Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM

GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Problema Tiga Titik, 30 Oktober 2021

Problema Tiga Titik

Ahmad Hidayatullah1, Nurfikri Haiqal2, Rian Saputra Djaya, S.T3

1. Praktikan Laboratorium Geologi Struktur


2. Asisten Laboratorium Geologi Struktur
3. Koordinator Laboratorium Geologi Struktur

*Email: ahmadhidayatullah1401@gmail.com

SARI

Dalam melakukan identifikasi geologi suatu wilayah, salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan
adalah Struktur Geologi. Penelitian ini diperlukan untuk pengenalan Struktur Geologi dan problema tiga
titik untuk mahasiswa Teknik Pertambangan. Tujuan daripada praktikum mata acara problema tiga titik dan
pola penyebaran singkapan iyalah dapat memahami probleba tiga titik dan pola penyebaran batuan dan
mengetahui kedudukan dari suatu bidang pelapisan dan memahami defenisi problema tiga titik dan pola
penyebaran singkapan.memahami penggambaran dalam menentukan posisi dan ketinggian dan mampu
menentukan penyebaran dari singkapan yang telah diketahui. Praktikan dapat memahami pengukuran
ketebalan dan kedalaman secara grafis maupun secara matematis. Topografi sehingga dapat dicara
penyebaran singkapanya. Pola penyebaran singkapan tergantung pada tebal lapisan, topografi,
besar kemiringan lapisan batuan dan bentuk struktur lapisan.

Kata kunci: Pola penyebaran, peta katografi, dan ilustrasi tiga titik.

PENDAHULUAN
Geologi struktur merupakan salah satu aspek dalam ilmu geologi yang memiliki urgensi besar.
Apabila pemahaman mengenai geologi struktur dan struktur geologi telah baik, maka deskripsi dan
interpretasi pada geologi suatu daerah akan semakin lengkap dan dapat dipercaya. Adapun dalam melihat
struktur geologi suatu daerah, perlu dilakukan analisis yang tidak hanya mengacu pada data lapangan,
melainkan dari berbagai himpunan data, baik secara regional, lokal bahkan mikroskopis. Hal ini disebabkan
sifat struktur geologi yang tidak hanya di kontrol oleh gaya endogen bumi, melainkan berbagai faktor seperti
sebaran mineral, litologi, morfologi, kerentanan batuan, batas lempeng dan aspek lainnya. Sehingga, dalam
studi suatu struktur geologi daerah tertentu, perlu dilakukan studi lebih lanjut dengan mempertimbangkan
aspek-aspek yang dijelaskan diatas. Dalam melakukan penulisan kita umumnya mengenal metode penulisan,
yang mana terdiri atas 3 macam, metode Deduksi, Metode Induksi maupun Metode Campuran. Metode
Deduksi merupakan metode penulisan yang mana penjelasan akan didahului oleh unsur-unsur umum dari
pokok bahasan menjadi unsur khusus pembahasan, sementara metode Induksi merupakan metode penulisan
yang menjabarkan gambaran umum berdasarkan pokok bahasan khusus sehingga berkesan seperti format
Akibat-Sebab, dan metode campuran merupakan metode pembahasan yang tidak stagnan atau
pembahasannya dapat bergerak ke umum-khusus tanpa berurutan. Metode diatas dapat dipergunakan dalam
melakukan analisis struktur geologi suatu daerah, dimana pembahasannya dapat dilihat secara umum atau
kondisi regional, kemudian ruang lingkupnya semakin mengecil seperti pada singkapan dan mengerucut
menjadi kenampakan megaskopis serta mikroskopis. Hal tersebut berguna untuk memahami lebih lanjut
kondisi geologi dari suatu daerah, yang mana dapat di korelasikan kepada aspek-aspek lain seperti stratigrafi,
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Problema Tiga Titik, 30 Oktober 2021

sejarah geologi bahkan geologi teknik. Dengan dasar yang demikian, maka perlu dilakukan suatu studi
mengenai mekanisme analisis struktur geologi yang melihat dari aspek urut-urutan, dimana dilihat dengan
sudut pandang luas kemudian mengerucut menjadi khusus. Hal ini memudahkan pada analisis data serta cara
penyajiannya, dan juga menjadi kontrol dalam melakukan deskripsi dan analisis struktur geologi dari suatu
daerah.

