Anda di halaman 1dari 66

Penyuluhan Guru UKS

1. Gigi dan mulut


2. Menjaga kesehatan gigi dan mulut
3. Kebiasaan buruk
4. Penyakit gigi dan mulut
5. Pencegahan dan pengobatan
penyakit
6. Pertolongan sederhana
7. UKGS Tahap 1, 2, dan 3
G I G I DA N M U LU T

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Anatomi Rongga Mulut

Uvula

Bibir

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Anatomi Rongga Mulut
• Membantu bicara dan menjaga makanan tetap dalam mulut
• Bibir yang sehat berwarna pink dan lembab
Bibir
• Menjaga kesehatan bibir dengan makanan mengandung vit.C dan
gunakan pelembab bibir
• Berwarna merah muda atau kecoklatan (pigmentasi)
Gusi • Menjaga gigi agar tidak goyah dan menempel dengan tulang di
bawahnya

• Terdiri dari otot-otot yang berfungsi sebagai perasa dan pengecap


Lidah makanan, membantu berbicara dan menelan

• Terdiri dari mahkota gigi (bagian yang terlihat di mulut) dan akar gigi
Gigi Geligi (bagian yang tertutup gusi)

• Termasuk pipi, langit-langit, jaringan bawah lidah


Jaringan Lunak • Tersapat banyak kelenjar ludah/ saliva

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Macam-macam Gigi dan Fungsinya

Gigi seri: untuk Gigi taring: untuk


memotong mencabik
makanan makanan

Gigi Geraham (kecil


dan besar): untuk
menghaluskan
makanan
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Struktur Gigi
1. Email: lapisan terluar gigi
2. Dentin: Lapisan di bawah
email, membentuk
sebagian besar gigi
3. Pulpa: mengandung syaraf
dan pembuluh darah
4. Sementum: melapisi akar
gigi
5. Ligamen Periodontal:
untuk meredam tekanan
ketika mengunyah
6. Tulang Rahang: tempat
tertanamnya gigi
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Periode Pertumbuhan Gigi

Periode Gigi Periode Gigi Periode Gigi


Sulung Bercampur Permanen

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
1. Periode Gigi Sulung/ Gigi Susu

• Jumlah gigi sulung: 20 gigi 10 gigi di


rahang atas dan 10 gigi di rahang
bawah
• Gigi sulung terbentuk pada saat usia
janin 6 minggu dalam kandungan

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
1. Periode Gigi Sulung/ Gigi Susu

• Urutan pertumbuhan gigi sulung


Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2. Periode Gigi Bercampur
• Terjadi pada usia 6-14 tahun
• Umur 6 tahun: gigi geraham pertama
dan gigi seri permanen tumbuh
• Gigi sulung satu per satu tanggal
karena terdesak pertumbuhan gigi
permanen penggantinya
• Pada periode ini orang tua harus
mengawasi kondisi gigi anak untuk
mencegah kerusakan gigi sulung
sebelum gigi penggantinya tumbuh
atau gigi sulung tanggal sebelum
waktunya
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
3. Periode Gigi Permanen
• Terjadi pada usia 14 tahun dimana
sudah tidak ada lagi gigi sulung di
dalam mulut
• Gigi permanen sudah tumbuh semua
sebanyak 28 gigi, yang kemudian
diikuti oleh tumbuhnya gigi bungsu/
geraham ketiga pada usia 17 tahun

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
3. Periode Gigi Permanen

Urutan pertumbuhan gigi permanen


Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
1. Menyikat Gigi

Ukuran sesuai mulut, Pasta gigi mengandung Berkumur sebelum


bulu halus, kepala fluor, banyaknya sebesar menyikat gigi
runcing biji kacang tanah

Menyikat gigi secara Sikat gigi disimpan Minimal 2x sehari:


halus dan perlahan tegak dengan kepala setelah sarapan dan
kurang lebih 2 menit sikat di atas sebelum tidur

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Cara Menyikat Gigi

Permukaan gigi bawah Permukaan gigi bawah Permukaan kunyah


belakang dekat pipi belakang dekat lidah gigi

Permukaan gigi atas Permukaan gigi depan Permukaan gigi


dekat langit-langit atas dekat bibir belakang atas

Permukaan gigi bawah dekat Menyikat permukaan


lidah dan dekat bibir lidah
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2. Benang Gigi

