STRUKTUR ATOM
DIUSULKAN OLEH :
JURUSAN KIMIA
2021
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Struktur Atom.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Ikatan Kimia yang diberikan oleh Dr. I Gusti
Lanang Wiratma, M.Si dan I Putu Septian Eka Adistha Putra, SPd.,M.Si pada Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Pendidikan Ganesha dengan prodi S1 Pendidikan Kimia.
Selain itu, makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca.
Selama penulisan makalah ini, saya selaku penulis banyak mendapat dukungan dan
bimbingan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh karena itu saya
menyampaikan terima kasih sebesar – besarnya pada Bapak Dr. I Gusti Lanang Wiratma, M.Si dan I
Putu Septian Eka Adistha Putra, SPd.,M.Si yang memberikan materi dan memberi bimbingan pada
saya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan
ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Oleh karena itu saya memerlukan kritik dan saran yang
membangun. Saya mengucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang diberikan. Tak lupa dengan
permohonan maaf yang saya sampaikan jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
BAB I
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang………. 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan ……………………….……………………..…………………………………................5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian Atom 6
KESIMPULAN…………………………………………………………………………....................19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………...………………………………………...20
BAB I
PENDAHULUAN
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan
neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan
atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung
jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom
dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah
proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop
unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak
dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan
ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat
tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-
komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa ‘atom’ tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan
atom.
Hipotesis De Broglie
Berdasarkan peristiwa efek fotolistrik dari Einstein, yang kemudian didukung
denganpercobaan yang dilakukan oleh Compton telah membuktikan tentang dualisme (sifat
kembar) cahaya, yaitu cahaya bisa berkelakuan sebagai gelombang, tetapi cahaya juga dapat
bersifat partikel. Pada tahun 1924 Louise de Broglie mengemukakan pendapatnya bahwa :
cahaya dapat berkelakuan seperti partikel, maka partikel pun seperti halnya electron dapat
berkelakuan seperti gelombang.
2.4 Model atom modern berdasarkan analisis para ahli adalah sebagai berikut:
Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menentukan besarnya tingkat energi suatu elektron yang
mencirikan ukuran orbital. Bilangan kuantum utama ini pernah diusulkan oleh Niels Bohr
dan hanya disebut dengan bilangan kuantum saja.nBilangan kuantum utama (n) dapat
berharga 1, 2, 3, ….. dan seterusnya sampai tak terhingga. Selain itu harga n biasanya
disesuaikan dengan tingkat energi dan kulit-kulit elektron seperti pada teori atom Bohr.
Contoh : n = 1 elektron berada pada kulit K, n = 2 elektron berada pada kulit L n = 3 elektron
berada pada kulit dan seterusnya
Bilangan Kuantum Azimut (l)
Mekanika gelombang meramalkan bahwa setiap kulit (tingkat energi) kulit tersusun
dari beberapa sub kulit (sub-tingkat energi) yang masing-masing sub kulit tersebut dicirikan
oleh bilangan kuantum azimut (l) yang juga disebut bilangan kuantum orbital, sebab
bilangan kuantum ini menentukan bentuk ruang orbital dan besarnya momentum sudut
elektron.
Bilangan kuantum azimut mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1) untuk setiap
n, dan menunjukkan letak elektron dalam sub kulit. Setiap kulit terdiri dari sub- kulit (jumlah
sub- kulit tidak sama untuk setiap kulit elektron), dan setiap sub-kulit dilambangkan berdasar
pada harga bilangan kuantum azimut (l ).
Untuk setiap sub-kulit diberi lambang berdasarkan harga bilangan kuantum ,
1. Sub-kulit yang mempunyai harga = 0 diberi lambang s
2. Sub-kulit yang mempunyai harga = 1 diberi lambang p
3. Sub-kulit yang mempunyai harga = 2 diberi lambang d
4. Sub-kulit yang mempunyai harga = 3 diberi lambang f
Lambang s, p d, dan f diambil dari nama spektrum yang dihasilkan oleh logam alkali
dari Li s.d. Cs. yang terdiri dari empat deret yaitu tajam (Sharp), utama (principal), kabur
diffuse) dan dasar (fundamental). Untuk harga selanjutnya (jika mungkin) digunakan
lambang huruf berikutnya yaitu g, h, i dan seterusnya. Terdapat hubungan yang jelas antara
kulit dan jumlah sub kulit seperti tampak pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Hubungan jumlah sub kulit dengan kulit
Tingkat energi (Kulit) ke n akan memiliki jumlah sub tingkat energi (sub kulit)
sebanyak n.