TINJAUAN PUSTAKA

Probema tiga titik merupakan salah satu cara memetakan suatu singkapan menjadi sebaran
berdasarkan kedudukan yang terbentuk pada daerah kontur yang searah bidang lapisan atau mengikuti kontur
searah dengan dipnya. kegiatan ini seperti memetakan suatu singkapan yang terbentuk hingga menjadi pada
suatu model yang dapat diambil dan dihitung dengan baik karena sudah mebentukruang. kegiatan ini seperti
memetakan suatu singkapan-singkaan yang terbentukhingga menjadi suat model yang dapat diambil dan
dihitung dengan baik karena sudah mebentuk ruang.

Gambar 1 Ilustrasi tiga titik.


Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pengumpulkan data-data hasil survey lapangan
berdasarkan analisis geologi pada analisa permukaan dimanamenghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta
yang dapat memeberikangambaran berupa peta tentang susunan perlapisan batuan pada suatu daerah. selain
itu biasanya peta geologi juga memuat suatu bentuk perubahan permukaan lapisan batuan akibat adanya
gejala sturktur yang terjadi dan menggambarkannyapula dalam peta kedalam bentuk lapisan yang terpotong,
tergeser atau denganlambang adanya pergerakan. yang terpenting data dalam peta geologi juga memuatpola-
pola penyebaran batuan akibat struktur atau biasa disebut zona mineralisasi.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Problema Tiga Titik, 30 Oktober 2021

Gambar 2 Contoh hasil Pemodelan Geologi


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keteliatian dari suatu petageologi. petelitian peta
geologi tergantung pada beberapa aspek diantaranya :
1. petelitian pengamatan lapangan
2. Penggunaan skala,
Hal-hal tersebut diatas sangat mempengaruhi ketelitian dari peta geologi. Pengamatan lapangan tentu
merupakan faktor utama dari ketelitian tersebut. Kesalahan pengamatan di lapangan tentu akan menghasilkan
output yang salah pula. sedangkan skala jika semakin kecil maka informasi yang digambarkan padapeta akan
semakin mendetail. Dalam metode tiga titik sebaran batuan yang berada dibawah permukaan digambarkan
seperti penggambaran metode topografi permukaan namun padasebaran garis kontur strukturnya ditarik
secara linear yang menandakaan adanya kontur yang rata-rata namun memiliki kemiringan. Garis cropline
dari batas sebaran akan didapatkan ketika elevasi kontur struktur bertemu dengan garis topografi dengan
elevasi yang sama.
Peta topografi merupakan salah satu jenis peta yang mempunyai ciri khusus yang ditandai dengan skala besar
dan juga detail. Peta topografi biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Peta topografi
ini pada umumnya terdiri atas dua atau lebih peta yang kemudian digabung untuk membentuk suatu
keseluruhan peta. Garis kontur sendiri merupakan komponen peta yang tidak lepas dari peta topografi. Garis
kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang saling berhubungan namun tidak saling
berpotongan. Ini merupakan titik elevasi pada peta topografi.
Peta topografi merupakan peta khusu yang tidak memberikan banyak informasi. Infromasi yang
disampaikan oleh peta topografi adalah hanya sebatas kenampakan alam atau tinggi rendahnya bentuk
permukaan bumi saja. setiap jenis peta memiliki ciri khusus yang mencerminkan karakteristik dari peta
tersebut. Ciri khusus atau karakteristik peta ini tentu saja berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya.
Demikian halnya dengan peta topografi ini. Peta topografi ini merupakan peta yang memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Tidak berwarna warni.
Apabila kita melihat peta- peta umum, yang sering kita lihat adalah peta yang berwarna hijau dan
diselingi warna kuning maupun coklat. Nah peta tersebut merupakan jenis peta umum yang menggambarkan
suatu wilayah atau peta Chorografi. Namun tidak demikian dengan peta topografi. Peta topografi merupakan
peta yang tidak kaya warna. Peta topografi merupakan peta yang memiliki warna sangat sedikit, justri
bisanyanya hanya warna putih dan kuning dengan garis- garis yang tercetak jelas. peta topografi mempunyai
warna yang tidak banyak karena kebutuhan informasi yang dia berikan. Informasi pokok yang diberikan oleh
peta topografi ini sebatas kontur tanah sehingga garis- garis kontur harus tercetak jelas supaya pembaca dapat
memahami isi dari peta tersebut.
2. Menggunakan skala besar dan disajikan secara detail.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Problema Tiga Titik, 30 Oktober 2021

Salah satu ciri khusus yang dimiliki oleh peta topografi adalah penggunaan skala besar. Skala
merupakan perbandingan ukuran antara yang ada di gambar dengan keadaan sebenarnya. Skala peta berbeda-
beda. Semakin kecil skala maka informasi yang disampaikan semakin tidak mendetail. Sebaliknya apabila
skala peta tersebut besar, maka informasi yang disampaikan yang disampaikan akan semakin detail dan juga
akurat. Hal ini berarti gambar peta yang tersaji semakin besar pula. Nah, peta topografi merupakan peta yang
menggunakan skala besar. Mengapa peta topografi menggunakan skala besar? Hal ini karena kebutuhan
informasi yang disampaikan. Peta topografi menginformasikan mengenai kontur tanah sehingga harus
digambar secara teliti supaya kita mengetaui dengan jelas keadaan topografi tanah yang sesungguhnya.
3. Menggunakan garis- garis kontur.
Peta topografi meiliki ciri khusus yang barangkali tidak dimiliki oleh jenis peta lainnya. Ciri khusus
ini adalah adanya garis- garis halus namun tegas di dalam peta tersebut. Garis- garis tersebut merupakan garis
kontur. Garus kontur ini jumlahnya ada danyak dan memenuhi peta. Garis kontur merupakan kombinasi dari
dua segmen garis yang saling berhubungan namun tidak saling berpotongan. Ini merupakan titik elevasi pada
peta topografi supaya kita mengetahui dengan jelas keadaan pada wilayah yang dimaksud.
4. Menyajikan informasi mengenai keadaan tinggi rendahnya permukaan bumi atau kontur tanah.
Karakteristik dari peta topografi yang selanjutnya adalah menjelaskan mengenai kontur tanah atau
keadaan tanah yang ada di suatu wilayah, termasuk tinggi rendahnya jenis tanah yang ada di suatu wilayah.
Hal ini akan sangat berguna bagi peruntukkannya. Itulah beberapa karakteristik dari peta topografi yang
sering kita temukan di badan- badan atau lembaga tertentu. karakteristik dari peta topografi tersebut ada di
dalam peta topografi yang merupakan peta khusus dan belum tentu akan kita temukan di peta lain.
Peta khusus memiliki fungsi yang khusus pula. Peta topografi memiliki fungsi memberikan
informasi mengenai kontur tanah di suatu wilayah. Peta topografi berisikan garis- garis kontur yang akan
memberikan informasi mengenai kontur tanah. Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang
keberadaan, lokasi, dan juga jarak seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi ini
tidak digunakan oleh masyarakat umum namun digunakan oleh lembaga tertentu. demikianlah informasi
mengenai peta topografi, semoga bermanfaat.
Pola penyebaran singkapan batuan dipengaruhi oleh kemiringan lapisan batuan dan topografi
daerah. Hubungan antara kemiringan lairan batuan dan topografi daerah dirumuskan dengan Hukum “V”.
Ada beberapa macam pola penyebaran singkapan :
1. Bidang horisontal. Pola penyebaran singkapan seluruhnya mengikuti pola garis kontur. Pola
singkapan membentuk “V” dengan ujung ke arah hulu.
2. Bidang miring ke arah hulu. Pola penyebaran singkapan membentuk “V” dengan ujung ke arah hulu.
Makin besar kemiringan bidang, pola “V” makin membuka.
3. Bidang vertikal. Pola penyebaran singkapan tidak membentuk “V’, tetapi garis lurus yang sejajar
dengan jurus lapisan, dan memotong lembah.
4. Bidang miring ke arah hilir
a. Kemiringan bidang lebih besar daripada gradien lembah. Pola penyebaran singkapan membentuk
“V” dengan ujung ke arah hilir.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Problema Tiga Titik, 30 Oktober 2021

b. Kemiringan bidang sama dengan gradien lembah pola penyebaran singkapan tidak memotong
lembah dan tidak ada “V”
c. Kemiringan bidang lebih kecil daripada gradien lembah.
Pola penyebaran singkapan batuan berdasarkan topografi dan kemiringan lapisan batuan (hukum V)
(Ragan, 1973). (a) lapisan horisontal, (b) lapisan miring ke arah hulu lembah, (c) lapisan tegak, (d) lapisan
miring ke arah hilir lembah, (e) lapisan dan lembah memiliki kemiringan yang sama, (f) lapisan miring ke
arah hilir lembah dengan sudut yang lebih kecil daripada kemiringan lembah (kemiringan lapisan <
kemiringan lembah).
Bumi terdiri atas berbagai komponen penyusun, baik itu komponen paling luar yang disebut kerak
bumi yang tersusun oleh berbagai lapisan batuan. Kedudukan batuan-batuan tersebut pada setiap tempat tidak
sama tergantung kekuatan tektonik yang mempengaruhinya. Gaya-gaya yang bekerja menyebabkan batuan
terangkat dan terlipat serta jika terkena pelapukan dan erosi, maka batuan akan tersingkap di permukaan
bumi. Analisa singkapan batuan mampu menjelaskan keadaan geologi suatu daerah serta dari fungsi itu dapat
dibuat peta yang menggambarkan keadaan geologi daerah tersebut, baik berupa penyebaran batuan (litologi),
penyebaran struktur serta bentuk morfologinya. Peta semacam itu disebut dengan peta geologi. Karena
adanya kedudukan yang tidak sama dari berbagai batuan dan bentuk relief permukaan bumi, maka bentuk
penyebaran serta struktur batuan yang tergambar dalam peta akan menciptakan pola tertentu. Bentuk
penyebaran batuan tersebut dikenal dengan pola singkapan.Besar dan bentuk dari pola peyebaran atau
singkapan tergantung dari beberapa hal, yaitu :
a. Tebal lapisan
Dalam hal ini suatu singkapan dengan tebal yang berbeda walaupun pada kemiringan yang sama,
tetapi keadaan topografi besar dan lebar pada peta singkapan akan berbeda.
b. Topografi / morfologi
Tebal kemiringan suatu lapisan pada suatu peta topografi menggambarkan suatu peta singkapan
batuan yang relatif besar, sedangkan peta morfologi adalah kenampakan pada pemukaan kulit bumi yang
relatif memperlihatkan bentuk ketidakselarasan secara vertikal baik dalam ukuran besar maupun ukuran yang
sangat kecil dari permukaan litosfer.
c. Besar kemiringan lapisan
Lapisan yang tebalnya sama dengan topografi, tetapi bila suatu kemiringan yang tebalnya berbeda
dimana arah kemiringan suatu lapisan batuan yang sangat berbeda pula.
d. Bentuk struktur lipatan
Struktur lipatan akan membentuk pola singkapan yang sangat berlainan, untuk lipatan yang
menunjam terdiri dari sinklin dan antiklin akan membentuk pola zig-zag serta mempunyai ekspresi topografi
punggung.
Bila setiap singkapan batuan yang sama dihubungkan dengan yang lain, dan batas satuan
digambarkan pada peta topografi maka akan terlihat suatu bentuk penyebaran batuan. Bentuk penyebaran
tersebut dikenal dengan pola singkapan. Hubungan antara kedudukan lapisan batuan, penyebaran singkapan
dan topografi dirumuskan dalam suatu aturan tertentu yang lebih dikenal dengan
hukum V. Pola penyebaran singkapan dapat digambarkan dalam peta topografi apabila:
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Problema Tiga Titik, 30 Oktober 2021

A. Diketahui letak titik singkapan pada peta topografi


B. Diketahui jurus dan kemiringan batuan
C. Ada peta topografi (garis tinggi)
D. Singkapan dengan jurus dan kemiringan yang tetap, atau dengan kata lain belum terganggu struktur
patahan atau lipatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari singkapan batu gamping yang tersingkap pada tiga titik prngamatan
1. Lokasi A dan B adalah 650 M dengan arah N 250º E dan lokasi C dan A berjarak 700 M
dengan arah N 150º E dengan titik ketinggian A, 400 M, B,350 M ,dan C, 230 .dengan
skala 1 ; 10,000 dengan interval kontur 20

Gambar 3. Problem set


Jadi kedudukan N 95º E / 3º
2. Lokasi A dan B adalah 750 M dengan arah N 40º E dan lokasi C dan A berjarak 650 M
dengan arah N 130º E dengan titik ketinggian A, 300 M, B,350 M ,dan C, 400 .dengan
skala 1 ; 10,000 dengan interval kontur 20

Gambar 4. Problem set


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Problema Tiga Titik, 30 Oktober 2021

Jadi kedudukan N 60ºE /2º


3. Lokasi A dan B adalah 550 M dengan arah N 120º E dan lokasi C dan A berjarak 8O0 M
dengan arah N 350º E dengan titik ketinggian A, 300 M, B,375 M ,dan C, 250 .dengan
skala 1 ; 10,000 dengan interval kontur 20

Gambar 5. Problem set 3


Jadi kedudukan N 112º E/ 6º
4. Lokasi A dan B adalah 550 M dengan arah N 120º E dan lokasi C dan A berjarak 8O0 M
dengan arah N 350º E dengan titik ketinggian A, 300 M, B,375 M ,dan C, 250 .dengan
skala 1 ; 10,000 dengan interval 20

Gambar 6. Problem set 4


Jadi kedudukan N 103º E/12º

KESIMPULAN

Problema tiga titik merupakan salah satu cara memetakan suatu singkapan menjadi sebaran
berdasarkan kedudukan yang terbentuk pada daerah kontur yang searah bidang lapisan atau mengikuti kontur
searah dengan dipnya. Kegiatan ini seperti memetakan suatu singkapan yang terbentuk hingga menjadi pada
suatu model yang dapat diambil dan dihitung dengan baik karena sudah mebentukruang. kegiatan ini seperti
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Problema Tiga Titik, 30 Oktober 2021

memetakan suatu singkapan-singkaan yang terbentukhingga menjadi suat model yang dapat diambil dan
dihitung dengan baik karenasudah mebentuk ruang.
Bumi terdiri atas berbagai komponen penyusun, baik itu komponen paling luar yang disebut kerak
bumi yang tersusun oleh berbagai lapisan batuan. Kedudukan batuan-batuan tersebut pada setiap tempat tidak
sama tergantung kekuatan tektonik yang mempengaruhinya. Gaya-gaya yang bekerja menyebabkan batuan
terangkat dan terlipat serta jika terkena pelapukan dan erosi, maka batuan akan tersingkap di permukaan
bumi. Analisa singkapan batuan mampu menjelaskan keadaan geologi suatu daerah serta dari fungsi itu dapat
dibuat peta yang menggambarkan keadaan geologi daerah tersebut, baik berupa penyebaran batuan (litologi),
penyebaran struktur serta bentuk morfologinya. Peta semacam itu disebut dengan peta geologi. Karena
adanya kedudukan yang tidak sama dari berbagai batuan dan bentuk relief permukaan bumi, maka bentuk
penyebaran serta struktur batuan yang tergambar dalam peta akan menciptakan pola tertentu. Bentuk
penyebaran batuan tersebut dikenal dengan pola singkapan.

REFERENSI

Agustito, D. (2020). Struktur dari Garis. Square: Journal of Mathematics and Mathematics


Education, 2 (1), 17-25.
Widagdo, A., Pramumijoyo, S., & Harijoko, A. (2019). Pengaruh Tektonik Kompresional Baratlaut-
Tenggara Terhadap Struktur Bidang Perlapisan, Kekar, Sesar dan Lipatan di Pegunungan Kulon Progo–
Yogyakarta. Jurnal GEOSAPTA Vol, 5(2), 81.
Widodo, S. (2015). PEMGROGRAMAN GARIS PENGARUH RANGKA BATANG BIDANG (Doctoral
dissertation, UAJY).

LAMPIRAN

Gambar 7. Problem set pertama

Anda mungkin juga menyukai