Anda di halaman 1dari 9

SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT LINGKUNGAN PADA

MASA PANDEMI COVID-19


(Studi Kasus Desa Tugu Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu)
Sherly Agustin
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

ABSTRAK

Penyebaran Corona Virus Disease 2019( Covid- 19) saat ini sudah jadi wabah pandemik di
Indonesia. Mewabahnya penyebaran penyakit ini menyebabkan musibah untuk warga sampai
menyebabkan kematian ribuan jiwa diseluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Timbulnya
wabah penyakit ini mendorong berartinya buat membagikan bimbingan terhadap warga
tentang perilaku hidup bersih serta sehat( PHBS). Penangkalan penularan virus ini dapat
dicegah dengan melaksanakannya dari hal- hal yang simpel semacam mencuci tangan dengan
baik serta benar, mempraktikkan etika batuk, dan melindungi kesehatan dan sistem imunitas
badan. PHBS ialah salah satu starategi dalam penangkalan penyebaran Covid- 19 yang sangat
efisien serta gampang dicoba oleh seluruh susunan warga. Saran pemerintah yang terus
menghimbau gerakan PHBS dan keluarga yang mempunyai konvensi bersama dalam gerakan
hidup sehat jadi kunci penangkalan penyebaran Covid- 19 pada masa pandemic ini.
Melaksanakan PHBS diharapkan penyebaran Covid- 19 dapat dihambat sehingga peristiwa
tidak menaikkan angka terkonfirmasi.
Oleh karena pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, perlu dilakukan pemberian informasi
secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seluruh lapisan masyarakat
untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan
masyarakat yang berprofesi sebagai pemulung akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan
sehat di lingkungan kerja di masa pandemic saat ini. Metode kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilaksanakan di TPA Raberas yaitu penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat tentang Perilaku Kesehatan Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan kerja dengan
cara mengabdi dan berbagi.

Kata Kunci : Sosialisasi, PHBS, Covid-19, Lingkungan


PENDAHULUAN

Virus corona sudah menyebar diberbagai belahan dunia, bukan cuma negeri, provinsi ataupun
kabupaten, namun hingga pelosok desa sekalipun virus ini sudah memunculkan akibat yang
mengkhawatirkan. Tingginya mobilitas penduduk antar wilayah ialah salah satu mata rantai
penularan yang susah diputus. Bila menyimak informasi yang terdapat, negeri sangat
terdampak dengan permasalahan paling tinggi di dunia antara lain merupakan USA, Rusia
serta Brazillia, sebaliknya negeri yang dinilai sangat sukses merupakan Vietnam dengan
permasalahan yang cuma ratusan dengan zero kematian.

Di DIY, dikala ini jumlah permasalahan positif sudah menggapai 226( per bertepatan pada 27
Mei 2020). Laju penularan ini belum menampilkan keberhasilan himbauan pemerintah pada
warga buat senantiasa di rumah baik dalam berkegiatan ataupun dalam beribadah. Timbulnya
sebagian cluster baru penularan menampilkan kalau masih banyak warga yang berkegiatan di
luar rumah. Kebijakan pemerintah yang kerap kali berganti ikut menaikkan kesempatan pada
masyarakt buat senantiasa berkegiatan di luar rumah sebagaimana umumnya. Perihal ini
diisyarati dengan jalananpun senantiasa ramai semacam tidak terdapat keadaan yang
mengkhawatirkan sebab corona. Bila pemahaman warga belum pula membaik, hingga
penyusutan grafik pengidap covid- 19 ini hendak sangat lama dicapai.

Bila memprediksi permasalahan yang terdapat di Indonesia, hingga tradisi mudik pada hari
lebaran jadi puncak penyebaran yang hendak susah dibendung. Pembatasan berskala besar
dibeberapa wilayah bila tidak dibarengi dengan penegakan hukum yang kokoh hingga
hasilnya tidak hendak optimal. Oleh karena itu ketentuan larangan mudik butuh
disosialisakan serta diterapkan kembali. Untuk masyarakat yang baru kembali bepergian dari
wilayah zona terkena
( PPAT, Pelakon Ekspedisi dari Zona Terkena) harus melaksanakan isolasi mandiri sepanjang
14 hari. Dikala hari ke- 14 hendaknya dicoba screening lewat pengecekan rapid uji ataupun
Rapid Diagnostic Test( RDT).

Virus ini menyerang bagian pernafasan bagi para penderitanya. Penularan penyakit ini dapat
terjadi dengan berbagai cara, seperti melalui percikan saat orang batuk, bersin, atau berbicara,
melalui kontak langsung, dan juga melalui benda di sekitar kita. Orang-orang yang telah
tertular virus ini biasanya mengalami beberapa gejala, seperti batuk dan nyeri tenggorokan,
demam dengan suhu tinggi (>38°C), sesak napas, dan flu yang disertai hidung tersumbat
(corona.jakarta.go.id).

Dalam menghadapi wabah Covid-19 ini, perlu adanya perubahan sikapdari setiap orang
dalam hal menjaga kesehatan tubuhnya masing-masing. Selain berbagai cara yang dianjurkan
untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19, mengubah kebiasaan negative menjadi
kebiasaan yang berdampak positif bagi dirinya sendiri sangat membantu dalam
meminimalisir penularan wabah penyakit ini. Salah satu metode yang dianjurkan yaitu
dengan menerapkan PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Menurut Kementrian
Kesehatan (2015), PHBS merupakan perilaku kesehatan yang dilakukan oleh kesadaran
dirisendiri, sehingga dapat menularkan kebiasaan yang positif kepada keluarga dan juga
lingkungan masyarakat perihal menjaga kesehatan.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh pelaksanaan suatu perencanaan atau seberapa jauh tujuan yang telah tercapai.
Dengan demikian hasil penelitian evaluasi ini digunakan sebagai hasil pertimbangan untuk
meningkatkan kualitas perumusan, maupun hasil dari suatu kebijakan dan program. Informasi
dalam penelitian ini menggunakan hasil terjun lapangan juga berdasarkan sumber dari artikel
dan jurnal ilmiah.

TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja masyarakat desa
karangtumaritis dalam meningkatkan kualitas perekonomian pada saat ini yang kerap sulit
karena adanya pandemi covid-19 yang telah meluluhlantahkan perekonomian daerah.
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis yang telah dilakukan, terdapat banyak
penelitian yang telah membahas mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, namun hanya
beberapa yang mengaitkannya dengan pandemi Covid-19, selain itu masih sedikit yang
mengatikan keduanya dengan lingkungan masyarakat secara umum. Covid-19 Corona Virus
Disease 2019 atau COVID-19 adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh infeksi Virus
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCOV-2) atau yang dikenal dengan
novel coronavirus (2019-nCoV) (Singhal, 2020).Penyakit ini ditularkan melalui droplet
(percikan) pada saat berbicara, batuk, dan bersin dari orang yang terinfeksi virus Corona.
Selain itu penyakit ini juga dapat ditularkan melalui kontak fisik (sentuhan atau jabat tangan)
dengan penderita serta menyentuh wajah, mulut, dan hidung oleh tangan yang terpapar virus
Corona (Singhal, 2020). Prinsip pencegahan penularan COVID-19 pada individu dilakukan
dengan menghindari masuknya virus melalui ketiga pintu masuk dengan beberapa tindakan,
seperti:
A. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut
hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak
diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19).
menggunakan masker kain, sebaiknya gunakan masker kain 3 lapis.
B. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/handsanitizer. Selalu
menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih
(yang mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung virus).
C. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet
dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian,
dan berdesakan. Gejala klinis yang muncul akibat terinfeksi virus ini seperti gejala flu
biasa (demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala) hingga
komplikasi berat (diare dan pneumonia) hingga menyebabkan kematian (Huang dkk,
2020: Chen 2020).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga,
kelompok atau masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2269).
Sampai saat ini vaksin adalah untuk mencegah dan obat khusus untuk mengobati virus corona
ini belum ditemukan. Maka satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan cara
mencegah yaitu dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Beberapa hal
yang dapat dilakukan adalah:
1. Makan bergizi
Mengkonsumsi makanan bergizi khususnya sumber Vitamin C dan Vitamin E dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Mengkonsumsi sumber zat gizi
langsung dari makanan akan lebih baik dibandingkan didapat dari suplemen
tambahan. Akan tetapi dalam kondisi tubuh memerlukan tambahan bisa juga dengan
mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral.
2. Olah raga teratur
Olah raga teratur dapat menangkal masuknya virus pada tubuh. Olah raga tidak harus
diluar rumah. Dalam kondisi pandemic, olah raga bisa juga dilakukan di rumah.
3. Sering cuci tangan
Cuci tangan dengan sabun pada air mengalir menjadi faktor yang sangat penting
untuk membunuh virus yang menempel di tangan. Mencuci tangan selama kurang
lebih 20 detik perlu dibudayakan agar kita tidak tertulari dan tidak menulari. Mencuci
tangan dengan hand sanitizer menjadi alternatif kedua jika tidak tersedia tempat cuci
tangan dengan sabun. Kandungan alkohol dalam hand sanitizer menurut WHO
minimal 60 %. Sangat dianjurkan jika setiap kali kita keluar rumah selalu membawa
hand sanitizer pada tas atau saku.
4. Hindari menyentuh wajah
Hindari kebiasaan menyentuh area segitiga wajah, yaitu mata, hidung dan mulut ,
karena melalui pintu inilah virus corona masuk pada tubuh manusia.
5. Pakai masker
Virus corona dapat menular melalui droplet, yaitu cairan yang keluar bersamaan
ketika batuk, bersin atau percikan air liur ketika berbicara. Oleh sebab itu
menggunakan masker dapat melindungi orang lain yang mungkin kita tulari atau
mengcegah menularan dari orang lain pada kita. Banyak yang salah ketika
menggunakan masker, misalnya membuka masker ketika bicara.
6. Istirahat cukup
Tidur yang cukup dan berkualitas kurang lebih 7-8 jam dapat meningkatkan imunitas
tubuh. Hindari begadang malam.
7. Etika batuk dan bersih
Jangan menutup mulut dengan tangan ketika batuk atau bersin, tapi gunakan tissue,
sapu tangan atau tutup mulut dengan menggunakan lipatan lengan.
8. Menjaga kebersihan lingkungan
Saat ini marak kegiatan desinfeksi baik yang digerakkan oleh lembaga maupun
inisiatif masyarakat. Fasilitas umum seperti bandara, pasar, stasiun, terminal dan
lainnya perlu dilakukan disinfeksi secara rutin. Untuk rumah, cukup dengan mengepel
lantai dua kali sehari. Membersihkan peralatan yang sering disentuh tangan dengan
desinfektan, seperti gagang pintu, gagang kulkas, pegangan tangga, hand phone, meja,
kursi dan lain-lain.
9. Hindari berkerumun dan jaga jarak aman
Menurut penelitian, percikan droplet keluar dari mulut rata-rata sejauh 1,8 meter.
Oleh karena itu jaga jarak dengan orang lain minimal dua meter. Jangan berkerumun
karena sangat berpotensi terjadi penularan. Hindari sentuhan fisik seperti bersalaman,
karena bisa menjadi media penularan perpindahan virus dari tangan ke tangan.

Hubungan PSHB dengan Virus Corona

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan berbagai kegiatan salah
satunya ialah dengan penyuluhan atau sosialisasi dengan tujuan untuk dapat memberikan data
dan informasi yang ilmiah kepada seluruh lapisan masyrakat tetang virus corona di Indonesia
melalui media-media online yang dapat dijangkau masyarakat. Pengetahuan sangat
berpengaruh terhadap masyarakat yang menjadi sasaran dalam pemberian informasi yang
edukatif dengan metode yang lebih inovatif.
Cara mencegah virus korona yang disarankan oleh pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia agar mengimbau masyarakat
melakukan mencegah penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan perilaku dan pengetahuan
masyarakat dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pemerintah meminta masyarakat
agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari dengan cara: Selalu
menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun selama
20 detik lalu bilas; Menerapkan etika batuk dan bersin yang baik dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju sehingga tidak menularkan ke orang lain;
Makan makanan bergizi seimbang; Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran; Melakukan
olahraga minimal setengah jam setiap hari; Meningkatkan daya tahan tubuh; Cukup istirahat
dan segera berobat jika sakit.
Lingkungan yang bersih dan sehat akan sangat membantu masyarakat yang tinggal di
dalamnya untuk merasa aman, nyaman, tenang dan bahagia. Tubuh yang sehat dapat
diperoleh dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersih dan sehat serta bergizi
lengkap. Tubuh yang sehat akan sangat sulit untuk terinfeksi oleh berbagai penyakit
berbahaya dan virus seperti Covid-19 maupun penyakit lainnya, karena tubuh yang sehat
memiliki pertahanan (imunitas) yang kuat dan mudah melakukan penyebuhan sendiri. Oleh
karena itu sangat penting bagi masyarakat untuk menetapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar.
KESIMPULAN

Covid-19 Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 adalah jenis penyakit baru yang
disebabkan oleh infeksi Virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARSCOV-2) atau yang dikenal dengan novel coronavirus (2019-nCoV) (Singhal,
2020).Penyakit ini ditularkan melalui droplet (percikan) pada saat berbicara, batuk, dan
bersin dari orang yang terinfeksi virus Corona. Selain itu penyakit ini juga dapat ditularkan
melalui kontak fisik (sentuhan atau jabat tangan) dengan penderita serta menyentuh wajah,
mulut, dan hidung oleh tangan yang terpapar virus Corona (Singhal, 2020).
Prinsip pencegahan penularan COVID-19 pada individu dilakukan dengan menghindari
masuknya virus melalui ketiga pintu masuk dengan beberapa tindakan, seperti: Menggunakan
alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu,
Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/handsanitizer, Menjaga jarak minimal 1
meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk,
atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan.
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga,
kelompok atau masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2269).
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan berbagai kegiatan salah
satunya ialah dengan penyuluhan atau sosialisasi dengan tujuan untuk dapat memberikan data
dan informasi yang ilmiah kepada seluruh lapisan masyrakat tetang virus corona di Indonesia
melalui media-media online yang dapat dijangkau masyarakat. Pengetahuan sangat
berpengaruh terhadap masyarakat yang menjadi sasaran dalam pemberian informasi yang
edukatif dengan metode yang lebih inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Dinda Humaira M, Laras Azizah N. dkk (2020) Pentingnya Penerapan PHBS dalam
Menghadapi Pandemi Covid-19 di Lingkungan Masyarakat. Artikel kknunnes.ac.id

Prihantama (2020) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Cegah Covid-19. Artikel website resmi
dinas kesehatan

Maliga Iga, Hasifah Herni. Dkk (2021) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di
Masa Pandemi Covid-19 Pada Pemulung Tempat Pembuangan Akhir Sampah Di Kabupaten
Sumbawa. Journal.Artikel Index.Php

J. K. Masyarakat, “Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada
Pekerja Bagian Produksi Pt. Coca Cola Amatil Indonesia Centraljava,” J. Kesehat. Masy.,
vol. 5, no. 5, pp. 939–948, 2017.

Anda mungkin juga menyukai