Benang Gigi • Untuk menghilangkan sisa


makanan di sela-sela gigi
(Dental • Dapat dibeli di apotek/
floss) swalayan

Tusuk Gigi

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
3. Pola Makan

Makanan Buah-buahan
Kariogenik
Menyehatkan dan
Mempercepat dan membantu
memperparah membersihkan gigi
kerusakan gigi

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
KEBIASAAN BURUK

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
1. Menggosok Gigi dengan Bahan Abrasif

• Bahan abrasif adalah bahan yang


dapat mengikis gigi
• Misalnya: batu bata, arang yang
dihaluskan
• Bahan ini dapat mengikis lapisan
email sehingga gigi menjadi keropos

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2. Pemakaian Tusuk Gigi

• Menyelipkan tusuk gigi di antara gigi


 menyebabkan kerusakan pada
ujung gusi  ujung gusi akan
mengerut  makanan mudah terselip
di antara gigi
• Penggunaan tusuk gigi juga dapat
melukai jaringan lunak atau gusi

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
3. Menghisap Jari

• Kebiasaan ini dapat menyebabkan gigi


depan atas mrongos/ tonggos

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
4. Menggigit Benda-benda

• Misal: Pensil, pulpen, penjepit kertas,


kuku, jari, uang koin, dll
• Benda-benda tersebut dapat
mengotori rongga mulut dan
menyebabkan gigi berubah posisi
menjadi tidak beraturan terutama
pada tahap gigi tumbuh

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
5. Memotong Benang atau Membuka
Botol dengan Gigi
• Kebiasaan tersebut dapat
menyebabkan gigi patah

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
1. Karies
• Sering disebut gigi berlubang/ gigi
keropos
• Berawal dari plak gigi yang terbentuk
dari bakteri/ kuman dan sisa makanan
yang menempel di permukaan gigi

Karies Karies Karies


Permukaan Menengah Dalam

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Karies Permukaan/ Superfisial

• Karies yang baru mencapai permukaan


email sampai perbatasan dentin
• Tanda: warna kehitaman di permukaan
gigi
• Kadang tidak menimbulkan keluhan,
kadang terasa linu saat minum air
dingin
• Perawatannya dengan tambalan 1x
kunjungan

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Karies Menengah/ Media

• Sudah mulai terbentuk lubang pada


gigi sehingga makanan akan sering
terselip
• Biasanya akan terasa sakit/ linu saat
lubang kemasukan makanan, atau
dengan rangsangan dingin/ manis
• Pengobatannya dengan tambalan 1-
2x kunjungan

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Karies Dalam/ Profunda

• Lubang gigi sudah semakin besar dan


mencapai pulpa
• Bila pulpa masih hidup akan terasa senut-
senut sampai tidak bisa tidur
• Bila pulpa sudah mati maka gigi tidak terasa
sakit, tetapi akan terasa sakit untuk
mengunyah karena jaringan di bawah gigi
sudah terinfeksi
• Bila tidak dirawat akan bengkak dan bernanah
• Pengobatannya lebih sulit karena harus
beberapa kali kunjungan
• Bila terlambat dirawat bisa semakin parah dan
harus dicabut sehingga menjadi ompong
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2. Radang Gusi
• Penyakit yang ditandai dengan gusi
yang memerah, bengkak, dan mudah
berdarah

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
3. Karang Gigi
• Karang gigi terbentuk dari plak gigi
yang tidak dibersihkan dan mengeras
sehingga sulit dibersihkan hanya
dengan menyikat gigi
• Perawatannya dengan
membersihkan karang gigi di dokter
gigi atau balai pengobatan gigi
• Jika tidak dibersihkan akan
mengganggu penampilan dan
menimbulkan bau mulut

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI
DAN MULUT

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Karies Gigi Penyakit Periodontal

Sisa Akar Gigi/ Tonggak Gigi Berjejal


Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Menyikat Gigi

Topical Application
Fluor (TAF)

Dental Sealant

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Menyikat Gigi

merupakan cara yang paling sederhana


untuk mencegah terjadinya penyakit gigi

Menyikat gigi harus dengan cara yang


benar, menggunakan pasta gigi yang
mengandung fluor, menggunakan
sikat gigi berbulu lembut, dan
menyikat secara perlahan

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Urutan Cara Sikat Gigi yang Benar

