Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

REKAYASA IDE

BAHAN BAHAN LISTRIK

Oleh :

Kelompok I :

 Adi Agave Sormin (5203230023)


 Rona Ahmad (5202630002)

 Mas Agus Setiawan Sutejo (5202630001)


 Muhammad Ikhsan Andrian (5203230016)

Kelas : Teknik Elektro B

Dosen Pengampu : Azmi Riski Lubis,S.Pd.,M.T.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini
kami buat untuk memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Bahan -Bahan listrik, semoga
Rekayasa Ide ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa Rekayasa Ide ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
Rekayasa Ide yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.

Medan, 23 November 2020


Penulis

Kelompok I

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………….....2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................……………………………………………………………………………………3

1.2 Tujan...........................………………………………………………………………………………………………4

1.3 Manfaat........................…………………………………………………………………………………………….5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Isi Pustaka............................................................................................................6

BAB III METOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat..................................................................................................................8

3.2 Peralatan dan Bahan...........................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi
listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia di Indonesia.

Dizaman modern yang super instan ini,telah banyak alat-alat yang di desain untuk dapat
menghasilkan arus listrik dan juga alat-alat yang didesain untuk dapat menyimpan arus listrik
dalam jangka pendek maupun panjang. Tetapi seiring berjalannya waktu,telah banyak alat atau
barang elektronika yang telah rusak yang bangkainya di buang secara tidak bertanggung jawab.

Perangkat elektronika merupakan suatu perangkat keras yang kompleks dimana suatu
perangkat dapat terdiri dari puluhan, bahkan ratusan komponen elektronika. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan desakan oleh kebutuhan pasar dalam produksi perangkat
elektronika, maka dikembangkan suatu perangkat elektronika yang mengintegrasikan semua atau
sebagian komponen elektronika dalam satu perangkat, dimana perangkat ini akan menjadi
sebuah perangkat yang fleksibel dan efisien.

Didalam rekayasa ide kali ini kami dari kelompok 8,akan membuat power bank dari
barang- barang bekas dimana diantaranya kabel bekas,baterai bekas,tembaga bekas.

B.TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji maka proyek ini bertujuan untuk :

Menciptakan alat elektronika yang dimana,nantinya alat ini akan bekerja untuk menghasilkan
arus listrik dengan sistem charging (pengisian ulang arus listrik),yang dimana nanti alat ini dapat
di bawa kemana- mana saja(fleksibel dan efisien).

C.MANFAAT

Manfaat dari proyek ini dimana,mengurangi sampah anorganik yang mengandung zat
kimia berbahaya. Proyek ini jua dapat digunakan sebagai referensi dalam perencanaan dan
pembuatan alat penghasil listrik dari barang-barang bekas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Sampah Elektronik

Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).

Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat. Juli Soemirat
(1994) berpendapat bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan
bersifat padat. Manik (2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan
atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Limbah
elektronik atau sampah elektronik adalah peralatan elektronik atau listrik yang sudah tidak
terpakai. Peralatan elektronik bekas yang dimaksudkan untuk digunakan ulang, dijual kembali,
upcycling, didaur ulang, atau dibuang juga termasuk limbah elektronik.. Pertumbuhan sampah
elektronik dipicu maraknya pertumbuhan bisnis elektronik. Harga produk yang makin murah
menyebabkan menurunnya biaya untuk mengganti perangkat elektronik lainnya.

Makin pesatnya perkembangan teknologi, menyebabkan makin singkatnyausia produk.


Oleh karena itu diperlukannya pengolahan sampah elektronik dengan tepat sehingga dapat
mengurangi dampak pencemaran lingkungan .

Indonesia dengan jumlah penduduk hampir 255 juta penduduk memiliki potensi yang sangat
besar untuk menjadi negara pembuangan sampah elektronik dan berpotensi merusak
lingkungan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2011, produksi limbah dari
380 kota di Indonesia mencapai lebih dari 80.000 ton per tahun dan jumlahnya terus meningkat
setiap tahun. Dari total limbah yang terakumulasi setiap tahun, baru 6-7% di antaranya yang
bisa dikelola atau didaur ulang. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya
perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma
kumpul ? angkut ? buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan
penanganan sampah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle.
Tingkat konsumsi barang elektronik di Indonesia tidak bisa dianggap remeh jumlahnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Telepon Seluler Indonesia, disebutkan bahwa
pengguna ponsel Indonesia mencapai 180 juta pengguna pada akhir tahun 2010. 15 Selain itu,
limbah elektronik dari peralatan elektronik rumah tangga dan IT turut berkontribusi besar.
Disebutkan pula bahwa pada tahun 2007 Indonesia memproduksi lebih dari 3 milyar unit
peralatan elektronik rumah tangga dan perlengkapan IT, dan pada tahun yang sama, konsumsi
tahunan televisi mencapai 4,3 juta unit sementara kulkas mencapai 2,1 juta unit dan AC dan
mesin cuci masing-masing mencapai 900.000 unit.16 Dari semua jenis barang elektronik yang
banyak digunakan masyarakat di Indonesia, semuanya memiliki masa pakai tertentu, sehingga
akan ada saatnya untuk membuang atau tidak memakainya lagi dan dengan demikian limbah
yang dihasilkan akan membludak. Menurut Agustina17 sumber limbah elektronik terbesar di
Indonesia juga berasal dari pelabuhan kecil dan ilegal di Batam, Wakatobi, dan Para-Pare.
Terdapat 65 pelabuhan di Batam dan di Wakatobi dan Pare-Pare yang arus importasi barang-
barang bekasnya tidak terawasi dengan ketat. Padahal, pelabuhan-pelabuhan tersebut
merupakan pusat perdagangan atau distribusi barang-barang bekas, terutama limbah
elektronik yang berasal dari Amerika. Diawali oleh produsen sampah mengirimkan kepada
pihak selanjutnya baik untuk dikumpulkan, dipergunakan (pertukaran sampah), ataupun untuk
diproses lebih lanjut untuk dibuang atau diolah lagi. Proses terakhir adalah pembuangan
(landfill).

