NIM : 19204241035 Kelas : B (Pendidikan Bahasa Prancis) Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
RESUME BAB 3 (SUMBER HUKUM AJARAN ISLAM)
Syariah dan fikh adalah dua kata yang memiliki makna yang berbeda dimana syariah memiliki arti aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam mengatur hubungan dengan Tuhan, dengan manusia beserta seluruh alam semesta dan ruang lingkupnya lebih luas karena mencakup semua ajaran islam sedangkan fikh merupakan suatu ilmu yang menerangkan tentang hukum syara’ (ketentuan-ketentuan hukum dari Allah) tentang perbuatan manusia berdasarkan dalil yang terperinci serta ditemukan melalui penalaran para mujtahid atau ulama dan cakupannya tidak seluas syariah karena kata fikh hanya mencakup amalan perbuatan manusia. Al-Quran adalah kitab suci umat islam, yang dimana merupakan sumber ajaran utama bagi umat manusia untuk menjalani kehidupan di dunia dan bekal dikehidupan akhirat. Proses diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur sesuai dengan kondisi social dan sosiologis pada masa itu, Al-Quran diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Al-Quran yang merupakan kitab suci utama manusia pasti memiliki banyak pokok kandungan yang sempurna didalamnya, secara garis besar meliputi prinsip-prinsip aqidah, syariah dan akhlak, janji dan ancaman Allah SWT, kisah para nabi dan umat terdahulu, hal-hal yang akan terjadi dimasa datang, prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, sunatullah atau hokum- hukum Allah yang mengikat pada ciptaannya. Al-Quran diturunkan melewati atau melalui dua periode yaitu periode sebelum Nabi hijrah ke Madinah (ayat Makkiyah) dan periode setelah Nabi hijrah ke Madinah (ayat Madaniyyah). Fungsi Al-Quran menurut (Sudrajat,1998:51) yaitu : Hudan atau petunjuk bagi umat manusia, Rahmat atau kasih sayang Allah kepada umat manusia, Bayyinah atau bukti penjelasan tentang suatu kebenaran, Furqan atau pembeda antara yang haq dan yang batil, yang benar dan yang salah dan yang halal dan haram, Mauizhah atau pelajaran bagi manusia, Syifa atau obat untuk penyakit hati, Tibyan atau penjelasan terhadap segala sesuatu yang disampaikan Allah, Busyra atau kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat baik, Tafshil atau memberi penjelasan secara rinci, Hakim atau sumber kebijaksanaan, Mushaddiq atau membenarkan isi kitab-kitab yang datang sebelumnya, dan Muhaimin atau penguji bagi kitab-kitab sebelumnya. Proses pembukuan Al-Quran terjadi pada masa Abu Bakar yaitu pada masa setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW sampai pada masa kekhalifahan Utsman Bin Affan dilakukan dengan cara mencocokkan tulisan yang ada dengan hafalan para sahabat. Hadis merupakan sumber kedua ajaran umat islam yang dimana didalamnya berupa perkataan, perbuatan, maupun persetujuan Nabi Muhammad SAW yang berfungsi sebagai pelengkap atau rujukan dan penjelas dari apa yang telah disebutkan dalam Al-Quran. Hadis sendiri memiliki tiga unsur yaitu sanad, matan dan perawi, dari segi bentuknya hadis dibagi menjadi tiga yaitu hadis qauliyah, hadis fi’liyah, dan hadis taqririyah, kemudian dari segi perowinya dibagi menjadi tiga yaitu hadis mutawatir, hadis masyhur dan hadis ahad, selanjutnya dari segi kualitasnya dibagi menjadi empat yaitu hadis shahih, hadis hasan, hadis dhaif dan hadis maudhu. Pembukuan hadis mulai dilakukan pada abad ke-2 H, pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (Dinasti Bani Umayyah). Ijtihad merupakan sumber hukum ketiga umat islam. Ijtihad merupakan mencurahkan segala kesanggupan dalam mengeluarkan hukum syara yang bersifat amaliyah dari dalil-dalilnya yang terperinci baik dalam Al-Quran maupun dalam Hadis. Cara , teori atau kerangka konseptual yang dipergunakan para ulama dalam menetapkan hukum suatu persoalan memiliki dua metode yaitu metode yang disepakati oleh para jumhur ulama (fuqaha’ dan ushuliyyun) di Indonesia adalah Ijma’ dan qiyas, dan metode yang masih diperselisihkan diantara mereka.