Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu: Windu Mulyasari, S.E.,M.Si.

Disusun oleh:

Elen Elnanda Putri (5552190116)


Syifa Nurul Afda (5552190119)
Ovia Anisa Az-Zukhruf (5552190133)
Anisa Nur Aini (5552190134)

Kelas 5B

JURUSAN S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT.Hanya kepada-Nya lah
saya memuji dan hanya kepada-Nya lah saya memohon pertolongan. Tidak lupa
pula, shalawat serta salam saya haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi
Muhammad SAW, Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai
petunjuk dalam menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya lah saya dapat menyelesaikan Kegunaan


Laporan Keuangandengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teori Akuntansi yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah ini yaitu
Windu Mulyasari,S.E.,M.Si.

Saya sangat berharap bahwa proposal ini dapat berguna dan


bermanfaat.Saya menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih banyak
kekurangan-kekurangan dan juga jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saya
mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan demi perbaikan proposal ini di
masa yang akan datang.

Serang, 15 September 2021

Penulis

i|TEOR I AKUN TANSI


DAFTAR ISI

KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 1
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1 KONSEP DASAR LAPORAN KEUANGAN ............................................ 3
A. Menurut Trueblood Committee ................................................................ 3
2.2 AKUNTANSI DALAM KONDISI IDEAL ................................................ 7
A. Kondisi Ideal dengan Kepastian ............................................................... 7
B. Kondisi Ideal dengan Ketidakpastian ....................................................... 9
2.3 PENDEKATAN DECISION USEFULNESS APPROACH UNTUK
PELAPORAN AKUNTANSI ......................................................................... 10
A. KESERAGAMAN (UNIFORMITY) ..................................................... 10
a. The Present Status of Uniformity ............................................................ 10
b. The Usefulness of Accounting Allocation ............................................... 11
B. PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) .................................................... 11
BAB III.............................................................................................................. 13
PENUTUP ......................................................................................................... 13
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

ii | T E O R I A K U N T A N S I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan maupun lembaga-lembaga membutuhkan suatu


laporankeuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi serta
media penting ang digunakan oleh parapengelola perusahaan dalam proses
pengambilankeputusan untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi
keuangan.Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodik, bisa
tahunan,semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan dan
pelaporan keuangan sendiri dianggap user utamanya (investor dan kreditor)
sebagai good news dan bad new. Good news, artinya informasi yang disajikan
dianggap merupakan hal penting dan dapat digunakan sebagai pengambilan
keputusan kredit dan investasi. Adapun bad news maksudnya adalah informasi
yang disajikan tidak dapat memenuhi kunci, sehingga mereka memandang bahwa
financial reporting masih berguna, tetapi perlu diperbaiki.

Laporan keuangan ini sudahmenjadi kebutuhan para pengusaha, investor,


manajemen, bank, pemerintah maupun pelaku pasar modal.Berdasarkan uraian
diatas makalah kegunaan laporan keuangan ini dibuat utnukmempelajari tentang
pemahaman laporan keuangan sehubungan dengan tugas matakuliah teori
akuntansi

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah konsep dasar laporan keuangan ?


2. Apa itu akuntansi pada kondisi ideal ?
3. Bagaimana pendekatan decision usefulness approach untuk pelaporan
akutansi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, berikut tujuan makalah ini

1. untuk mengetahui konsep dasar laporan keuangan

1|TEOR I AKUN TANSI


2. untuk mengetahui akuntansi pada kondisi ideal
3. untuk mengetahui pendekatan decision usefulness approach untuk
pelaporan

2|TEOR I AKUN TANSI


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR LAPORAN KEUANGAN

A. Menurut Trueblood Committee

Konsep dasar ini mencakup :

1. sifat – sifat kualitatif


2. definisi tentang elemen laporan keuangan

Sifat kualitatif ini menggambarkan kriteria untuk :

a. memilih alternative prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang digunakan

b. peersyaratan pengungkapannya

sifat –sifat kualitatif tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kualitas utama

1. Relevance
Informasi disebut relevan apabila informasi itu mampu dan berguna dalam
mempengaruhi keputusan manajer dengan mengubah atau yang
menguatkan pengharapannya tentang hasil dan akibat tindakan atas
kejadiannya. Dengan kata lain, agar informasi relevan, informasi itu harus
memeliki predictive value (meramalkan nilai masa yang akan datang),
feedback value (menguatkan atau mengoreksi pengharapan yang sudah
lalu) pada saat yang sama dan harus disampaikan pada waktu yang tetap
2. Reliability
Reliability menyangkut kualitas yang menyebabkan pemakaian data
bergantung pada kepercayaan pada data yang disajikan dan yang dimaksud
untuk disajikan. Reliability tergantung pada tingkat kepercayaaan dalam
menyajikan informasi tentang suatu kejadian. Kepercayaan terhadap
laporan berbeda antara seorang dengan orang lain. Biasanya untuk

3|TEOR I AKUN TANSI


meningkatkan reliability maka laporan keuangan harus dapat diperiksa
(verifiability).
3. Verifiability
Adalah suatu saran yang dapat memberikan kesempatan pada orang-orang
tertentu yang bekerja secara pisah antara satu dengan satu yang lain untuk
mengembangkan ukuran-ukuran yang sama atas bukti, data, dan catatan
yang sama.
4. Completeness
Completeness menjelaskan kelengkapan dan kesesuaian antara data
akuntansi dan kejadian yang dimaksud untuk disajikan. Neutrality berarti
bahwa akuntansi bebas dari bias (prasangka yang tidak mendasar) dalam
menyajikan laporan keuangan perusahaan. Jangan sampai tujuan
mengatur/memengaruhi laporan yang disajikan.

b. Kualitas Sekunder

1. Comprability
Comparability berarti bahwa dalam menyusun laporan keuangan harus
digunakan mentode yang sama sepanjang waktu oleh perusahaan tertentu
agar bisa diperbandingkan.
2. Consistency
Consistency berarti bahwa metode-metode akuntansi tidak dapat diubah
apabila telah dipilih. Namun dalam prinsip akuntansi disebutkan boleh
mengubahnya apabila ada alternative lain yang juga sesuai dengan prinsip
akuntansi yang lazm yang dianggap lebih baik. Perubahan itu harus
diungakapan dan termasuk juga diungkapkan alas an mengapa prinsip
alternative itu dipilih.
c. Pertimbangan cost benefit
1. Cost Benefit
Informasi akuntansi akan diungkapkan apabila keuntungan yang didapat
diperoleh dari informasi itu melebihi biayanya. Jadi sebelum menyajikan
informasi maka harus dikaji terlebih dahulu untuk kerugiannya.

4|TEOR I AKUN TANSI


2. Materiality
Materiality adalah sesuatu yang secara relative dianggap penting.Pada
dasarnya pertimbangan harus diberikan dalam hal apakah informasi
itumungkin bersifat penting (significant) atau material atau tidak penting
pengaruhnya terhadap keputusan.Hal, yang selalu menjadi pertanyaan,
siapa dan bagaimana menentukannya?

Pendapat FASB dalam hal inia dalahsebagaiberikut:

Tidak ada prinsip umum tentang materiality yang dapat dirumuskan untuk
dijadikan sebagai ukuran seluruh pertimbangan yang dilakukan oleh
pertimbangan manusia yang sudah berpengalaman. Namun, pendapat ini
bukan dimaksudkan untuk menyebutkan FASB tidak dapat mengoreksi
kesimpulan itu di masa yang akan datang atau pedoman kuantitatif tentang
materiality pada perusahaan tertentu tidak dapat ditaksir dalam prinsip
akuntansi dari waktu ke waktu (yang sudah pernah dilakukan seperti
dalam membuat laporan segmen perusahaan). FASB mengakuui bahwa
pendekatan kuantitatif sebagai pedoman kadang-kadang perlu. Namun,
apabila FASB atau badan lain yang berwenang mengeluarkan peraturan
tentang materiality, hal itu akan menggantikan “judgement kolektif” yang
umum untuk menganggapb ahwa judgment kolektif selalu lebih baik.

Elemen-elemen dasar laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut :

Statement of Financial Accounting No. 3, Element of Financial Statement of


Bussiness Enterpise, mendefinisikan sepuluh elemen yang saling berkaitan yang
secara langsung berhubungan dengan pengukuran kinerja dan status dari
perusahaan; aktiva, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi kepada
pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
Elemen-elemen tersebut didefinisikan sebagai berikut :

1. aktiva: kemungkinanan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh


atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi/
peristiwa di masa lalu

5|TEOR I AKUN TANSI


2. Kewajiban: kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan
yang timbul dari utang saat ini suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau
memberikan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari
transaksi atau peristiwa di masa lalu
3. Ekuitas: kepentiangan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah
mengurangi dengan kewajiban. Dalam perusahaan bisnis ekuitas ini adalah
saham kepemilikan
4. Investasi oleh pemilik: peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yang
diakibatkan dari pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari
entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan atau
ekuitas dari perushaan. Kebanyakan aktiva umumnya diterima sebagai
investasi oleh pemilik, namun aktiva dapat juga terdiri atas jasa atau
pemenuhan atau konversi kewajiban perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik: penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang
diakobatkan oleh pengalihan aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya
kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik distribusi menurunkan
kepemilikan atau ekuitas dalam perusahaan.
6. Laba komprehensif: perubahan ekuitas perusahaan selama masa perode
tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian-
kejadian lain dari sumber non pemilik. Laba komprehensif mencakup
semua perubahan yang terjadi pada ekuitas selama perode tertentu kecuali
perubahan yang ditimbulkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada
pemilk.
7. Pendapatan: arus masuk atau peningkatkan lain dari aktiva sebuah entitas
atau pelunasan kewajiban sebuah entitas selama satu periode tertentu yang
dihasilkan oleh produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan
aktivitas lainnya yang menjadi bagian dari operasi-operasi pusat atau
utama entitas yang sedang berjalan.
8. Beban: arus kas keluar atau penggunaan lain dari aktivitas sebuah entitas
atau timbulnya kewajiban sebuah entitas selama satu periode tertentu yang
dihasilkan oleh produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan

6|TEOR I AKUN TANSI


aktivitas lainnya yang menjadi bagian dari operasi-operasi pusat atau
utama entitas yang sedang berjalan.
9. Keuntungan: peningkatan ekuitas yang berasal dari transaksi entitas yang
incidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta
kejadian lainnya yang memengaruhi entitas selama periode tertentu
kecuali yang timbul dari pendapatan atau investasi pemilik.
10. Kerugian: penurunan ekuitas yang berasal dari transaksi entitas yang
incidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta
kejadian lainnya yang memengaruhi entitas selama periode tertentu
kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada pemilik.

2.2 AKUNTANSI DALAM KONDISI IDEAL

A. Kondisi Ideal dengan Kepastian

Menurut Scott (2006) yang dimaksud kondisi ideal adalah suatu perekonomian
yang dicirikan oleh pasar sempurna dan lengkap, atau tidak adanya asimetri
informasi dan halangan-halangan lainnya bagi operasi pasar yang wajar dan
efisien.Kondisi tersebut juga disebut ‘first-best’. Selain itu, penilaian aset dan
kewajiban berdasar nilai tunai/sekarang harapan arus kas yang akan datang.

Karakteristik kondisi ideal dalam kepastian (certainty) adalah arus kas masa depan
dan tingkat bunga bebas risiko dipublikasi dan pasti. Apabila kedua hal ini terjadi
maka disebut kondisi ideal.

Dalam kondisi ideal kepastian :

1. Laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang relevan sekaligus


reliabel. Relevan karena neraca merupakan gambaran dari prospek
perusahaan. Reliabel karena
a. precision, yaitu bebas dari error atau noise (noise bisa muncul
dari kesalahan dalam sistem akuntansi estimasi),
b. hardness, yaitu bebas dari bias dan manupulasi.
2. Laba bersih dapat dihitung dari perkalian tingkat bunga dengan nilai tunai
awal aktiva yang disebut juga accretion of discount. Laba ini juga disebut

7|TEOR I AKUN TANSI


ex ante net income (atau expected net income) karena diprediksi di tahun
0 atau awal tahun. Karena kondisi ideal, maka laba bersih ini akan
sebesar laba yang terealisir yang disebut ex post net income (atau realized
net income).
3. Walaupun laba dapat dihitung dengan sempurna, informasi laba bersih
dalam laporan rugi laba tidak memiliki peran karena laba bersih sudah
dapat ditentukan dari necara.
4. Nilai pasar aktiva akan sama dengan nilai tunai aktiva tersebut. Dalam
kondisi ideal akan selalu terjadi harga ekuilibrium antara nilai pasar dan
nilai tunai, karena itu proses arbitrage tidak bisa terjadi. Arbitrage juga
bermaksud bahwa ada dua cara untuk menentukan nilai wajar aktiva,
yaitu
a. dengan mendiskontokan nilai tunai arus kas masa depan
(pendekatan ini disebut pendekatan langsung), dan
b. dengan menggunakan nilai pasar (pendekatan ini disebut
pendekatan tidak langsung).
5. Kebijakan dividen tidak relevan (dividend irrelevancy) karena apabila
investor menerima dividen dan menginvestasikannya dengan tingkat
bunga yang sama, maka hasilnya akan sama dengan apabila dividen
tersebut tidak diambil. Nilai tunai bagi investor akan sama saja.
6. Dalam kondisi ideal juga dikenal first best. First best adalah tidak ada
asimetri informasi. Berikutnya ada istilah second best, yaitu ada asimetri
informasi, jadi lebih realistik.
7. Kondisi ideal tidak mungkin terjadi. Karena itu, kondisi ideal hanya
berfungsi sebagai benchmark. Dalam kondisi ideal, capital maintenance
(laba merupakan perbedaan dua neraca berurutan) cocok digunakan.
8. Dalam kondisi ideal, neraca mengandung semua informasi yang relevan,
sehingga laporan rugi laba tidak diperlukan. Dalam kondisi ideal, laba
bersih dapat dihitung dari perkalian tingkat bunga dengan nilai tunai awal
aktiva yang disebut juga accretion of discount. Laba ini juga disebut ex
ante net income (atau expected net income) karena diprediksi di tahun 0
atau awal tahun. Karena kondisi ideal, maka laba bersih ini akan sebesar