Bilangan kuantum Magnetik ( ml )
Bilangan kuantum magnetik menentukan arah orientasi dari orbital di dalam ruang.
Untuk setiap nilai l akan memberikan nilai ml antara –l sampai dengan
+l, Untuk harga l = 0 hanya ada sebuah harga m yaitu = 0
Untuk harga l = 1 mempunyai tiga harga m yaitu = – 1, 0 dan +1
Untuk harga l = 2 mempunyai lima harga m yaitu = – 2, – 1, 0, +1 dan +2
Bilangan Kuantum Spin ( s atau ms)
Bilangan kuantum spin merupakan bilangan kuantum yang terlepas dari pengaruh
momentum sudut, hal ini berarti bilangan kuantum spin tidak berhubungan secara langsung
dengan tiga bilangan kauntum yang lain.
Bilangan kuantum spin bukan merupakan hasil dari penyelesaian persamaan
gelombang, tetapi diajukan oleh SA Goudsmit dan SE Uhlenbeck yang mendapatkan
adanya sepasang garis spektrum halus dari setiap satu garis spektrum bila diuraikan dengan
spektroskopi yang lebih teliti.
Diduga sepasang garis spektum halus tersebut diakibatkan oleh adanya perputaran
(spin) elektron pada sumbunya selama elektron mengelilingi inti. Dapat diandaikan bumi
berotasi pada sumbunya selama mengelilingi matahari.
Berasar hal tersebut diusulkan adanya bilangan kuantum spin untuk menandai arah
putaran (spin) elektron pada sumbunya. Setiap elektron dapat berputar pada sumbunya
sesuai dengan arah jarum jam atau berlawanan arah dengan jarum jam, maka probabilitas
elektron berputar searah jarum jam adalah ½ , dan probabilitas berputar berlawanan dengan
jarum jam juga mempunyai harga ½ . Untuk membedakan arah putarnya maka diberi tanda
negatif dan positip. Jadi bilangan kuantum spin hanya ada dua macam yaitu
+ ½ atau – ½ .
Bentuk Orbital
Setiap orbital mempunyai ukuran, bentuk dan arah orientasi ruang yang ditentukan
oleh bilangan kuantum n, dan m. Orbital – orbital tersebut bergabung membentuk suatu
sub-kulit dan sub-kulit bergabung membentuk kulit atau tingkat energi.
Sub kulit s tersusun dari sebuah orbital dengan bilangan kuantum = 0 dan
mempunyai ukuran yang berbeda tergantung harga bilangan kuantum n (bagian dari
kulit yang mana). Probabilitas (kebolehjadian) untuk menemukan elektron pada orbital s
adalah sama untuk ke segala arah, maka bentuk ruang orbital s digambarkan seperti bola.
Gambar Orbital d
Aturan Aufbau
Aufbau berasal dari kata bahasa Jerman yang berarti membangun. Menurut
aturan Aufbau elektron di dalam suatu atom sedapat mungkin memiliki energi yang
rendah, dengan demikian maka elektron-elektron tersebut menempati orbital – orbital
yang energinya rendah. Besarnya tingkat energi elektron dapat diketahui dari
penjumlahan harga bilangan kuantum utama dan azimut ( n + l )
Orbital yang mempunyai harga n + l lebih besar akan mempunyai tingkat
energi yang lebih tinggi dan sebaliknya bila n + l kecil tingkat energinya juga kecil.
Untuk harga n+l yang sama maka orbital dengan harga n lebih besar akan mempunyai
tingkat energi yang besar.
Tabel ini menunjukkan harga ( n+ l) dan urutan tingkat energi dari masing-
masing orbital pada setiap kulit elektron dari suatu atom.
Berdasar tabel tersebut, maka urutan tingkat energi dari yang paling rendah ke yang
paling tinggi adalah sebagai berikut:
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 4p …. dan seterusnya.
Cara lain untuk mengetahui urutan tingkat energi adalah dengan menggunakan deret
pancaran cahaya seperti berikut.
Larangan Pauli
Larangan Pauli atau eksklusi Pauli menyatakan bahwa di dalam satu atom tidak
boleh terdapat dua elektron dengan empat bilangan kuantum yang sama. Orbital yang sma
akan mempunyai bilangan kuantum n, l dan ml yang sama dengan demikian yang bisa
membedakan hanya bilangan kuantum spin (s) akibatnya setiap orbital hanya dapat berisi 2
elektron dengan spin (arah putar) yang berlawanan.
Dengan adanya larangan Pauli ini maka elektron yang dapat menempati suatu sub
kulit terbatas hanya dua kali dari jumlah orbitalnya, maka jumlah maksimum elektron
adalah sebagai berikut,
sub kulit s terdiri dari 1 orbital dapat ditempati maksimum 2 elektron
sub kulit p terdiri dari 3 orbital dapat ditempati maksimum 6 elektron
sub kulit d terdiri dari 5 orbital dapat ditempati maksimum 10 elektron
1. 2He : 1s2
2. 10Ne : 1s2 2s2
2p6
3. 18 Ar : 1s2 2s2 3s2 3p6
2p6
4. 36 Kr : 1s2 2s2 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 16
2p6
5. 54 Xe : 1s2 2s2 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
2p6
Perhatikan cara menyingkat berikut :4Be : 1s2 2s2 disingkat menjadi
4Be : [He] 2s2
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 disingkat menjadi
19 K : [Ar] 4s1
1. 15 P : [Ne] 3s2 3p3
2. 30 Zn : [Ar] 4s2 3d10
3. 33 As : [Ar] 4s2 3d10 4p3
Penyingkatan ini memberikan kemudahan di dalam menentukan elektron valensi
dan diagram orbital dari suatu atom. Elektron valensi dan diagram orbital ini akan
sangat berguna didalam mempelajari ikatan kimia.
Elektron valensi suatu atom adalah elektron – elektron yang terlibat di dalam
pembentukan ikatan kimia, biasanya merupakan elektron yang dim luar konfigurasi gas
mulia.
Contoh :
Atom 15P dengan konfigurasi elektron [Ne]3s2 3p3 mempunyai 5 elektron
valensi yaitu elektron 3s2 dan 3p3
Atom 26Fe dengan konfigurasi elektron [Ar] 4s2 3d6 mempunyai 6 elektron
valensi yaitu elektron 4s2 dan 3d6
Aturan Hund
Seperti dikemukakan di atas bahwa setiap sub kulit(kecuali sub kulit s) tersusun
17
atas beberapa orbital dengan energi setingkat, dengan demikian elektron dimungkinkan
menempati orbital di mana saja. Sebagai contoh pada atom 5B dengan konfigurasi 1s2
2s2 2p1, sebuah elektron yang terdapat pada sub kulit p dapat menempati orbital px, py
atau pz sebab ketiganya mempunyai tingkat energi yang sama. Ketiga kemungkinan
tersebut dapat digambarkan diagram orbitalnya sebagai berikut:
18
Untuk elektron – elektron yang menempati sub kulit dengan jumlah orbital lebih
dari satu (misalnya sub kulit p atau d) maka kemungkinannya akan lebih banyak lagi,
misalnya atom karbon akan mempunyai 15 kemungkinan penyebaran elektron pada
orbital baik yang berisi 2 atau 1 elektron. Berdasar pengamatan spektrum menunjukkan
bahwa yang paling rendah energinya (paling stabil) bila elektron – elektron tersebut
tersebar ke semua orbital dengan spin yang sejajar (spin sama), aturan ini dikenal
dengan Aturan Hund.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Perkembangan atom muncul
berdasarkan teori-teori dari para ilmuwan meliputi teori atom Dalton, J.J Thomson, Rutherford, Bhor,
dan mekanika gelombang. Berdasarkan penyampaian teori atom oleh para ilmuan melingkupi
kekurangan dan kelebihan temuan yang dikembangkan dan disempurnakan lagi oleh ilmuwan
lainnya. Pada atom terdapat bilangan kuantum, bentuk orbital, dan sub kulit atom. Konfigurasi
elektron adalah susunan elektron dalam atom atau penyebaran elektron dalam orbital-orbital atom.
3.2 Saran
Pada makalah ini menggunakan beberapa sumber sebagai referensi. Masih terdapat
kekurangan dalam penulisan makalah ini karena keterbatasan sumber dan pengalaman penulis.
Dimohonkan untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Mohon maaf apabila masih
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. besar harapan penulis dalam menulis makalah ini
semoga dapat dimengerti dengan mudah isi makalah ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Jenkins, et al. 2003. Nelson Chemistry 12. Toronto: Thomson Nelson.
Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern Applications (10thedition).
Toronto: Pearson Canada Inc.
Purba, Michael. 2006. Kimia 1A untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (5th edition).
New York: McGraw Hill
Stacy, Angelica M. 2015. Living by Chemistry (2nd edition). New York: W.H. Freeman and
Company
Tro, Nivaldo J. 2011. Introductory Chemistry (4th edition). Illinois: Pearson Prentice Hall.
Sutarno, Erwin, Muhammad Syaipul Hayat. Titan Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences.
https://www.readcube.com/articles/10.30599%2Fjti.v9i2.92
Ramadani. 2020. Struktur Atom dan Perkembangan Teori Atom.
21
22
23