Waktu yang tepat menyikat gigi adalah


“setelah sarapan pagi dan sebelum tidur
malam”
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Topical Application Fluor (TAF)

merupakan metode pencegahan karies gigi


menggunakan fluor. Fluor adalah salah satu
jenis mineral yang dapat meningkatkan
ketahanan gigi terhadap karies

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Topical Application Fluor (TAF)

Topical Application Fluor (TAF) dilakukan


pada masa anak-anak ketika gigi permanen
baru tumbuh. TAF dilakukan oleh dokter
gigi dengan cara mengoleskan pasta
fluor pada gigi anak

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Dental Sealant

merupakan tindakan melapisi permukaan


kunyah gigi dengan suatu bahan untuk
mencegah terjadinya karies gigi

Permukaan gigi geraham yang telah dilapisi

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
PENGOBATAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Penambalan

Perawatan Saluran Akar

Pencabutan

Kawat Gigi

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Penambalan Gigi

● merupakan salah satu cara untuk


memperbaiki kerusakan gigi agar gigi bisa
kembali ke bentuknya semula dan bisa
kembali berfungsi dengan baik

● Bahan-bahan tambal
gigi : amalgam, Glass
Ionomer Cement, dan
resin komposit
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Perawatan Saluran Akar

• Merupakan perawatan gigi dengan cara


mengambil sisa jaringan pulpa yang
terinfeksi, membersihkannya kemudian
menempatkan bahan pengganti (gutta
percha) pada saluran akar yang telah
dibersihkan

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Pencabutan Gigi
• Kerusakan gigi yang parah dan tidak
dapat direstorasi kembali menyebabkan
gigi harus dicabut untuk mencegah
infeksi berkepanjangan dalam rongga
mulut

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Kawat Gigi

merupakan alat yang digunakan untuk


mengoreksi susunan gigi yang tidak rata
atau berjejal

Pemasangan kawat gigi dilakukan oleh dokter gigi


spesialis ortodonti. Hindari memasang kawat gigi
menggunakan jasa perawatan gigi yang tidak
tersertifikasi
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
PERTOLONGAN SEDERHANA

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Macam-Macam Keluhan
pada Gigi & Mulut

Perdarahan
Sakit Gigi Pasca Cabut
Gigi

Gigi Avulsi
Sariawan (Lepas dari
Gusi)

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Sakit Gigi

• Untuk mengurangi rasa nyeri  parasetamol

• Setelah sakit mereda segeralah memeriksakan


diri ke puskesmas, untuk dilakukan perawatan
lebih lanjut oleh dokter gigi
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Perdarahan Pasca Cabut Gigi

• Gigitlah kapas (kain kasa) yang bersih selama 1-2 jam


• kompres es pada pipi selama 10 menit, dpt diulang

• kumur pelan-pelan dengan air teh yang pahit, kental


sekali dan dingin. Kumurnya jangan memakai gerakan,
tetapi air tehnya dibiarkan 2-3 menit didalam mulut,
lakukan hal ini beberapa kali secara teratur sampai tidak
ada darah lagi

• Jangan sering meludah


• Hindari merokok, serta hindari gerakan menghisap
atau menyedot
• Hindari makanan atau minuman yang hangat atau panas
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Sariawan
Ditandai dengan adanya luka kecil yang
timbul pada lidah, bibir atau jaringan
lunak lainnya, misalnya dibawah lidah

• Banyak mengonsumsi vitamin C


• Berkumur dengan air rebusan daun sirih
yang berfungsi sebagai antiseptik
(membunuh kuman)
• Sarankan penderita untuk periksa ke
Puskesmas jika sariawan banyak dan
tidak kunjung sembuh.
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Gigi Avulsi (Lepas dari Gusi)

• Temukan gigi tersebut


• Pegang gigi pada bagian mahkota.
Jangan pegang bagian akar gigi.
• Bersihkan gigi
• Tempatkan gigi pada wadah berisi air
liur atau susu. Bisa juga diletakkan di
dasar mulut
• Segera ke dokter gigi untuk dilakukan
penanaman kembali gigi dalam
soketnya
• Waktu sangat penting untuk
menyelamatkan gigi
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS)

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Definisi UKGS

upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan


untuk memelihara, meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah
binaan yang ditunjang dengan upaya
kesehatan perorangan berupa upaya kuratif
bagi individu (peserta didik) yang memerlukan
perawatan kesehatan gigi dan mulut

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya
masyarakat Indonesia yang hidup dan berperilaku
dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu.

WHO Global Oral Health Programme (GOHP) 


menyarankan negara-negara di dunia untuk
mengembangkan kebijakan pencegahan penyakit gigi
dan mulut serta promosi kesehatan gigi dan mulut

Resolusi The 60th World Health Assembly (WHA) 2007


: mengembangkan dan mengimplementasikan promosi
kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan penyakit
gigi dan mulut sebagai bagian dari kegiatan promosi
kesehatan di sekolah

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Latar Belakang

UKGS sudah ada status kesehatan gigi


pada anak usia 12 th
sejak 1951 masih belum memuaskan

RISKESDAS 2018
Prevalensi karies (umur 12 tahun) 72 %
Pengalaman karies rata-rata (umur 12 tahun) 1,9
Menerima perawatan gigi dari tenaga medis 9%
(usia 12 tahun)

Permenkes RI No. 741/Menkes/Per/VII/2008 kegiatan UKGS harus


dilaksanakan dan dianggarkan
Kepmenkes RI No. 828/Menkes/SK/IX/2008 oleh Pemerintah Daerah

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Latar Belakang
Perilaku Menyikat Gigi
(usia 10-14 tahun) RISKESDAS 2018
4%
Menyikat Gigi
Setiap Hari
Tidak Menyikat
Gigi Setiap Hari
Waktu Menyikat Gigi
96% (usia 10-14 tahun)

2%

Benar
Salah
98%

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Upaya Kesehatan Gigi Sekolah

I. Upaya Kesehatan Masyarakat


a. intervensi perilaku
1. penggerakan oleh guru, dokter kecil, orangtua murid melalui pelatihan
2. pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sigimas, penilaian kebersihan gigi oleh
guru/dokter kecil
3. pembinaan oleh tenaga kesehatan
b. Intervensi lingkungan
1. fluoridasi air mnum
2. pembinaan kerjasama lintas program/sektor

ii. Upaya Kesehatan Perorangan


intervensi individu pada peserta didik yang membutuhkan perawatan kesehatan gilut:
skeling, penambalan, pencabutan, fissure sealant, aplikasi fluor, kumur lrutan fluor

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Sasaran

1. Sasaran primer: peserta didik (murid sekolah)


TK–SD-SMP-SMA dan sederajat
2. Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan,
pengelola pendidikan, orang tua murid serta TP
UKS disetiap jenjang.
3. Sasaran tertier: Lembaga pendidikan, Sarana
dan prasarana pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan, Lingkungan (sekolah,
keluarga, masyarakat).

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Tahap-Tahap UKGS
Tahap I (paket minimal)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI
yang belum terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi.

Kegiatan:
1. Pelatihan guru dan dokter kecil
2. Pendidikan & penyuluhan kesehatan gigi oleh guru
penjaskes/guru pembina UKS/dokter kecil
3. Sikat gigi bersama minimal kelas 1, 2 dan 3 dibimbing guru
memakai pasta gigi yg mengandung fluor minimal 1x/mg

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Tahap-Tahap UKGS
Tahap II (paket standar)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI yang sudah
terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas

Kegiatan :
1. Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang kesgilut secara
terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas pendidikan dengan nara sumber
tenaga kesehatan gigi.
2. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes/guru pembina UKS/dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang berlaku
untuk semua murid kelas 1-6, dilaksanakan minimal satu kali tiap bulan
3. Pencegahan penyakit gilut dengan sikat gigi bersama minimal untuk kelas I, II,
dan III dibimbing oleh guru dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor
min 1x/mg.
4. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Tahap-Tahap UKGS
Tahap II (paket standar)

Kegiatan :
5. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada awal tahun ajaran
diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, dengan
persetujuan tertulis (informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan
oleh tenaga kesehatan gigi.
6. Fissure seallant utk murid kls 1 yg membutuhkan
7. Rujukan

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Tahap-Tahap UKGS
Tahap III (paket optimal)

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI


yang sudah terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan
gigi yang memadai

Kegiatan (kegiatan tahap II ditambah):


