“KERTAS KERJA”
Oleh :
Dosen Pembimbing :
Halaman-halaman kertas kerja bisa secara otomatis diberi judul oleh program
komputer dan program audit tersebut bisa diperbaharui dan diberi referensi silang oleh
auditor. Struktur dari kertas kerja akan ditampil menyerupai kertas kerja yang disusun
secara manual dengan pengecualian pada lembar kerja, bagan alir dan format khusus
lainnya. Akses ke kertas kerja harus dikontrol melalui pengunaan kata rahasia
(password). Kertas kerja tersebut harus dilindungi terhadap para penyusup yang berusaha
memperoleh informasi. Juga harus diperhatikan adalah orang-orang yang tidak memiliki
otoritas.
9-2 Penelahaan Kertas Kerja Oleh Penyelia
Sebagaimana pada banyak aktivitas lainnya, kontrol terbaik adalah pengawasan oleh
penyelia memiliki pengetahuan lebih. Penelaahan ini harus dibuktikan pada setiap kertas
kerja mengguna: nama atau inisial penyelia dan tanggal penelaahan. Pertanyaan yang
muncul harus tercakup dengan setiap kelompok kertas kerja yang berhubungan, dan kertas
kerja tersebut tidak boleh dianggap sel hingga pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab
dengan jawaban yang memuaskan penyelia.
· Program audit diikuti dan instruksi-instruksi khusus bagi auditor telah diikuti.
· Kertas kerja tersebut akurat dan dapat diandalkan yang membuktikan pekerjaan yang
telah dilakukan dan memang mendukung temuan-temuan audit.
· Penelaahan dengan klien telah dilakukan dan dengan memadai telah dicatat dan bahwa
perselisihan telah diselesaikan.
Laporan
· Temuan-temuan yang dilaporkan telah diberi referensi silang dengan memadai ke
dokumen pendukung.
· Bukti yang tersedia mendukung terlaksananya audit dengan lingkup penuh.
Rencana
Umum
· Bagan alir telah disiapkan, atau dibawa dari audit sebelumnya dan diperbarui.
· Rencana pengambilan sampel telah didokumentasikan dengan memadai dan
informatif.
· Bahan referensi (kebijakan, prosedur, dan lain-lain) disimpan untuk tujuan
konstruktif.
· Laporan audit sebelumnya dan jawabannya telah tercakup.
· Temuan audit sebelumnya telah diinvestigasi.
Pekerjaan Lapangan
· Setiap bagian kertas kerja diringkas setelah pekerjaan dilakukan dan temuan-
temuan disusun.
· Ringkasan dirujuk silang ke bahan-bahan pendukung yang sesuai.
Kertas kerja audit bisa memiliki bentuk yang berbeda dengan media tradisional
lainnya: pita, kaset, cakram, disket, film, atau media lainnya. Penggunaan kertas kerja
elektronik membantu mengurangi kompleksitas dan meningkatkan fleksibilitas
pendokumentasian. Kertas kerja yang dihasilkan system memungkinkan kapasitas yang
lebih besar untuk menelaah dan mengubah rancangan, pengembangan yang lebih cepat
saat digunakan dengan perangkat Teknik Audit Berbantuan Komputer (computer assited
audit techniques-CAAT) dan rekayasa system berbantuan computer (computer aided
system engineering-CASE) dan membuat pendokumentasian menjadi lebih rasional.
Sebagaimana pada banyak aktivitas lainnya, kontrol terbaik adalah pengawasan oleh
penyelia memiliki pengetahuan lebih. Penelaahan ini harus dibuktikan pada setiap kertas
kerja mengguna: nama atau inisial penyelia dan tanggal penelaahan. Dengan
menggunakan kertas kerja yang relevan diharapkan dapat membantu pelaksanakan audit
dengan baik. Peningkatan kinerja dan efisiensi perawatan yang diperoleh melalui laporan
kinerja masing-masing. Dari laporan ini dapat memaksimalkan unit-unit tersebut untuk
saling memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kinerja unitnya masing-masing.
Mencegah penggunaan sumber daya yang berlebihan artinya melalui audit dapat
menghemat pengeluaran dan juga penggunaan sumber daya seminimal mungkin sehingga
dapat meningkatkan jumlah pendapatan.
DAFTAS PUSTAKA
https://akuntansiz.blogspot.com/2018/03/kertas-kerja-pemeriksaan-audit-internal.html
https://www.slideshare.net/mariasofiii/kertas-kerja-audit-57561310
https://123dok.com/document/y6945r4y-kertas-kerja-working-papers.html
https://www.scribd.com/document/346322600/Kerta-Kerja-Elektronik-docx
https://www.academia.edu/35306908/KERTAS_KERJA