Anda di halaman 1dari 7

TUGAS I

A. Definisi Kristalografi Dan Mineralogi

1. Definisi Kristalografi

Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri

dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar,

struktur dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya. Kristalografi adalah suatu

cabang dari mineralogi yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari

kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur

dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya. Suatu kristal dapat didefinisikan

sebagai padatan yang secara esensial mempunyai pola difraksi tertentu

(Senechal, 1995 dalam Hibbard, 2002).

2. Definisi Mineralogi

Mineralogi adalah salah satu cabang imu geologi yang mempelajari

tentang mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan

antara lain mempelajari sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara

terjadinya dan kegunaannya. Mineralogi terdiri dan kata mineral dan logos, dimana

mengenai arti mineral mempunyai pengertian berlainan dan bahkan di kacaukan di

kalangan awam. Wing diartikan sebagai bahan bukan ormanik (anorganik). Maka

pengertian yang jelas dan batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu

diketahui walaupun dan kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk

definisinya.
B. Aplikasi Kristal Mineral Dalam Geologi

Pada bidang Geologi, mempelajari kristalografi sangatlah penting. Karena untuk

mempelajariilmu Geologi, kite tentunya juga harus mengetahui komposisi dasar dari

Bumi ini, yaitu batuan. Dan batuan sendiri terbentuk dari susunan mineral-mineral yang

tebentuk oleh proses alam.

Dengan mempelajari kristalografi, kita juga dapat mengetahui berbagai macam

bahan-bahan dasar pembentuk Bumi ini, dari yang ada disekitar kita hingga jauh

didasar Bumi. Ilmu kristalografi juga dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat

berbagai macam mineral yang paling dicari oleh manusia. Dengan alasan untuk

digunakan sebagai perhiasan karena nilai estetikanya maupun nilai guna dari mineral

itu sendiri. Jadi, pada dasarnya, kristalografi digunakan sebagai dasar untuk

mempelajari ilmu Geologi itu sendiri. Dengan alasan utama kristal adalah sebagai

pembentuk Bumi yang akan dipelajari.

Berikut pengablikasian ilmu Kristalografi dan mineralogi berikut;

1. Geologi ekonomi berhubungan dengan material bumi yang dapat digunakan

untuk tujuan ekonomi dan/atau industri. Material tersebut mencakup logam

mulia dan logam murni, mineral non logam, batu untuk konstruksi, mineral

minyak bumi, batubara, dan air. Istilah ini umumnya mengacu pada endapan

mineral logam dan sumber mineral. Teknik yang digunakan oleh disiplin

ilmu kebumian lainnya (seperti geokimia, mineralogi, geofisika, dan geologi

struktur) dapat seluruhnya digunakan untuk mengerti, mencari, dan

memanfaatkan suatu endapan bijih.

2. Geologi rekayasa atau Geologi Teknik adalah penerapan ilmu geologi dalam

praktik rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang

memengaruhi lokasi, disain, konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan


rekayasa telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang. Penelitian

geologi rekayasa dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisis dampak

lingkungan, disain rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi

proyek umum dan swasta, serta pada tahap setelah konstruksi dan

penyelidikan proyek. Penelitian geologi rekayasa dilakukan oleh seorang

ahli geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik, tenaga profesional yang

terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengenali dan menganalisis bahaya

geologi serta kondisi geologi yang merugikan. Keseluruhan tujuan tersebut

adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda dari kerusakan serta solusi

untuk masalah-masalah geologi.

C. Deskripsi Dasar Kristal Mineral

Sifat-sifat fisik dari mineral :

 Warna (Colour)
 Perawakan kristal (Crystal habit)
 Kilap (Luster)
 Kekerasan (Hardness)
 Gores (Streak)
 Belahan (Cleavage)
 Pecahan (Fracture)
 Daya tahan terhadap pukulan (Tenacity)
 Berat jenis (Specific gravity)
 Rasa danbau (Tasteand odour)
 Kemagnetan
 Derajat ketransparanan
 Nama mineral dan rumus kimia
a. Warna

Warna penting untuk membedakan antara warna mineral

akibat pengotoran dan warna asli yang berasal dari elemen-elemen pada

mineral tersebut.

b. Perawakan Kristal

Apabila dalam pertumbuhannya tidak mengalami gangguan apapun,

maka mineral akan mempunyai bentuk kristal yang sempurna. Mineral

yang dijumpai sering bentuknya tidak berkembang sebagaimana

mestinya, sehingga sulit untuk mengelompokkan mineral kedalam sistem

kristalografi.

c. Kilap

Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan

sebuah mineral, yang erat hubungannya dengan sifat pemantulan (refleksi)

dan pembiasan (refraksi). Kilap terbagi 3 :

 Kilap logam (metallic luster) ialah mineral opag yang mempunyai indeks

bias sama dengan 3 buah atau lebih. Contoh : galena, native metal.

 b.Kilap sub-metalik (sub metallic luster)ialah mineral yang mempunyai

indeks bias antara 2, 6 sampai 3. contoh : cuprite (n = 2.85)

 c.Kilap bukan logam (non metallic luster) ialah mineral yang

mempunyai warna terang dan dapat membiaskan, dengan indeks

bias kurang dari gores dari mineral ini biasanya tak berwarna atau

berwarna muda.

d. Kekerasan

Kekerasan mineral umumnya diartikan sebagai daya tahan

mineral terhadap goresan (straching).


e. Gores

adalah merupakan warna asli dari mineral apabila mineral tersebut

ditumbuk sampai halus. Gores ini dapat lebih dipertanggungjawabkan stabil

dan penting untuk membedakan dua mineral yang warnanya sama tetapi

goresnya berbeda.

f. Belahan

Apabila suatu mineral mendapat tekanan yang melampaui batas

elastis dan plastisitasnya, maka pada akhirnya mineral akan pecah. Belahan

mineral akan selalu sejajar dengan bidang permukaan kristal yang

rata, karena belahan merupakan gambaran dari struktur dalam dari kristal.

Belahan terbagi menjadi; Sempurna, jelas, tidak jelas, dan tidak sempurna.

g. Pecahan

Apabila suatu mineralmendapatkan tekanan yang melampaui batas

plastisitas dan elastisitasnya, maka mineral tersebut akan pecah.

 Choncoidal ialah pecahan mineral yang menyerupai pecahan botol

atau kulit bawang. Contoh : quartz

 Haclyialah pecahan mineral seperti pecahan runcing-runcing tajam,

serta kasar tak beraturan atau seperti bergerigi.Contoh : copper

 Evenialah pecahan mineral dengan permukaan bidang pecah kecil-

kecil dengan ujung pecahan masih mendekati bidang dasar.Contoh :

muscovite

 Unevenialah pecahan mineral yang menunjukkan permukaan bidang

pecahannya kasar dan tidak teratur.Contoh : calcite


 Splintery ialah pecahan mineral yang hancur seperti tanah.Contoh :

kaoline

h. Tenacity

Tenacity adalah suatu daya tahan mineral terhadap

pemecahan, pembengkakan, penghancuran dan pemotongan. Macam-

macam tenacity :

 brittle ialah apabila mineral mudah hancur menjadi tepung halus.

Contoh: calcite

 sectile ialah apabila mineral mudah terpotong pisau dengan

tidak berkurang menjadi tepung.Contoh : gypsum

 malleable ialah apabila mineral ditempa dengan palu akan menjadi

pipih.Contoh : gold

 ductile ialah apabila mineral ditarik dapat bertambah panjang dan

apabila dilepaskan maka mineral akan kembali seperti semula.Contoh :

silver

 flexible ialah apabila mineral dapat dilengkungkan kemana-mana

dengan mudah.Contoh : olivine

i. Berat jenis

Berat jenis merupakan berat dari suatu zat yang terkandung didalam

suatu mineral tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara uji sample

di laboraturium terhadap mineral tertentu dengan cara mengukur kadar

zat yang terkandung di dalam mineral tersebut.

j. Kemagnetan

ini merupakan salahsatu sifat yang dapat kita temui dalam

beberapa,jenis mineral. Sifat kemagnetan ini terdiri dari tiga jenis, yaitu :
 Paragmagnetik Apabila didalam tubuh mineral terkandung sebagian

sifat kemagnetan (tidak menyeluruh).Contoh : Limonit (FeO2).

 Diagmagnetik Apabila didalam tubuh suatu mineral sama sekali

tidak terkandung sifat kemagnetan.Contoh : Batubara (C).

 Magnetik Apabila seluruh bagian dari tubuh mineral mengandung sifat

kemagnetan.Contoh : Hematite (Fe2O3).

k. Derajat ketransparanan

Merupakan salah satu parameter atau acuan untuk menentukan

apakah mineral-mineral yang diamati memiliki unsur kristal didalamnya.

Derajat ketransparanan terdiri dari beberapa macam,diantaranya:

 Opaque Suatu mineral dikatakan opaque apabilamineral tersebut

tidak memiliki system kristal,sehingga nampak gelap (tidak tembus

pandang),

 Gelas Suatu mineral dikatakan gelas apabila mineral tersebut

mempunyai system kristal,

Anda mungkin juga menyukai