Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM IPA DI SD

CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP


GERAK PADA TUMBUHAN

( Gerak Seismonasti , Gerak Niktinasti dan Gerak Geotropisme Negatif )

Oleh :

INDRI ANDRIANI
NIM : 838079833

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA MAJENE
2020
A. JUDUL PERCOBAAN

GERAK PADA TUMBUHAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti.
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c) Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d) Alat-alat tulis dan penggaris.

2) Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah.
b) Tanah yang subur secukupnya.
c) Biji kacang merah secukupnya.
d) Air secukupnya.

D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar,
ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena
gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak
menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme
positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak
bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh
adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi
oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.

Macam-macam Gerak Nasti:

a) Niktinasi

Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun
(anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian
lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah
pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.

b) Seismonasti

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu
dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan
jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika
disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal
daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung
menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika
disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.

E. PROSEDUR DAN PERCOBAAN


1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
(2) Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga
ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya
carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman
tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman
tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian
akarnya.
(3) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja, selanjutnya
Lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun
putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
(4) Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) di bagian akhir
modul ini.
b) Niktinasti
(1) Sediakan dua buah pot putri malu.
(2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
(3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton
Atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
(5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
(6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
Menyentuh tanamannya).
(7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan dengan
Daun putri malu pada pot A.
(8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja
(Tabel 1.3) di bagian akhir modul ini.

Gambar 1.1.
Percobaan niktinasti. (1) Tanaman pada pot A dan B keadaan mula-mula.
(2) tanaman pada pot B ditutup dengan kardus kedap cahaya dengan alas hitam.
2) Gerak tropisme (Geotropisme negatif)
a) Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong dan
diberi lubang di bagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya di lakukan di tempat
terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
b) Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik
dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label
B untuk pot yang lainnya.
c) Letakkan pot A secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot B dibiarkan
berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
d) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e) Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.4) di bagian
akhir modul ini.

Gambar 1.2.
Perangkat percobaan geotropisme negatif.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasti

TABEL 1.2.
HASIL PENGAMATAN SEISMONASTI

JENIS SENTUHAN REAKSI DAUN PUTRI


NO. KETERANGAN
PADA MANUSIA MALU

1. Halus Daun menutup hanya sedikit Reaksi lambat


Daun menutup hanya
2. Sedang Reaksi agak cepat/serentak
sebagaian
3. Kasar Daun menutup sepenuhnya Reaksi cepat/spontan

TABEL 1.3.
HASIL PENGAMATAN NIKTIMINASI

REAKSI DAUN PUTRI MALU


NO. POT PUTRI MALU
MULA - MULA ½ JAM KEMUDIAN
Disimpan di tempat
1. Daun terbuka Daun tetap terbuka
terang

2. Ditutup kardus Daun terbuka Daun menutup

2. Geotropisme

TABEL 1.4.
HASIL PENGAMATAN GEOTROPISME NEGATIF

JENIS PENGAMATAN HARI KE KETERAN


POT GAN
1 2 3 4 5 6 7
Daun Batang Batang Batang Tanaman Batang Batang Tanaman
tanaman tanaman tanaman pada kacang kacang tanaman kacang
sudah sudah kacang tanaman merah merah kacang merah yang
mengarah membengk merah kacang semakin makin merah awalnya
ke atas ok ke atas sudah merah tinggi tinggi ke sudah horizontal,b
A arah arah cahaya bertambah semakin mengarah arah cahaya membengk atangnya
cahaya matahari tinggi dan tinggi dan cahaya matahari ok 90 membengk
matahari. membengk membengk matahari derajat ke ok ke atas
ok ke arah ok ke arah atas cahaya vertikal
matahari mengikuti
cahaya cahaya arah cahaya
matahari matahari matahari.
Tetap Tetap lurus Tetap lurus Tetap lurus Tetap Lurus Tetap lurus Tetap lurus Tanaman
lurus ke ke atas ke atas ke atas ke atas ke atas ke atas Kacang
atas merah
B tumbuh
lurus ke
arah cahaya
matahari

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan
alasan Anda memilihnya!
Jawaban :
Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun- daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.

2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang


telah Anda lakukan? Jelaskan!
Jawaban :
Pada percobaan di atas, Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang
dari cahaya .Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.

3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi ! Jelaskan!
Jawaban :
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.
H. PEMBAHASAN
- Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran atau sentuhan.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya.
Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang
terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.

- Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
tidur daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri
malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu
yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri
malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat
gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

- Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang di sebut geotropisme positif,
misalnya gerah akar menuju tanah . Jika arah geraknya menjauhi rangsang di
sebut geotropism negatife, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan pot B mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas . Pada pot A yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju ke arah vertikal
secara bertahap selama 7 hari . hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.
I. KESIMPULAN
- Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat .
Sentuhan kasar menyebabkan gerak menutup dengan cepat.
- Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai menutup/mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di
tempat terang, daunnya tetap membuka.
- Tujuan putri malu menutup/mengatupkan daunnya ialah sebagai alat Untuk
pertahanan diri dan hewan - hewan yang akan mengkonsumsinya dan
untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
- Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal , batangnya akan membengkok
ke atas dan menjauhi tanah . Peristiwa ini disebut geotropisme negative.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka.

Amalyaningsih, Rela. 2019. Laporan PraktikumGerak Pada Tumbuhan


https://www.ilmiahku.com/2019/04/laporan-praktikum-gerak-pada-
tumbuhan.html?m=1. Diakses tanggal 19 Oktober 2020.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Tidak ada kesulitan yang dialami

SARAN DAN MASUKAN


- Dalam pertemuan praktikum selajutnya materi yang dibahas sebaikya harus
lebih mendalam agar mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih di
samping pengetahuan dasar dari materi tersebut.

- Semoga laporan hasil praktikum ini dapat bermanfaat untuk saya serta
bermanfaat bagi pembaca.
L. FOTO HASIL PRAKTIKUM
HASIL PRAKTIKUM
Gerak Seismonasti Pada Tumbuhan Putri Malu

(Tumbuhan Putri Malu )

( Hasil Kegiatan 1. Sentuhan Halus Pada Tumbuhan Putri Malu)


( Hasil Kegiatan 2. Sentuhan Sedang Pada Tumbuhan Putri Malu)

( Hasil Kegiatan 3. Sentuhan Kasar Pada Tumbuhan Putri Malu)


HASIL PRAKTIKUM
Gerak Niktinasti Pada Tumbuhan Putri Malu

( Tumbuhan Putri Malu)

( Pot A di tutup karton selama 30 menit.


Sedangkan Pot B dibiarkan tetap terbuka )
( Hasil akhir Pot A. Daun benalu tertutup )

( Hasil akhir Pot B. Daun benalu terbuka )


GERAK GEOTROPISME NEGATIF
(Tanaman Kcang Merah)

(Tanaman Kacang Merah diberi Label POT A dan POT B.)

( Pot A. di letakkan secara Horizontal ( mendatar )


sedangkan Pot B. diletakkan secara Vertikal ( berdiri).
( HASIL PENGAMATAN SELAMA 1 MINGGU )

Hari ke – 1 ( Pertama )

Hari ke – 2 ( Kedua )
Hari ke – 3 ( Ketiga )

Hari ke – 4 ( Empat )
Hari ke – 5 ( Kelima )

Hari ke – 6 ( Keenam)
Hari ke – 7 ( Ketujuh)

LINK VIDEO : https://www.youtube.com/watch?v=We6UBAG_aF4&t=181s

Anda mungkin juga menyukai