Anda di halaman 1dari 4

Judul Buku : Max Havelaar

Pengarang : Multatuli

Penerbit : Qanita

Jumlah Halaman : 474 Halaman

Harga Buku : Rp. 85. 000

Tokoh utama novel Max Havelaar adalah Multatuli atau yang biasa dikenal dengan nama
Edward Douwes Dekker, seorang makelar kopi yang merupakan seorang penulis juga. Beliau
merupakan salah satu bangsa Belanda yang prihatin dengan penjajahan di Indonesia. Beliau
menjabat sebagai asisten residen di daerah Lebak, beliau banyak mendapat keluhan dari rakyat
Indonesia karena ketidakadilan dan tindakan sewenang – wenang pihak Belanda kemudian ia
melaporkan pada Gubernur Jendral Hindia Belanda. Namun, permintaan Max Havelaar di tolak,
beliau diberhentikan menjadi asisten residen Lebak. Max Havelar tidak percaya akan kata cinta dan
juga drama panggung. Baginya itu semua kebohongan semata untuk membuat semua orang
percaya. Max Havelar atau yang biasa di kenal dengan Douwes Dekker bertemu dengan seorang
makelar kopi bernama Doogstopel. Beliau bercerita mengenai pertemuan Droogstopel dengan
Sjalmaan yang meminta agar Droogstopel menerbitkan karyanya. Melalui perjalanan yang panjang,
akhirnya naskah ini diterbitkan dan dikenal dengan buku yang menceritakan buku yang 'membunuh'
kolonialisme dan menggambarkan seberapa kejinya penjajahan Belanda kepada bangsa Indonesia.

Novel Max Havelaar mampu pembaca penasaran dan bertanya – tanya mengenai
kebenarannya. Pengarang mampu menampilkan seorang tokoh yang lembut, bijaksana, tegas dan
juga memiliki banyak siasat. Hal itu tercermin dalam watak tokoh utama, yaitu Max Havelaar atau
Douwes Dekker. Kemampuan pengarang menampilkan tokoh pendamping juga sangat tepat untuk
penunjang dalam novel ini. Pengarang mampu menampilkan suasana yang terjadi pada saat itu
mengenai ketidakadilan dari kolonial. Pengarang juga mampu membuat pembaca percaya hingga
berani menantang kebenaran pada novel ini.

Perwatakan tokohnya sudah cukup jelas ditampilkan. Namun, bahasa yang digunakan adalah
bahasa yang sulit dipahami, karena banyak menggunakan bahasa Belanda di dalamnya dan jika di
terjemahkan maka hasilnya kurang tepat apabila disatukan dengan kalimat lain. Ceritanya juga
berbelit – belit sehingga pembaca mudah bosan dan ditambah dengan kosa kata yang sulit dipahami.

Selain itu, terlepas dari teknik kepenulisan dan penjabaran, Novel berjudul Max Havelaar
karya Multatuli mempunyai nilai lebih dibanding novel yang diterbitkan pada masa itu. Dalam novel
ini kita diajak merenungkan dan membayangkan perbuatan keji dan semena – mena kolonial
Belanda kepada rakyat Indonesia dan diajarkan untuk jangan mempercayai kebohongan yang
terkesan manis, utamakanlah kejujuran. Melalui novel ini dikemukakan bahwa kita harus
mengutamakan kejujuran dibanding drama kebohongan yang tersaji diatas panggung. Pada halaman
muka novel ini tertulis sajak Max Havelaar seperti di bawah ini.

“Kebenaran dan Akal – Sehat”

Hal terakhir yang perlu dicatat bahwa Multatuli merupakan salah satu pengarang pria yang
paling menginspiratif sepanjang sejarah sastra Indonesia.
Resensi Buku Max Havelaar

Membunuh Kolonialisme

Oleh

Nama : Ni Made Diantari Pratiyaksi

No : 25

Kelas : XII Mipa 2

SMA Negeri 1 Negara


Tahun Ajaran 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai