Anda di halaman 1dari 9

Bagian Ketiga

SUMBER AJARAN ISLAM KE-3


(IJTIHAD)
DEFINIS IJTIHAD

• Kata ijtihad serumpun dengan kata jihad, keduanya mempunyai


akar kata yang sama yaitu jahada, artinya “mengerahkan segala
kemampuan”. Jihad penggunaannya lebih cenderung pada segi
fisik, sedangkan Ijtihad penggunaannya lebih cenderung pada
segi non-fisik (akal pikiran) atau yang bersifat ilmiah

• Secara terminologis ijtihad berarti mengerahkan segala


kemampuan dengan semaksimal mungkin dalam
mengungkapkan kejelasan atau maskud hukum Islam untuk
menjawab dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang muncul, terutama di zaman modern
B. Landasan Ijtihad

• Dalam ajaran Islam, akal mendapatkan tempat yang


sangat berharga. Banyak ayat-ayat Al-Quran yang
menyatakan suruhan untuk mempergunakan akal
sebagai mana dapat dilihat dalam firman Allah QS. Ali
Imran 3:190

• Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan


izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada
orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya (QS.
Yunus: 100)
C. Prinsip-prinsip Berijtihad
 Syarat yang harus dimiliki oleh orang
yang ingin berijtihad
D. Macam-macam Ijtihad

• Qiyas (reasoning by analogy). Artinya mengukur atau


membandingkan, atau mempertimbangkan sesuatu
dengan membandingkannya.
• Istihsan (preference), yaitu menetapkan suatu hukum
terhadap suatu persoalan ijtihadiyah atas dasar prinsip-
prinsip atau dalil-dalil al-Qur'an dan Sunnah yang
berkaitan dengan kebaikan, keadilan, kasih sayang dan
lain sebagainya.
• Maslahat al-Mursalah (utility), yaitu menetapkan hukum
terhadap suatu persoalan ijtihadiyah atas dasar
pertimbangan kegunaan dan pemanfaatan.
Sedangkan macam ijtihad dilihat dari teknis
pelaksanaanya terbagi:
1.Ijtihad Fardi (Ijtihad secara individu)
2.Ijtihad Jama’i (ijtihad kelompok)
Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat diapstikan
bahwa ijtihad akan terus diperlukan sepanjang zaman,
terlebih-lebih di abad modern yang terus laju
perkembangan kehidupan berjalan dengan cepat.
ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai