Anda di halaman 1dari 3

Tugas Optimalisasi

Sistem Pendukung Keputusan

Nama : Agus Estepen Nanda

NIM : 19210032

Soal Tugas Optimasi Menggunakan Pemrograman Linear (Linear Programming/LP)

1. PT Bangun Karya memproduksi dua macam batako: batako semen dan batako kapur,
Biaya pembuatan batako semen diperkirakan Rp. 150,- sedang biaya pembuatan
batako kapur diperkirakan Rp. 100,-. Batako semen dijual seharga Rp. 400,- dan
batako kapur dijual seharga Rp. 250,-. Untuk pembuatan kedua macam batako
tersebut dipergunakan 2 macam mesin: A: mesin pencampur dan B: mesin pencetak.
Untuk mencampur batako semen diperlukan waktu 1 jam, dan untuk mencetak batako
semen diperlukan waktu 2 jam. Batako kapur dicampur selama 1.5 jam dan dicetak
selama 1 jam. Selama satu bulan kapasitas mesin A 320 jam kerja. Sedang kapasitas
mesin B adalah 480 jam kerja. Berapakah jumlah batako semen dan batako kapur
yang harus diproduksi agar profit maksimum?

2. Seorang ahli penata diet merencanakan untuk membuat 2 jenis makanan yaitu
makanan A dan makanan B. Kedua jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan
protein. Jenis makanan A paling sedikit diproduksi 2 unit dan jenis makanan B paling
sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan protein
dalam setiap jenis makanan:
Jenis Makanan Vitamin (Unit) Protein (Unit) Biaya per Unit (Rp)
A 2 2 100
B 1 3 80
Minimum 8 12
Kebutuhan

Masalahnya, bagaimana ahli penata diet menentukan kombinasi kedua jenis makanan
agar meminimumkan biaya produksi?

Penyelesaian

1. Diketahui :

 Biaya pembuatan batako semen diperkirakan Rp150 dengan harga jual Rp400
 Keuntungan batako semen per unit (Rp400 – Rp150) = Rp250
 Biaya pembuatan batako kapur diperkirakan Rp100 dengan harga jual Rp250
 Keuntungan batako kapur per unit (Rp250 – Rp100) = Rp150
 Ada 2 macam mesin yang digunakan dalam membuat batako. ((A) mesin pencampur
dan (B) mesin pencetak).
 Untuk mencampur batako semen diperlukan waktu 1 jam, dan untuk mencetak batako
semen diperlukan waktu 2 jam.

Agus Estepen Nanda


Tugas Optimalisasi
Sistem Pendukung Keputusan

 Batako kapur dicampur selama 1.5 jam dan dicetak selama 1 jam.
 Selama satu bulan kapasitas mesin A 320 jam kerja. Sedang kapasitas mesin B adalah
480 jam kerja.

Dengan demikian kita akan menghitung berapakah jumlah batako semen dan batako kapur
yang harus diproduksi agar profit maksimum.

1) Jika hanya membuat batako semen, maka selama 1 bulan mesin A mampu
mencampur 320 dan mesin B mampu mencetak 240. (Pembuatan batako
membutuhkan proses pencampuran dan pencetakan. Tidak bisa hanya dicampur atau
dicetak saja). Dengan begitu batako yang dapat diproduksi adalah 240
Profit / Keuntungan 240 Rp250 = Rp60.000

2) Jika hanya membuat batako kapur, maka selama 1 bulan mesin A mampu mencampur
213 dan mesin B mampu mencetak 480. (Pembuatan batako membutuhkan proses
pencampuran dan pencetakan. Tidak bisa hanya dicampur atau dicetak saja). Dengan
begitu batako yang dapat diproduksi adalah 213
Profit / Keuntungan 213 Rp150 = Rp31.950

3) Jika 1 bulan kapasitas mesin A adalah 320 jam dan mesin B adalah 480, maka selama
1 bulan mesin A mampu mencampur 200 batako semen dan 80 batako kapur ((200
1) + (80 1,5) = 200 + 120 = 320) dan mesin B mampu mencetak 200 batako semen
dan 80 batako kapur ((200 2) + (80 1) = 400 + 80 = 480). (Pembuatan batako
membutuhkan proses pencampuran dan pencetakan. Tidak bisa hanya dicampur atau
dicetak saja). Dengan begitu batako yang dapat diproduksi adalah 200 batako semen
dan 80 batako kapur
Profit / Keuntungan 200 batako semen : 200 Rp250 = Rp50.000 ditambah 80
batako kapur : 80 Rp150 = Rp12.000
Total Profit / Keuntungan adalah Rp50.000 + Rp12.000 = Rp62.000

Kesimpulannya adalah ada 200 jumlah batako semen dan 80 batako kapur yang harus
diproduksi agar profit maksimum.

Agus Estepen Nanda


Tugas Optimalisasi
Sistem Pendukung Keputusan

2. Dikarenakan yang tertera hanya biaya per unit, maka dicari dulu biaya produksi tiap jenis
makanan.

Jenis makanan A (2 unit vitamin + 2 unit protein) Rp100 per unit. maka biaya produksi
jenis makanan A adalah Rp400

Jenis makanan B (1 unit vitamin + 3 unit protein) Rp80 per unit. maka biaya produksi
jenis makanan B adalah Rp320

Dengan keterangan diatas, mari lakukan perbandingan untuk menentukan biaya minimum.

Untuk memenuhi minimum kebutuhan (8 vitamin + 12 protein) dan penting untuk diingat
bahwa jenis makanan A paling sedikit diproduksi 2 unit dan jenis makanan B paling sedikit
diproduksi 1 unit.

1) 3 Jenis makanan A dan 3 Jenis makan B


3 (2 unit vitamin + 2 unit protein) + 3 (1 unit vitamin + 3 unit protein)
(6 unit vitamin + 6 unit protein) + (3 unit vitamin + 9 unit protein)
= (9 unit vitamin + 15 unit protein)
3 (Rp400) + 3 (Rp320) = Rp1200 + Rp960
= Rp2160

2) 2 Jenis makanan A dan 4 Jenis makan B


2 (2 unit vitamin + 2 unit protein) + 4 (1 unit vitamin + 3 unit protein)
(4 unit vitamin + 4 unit protein) + (4 unit vitamin + 12 unit protein)
= (8 unit vitamin + 16 unit protein)
2 (Rp400) + 4 (Rp320) = Rp800 + Rp1280
= Rp2080

3) 4 Jenis makanan A dan 2 Jenis makan B


4 (2 unit vitamin + 2 unit protein) + 2 (1 unit vitamin + 3 unit protein)
(8 unit vitamin + 8 unit protein) + (2 unit vitamin + 6 unit protein)
= (10 unit vitamin + 14 unit protein)
4 (Rp400) + 2 (Rp320) = Rp1600 + Rp640
= Rp2240

Dari perbandingan diatas, yang memenuhi syarat kebutuhan minumum vitamin dan protein
serta dengan biaya produksi yang paling sedikit adalah kombinasi dari 2 Jenis makanan A
dan 4 Jenis makanan B

Agus Estepen Nanda

Anda mungkin juga menyukai