Anda di halaman 1dari 2

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sasaran dan fokus Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) dalam menciptakan stabilitas dan perkembangan ekonomi di wilayah
regional ASEAN. UMKM Indonesia memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama
tentang kualitas barang yang dihasilkan. Kebanyakan kualitas produk UKM Indonesia belum
memenuhi standar. Hal itu disebabkan beberapa faktor. Pertama, biaya produksi dalam negeri
yang sangat mahal sehingga tidak mampu menciptakan efisiensi produksi. Kedua, kurangnya
pengetahuan para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam menghasilkan barang ataupun jasa
yang berkualitas. Kedua hal tersebut sangat berkaitan dan perlu sesegera mungkin diupayakan
solusinya, baik oleh Pemerintah maupun pelaku usaha sendiri.

Diperlukan sebuah strategi bisnis yang tepat bagi UKM dalam memosisikan diri menghadapi
MEA. Pada dasarnya setiap negara memiliki keunggulan bersaing yang berbeda sesuai dengan
resources negara yang bersangkutan. Setiap negara memiliki awarnessyang hendak di bangun
dalam menghadapi persaingan.
Kesulitan yang dihadapi oleh UKM kita dalam bersaing adalah lemahnya kegiatan branding dan
promosi serta penetrasi pasar diluar negeri. Kesulitan ini jangan sampai membuat UKM kita
terdesak untuk masuk pasar luar negeri. Tantangan tersebut, bukan hanya menjadi tanggung
jawab UKM saja, tetapi juga pemerintah. Selain itu ada banyak tantangan dalam meningkatkan
daya saing perekonomian nasional.
Hingga kini kita masih menghadapi persaingan dengan negara lain terkait dengan daya saing
infrastruktur, kesiapan sumber daya manusia, pembiayaan lembaga keuangan dan perbankan
dalam mendukung perkembangan UKM, dan iklim bisnis yang mampu mendorong persaingan
dan efisiensi bisnis.
Selain itu, UKM harus mampu beradaptasi dengan lingkungan bisnis secara keseluruhan,
kemudahan akses terhadap pembiayaan, akses ke pasar, dan produktivitas dan efisiensi. Akses
ke lembaga keuangan merupakan sebuah rintangan utama, karena pembiayaan untuk UKM
masih menggunakan skema kredit komersial, bahkan suku bunga pembiayaan Indonesia jauh
dari kompetitif di banding negara ASEAN lainnya.
Belum lagi perusahaan khusus mikro yang memiliki potensi untuk berkembang dari usaha kecil
atau menengah masih mengalami hambatan berkoneksi dengan lembaga keuangan karena
mereka tidak memiliki dokumentasi keuangan dan catatan, tidak ada hubungan perbankan, dan
kurang melek finansial. Asimetri informasi kredit UKM, ketersediaan atau kurangnya kredit
yang dijamin, ketidakcocokan program pembiayaan UKM, semakin menambah masalah.
Sementara itu, kalangan perbankan juga harus mampu menjembatani akses yang lebih baik
dalam membiayai UKM. Hal itu dapat dicapai melalui peningkatan keterampilan manajemen
risiko lembaga keuangan dan memahami lebih jauh kebutuhan sektor tersebut, sehingga
meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola program pembiayaan UKM.
Selain itu, kalangan perbankan harus membantu para UKM menyadari pentingnya perilaku
pembayaran yang baik bagi mereka sendiri karena hal itu akan dapat mendukung permintaan
kredit untuk UKM mereka. UKM juga harus memahami dan mengendalikan risiko keuangan
dan likuiditas, agar tidak menimbulkan utang lebih tinggi dari pendapatan mereka, menghindari
penipuan identitas (informasi pribadi mereka digunakan oleh orang lain untuk mendapatkan
kredit) dan lain sebagainya.
UKM didorong untuk memiliki pola pikir yang kompetitif; terhubung ke target pasar; sesuai
dengan standar internasional dan proses terbaik di kelasnya atau benchmarking; bersaing secara
berkelanjutan; dan beradaptasi dengan praktik bisnis terbaik. Dalam menghadapi MEA, usaha
kecil dan menengah (UKM) juga didesak untuk mampu berintegrasi dengan pasar bebas
ASEAN (MEA) menjadi sebuah kesempatan untuk tumbuh.
Masyarakat ekonomi ASEAN memberikan kesempatan bagi UKM untuk menjadi pemain utama
di pasar ASEAN dan memungkinkan untuk terintegrasi dalam jaringan produksi regional dan
rantai nilai global. Dengan kemampuan bersaing ini, UKM Indonesia akan mampu menjadi
pemain regional dan global yang kompetitif dan meningkatkan produktivitasnya menghadapi
pasar bebas ASEAN.

Sumber : https://www.cermati.com/artikel/peluang-dan-tantangan-dalam-masyarakat-ekonomi-
asean-mea
http://www.academia.edu/17206040/STRATEGI_MENINGKATKAN_DAYA_SAING_UKM_
DALAM_MEGHADAPAI_IMPLEMENTASI_CAFTA_DAN_MEA

Anda mungkin juga menyukai