8|TEOR I AKUN TANSI


laba yang terealisir yang disebut ex post net income (atau realized net
income). Dalam kondisi ideal, laporan rugi laba hanya merupakan selisih
antara dua neraca berurutan.

B. Kondisi Ideal dengan Ketidakpastian

Kondisi ideal dengan ketidakpastian (uncertainty) memiliki karakteristik:

1. Tingkat suku bunga diketahui.


2. Kondisi ekonomi (state) dipublikasi dan lengkap.
3. Probabilitas terjadinya kondisi ekonomi diketahui.
4. Realisasi kondisi ekonomi dapat diobservasi

Dalam kondisi ideal dengan ketidakpastian:

1. Laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang relevan sekaligus


reliabel.
2. Expected net income tidak sama dengan realized net income.
3. Informasi laba bersih dalam laporan rugi laba tidak memiliki peran karena
laba bersih sudah dapat ditentukan dari necara.
4. Nilai pasar aktiva dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu (a) dengan
mendiskontokan nilai tunai arus kas masa depan, dan (b) dengan
menggunakan nilai pasar.
5. Kebijakan dividen tidak relevan (dividend irrelevancy) karena nilai tunai
bagi investor akan sama saja

Perbedaan pokok antara kondisi ideal dalam kepastian dan kondisi ideal dalam
ketidakpastian terletak pada expected net income dan realized net income. Dalam
kondisi kepastian, expected net income sama dengan realized net income.
Sedangkan dalam kondisi ketidakpastian keduanya tidak sama.

9|TEOR I AKUN TANSI


2.3 PENDEKATAN DECISION USEFULNESS APPROACH UNTUK
PELAPORAN AKUNTANSI

A. KESERAGAMAN (UNIFORMITY)

Keseragaman laporan keuangan akan mempengaruhi daya bandingnya,


baikdengan laporan keuangan perusahaan lain atau laporan keuangan perusahaan
yangsama pada tahun yang berbeda. Semakin seragam laporan keuangan, maka
dayabandingnya akan semakin besar. Terdapat dua macam keseragaman, yaitu:

1. Finite Uniformity
Berusaha menyamakan metode akuntansi yang telahditentukan dengan
keadaan yang relevan dalam situasi yang secara umum sama.
Misalnya, SFAS No 13 dalam leasing jangka panjang, menyatakan bahwa
leasingharus dikapitalisasi apabila jangka waktu leasing sama dengan atau
lebih dari 75%umur ekonomis aset.

2. Rigid Uniformity
Rigid Uniformitymenentukan satu metode untuk semua transaksi yang
serupa,tanpa tergantung dengan keadaan yang relevan. Misalnya SFAS
No.2 menyatakanbahwa R%D cost tidak boleh dikapitalisasi meskipun
terdapat future benefit.

Dalam kenyataannya, meningkatkan daya banding dapat bersifat kontraproduktif


jika antara dua ukuran yang dibandingkan, salah satunya diperoleh denganmetode
yang menghasilkan informasi yang kurang relevan.Finite uniformity
lebihmengutamakan penyajuan yang sejujurnya daripada rigid uniformity.Oleh
karenaitu, Pemilihan antara finite dan rigid uniformity menyebabkan trade-off
antararepresentational faithfulness dan verifiability.

a. The Present Status of Uniformity

Finite uniformity tidak seharusnya dijelaskan dengan cara


yangmengakibatkan penafsiran bahwa standar ini tidak dapat

10 | T E O R I A K U N T A N S I
dikembangkan. Baik finitemaupun rigid uniformity merupakan kondisi
yang ideal. Dalam kenyataannya, adapraktek yang mencampurkan
keduanya,dimana beberapa standar berusaha menmperhitungkan relevant
circumstances, sedangkan yang lainnya secara jelas menggunakan rigid
uniformity
.Faktor-faktor yang mendasari rigid uniformity antara lain:
1. Keinginan terhadap konservatisme (kelestarian).
2. Kemampuan menentukan keadaan yang relevan.
3. Usaha untuk meningkatkan verifiability.
4. Kesadaran akan terlibatnya alokasi yang berubah-ubah
5. Persepsi bahwa kos untuk mengimplementasikan relevan circumtance
6. Melebihi manfaatnya.

Fleksibilitas yang memungkinkan keleluasaan manajemen telah


membentukaturan-aturan akuntansi, seperti pemilihan metode
depresiasi, serta metode parvalue dan kos untuk menilai akuisisi saham
treasury.

b. The Usefulness of Accounting Allocation

Alokasi adalah pembagian kos atau pendapatan selama satu periode


yangdapat diaplikasikan ke beberapa periode. Contohnya antara lain
depresiasi, hargapokok penjualan, amortisasi premium atau diskon
obligasi, dsb. Alokasi dikritikkarena tidak dapat dikoreksi atau diperbaiki
(tidak fleksibel)

B. PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)

SFAC No. 5 mendefinisikan disclosure sebagai penyajian informasi dengan tujuan


selain pengakuan dalam laporan keuangan yang dibandingkan denganpengakuan
dalam laporan keuangan itu sendiri.Disclosure atau pengungkapan catatan atas
laporan keuangan memuat baikin formasi keuangan maupun komunikasi
pelengkap – termasuk catatan kaki, post statement events, diskusi manajemen dan
analisis operasi untuk tahun mendatang, prediksi keuangan dan kegiatan operasi,

11 | T E O R I A K U N T A N S I
maupun kebijakan akuntansi. Disclosure sebagai informasi/ komunikasi tambahan
dapat berupa:

1. Catatan kaki
2. Post statement events
3. Diskusi dan analisis manajemen mengenai kegiatan operasi tahun
mendatang
4. Ramalan (forecast) keuangan dan operasi
5. Ringkasan kebijakan akuntansi
6. Laporan keuangan tambahan yang meliputi pengungkapan
segmental
7. Ekstensi di luar biaya historis, dll

Terdapat dua macam disclosures yang diminta oleh SEC.


1.Protective disclosure, fokus pada usaha melindungi investor dari
investasi yangmerugikan
2. Informative disclosure, yaitu informasi keseluruhan yang berguna untuk
analisisinvestasi.
ProtectivedanInformativedisclosure cenderung untuk saling tumpang
tindih.Secara tradisional, protective disclosure dianggap lebih penting.
Namun sejaktahun 1970an, SEC mulai beralih keinformative disclosure,
misalnyadisclosuredari laporan level harga umum, data keuangan kuarter,
dll.

12 | T E O R I A K U N T A N S I
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan materi ini yang dapat kelompok kami simpulkan adalah sebagai
berikut
1. Laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang relevan sekaligus
reliabel. Laba bersih dapat dihitung dari perkalian tingkat bunga dengan
nilai tunai awal aktiva. informasi laba bersih dalam laporan rugi laba tidak
memiliki peran karena laba bersih sudah dapat ditentukan dari necara.
Nilai pasar aktiva akan sama dengan nilai tunai aktiva
2. Laporan keuangan dasar menurut Trueblood committee Konsep dasar ini
mencakup : (1) sifat – sifat kualitatif ; (2) definisi tentang elemen laporan
keuangan. Sifat kualitatif ini menggambarkan kriteria untuk memilih
alternative prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang digunakan dan
juga peersyaratan pengungkapannya, sedangkan elemen-elemen laporan
keuangan, yaitu aktiva, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik,
distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian
3. Keseragaman laporan keuangan akan mempengaruhi daya bandingnya,
baik dengan laporan keuangan perusahaan lain atau laporan keuangan
perusahaan yang sama pada tahun yang berbeda.
4. SFAC No. 5 mendefinisikan disclosure sebagai penyajian informasi
dengan tujuan selain pengakuan dalam laporan keuangan yang
dibandingkan denganpengakuan dalam laporan keuangan itu sendiri.

13 | T E O R I A K U N T A N S I
DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riah. 2006. Accounting Theory. Jakarta : Salemba Empat

Chairiri, Anis dan Imam Ghpzali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang : Badan
Penerbit UNDIP

Harahap, Sofyan Syafiri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : PT Raja Grafindo


Persada

14 | T E O R I A K U N T A N S I

Anda mungkin juga menyukai