Silogisme Penarikan Kesimpulan (Sesi 2)
Silogisme Penarikan Kesimpulan (Sesi 2)
Penarikan kesimpulan
(Silogisme)
BIMBEL DND
Karakteristik Kesimpulan
• Kalimat lugas/tegas dan tidak terkesan berbelit-belit
contoh:
Sebagian pemuda yang berjenis kelamin laki-laki Sebagian pemuda sedang memakai payung
dan perempuan, sedang memakai payung
• Kalimat yang diambil dari fakta atau akibat dari fakta yang ada pada
premis.
• Kesimpulan bukan merupakan gabungan kalimat (Matematis)
Jenis kesimpulan
• Kesimpulan Matematis
1. Sesuai dengan aturan silogisme (matematis)
2. Bentuk premis terkesan kaku (jika->maka)
3. Hubungan antar premis sangat erat (sebab akibat)
• Kesimpulan Logis
1. Tidak terikat aturan matematis
2. Kalimat kesimpulan adalah kalimat yang tidak bertentangan dengan
premis
3. Hubungan premis sering tidak erat.
Contoh soal Matematis vs Logis
Matematis Logis
1. Semua yang bernafas adalah makhluk hidup 1. Semua wisatawan akan mengunjungi kota
2. Sebagian makhluk hidup memiliki kaki berkesenian daerah
2. Kota batu memiliki banyak kesenian daerah
Kesimpulan
Sebagian yang benafas memiliki kaki kesimpulan
Semua wisatawan akan mengunjungi kota batu
hubungan jika->maka
hubungan kota batu hanya sebagai contoh dari
premis 1.
Silogisme
• Berbentuk (jika-maka) atau hubungan sebab akibat
• Bisa lebih dari 2 premis
2 Premis 3 Premis
𝑝→𝑞 𝑝→𝑞
𝑞→𝑟 𝑞→𝑟
kesimpulannya 𝑝 → 𝑟 𝑟→𝑠
kesimpulannya 𝑝 → 𝑟 lalu disandingkan dengan 𝑟 →
𝑠, kesimpulan akhir 𝑝 → 𝑠
Contoh Soal
Jika siswa belajar maka nilai ujian akan bagus
Jika nilai ujian bagus maka naik kelas
Jika naik kelas maka siswa senang
Kesimpulan yang tepat dari tiga premis diatas adalah…
a. Jika siswa belajar maka naik kelas
b. Jika siswa naik kelas maka siswa senang
c. Jika siswa senang maka siswa belajar
d. Jika siswa belajar maka siswa senang
e. Jika siswa tidak belajar maka siswa tidak senang
maka kesimpulannya adalah 𝑝 → 𝑠 atau jika siswa belajar maka siswa senang
Modus Ponen dan Tollens
• Berlaku untuk bentuk (jika-maka)
• Biasanya tidak lebih dari 3 premis
2 premis 3 premis
Ponen Tollens Ponen Tollens
𝑝→𝑞 𝑝→𝑞 𝑝→𝑞 𝑝→𝑞
𝑝 ¬𝑞 𝑞→𝑟 𝑞→𝑟
𝑝 ¬𝑟
kesimpulan (∴)=𝑞 kesimpulan (∴)=¬𝑝
kesimpulan (∴)=𝑟 kesimpulan (∴)=¬𝑝
Contoh soal
Jika Mutiara rajin belajar maka ia naik kelas Jika Mutiara rajin belajar maka ia naik kelas
Mutiara rajin belajar Mutiara tidak naik kelas
a. Mutiara tidak naik kelas a. Mutiara tidak rajin belajar
b. Mutiara naik kelas b. Mutiara rajin belajar
c. Mutiara belum tentu naik kelas c. Mutiara belum tentu rajin belajar
d. Mutiara naik kelas jika rajin belajar d. Mutiara naik kelas jika rajin belajar
e. Mutiara rajin belajar untuk naik kelas e. Mutiara rajin belajar untuk naik kelas
Jika Mutiara rajin belajar maka ia naik kelas (𝑝 → 𝑞) Jika Mutiara rajin belajar maka ia naik kelas (𝑝 → 𝑞)
Mutiara rajin belajar (𝑝) Mutiara tidak naik kelas (¬𝑞)
sesuai modus Ponen maka kesimpulannya adalah 𝑞 sesuai modus Tollens maka kesimpulannya adalah ¬𝑝
atau Mutiara naik kelas (B) atau Mutiara tidak rajin belajar (A)
Kontraposisi, konvers, dan Invers
• Kaitannya dengan hubungan (jika-maka)
• Pernyataan yang setara dapat menggantikan sebagai jawaban
Pernyataan Kontraposisi konvers invers
𝑝→𝑞 ¬𝑞 → ¬𝑝 𝑞→𝑝 ¬𝑝 → ¬𝑞
status setara Tidak setara Tidak setara
Tidak ada pada pilihan jawaban maka kita cari yang setara (𝑝 → 𝑟 setara dgn kontraposisinya ¬𝑟 → ¬𝑝)
sehingga jawabannya adalah jika Andi tidak sakit perut maka ia tidak makan nasi (C)
Kuantor dan Negasi
• Kuantor adalah penunjuk jumlah
∀=semua, ∃=beberapa/sebagian/sementara/ada
• Negasi adalah operasi untuk mencari kebalikan nilai kebenaran dari sebuah pernyataan.
• Kuantor dinegasikan sesuai dengan pernyataan yang dilengkapinya
Pernyataan Negasi
𝑝→𝑞 𝑝 ∧ ¬𝑞
𝑝∧𝑞 ¬𝑝 ∨ ¬𝑞
𝑝∨𝑞 ¬𝑝 ∧ ¬𝑞
∀𝑝 → 𝑞 ∀𝑝 ∧ ¬𝑞
∀𝑝 → ∀𝑞 ∀𝑝 ∧ ∃𝑞
Sifat Kuantor (umum)
• Pada premis-premis, jika kuantor terdiri dari “semua” dan
“beberapa/sebagian/sementara/ada” maka kesimpulan akan berkuantor
“beberapa/sebagian/sementara/ada”
Contoh
Semua ikan bernafas dengan insang
beberapa yang memiliki insang dapat melihat baik dalam gelap