Indonesia menyediakan fasilitas daur ulang sampah elektronik pada beberapa daerah di
Indonesia seperti diantaranya Pulau Batam, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Tangerang. Indonesia
sedang mengembangkan regulasi sampah elektronik yang spesifik yang mencakup sampah
elektronik dari sumber rumah tangga sampai ke industri. Pertanggungjawaban produsen barang
untuk mengelola limbah yang dihasilkan disebut Extended Producer Responsibility (EPR),
dimana setiap elemen dalam skema pengelolaan sampah elektronik memiliki perannya masing-
masing.
1. Produsen
- Bertanggungjawab untuk mengawasi distribusi produk dan mengambil alih limbah mereka.
- Mengelola sampah elektronik.
- Bertanggungjawab untuk memproduksi produk-produk ramah lingkungan.
2. Konsumen dan Distributor
- Membawa sampah elektronik mereka kepada fasilitas pengumpul sampah elektronik.
3. Kolektor
- Membuat koordinasi antara produsen dan pemerintah daerah untuk memfasiltasi fasilitas
pengumpulan terutama masalah lokasi.
- Mengembangkan mekanisme insentif untuk skema take back mechanism.
4. Industri Pengolahan
- Mengolah berdasarkan regulasi standar produk
- Bertanggungjawab untuk mengelola sampah mereka yang dihasilkan dari proses produksi.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat

Penelitian ini dilakukan di Medan dengan mewakili salah satu dari kami untuk
membuatnya atau menjalankan simulasinya, Dimana ketika pengerjaan simulasi kami saling
berhubungan melalui whatsApp.
3.2. Peralatan dan Bahan

1.Batrai tipe Li-Ion(Lithium- Ion)

Baterai Lihium-ion adalah jenis baterai yang menggunakan senyawa lithium sebagai
bahan elektrodanya.Batetai lithium-ion ini bekerja dengan cara menggerakkan ion lithium dari
elektroda negative ke positif.ion ini kemudian akan kembali lagi saat isi ulang.kali ini kami
akan menggunakan baterai bekas dari laptop.

2.Circuit Board

Dimana yang dilengkapi dengan USB(untuk kabel dari Power bank ke hp atau
gedjet),Lampu Led(sebagai indicator seberapa besar daya yang tersimpang dalam sebuah power
bank),coil(berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk magnet,menahan arus listrik
bolak balik,meneruskan asru searah dan sebagai penapis atau filter).

3. Kabel konector(kabel USB)

kabel yang disambungkan dari power bank ke gadget sebagai konector output.

4.Solder dan timah

Digunakan untuk melekatkan antara baterai dan kabel.

5.Kertas pasir

Digunakan untuk membersihkan kotoran atau karat ada kutup baterai.

6.Multi tester
Alat ini kita gunakan untuk mengecek batrai,apakah batrai masih ada tegangan arusnya
atau tidak.jika ada batrai bisa kita pakai kembali.kebel merah kita arahkan ke positif batrai
sedangkan yang hitam ke negative baterai.

3.3 Langkah-langkah membuatnya adalah seagai berikut:

1.Susun Baterai secara sejajar dimana kelima kutub positif mengarah keatas dan kelima kutub
negative kearah bawah.

2.Lalu solasi kelima baterai dengan solasi bening.agar tidak terpisah.

3.Hubungkan semua kutub positif dengan menggunakan tembaga yang ukurannya kecil.

4.Solder tembaga dengan kutub-kutub baterai tadi.agar kabel dan kutub tidak lepas.

5.sambungkan tembaga ke Circuit Board menggunakan kabel.

6.Pembuatan Power bank selesai.

Anda mungkin juga menyukai