Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sofi Husna Hafifah

NIM : 23034072

TUGAS 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Bagaimana menurut anda tentang Ijtihad? Jelaskan

➔ Sebagai seorang mahasiswa,saya memandang ijtihad sebagai sebuah konsep


penting dalam islam yang memiliki bebrapa manfaat dan tantangan :

Manfaat ijtihad adalah

1. Menyediakan solusi atas berbagai permasalahan yang tidak dibahas


secara rinci dalam Al-Qur’an dan hadist

2. Mendorong pemikiran kritis dan kreatif dalam memahami islam

3. Memperkaya khazanah keilmuan umat islam.

Tantangan ijtihad adalah

1. Membutuhkan pengetahuan mendalam tentang berbagai disiplin ilmu

2. Menimbulkan perbedaan pendapat

3. Dapat disalahkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan pribadi atau


kelompok.

Sebagai mahasiswa,saya melihat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk


memaksimalkan manfaat ijtihad dan meminimalkan tantangannya :

1. Meningkatkan pendidikan khususnya mengenai metodologi ijtihad

2. Mendorong dialog antar umat islam untuk membahas berbagai


perbedaan pendapat yang muncul dari ijtihad.

3. Para ulama dan pemimpin agama perlu menjadi teladan dalam


melakukan ijtihad dengan cara yang bertanggung jawab dan objektif.

2. Kenapa Ijtihad diperlukan dalam kehidupan manusia?


➔ Karena

1. Dunia terus berubah dan memunculkan masalah baru yang tidak dibahas
secara rinci oleh Al-Qur’an dan hadist. Ijtihad memungkinkan penerapan
ajaran islam pada situasi baru tersebut.

2. Al-Qur'an dan Hadits menggunakan bahasa Arab kuno yang memiliki makna
beragam. Ijtihad melibatkan interpretasi dan pemahaman mendalam terhadap
teks-teks tersebut, sehingga terungkap makna yang sesuai dengan konteks saat
ini. Mempertimbangkan perubahan sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan
menjadi krusial dalam memahami maksud sebenarnya dari ajaran Islam.

3. Ijtihad memungkinkan penyesuaian hukum Islam dengan berbagai keadaan dan


kondisi masyarakat yang berbeda. Hal ini karena tidak semua aturan yang
ditetapkan pada masa lampau secara langsung dapat diterapkan di semua tempat
dan waktu. Ijtihad membantu menentukan relevansi suatu hukum dalam konteks
tertentu dan mencari solusi alternatif yang lebih sesuai.

4. Proses ijtihad menuntut penggunaan logika, penalaran, dan pengetahuan yang


luas. Hal ini mendorong umat Islam untuk berpikir kritis dan analitis dalam
memahami dan menerapkan ajaran agama.

5. Tanpa adanya ijtihad, Islam berisiko menjadi statis dan kaku. Ijtihad
memungkinkan adanya perkembangan pemikiran dan pemahaman Islam yang
dapat menjawab tantangan zaman dan menjaga ajaran Islam tetap relevan bagi
kehidupan manusia.

6. Ijtihad tidak hanya terbatas pada hal-hal normatif, tetapi juga bisa mencakup
berbagai bidang kehidupan seperti sains, teknologi, dan sosial. Dengan ijtihad,
umat Islam dapat mencari solusi kreatif dan inovatif

3. Bagaimana kedudukan Ijtihad sebagai sumber hukum ? Jelaskan dengan


dasar hukum dari Al-Qur’an dan Sunnah

➔ Ijtihad memiliki kedudukan penting sebagai sumber hukum Islam setelah Al-
Qur'an dan Hadits.

Dasar hukum ijtihad dalam Al-Qur’an :

1. QS. An-Nahl (16): 43: "Dan jika kamu tidak mengetahui, maka
bertanyalah kepada orang-orang yang memiliki pengetahuan."
Ayat ini menunjukkan pentingnya mencari ilmu dan pengetahuan agama
dari orang yang kompeten, termasuk para mujtahid yang melakukan
ijtihad.

2. QS. Al-Baqarah (2): 286: "Allah tidak membebani seseorang


melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memberikan


kewajiban yang melampaui kemampuan manusia. Dalam konteks
hukum Islam, ayat ini dipahami sebagai landasan bagi ijtihad, di
mana manusia berusaha mencari solusi hukum dengan kemampuan
yang dimilikinya ketika tidak ada nash (teks) yang jelas dalam Al-
Qur'an dan Hadits.

3. QS. Ali Imran (3): 190: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal."

Ayat ini menunjukkan pentingnya menggunakan akal dalam


memahami ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits. Ijtihad merupakan proses
yang melibatkan penggunaan akal dan penalaran untuk menemukan
hukum Islam yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang tidak
dibahas secara eksplisit dalam Al-Qur'an dan Hadits.

4. Berikan 2 contoh ijtihad dalam persoalan kontemporer!

➔ 2 contoh ijtihad dalam persoalan kontemporer

1. Vaksinasi COVID-19

Pada awal pandemi COVID-19,muncullah pertanyaan tentang kebolehan


vaksinasi. Para ulama melakukan ijtihad dengan mempelajari berbagai
sumber,seperti Al-Qur’an,Hadist,dan kaidah-kaidah ushul fiqh.

Hasilnya :

Mayoritas ulama sepakat bahwa vaksinasi COVID-19 diperbolehkan bahkan


diwajibkan karena
• Vaksinasi dapat melindungi diri dan orang lain dari bahaya
COVID-19.

• Menghilangkan bahaya (menjaga kesehatan) adalah salah satu


tujuan utama syariat islam.

• Tidak ada dalil yang secara langsung melarang vaksinasi.

Namun,beberapa ulama memiliki pendapat berbeda,seperti :

• Vaksinasi yang mengandung unsur haram (misalnya babi) tidak


diperbolehkan.

• Vaksinasi yang belum terbukti keamanannya harus dihindari.

2. Penggunaan Mata Uang Kripto

Mata uang kripto adalah teknologi baru yang menghadirkan berbagai


pertanyaan fiqh. Para ulama melakukan ijtihad untuk menentukan hukumnya.

Hasilnya :

Terdapat berbagai pendapat tentang mata uang kripto :

• Haram : karena dianggap sebagai judi,riba,dan tidak memiliki nilai


instrinsik.

• Halal : dengan syarat tertentu,seperti digunakan sebagai alat tukar


yang sah dan bukan untuk spekulasi

• Mubah (netral) : dan hukumnya tergantung pada bagaimana mata


uang kripto tersebut digunakan.

Anda mungkin juga menyukai