Pemeriksaan albumin adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mencari tahu berapa jumlah albumin di
dalam darah, sekaligus memeriksa kondisi kesehatan tubuh. Albumin adalah protein yang membentuk
sebagian besar plasma darah, yakni sekitar 60 persen. Proses pembentukan albumin adalah suatu
mekanisme tubuh yang dilakukan oleh organ hati (liver). Adanya gangguan pada organ hati dan ginjal
bisa turut memengaruhi kadar albumin dalam darah. Kondisi tubuh setelah operasi atau memiliki luka
terbuka, dapat meningkatkan peluang Anda untuk memiliki jumlah albumin yang rendah. Oleh karena itu,
penting untuk memastikan kadar albumin di dalam tubuh Anda senantiasa optimal.
8. Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dalam tubuh yaitu sekitar 55-60% dan
total kadar protein serum normal adalah 3,8%-5,0g/dl. Albumin terdiri dari rantai tunggal
polipeptida dan terdiri dari 585 asam amino. Molekul albumin yerdapat ikatan disufida yang
menghubngkan asam-asam amino yang mengandung sulfur. Albumin didalam tubuh berfungsi
mempertahankan tekanan onkotik plasma, peranan albumin terhadap tekanan onkotik plasma
mencapai 80% yaitu 25 mmHg.
9. Sampel merupakan bahan atau suspensi berupa cairan atau padatan yang selanjutnya akan
diperiksa sesuai dengan parameter pemeriksaan yang dikehendaki. Pada pemeriksaan kimia klinik
dilaboratorium menggunakan sampel urin atau serum. Salah satu contoh pemeriksaan kimia
klinik yang menggunakan sampel serum adalah pemeriksaan elektrolit darah
10. Pemeriksaan albumin dilakukan Jika tubuh Anda menunjukkan indikasi adanya
ketidakseimbangan kadar albumin, dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan
pemeriksaan albumin. Beberapa tanda yang menunjukkan penurunan kadar albumin adalah Berat
badan menurun drastic, Pembengkakan di beberapa lokasi tertentu pada tubuh, seperti perut
(asites), mata, dan kaki. Mengalami penyakit kuning (jaundice). Kelelahan parah yang bisa
sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.