PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER HUKUM
UNIVERSITAS MAHENDRADATTA
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Dengan doa dan puji syukur kehadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa, karena atas
Asung Kerta Wara Nugraha-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas paper yang
Adapun tujuan dari penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan
pada mata kuliah Politik Hukum pada Program Pascasarjana Magister Hukum Universitas
Mahendradatta. Selain itu paper ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
Saya menyadari paper yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya perlukan nantinya demi kesempurnaan paper
ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Situs Resmi Universitas Sumatera Utara, Kebijakan Publik, 2011, http://repository.usu.ac.idy (01
1
Mei 2020).
1
2
dengan kebijakan public, bagaimanakah peranan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM dalam pelaksanaan WFH sebagai upaya penanggulangan Pandemi Covid-19 serta
dampak yang dapat ditimbulkannya.
dapat disebut sebagai negara hukum maka harus memiliki dua unsur pokok yakni adanya
perlindungan Hak Asasi Manusia serta adanya pemisahan dalam negara.2
Dalam perkembangannya timbul dua teori negara hukum. Unsur-unsur rechtstaat
dikemukakan oleh Friedrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Barat Kontinental
sebagai berikut :
a) Mengakui dan melindungi hak-hak asasi manusia
b) Untuk melindungi hak asasi tersebut maka penyelenggaraan negara harus
berdasarkan teori Trias Politica.
c) Dalam menjalankan tugas-tugasnya, pemerintah berdasarkan Undang-Undang
(wetmatigbestuur)
d) Apabila dalam menjalankan tugasnya, pemerintah berdasarkan Undang-
Undang pemerintah masih melanggar hak asasi manusiacampur tangan
pemerintah dalam kehidupan pribadi seseorang) maka ada pengadilan
administrasi yang akan menyelesaikannya.3
Berdasarkan atas uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa ciri-ciri dari suatu negara
hukum adalah adanya pengakuan dan perlindungan atas hak-hak sasi manusia, peradilan yang
bebas dari pengaruh sesuatu kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak memihak.
2
Kusnardi dan Bintang R. Saranggih, 2000, Ilmu Negara, Edisi Revisi, Cet 4, Gaya Media Pratama,
Jakarta, h. 132
3
Ibid.
4
Ibid, h. 48-49
5
Jimly Asshiddiqie, “Gagasan Negara Hukum Indoensia, http://www.jimly.com, (27 April 2020)
BAB II
PEMBAHASAN
6
Bitar, Kebijakan Publik, 2018, https://seputarilmu.com/2018/12/kebijakan-publik.html(01 Mei
2020)
5
2.2 Peranan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali dalam
Pelaksanaan Kebijakan Work From Home (WFH) sebagai Upayan
Penanggulangan Pandemi Covid-19
Covid-19 telah menyerang ribuan orang di ratusan negara dan menelan banyak sekali
korban jiwa. Penyebaran covid-19 juga terjadi di Indonesia dan terus meluas menyusul
bertambahnya jumlah kasus positif penyakit yang disebabkan virus baru tersebut. Hal
terpenting menghadapi wabah ini adalah keseriusan untuk menangani wabah serta melakukan
mitigasi resiko penularannya secara cepat dan tanggap.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Hukum dan HAM mengeluarkan Surat
Edaran Nomor SEK.03-OT.02.02 Tahun 2020 tentang Pemberitahuan Berdinas dari Rumah
(Work From Home), khususnya Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali turut
mengambil peran untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 dengan
melakukan edukasi secara elektronik mengenai upaya pencegahan dan pengendalian covid-19
kepada masyarakat melalui website maupun akun media social seperti Instagram. Kebijakan
lain juga dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM yaitu Refocusing anggaran untuk
covid-19 pada satuan kerja di Provinsi Bali. Kebijakan tersebut dimaksud untuk revisi
anggaran yang akan digunakan untuk bidang kesehatan.
Selama Work From Home (WFH) diberlakukan seluruh pegawai Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Bali tetap melakukan tugasnya dengan cara memanfaatkan
media social saat bekerja dirumah, meskipun demikian setiap harinya beberapa pegawai tetap
6
ada yang pergi ke kantor namun dengan system piket, jadi bekerja di kantor secara bergilir,
sehingga jika ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan terkait ijin penelitian tetap bisa
dilayani dan tetap dengan Physical Distancing yaitu berjaga jarak saat berbicara dan tidak
lupa memakai masker.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari hasil pembahasan yang telah dijelaskan di atas tentu saja paper atau makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, maka diperlukan beberapa masukan atau saran dari pembaca
untuk penulis agar dapat lebih menyempurnakan penulisan paper atau makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Kusnardi dan Bintang R. Saranggih, 2000, Ilmu Negara, Jakarta, Edisi Revisi, Cet 4,
Gaya Media Pratama.
Perundang-undangan :
Internet :