan efisiensinya kurang dirasakan.

4. Seberapa pentingkah analisis swot dalam pendirian industri makanan? Dan Apa pengaruhnya
jika tidak melakukan analisis swot?
 Penanya : Cenda wirdatul janna
 Kel : 9
Jawaban
Penjawab : Een Tri Septi Cahyati
Sangat penting karena analisis SWOT adalah hal dasar dalam perencanaan suatu usaha atau
pendirian suatu usaha. analisis SWOT dapat digunakan untuk mengoptimalkan kekuatan dan
meminimalkan kelemahan serta dapat memanfaatkan peluang yang muncul dan mengatasi
ancaman di masa yang akan datang. pengaruh jika kita tidak menggunakan analisis swot
adalah kita tidak bisa memilah hal-hal yang mempengaruhi keempat faktor swot dan didalam
dunia bisnis, perubahan kondisi dan situasi akan sering anda temui dan dengan analis SWOT
lah bisnis yang anda jalankan bisa bertahan.

c. Tulis komentar saudara atas jawaban yang diberikan


Jawaban Kelompok 4 sangat bagus, terimakasih untuk Kelompok 4
(Pendirian Industri Obat Hewan) yang sudah menjelaskan secara detail.
Makalah proposal Pendirian Industry Obat Hewan ini termasuk kategori SIUP
Besar karena memiloiki modal dan kekayaan bersih diatas Rp. 500.000.000
Nilai untuk Kelompok 4 (Pendirian Industri Obat Hewan): 95

Anda mungkin juga menyukai