NIM : 215110500111018
1. Jelaskan pengertian ruang lingkup Agama Islam yang yang meliputi aspek
Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq?
Jawab:
Dasar ajaran Islam yang terdiri dari aqidah, syariah, dan akhlak sering
sekali dilupakan keterkaitannya. Mahmud Syaltout (1983) membagi
pokok ajaran Islam menjadi dua, yaitu Aqidah (kepercayaan) dan Syari’ah
(kewajiban beragama sebagai konsekuensi percaya). Namun demikian,
terdapat ulama lain yang membagi pokok ajaran Islam menjadi tiga, yaitu:
iman (aqidah), Islam (syari‟ah), dan ihsan (akhlak).
Pengklasifikasian pokok ajaran Islam ini didasarkan pada sebuah hadist
yang diriwayatkan Abu Hurairah, yaitu:
“Pada suatu hari ketika Nabi SAW bersama kaum muslimin, datang
seorang pria
menghampiri Nabi SAW dan bertanya, „Wahai Rasulullah, apa yang
dimaksud dengan iman?‟ Nabi menjawab, „Kamu percaya pada Allah,
para malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah, hari pertemuan dengan
Allah, para rasul yang diutus Allah, dan terjadinya peristiwa kebangkitan
manusia dari alam kubur untuk diminta pertanggungjawaban perbuatan
oleh Allah‟. Pria itu bertanya lagi,‟Wahai Rasulullah, apa yang
dimaksud dengan Islam?‟ Nabi menjawab, Kamu melakukan ibadah pada
Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan shalat fardhu,
mengeluarkan harta zakat, dan berpuasa di bulan Ramadhan‟. Pria itu
kembali bertanya, Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud ihsan ?‟ Nabi
menjawab, Kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya.
Apabila kamu tidak mampu melihatnya, yakinlah bahwa Allah melihat
perbuatan ibadahmu‟
- Aqidah, berisi kepercayaan pada hal ghaib
- Syari’ah, berisi perbuatan sebagai konsekuensi dari kepercayaan
- Akhlak, berisi dorongan hati untuk berbuat sebaik-baiknya meskipun
tanpa pengawasan pihak lain, karena percaya Allah Maha Melihat dan
Maha Mengetahui.
3. Apa yang anda pahami tentang sikap Atheis serta korelasikan dengan sila
pertama “Ketuhanan yang Maha Esa” sebagai landasan bernegara?
Jawab:
Paham atheisme ini merupakan sebuah pemahaman atau pandangan
dimana seseorang tidak memiliki kepercayaan atau agama dan tidak
percaya kalau Tuhan itu ada, ia berfikir kalau semua ini hanya semata
mata siklus hidup yang memang berjalan dengan sendirinya.
Di Indonesia, Pancasila sebagai landasan ideologis negara pada sila
pertama telah menentukan bahwa Negara Indonesia adalah berlandaskan
pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Di Indonesia juga terdapat banyak
warga negara yang tidak mempercayai atau memeluk suatu agama tertentu
(ateis). Secara hukum, tidak ada peraturan perundang-undangan yang
secara tegas melarang seseorang menganut paham ateisme.Namun,
konsekuensi hukum dari paham ateisme yang dianutnya, orang yang
bersangkutan boleh jadi tidak dapat menikmati hak-hak yang pada
umumnya bisa dinikmati mereka yang menganut agama tertentu di
Indonesia. Atheisme sangat berpengaruh pada penerapan pancasila.
Seorang atheisme tidak akan mendapat perlindungan dari Negara
Indonesia. Sejatinya Negara Indonesia merupakan Negara yang sangat
memberikan toleransi pada agama. Pancasila merupakan dasar penguat
adanya agama dan persatuan yang ada di Indonesia, sebagai warga Negara
yang baik, kita harus menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup.
5. Dari berbagai teori penciptaan alam semesta yang berkembang saat ini,
teori manakah yang jelas tercantum dalam Alqur’an? (jelaskan) dan
sebagaimana awal penciptaan alam semesta ini akan berakhir. Jelaskan
dengan dalil aqli dan naqli yang membuktikan akhir alam semesta!
Jawab:
Proses penciptaan alam semesta dalam Al-Qur'an dijelaskan melalui
teori Big Bang.
Setelah ledakan, terjadi proses evolusi bintang hingga terbentuk matahari
beserta tata planet termasuk bumi. Peristiwa ledakan yang terjadi pada
masa itu disebut yang menjadi awal perhitungan waktu dan menghasilkan
hidrogen. Dalam proses evolusi bintang, hidrogen mengalami reaksi nuklir
menghasilkan helium dan membentuk unsur lain dalam semesta. Teori Big
Bang menyebutkan 6 tahap penciptaan langit dan bumi yang juga
disebutkan dalam Al-Qur'an.
Al-Qur'an surat Al-Anbiya' ayat 30 mengatakan langit dan bumi awalnya
bersatu sekitar 12-20 miliar tahun lalu.
Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?
Referensi/Sumber
1. http://eprints.umm.ac.id/50209/5/BAB%20II.pdf.pdf
2. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=749389&val=11826&title=PEMIKIRAN%20IJTIHAD
%20KONTEMPORER%20YUSUF%20QARDHAWI%20DAN
%20RELEVANSINYA%20DENGAN%20PEMBARUAN%20HUKUM
%20ISLAM%20DI%20INDONESIA
3. http://digilib.uinsgd.ac.id/14930/1/1.%20HKI-Karya%20Tulis.pdf
4. http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/islamuna/article/view/664
5. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25395/2/Ridwan%20dkk%20-
%20Islam%20Nusantara.pdf
6. https://media.neliti.com/media/publications/56747-ID-reorientasi-ijtihad-
kontemporer-analisis.pdf