Anda di halaman 1dari 21

Laboratorium:

Animal Biosafety
Chapter 9
Manejemen Penyakit Hewan
Laboratorium
KHOLIK
Mataram, 25 Nopember 2020
Deskripsi Mata Kuliah
Pada Kuliah ini akan membahas
• Biosafety
• APD laboratorium
• Animal Biosafety Levels
Sehingga setelah mengikuti kuliah ini
Mahasiswa mampu mengerti tentang biosafety
laboratorium dalam hewan coba
Outline
• Pendahuluan
• Definisi Biosafety
• Kreteria Animal Biosafety Level (ABSL)
• Peralatan ABSL
• Perlindungan Petugas Saat Kerja di ABSL
• Hal yang di Larang saat kerja di ABSL
• Cara Pencegahan Khusus Apabila
Menggunakan Peralatan Tajam
Pendahuluan
• Menejemen laboratorium sangat diperlukan untuk
animal welfare, animal health dan juga kesehatan
pekerja laboratorium serta kesehatan linkungan
• Biosafety laboratorium telah dikembangkan untuk
keselamatan bagi kesehatan hewa, manusia dan
lingkungan, termasuk melindungi keberagaman
biologis, penggunaan organism pathogen bagi
kepentingan manusia.
• Sehingga berkembang Animal Biosafety Levels (1 - 4)
dan mahasiswa Kedokteran Hewan harus
terinroduksi karena merupakan kompetensi yang
diperlukan saat menjadi laboran
Definisi Biosafety
• Biosafety didefinisikan sebagai suatu program
yang lengkap terhadap control administrative,
medical surveillance, vaksinasi, dan
containment strategies untuk mengurangi
resiko terhadap terjangkitnya penyakit
berbahaya yang disebabkan oleh agen
infeksius atau yang berasal dari molekul
biologis
Definisi Biosafety
• Biosafety juga didefinisikan sebagai
keselamatan bagi kesehatan dan lingkungan,
termasuk melindungi keberagaman biologis,
penggunaan organism pathogen bagi
kepentingan manusia.
• Biosafety adalah upaya perlindungan terhadap
semua bahan biologis dari penyalahgunaan
dan pencurian.
Kreteria Animal Biosafety Level
• Untuk semua Animal Biosafety Level (1 - 4)
– Persetujuan IACUC (the Institutional Animal
Care and Use Committee )
https://grants.nih.gov/grants/olaw/guidebook.
pdf
– Akses resmi ke fasilitas
– Pelatihan penanganan hewan
– Program pengawasan medis
– Panduan keselamatan tertulis
– Program pengendalian hama
Akses resmi ke fasilitas
Biosafety Level

• Tanda dan simbol Biohazard


Internasional harus dipasang di
pintu masuk ruangan
• Hanya petugas yang berwenang
saja yang boleh masuk bekerja di
fasilitas laboratorium tersebut.
• Pintu fasilitas laboratorium harus
selalu ditutup.
• Akses ke fasilitas pemeliharaan
hewan harus dengan izin khusus.
Kreteria Animal Biosafety Level :
Akses resmi ke fasilitas
Biosafety Level
• Hanya petugas yang berwenang saja yang
boleh masuk bekerja di fasilitas laboratorium
tersebut.
• Pintu fasilitas laboratorium harus selalu
ditutup.
• Akses ke fasilitas pemeliharaan hewan harus
dengan izin khusus.
Contoh
sertifikat
pelatihan
PERALATAN ABSL
• Biosafety Level 1 dan 2
• Pipette Aid digunakan untuk
menghindari memipet dengan
mulut.
• Biological Safety Cabinet (BSC),
digunakan ketika:
• Melaksanakan prosedur yang
berpotensi menghasilkan bahaya
aerosol infeksius atau cipratannya.
Termasuk inakulasi intranasal pada
hewan percobaan, dan memanen
jaringan terinfeksi dari hewan atau
telur.
• Menggunakan bahan infeksius
berkonsentrasi tinggi atau
bervolume besar.
PERALATAN ABSL
• Tabung atau botol dengan
penutup yang aman.
• Otoklaf atau alat lain untuk
dekontaminasi bahan
infeksius.
• Pipet Pasteur Plastic
Disposable, hindari
penggunaan peralatan yang
terbuat dari gelas.
• Peralatan seperti otoklaf dan
BSC harus divalidasi terlebih
dahulu sebelum digunakan
PERALATAN ABSL 3
• Peralatan laboratorium termasuk BSC sama
dengan BSL 1 dan 2. Namun, BSL 3 manipulasi
bahan infeksius harus dilakukan di BSC
(Diutamakan class II atau class III) atau
perlengkapan containment utama lainnya.
• Beberapa sentrifus dan peralatan lain, seperti
instrument sortir sel yang digunakan untuk sel
terinfeksi, memerlukan tambahan ventilasi
exhaust dengan filter HEPA, wadah pengaman
atau containment rotor.
Perlindungan Petugas Saat Kerja di ABSL

• Alat Pelindung Diri (APD) yang


diperlukan harus digunakan selama
bekerja.
• Gunakan seragam yang sesuai dengan
level kelas dan peruntukannya.
• Sarung tangan yang sesuai harus
digunakan untuk semua prosedur yang
berhubungan baik secara langsung
ataupun tidak langsung dengan darah,
cairan tubuh dan material lain yang
berpotensi infeksius atau hewan yang
terinfeksi.
• Setelah menggunakannya, sarung
tangan harus dibuang secara aseptis
dan kemudian harus mencuci tangan.
Perlindungan Petugas Saat Kerja di
ABSL
• Petugas harus mencuci tangan setelah menangani
material infeksius dan hewan, sebelum mereka
meninggalkan ruang kerja.
• Kacamata, pelindung wajah atau alat-alat
pelindung lain harus digunakan untuk melindungi
wajah dan mata dari cipratan, sentuhan dan
radiasi ultraviolet.
• Dilarang menggunakan seragam kerja di luar
fasilitas laboratorium, seperti di kantin,
perpustakaan, kantor, ruang staf, dan toilet.
Hal yang di Larang saat kerja di ABSL
• Tidak diperbolehkan menggunakan sepatu
terbuka di dalam laboratorium.
• Dilarang makan, minum, merokok, menggunakan
kosmetik, dan contact lensa di dalam
laboratorium.
• Dilarang menyimpan makanan dan minuman di
area kerja laboratorium
• Seragam kerja yang sudah digunakan dilarang
disimpan di loker yang sama atau lemari yang
sama untuk menyimpan pakaian dari luar.
Hal yang di Larang saat kerja di ABSL
• Dilarang menggunakan pipet dengan mulut.
• Material tidak boleh diletakkan di mulut. Label
tidak boleh dijilat.
• Seluruh tahapan prosedur teknis harus
dilaksanakan guna meminimalisasi pembentukan
aerosol atau droplets.
• Penggunaan jarum hypodermic dan srying harus
dibatasi. Tidak boleh menggunakannya untuk
mengganti penggunaan pipet atau untuk tujuan
lain kecuali untuk suntikan parenteral atau
aspirasi cairan dari hewan laboratorium.
Hal yang di Larang saat kerja di ABSL
• Seluruh umpahan, kecelakaan dan segala sesuatu yang
berpotensi dengan material infeksius harus dilaporkan
kepada pejabat laboratorium.
• Prosedur tertulis pembersihan tumpahan harus diikuti.
• Cairan yang terkontaminasi harus didekontaminasi
(Secara kimia atau fisik) sebelum dibuang ke tempat
sanitari. Sistem pengolahan limbah diperlukan sesuai
hasil dari pengujian resikonya.
• Dokumen tertulis yang diperlukan dibawa keluar
laboratorium harus dilindungi dari kontaminasi di
laboratorium
Cara Pencegahan Khusus Apabila
Menggunakan Peralatan Tajam:

• Hati-hati menggunakan peralatan tajam


seperti jarum dan peralatan tajam lainnya.
Jarum sebaiknya tidak dilipat, disarungkan,
dipatahkan, ditutup, dilepas dari siring
disposable atau dimanipulasi oleh tangan
sebelum dibuang.
• Jarum dan siring disposable yang sudah
digunakan harus ditempatkan secara hati-hati
pada container tahan bocor.
Cara Pencegahan Khusus Apabila
Menggunakan Peralatan Tajam:
• Peralatan tajam non-disposable harus
ditempatkan pada wadah yang berdinding
keras sebelum dibawa ke area dekontaminasi
atau otoklaf.
• Peralatan gelas yang pecah harus ditangani
langsung, kemudian dipindahkan dengan
menggunakan sikat dan pengki, jepitan, atau
forceps. Usahakan mengganti penggunaan
peralatan gelas dengan peralatan plastik.

Anda mungkin juga menyukai