HEATING SYSTEM
(BOILER)
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Utilitas
Dosen Pengampu: Dr. Nuryoto,S.T.,M.Eng.
Disusun oleh:
Kelas B
Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilanga panas yang
diakibatkan oleh:
i. Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu)
ii. Persebtase oksigen atau CO2 dalam gas buang
iii. Suhu gas buang dalam °C (Tf)
iv. Suhu ambien dalam °C (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara
kering
v. Gross Calorie Value (GCV) bahan bakar kcal/kg
vi. Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar
padat)
vii. Gross Calorie Value (GCV) abu dalam kcal/kg (untuk bahan bakar
padat)
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑂 𝑥 100
=
21 − 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑂
ii. Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena
adanya H2 dalam bahan bakar
9 𝑥 𝐻2 {584 + 𝐶𝑝(𝑇𝑓 − 𝑇𝑎)}𝑥 100
=
𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
iii. Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan bakar
v. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam
fly ash
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑏𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙/𝑘𝑔 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑥 𝐺𝐶𝑉 𝑎𝑏𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑥 100
=
𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
vi. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam
bottom ash
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑏𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙/𝑘𝑔 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑥 𝐺𝐶𝑉 𝑎𝑏𝑢 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑥 100
=
𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
vii. Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak
terhitung, kehilangan radiasi dan konveksi aktual sulit dikaji sebab daya
emisifitas permukaan yang beraneka ragam, kemiringan, pola aliran
udara, dll. Pada boiler yang reatif kecil, dengan kapasitas 10 MW,
kehilngan radiasi dan yang tidak terhitung dapat mencapai 1 – 2 % nilai
kalor kotor bahan bakar, sementara pada boiler 500 MW nilainya 0,2 –
1 %. Kehilangan dapat diasumsikan secara tepat tergantung pada
kondisi permukaan.
Contohnya:
Walau demikian, rasio penguapan akan tergantung pada jenis boiler, nilai
kalor bahan bakar dan efisiensi.