Anda di halaman 1dari 3

BIOGRAFI DOWES DOKKER

Delfy Henyng Pramuda 184231016

Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker, namun biasanya dikenal dengan Douwes
Dekker atau Danudirja Setiabudimerupakan seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan
nasional Indonesia. Dowes Dekker merupakan salah seorang peletak dasar nasionalisme
Indonesia di awal abad ke-20. Selain itu, beliau juga merupakan penulis yang kritis terhadap
kebijakan pemerintah penjajahan Hindia Belanda, wartawan, aktivis politik, serta penggagas
nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah
satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Setiabudi lahir di Pasuruan, Jawa Timur, tanggal 8 Oktober 1879. Beliau lahir dari
pasangan Auguste Henri Eduard Douwes Dekker dan Louisa Neumann. Ayahnya adalah seorang
agen di bank kelas kakap Nederlandsch Indisch Escomptobank. Ayahnya berdarah Belanda dan
ibunya berdarah Jerman-Jawa.
Setiabudi menempuh pendidikan dasar di Pasuruan. Kemudian menempuh sekolah
lanjutan ke HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium Koning Willem III School. Setelah
lulus sekolah, ia bekerja di perkebunan kopi "Soember Doeren" di Malang, Jawa Timur. Di sana
ia menyaksikan perlakuan semena-mena yang dialami pekerja kebun, dan sering kali membela
mereka. Tindakannya itu membuatnya kurang disukai rekan-rekan kerja, namun disukai
pegawai-pegawai bawahannya. Sehingga mengakibatkannya terlibat konflik dengan
managernya, kemudian ia dipindah ke perkebunan tebu "Padjarakan" di Kraksaan sebagai
laboran. Beliau terlibat dalam masalah yang sama dengan manager barunya karena urusan
pembagian irigasi untuk tebu perkebunan dan padi petani. Sehingga beliau pun dipecat.
Karena menganggur, beliau memutuskan berangkat ke Afrika Selatan pada tahun 1899
untuk ikut dalam Perang Boer Kedua melawan Inggris. Beliau akhirnya tertangkap lalu dipenjara
di suatu kamp di Ceylon. Di sana ia mulai berkenalan dengan sastrawan India, dan membuatnya
sadar akan perlakuan tidak adil pemerintah kolonial Hindia Belanda terhadap warganya.
Beliau bebas pada tahun 1902, dan bekerja sebagai agen pengiriman. Di sana beliau
membuat tulisan yang pro kaum Indo dan pribumi. Rumahnya yang terletak di dekat Stovia
menjadi tempat berkumpul para perintis gerakan kebangkitan nasional Indonesia, seperti Sutomo
dan Cipto Mangunkusumo, untuk belajar dan berdiskusi. Budi Utomo (BO) pun lahir berkat
bantuan dan pemikirannya.
Setiabudhi tidak puas dengan Budi Ouetomo karena menganggap terbatas pada masalah
kebudayaan (Jawa). Sehingga ia membangun Indische Bond dan Insulinde. Namun partai ini
akhirnya dibubarkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda karena dianggap menyebarkan
kebencian terhadap pemerintah. Kemudian lahirlah tulisan terkenal Suwardi di De Expres, "Als
Ik Een Nederlander Was" (Seandainya Aku Seorang Belanda), sehingga dia diasingkan ke
Belanda. Sekembalinya ke Batavia, ia aktif kembali dalam dunia jurnalistik dan organisasi dan
kembali menulis beberapa seri artikel yang banyak menyindir kalangan pro-koloni.
Sekeluarnya dari tahanan dan rentetan pengadilan, beliau pun mulai meninggalkan
kegiatan jurnalistik dan terjun dalam dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah "Ksatrian
Instituut" (KI) di Bandung. Namun karena isi materi pelajarannya mengandung anti-
kolonialisme, beliau dilarang mengajar.
Beliau pun terlibat dalam posisi-posisi penting di sisi Republik Indonesia tak lama setelah
kembali. Pertama beliau menjabat sebagai menteri negara dalam Kabinet Sjahrir III. Lalu
menjadi anggota delegasi negosiasi dengan Belanda dan sebagai kepala seksi penulisan sejarah
(historiografi) di bawah Kementerian Penerangan.
Di Bandung ia terlibat kembali dengan aktivitas di Ksatrian Instituut. Kegiatannya yang
lain adalah mengumpulkan material untuk penulisan autobiografinya dan merevisi buku sejarah
tulisannya. Ernest Douwes Dekker wafat dini hari tanggal 28 Agustus 1950 dan dimakamkan di
TMP Cikutra, Bandung.
Daftar Pustaka

Carolina, C. 2021. Biografi Ernest Douwes Dekker: Tokoh Indo Anti-Kolonialisme (1879-1950).
https://www.zenius.net/blog/biografi-ernest-douwes-dekker. Diakses pada 20 Oktober
2023

Nadia, Y. 2022. Mengenal Sosok Dowes Dekker.Kompas Daring.


https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/08/093000269/mengenal-sosok-douwes-
dekker?page=all Diakses pada 20 Oktober 2023

Tashadi. 1984. Dr. DD Setiabudhi. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktoran
Sejaran Dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisdan Dokumentasi Sejarah Nasional

Anda mungkin juga menyukai