Mas Marco lahir sekitar 1890 di Blora, Cepu, Jawa Tengah. Ia bekerja
sebagai juru tulis. Mas Marco pernah beegabung dengan sarekat islam. Ia
pernah menulis novel yang berjudul Student Hidjo, dalam novel ini Ia
menceritakan kehidupan Hidjo. Hidjo adalah seorang pemuda dari
klangan oriyayi rendaan yang meraih prestasi dalam sekolahnya dan
melanjutkan beljara di luar negeri Belanda. Dalam novel ini, dia
menunjukan bahwa martabat bangsa terjajah setara dengan bangsa
penjajah
Selain Student Hidjo, ia juga membuat nocel yang berjudul Rasa Merdika,
yang menceritakan seorang pemuda yang berkonflik dengan ayahnya yang
dianggap sebagai alat pemerintahan Belanda.
Lewat tulisan-tulisannya, dia mengajak masyarakat untuk sadar dan
bergerak melawan oemerintahan kolonial denga kesatuan.
Karean tulisannya tersebut, Mas Marco ditangkap oleh pemerintah
kolonial dan dibuang ke Boven-Dignel, Papua.
Soewarsih Djojopoespito: Manusia Bebas (1940)