1. Fissure sealant untuk kls 1 dan 2
2. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I-
VI (care on demand)

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Pelaksanaan UKGS

Pelaksanaan
• Pengarahan dan komunikasi
berjenjang.
Lapangan
• Perencanaan dan penentuan • Pengumpulan data
sekolah sasaran operasional • Intervensi perilaku
• Pendekatan kepada guru • Intervensi medis
• Penjelasan kepada orang tua teknis/perorangan
murid • Manajemen

Persiapan

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Pelaksanaan UKGS

• Komponen kegiatan (Poses). Pembinaan


• Karya cipta (output)
• Jumlah murid yg diberi
• Mempertahankan dan perbaikan
penyuluhan/pelayanan per bln
status kesgilut (skrining, sigimas,
• Hasil antara (Outcome) perawatan)
• perubahan perilaku • Pembinaan peran serta melalui forum
• Dampak (Impact) komunikasi tatap muka, latihan
• OHIS, DMF-t, Status kes gusi ketrampilan guru dsb

Evaluasi

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Peranan Tenaga dalam UKGS
NO JENIS PERANAN
TENAGA
1 PUSKESMAS 1. Koordinator
2. Pembimbing dan motivator
3. Bersama dokter gigi merencanakan perencanaan kesgilut
2 DOKTER GIGI 1. Penanggung jawab pelaksanaan operasional
2. Bersama perawat gigi menyusun rencana kegiatan, menentukan target
tahunan serta jadual kegiatan bulanan, monitoring program dan evaluasi
3. Melaporkan serta mengkoordinasikan ke Kepala Puskesmas dan petugas
UKS
4. Membina integrasi dengan unit- unit yang terkait di tingkat Kecamatan,
Lurah, PKK, Cabdin Pendidikan Kecamatan
5. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi, UKS,
guru SD dan Dokter Kecil
6. Bila tidak ada perawat gigi, dokter gigi dapat sebagai pelaksanan UKGS
7. Melakukan kegiatan analis teknis & edukatif
8. Pengarahan kepada tenaga UKS, guru SD, dokter Kecil dan orang tua murid
Pelatihan Kader Kesgilut Desa Wonokerto
Turi Sleman - 21 Juli 2016
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
NO JENIS PERANAN

3
Peranan Tenaga dalam UKGS
TENAGA
PERAWAT GIGI 1. Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD
2. Melakukan persiapan lokakarya mini untuk menyampaikan rencana
kegiatan
3. Membina kerjasama dengan tenaga UKS, guru SD dan MI
4. Melakukan persiapan lokakarya mini untuk menyampaikan rencana
kegiatan pelaksana terkait
5. Pengumpulan data UKGS
6. Melakukan kegiatan teknis :Pembersihan karang gigi Pelayanan medik
gigi dasar (menerima rujukandari tenaga petugas kesehatan lainnya jika
di tempatnya bekerja tidak ada dokter gigi)
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
8. Evaluasi cakupan program, pencapaian target untuk menjadi dasar
Rencana Kegiatan Tahunan berikutnya

4 PETUGAS UKS 1.Terlibat secara penuh dalam penentuan SD, pembinaan guru, dokter kecil,
monitoring program dan hubungan dengan Diknas
2. Pemeriksaan murid (screening)
3. Membuat grafik pencapaian jumlah SD UKGS dengan promotif preventif
setiap tahun
4. Melaksanakan rujukan
5. Menunjang tugas perawat gigi dalam penyuluhan dan pendidikan
kesehatan gigi
Pelatihan Kader Kesgilut Desa Wonokerto
Turi Sleman - 21 Juli 2016
Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Peranan Tenaga dalam UKGS
NO JENIS PERANAN
TENAGA

5 GURU SD 1.Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data/screening


2. Memberikan pendidikan kesehatan gigi pada murid, jadwal pelajaran Orkes
3. Pembinaan Dokter Kecil
4. Latihan menggosok gigi
5. Rujukan bila menemukan murid dengan keluhan penyakit gigi
6. Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam memelihara
kesehatan lingkungan, jajan, warung sekolah.
7. Membantu guru dalam sikat gigi bersama

6 DOKTER 1. Membantu guru dalam Memberi dorongan / motivasi agar murid berani
KECIL untuk periksa giginya
2. Memberi penyuluhan kesehatan gigi ( membantu guru ) kepada murid yang
lain
3. Mendampingi pada murid yang dirujuk ke tempat berobat gigi (klinik gigi)

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
TERIMA KASIH
Ada Pertanyaan?

Copyright© Departemen IKGP dan IKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai