Finansial

a. Neraca Awal
Apotek Brawijaya Farma
Neraca Awal
Per 1 Januari 2019

Aktiva Pasiva

Aktiva Lancar Modal Rp 150.000.000,-

Kas Rp 27.745.000,-
Persediaan Rp 72.177.500,-
Suplai apotek Rp 550.000,-
Suplai kantor Rp 2.880.000,-
Biaya Promosi Rp 472.500,-
Aktiva Tetap
Inventaris kantor Rp 41.455.000,-
Inventaris apotek Rp 5.690.000,-
Rp 150.000.000,- Rp 150.000.000,-

Berikut merupakan rincian neraca awal Apotek Brawijaya Farma:

i) Aktiva Lancar

No Keterangan Nilai Total

1 Kas Rp 27.745.000,-
2 Persediaan awal obat dan alkes
Obat bebas dan bebas terbatas Rp 30.000.000,-
Obat keras Rp 15.000.000,-
Obat narkotika – psikotropika Rp 150.000,-
Obat generik Rp 14.527.500,-
Lain-lain (obat tradisional, Rp 8.500.000,-
kosmetika dan susu)
Alkes Rp 3.500.000,-
Bahan pembantu peracikan Rp 500.000,-
Rp 72.177.500,-
3 Suplai apotek
 Etiket dan label Rp 150.000,-
Cangkang kapsul, kertas Rp 300.000,-
perkamen, botol dan pot salep
Plastik klip Rp 100.000,-
Rp 550.000,-
4 Suplai kantor
SP, kopi resep, kwitansi, Rp 555.000,-
kartu stok, formulir PMR,
nota Rp 125.000,-
Buku administrasi Rp 175.000,-
Alat tulis kantor Rp 75.000,-
Stampel apotek Rp 1.950.000,-
Alat pemadam kebakaran Rp 2.880.000,-

5 Biaya Promosi Apotek

Leaflet Apotek Rp. 125.000,-
Banner Konsultasi Apoteker Rp. 60.000,-
dan Home Pharmacy Care
Leaflet untuk konsultasi Rp. 100.000,-
Apoteker
Kartu nama Rp. 25.000,-
Poster konsultasi gratis oleh Rp. 3.500,-
dokter saat pembukaan
Apotek
Lembar informed consent Rp. 6.000,-
Poster potongan harga cek Rp. 3.500,-
darah dan tensi gratis
Kartu membership Rp. 12.500,-
Buku catatan membership Rp. 10.000,-
Leaflet informasi kegiatan Rp. 25.000,-
Apotek
Leaflet penyuluhan Rp. 60.000,-
Poster penyuluhan Rp. 42.000,-
Rp. 472.500,-
Total Rp 76.080.000,-
ii) Aktiva Tetap

No Keterangan Nilai Total

1 Inventaris Apotek
Literatur Rp 400.000,-
Timbangan Rp 4.000.000,-
Mortir dan stamper Rp 100.000,-
Spatel, sendok penyu, batang
pengaduk, dll Rp 75.000,-
Gelas ukur Rp 165.000,-
Nampan dan lap Rp 50.000,-
Tensi digital Rp 500.000,-
Alat tes gula darah, asam Rp 400.000,-
urat, dan kolesterol
Rp 5.690.000,-
2 Inventaris kantor
Papan nama apotek dan Rp 2.750.000,-
praktek apoteker
Kursi tunggu Rp 1.400.000,-
Rak kantoran dan majalah Rp 65.000,-
Etalase Rp 5.000.000,-
Lemari kaca Rp 7.500.000,-
Lemari narkotika dan Rp 300.000,-
psikotropika
Rak obat Rp 6.750.000,-
Meja peracikan Rp 500.000,-
Lemari dokumentasi Rp 470.000,-
Meja dan kursi administrasi Rp 625.000,-
Meja dan kursi konseling Rp 600.000,-
Kursi Rp 140.000,-
Komputer dan printer Rp 11.600.000,-
Lemari es Rp 1.250.000,-
Showcase Rp 1.500.000,-
Telepon Rp 105.000,-
Lampu Rp 175.000,-
Jam dinding Rp 50.000,-
Tempat sampah dan alat Rp 75.000,-
kebersihan
 Wastafel Rp 450.000,-
Dispenser Rp 150.000,-
Rp 41.455.000,-
Total Rp 46.175.000,-

iii) Modal

No Keterangan Nilai Total

1 Modal Rp 150.000.000,-
Total Rp 150.000.000,-

b. Analisa Break Event Point pada Tahun Pertama

i) Biaya Tetap
Keterangan 1 Bulan 1 Tahun Total
Gaji karyawan
APA Rp 2.500.000 Rp 28.800.000
AA (2 orang) Rp 2.000.000 Rp 24.000.000
Caraka (2 orang) Rp 1.300.000 Rp 15.600.000 Rp 64.800.000
Biaya listrik dan telepon Rp 370.000 Rp 4.440.000
Biaya pemeliharaan Rp 1.000.000
apotek Rp 3.800.000
Transportasi Rp 9.240.000
Biaya penyusutan
Penyusutan inv. Apotek Rp 569.000
(10%)
Penyusutan inv. Kantor Rp 479.000
(10%)
Rp 1.048.000
Total Biaya Tetap Rp 75.088.000

ii) Perhitungan Batas Laba Rugi / Break Event Point Tahun Pertama
Asumsi bahwa variabel adalah 80% dari total pendapatan, meliputi:
- Biaya keperluan apotek dan kantor
- Biaya transportasi
 Biaya Tetap
BEP=
Biaya Variabel
1−
Volume penjualan

Rp 75.088 .0 00
¿
1−80 %

= Rp 375.440.000/tahun

= Rp 31.286.667/bulan

= Rp 1.042.889/hari

Dengan hasil penjualan sejumlah Rp 31.286.667 per bulan maka apotek tidak
akan mendapatkan keuntungan maupun kerugian. Untuk mencapai BEP maka apotek
harus menghasilkan penjualan sebesar Rp.1.042.889 per hari. Apabila diinginkan
keuntungan sebesar Rp.45.000.000 per tahun maka hasil dari penjualan harus
mencapai :

Biaya Tetap+ Keuntungan

Target penjualan setahun=
Biaya Variabel
1−
Volume Penjualan

Rp 7 5.088 .000+ Rp60.000 .000

¿
1−80 %

= Rp 675.440.000/tahun

= Rp 56.286.667/bulan

= Rp 1.876.222/hari

= Rp 1.880.000/hari

Target penjualan per hari yaitu:

Resep masuk per hari (5 lembar @ Rp 25.000) = Rp 125.000
OWA = Rp 800.000
Non resep = Rp 1.001.000 +
Target penjualan per hari = Rp 1.926.000
Omzet per bulan = Rp 57.780.000
 Omzet per tahun = Rp 693.360.000
iii) Rekonsiliasi
Penjualan = Rp 693.360.000
Biaya variabel (80%) = Rp 544.688.000 –
Pendapatan marginal = Rp 138.672.000
Biaya tetap = Rp 78.657.500 –
Laba per tahun sebelum pajak = Rp 60.014.500
c. Perhitungan Pajak
i) Pajak Penghasilan Apotek
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 46, pajak penghasilan dihitung
berdasarkan tarif 1 % dari pendapatan bruto yang pembayaran setiap bulan dan
tidak berkaitan dengan PPn. Sehingga besar pajak adalah 1% x Rp 693.287.500 =
Rp 6.932.875 per tahun atau Rp 577.740 per bulan.

ii) Pajak Apoteker Pengelola Apotek (APA)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 101/PMK.010.2016
tentang penyesuaian besarnya penghasilan tidak kena pajak, seseorang akan
dikenakan pajak penghasilan apabila gaji per tahunnya adalah lebih dari Rp
54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) untuk tiap orang pribadi. Gaji yang
diperoleh Apoteker di Apotek Brawijaya Farma adalah Rp 33.600.000 per
tahunnya, sehingga Apoteker yang tidak dikenakan pajak.

d. Analisa Break Even Point pada Tahun Pertama

i) Payback Periode (PP)
Jumlah modal x 1tahun
PP=
Jumlah laba bersih
Rp 150.000 .000 x 1tahun
¿
Rp 60.000 .000−Rp 6.932 .875
= 2,2 tahun
Apotek Brawijaya Farma membutuhkan 2 tahun 3 bulan untuk menutup
biaya investasi dengan laba bersih yang diterima.
ii) Return on Investment (ROI)
 Jumlahlaba bersih
ROI= ×100 %
Jumlah modal x 1tahun
Rp 60.000 .000−Rp 6.932 .875
¿ ×100 %
Rp 150.000 .000
= 44,62%
ROI merupakan pengukuran besarnya tingkat return yang akan diperoleh.
Apotek Brawijaya Farma memperoleh ROI sebesar 44,62% (minimal 15%) yang
menandakan proyek ini layak untuk dilakukan.